NovelToon NovelToon
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 3

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]

"Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...

Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"

"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....

Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"

Season 1 =

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS

Season 2 =

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2

Jangan lupa dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch- 23. Rumah Lelang Dongzhi (Bagian 1).

Ch- 23. Rumah Lelang Dongzhi (Bagian 1).

Setelah menyelesaikan pembayaran dengan pelayan restoran, mereka berlima langsung pergi menuju ke kamar mereka yang terletak di lantai tiga penginapan tersebut.

"Karena kamarnya hanya ada tiga, jadi diantara kalian harus ada yang sekamar denganku" ucap Ming Xuan.

Mereka semua terdiam, begitu juga dengan Hei Jin Long yang merupakan bawahan baru Ming Xuan, sebenarnya ia ingin mengatakan bahwa ia bersedia untuk sekamar dengan Ming Xuan, agar bisa mengenal Ming Xuan lebih jauh lagi. Selain itu, Hei Jin Long juga sangat penasaran dengan identitas Ming Xuan yang sesungguhnya, namun ia langsung mengurungkan niatnya tersebut ketika melihat ekspresi Yan Luo Wang, yang memberikan isyarat untuk diam.

"Kenapa kalian diam saja? Apa kalian mau tidur berempat di satu kamar?" tanya Ming Xuan.

"Tu-tuan, ma-maaf jika aku lancang, ta-tapi bukankah lebih baik kalau tuan dan nona..." Yan Luo Wang langsung terdiam dan tidak bisa melanjutkan perkataannya, karena terlalu gugup dan takut Ming Xuan akan marah padanya.

"Tuan, yang dikatakan Yan Luo Wang benar, lagipula satu kamar memang seharusnya untuk dua orang" Yufei menambahkan.

Ming Xuan menghela napas panjang, ia kemudian berbalik menghadap ke arah Qiao Ning. "Bagaimana? Apa kau setuju?" tanya Ming Xuan.

"Ti-tidak masalah" jawab Qiao Ning, kemudian langsung masuk ke kamarnya.

"Baiklah, kalau begitu kalian juga istirahat sekarang" ucap Ming Xuan, lalu menyusul Qiao Ning masuk ke kamar.

"Baik tuan!" jawab mereka bertiga serempak.

Di dalam kamar.

Suasana tiba-tiba saja menjadi hening, baik Qiao Ning ataupun Ming Xuan tidak ada yang berbicara, mereka berdua hanya sedang memandangi tempat tidur yang hanya ada satu, tapi dengan ukuran yang sangat besar. Memang tidak ada yang salah dengan tempat tidur tersebut, tapi salahnya adalah mereka berdua yang berbeda jenis.

"Aku akan tidur di bawah!" ujar Ming Xuan berinisiatif.

Mengingat masa lalu Ming Xuan yang hidup terlantar seorang diri, tempat tidur tentunya tidak menjadi masalah untuknya, selagi ia bisa memejamkan matanya dan tertidur, maka di manapun tempatnya ia pasti akan tertidur, apa lagi kalau hanya di lantai kamar penginapan, bahkan tempat tersebut sudah terbilang mewah bagi Ming Xuan, karena saat kecil, ia bahkan pernah tidur di atas pohon.

"Baiklah" hanya itu saja yang keluar dari mulut Qiao Ning, karena ia tidak tahu lagi harus berkata apa dengan situasi yang seperti sekarang ini.

***

Malam harinya.

Setelah beristirahat sejenak, mereka berenam akhirnya berkumpul lagi untuk mengikuti acara pelelangan yang akan diadakan sebentar lagi, namun sebelum itu, Ming Xuan meminta mereka semua untuk mengenakkan topeng yang telah dibeli oleh Yin Lin, agar saat di pelelangan nanti, tidak akan ada yang mengetahui identitas mereka yang sesungguhnya.

"Tuan, aku sudah memesan ruangan khusus untuk kita, jadi tidak akan ada yang bisa mengganggu kita saat pelelangan berlangsung" ucap Yin Lin.

"Kerja bagus, kalau begitu mari kita berangkat sekarang!" ajak Ming Xuan, lalu mereka semua pergi ke tempat lelang tersebut.

Sesampai di tempat lelang, Yin Lin langsung menunjukkan kartu khusus yang diberikan oleh pemilik lelang kepadanya, sehingga mereka tidak perlu lagi ikut mengantre seperti tamu-tamu lainnya.

Selain itu, mereka juga akan langsung dipandu oleh pelayan rumah lelang tersebut hingga sampai ke ruangan khusus yang mereka pesan, yaitu ruangan nomor 1.

"Silahkan tuan, ini ruangan yang telah tuan pesan" ucap pelayan rumah lelang.

"Terima kasih, kau boleh pergi" jawab Yin Lin, lalu mereka semua masuk ke ruangan tersebut.

Malam semakin larut, tamu-tamu yang ingin mengikuti acara lelang, atau hanya sekedar ingin menyaksikan acara lelang, semuanya telah datang dan memenuhi tempat duduk, baik yang di kursi biasa ataupun di ruangan khusus. Tidak lama kemudian, dari belakang panggung lelang muncul seorang perempuan cantik, yang akan menjadi pemandu acara lelang tersebut.

"Selamat malam dan selamat datang di rumah lelang Dongzhi, namaku adalah Chen Yin, yang akan memandu acara lelang malam ini" ucap perempuan bernama Chen Yin tersebut.

"Sebelum acara lelang dimulai, aku akan menyampaikan beberapa hal mengenai acara lelang ini. Pertama, kalian semua dipersilahkan untuk menawar sesuka hati dan harga tertinggi akan memiliki barang yang akan dilelang. Kedua, jangan sampai ada yang berbuat onar, atau kalian akan menanggung akibatnya dan akan menjadi musuh rumah lelang Dongzhi" lanjutnya.

Setelah Chen Yin memperkenalkan dirinya dan menyebutkan beberapa peraturan, acara lelang tersebut akhirnya dimulai. Barang pertama yang dilelang adalah sebuah pedang berwarna merah, tentunya pedang tersebut bukanlah pedang biasa melainkan senjata spiritual tingkat dewa, pedang tersebut juga memiliki kekuatan penghancur yang sangat dahsyat, serta memiliki kekuatan elemen api sebagai sumber kekuatan utamanya dan pastinya, akan sangat cocok untuk kultivator yang menggunakan teknik atau jurus elemen api.

"Baiklah, harga awal untuk pedang merah ini adalah 130.000 koin emas" ucap Chen Yin.

"150.000"

"170.000"

"200.000"

"250.000"

Harga yang ditawarkan oleh peserta lelang terus meningkat, mereka yang tertarik dengan pedang merah tersebut terus bersaing dan berusaha untuk mendapatkannya, khususnya para kultivator pengguna elemen api. Setelah pertarungan harga yang sengit, akhirnya pedang merah tersebut terjual dengan harga 500.000 koin emas dan dimenangkan oleh tamu khusus di ruangan nomor 10.

Sementara itu, di ruangan khusus nomor 1.

"Qiao Ning, jika ada sesuatu yang kau sukai, maka katakan saja dan aku akan mendapatkannya" ucap Ming Xuan.

"Aku rasa tidak perlu, karena barang-barang yang dilelang semuanya sangat mahal" jawab Qiao Ning.

"Tenang saja, aku pasti akan mendapatkannya untukmu" ucap Ming Xuan.

"Kalian berempat juga sama, katakan saja kalau ada yang kalian inginkan" lanjutnya.

"Baik tuan!" jawab ke-empat bawahannya serempak.

Setelah barang pertama terjual, Chen Yin kemudian meminta pelayan untuk membawa barang yang ke dua, yaitu sebuah zirah yang terlihat sederhana namun indah. Chen Yin kemudian menjelaskan kalau zirah tersebut sangatlah tipis dan juga ringan, bahkan saat memakainya tidak akan terasa jika sedang memakai zirah.

Meskipun begitu, zirah tersebut memiliki daya tahan yang sangat kuat bahkan sang pemilik lelang sendiri tidak mengetahui tingkatan zirah tersebut. Kemudian Chen Yin menjelaskan bahwa pemilik lelang juga sangat menyukai zirah tersebut, tapi sayangnya zirah itu bukan untuk kultivator laki-laki, melainkan untuk para kultivator perempuan.

"Walaupun semua tamu di sini hampir semuanya adalah laki-laki, tapi kalian bisa mendapatkan zirah ini untuk perempuan yang kalian cintai. Dan harga awalnya adalah 1000 koin platinum" ucap Chen Yin.

Semua orang langsung terkejut ketika mendengar harga zirah tersebut yang sangat mahal, tapi mereka juga bisa mengerti karena kualitas zirah itu memang sangat luar biasa, bahkan para kultivator yang ada di sana juga tidak mengetahui tingkatan zirah tersebut, kecuali Ming Xuan yang bisa melihat dengan jelas tingkatan zirah itu.

"Tingkatan zirah ini sama dengan jubah hitam yang aku pakai, tapi kekuatannya sendiri masih belum setara dengan jubah hitam" gumam Ming Xuan, kemudian mengalihkan pandangannya pada Qiao Ning.

"Kau menyukainya?" tanya Ming Xuan.

"Sebenarnya, iya. Tapi harganya sangat mahal" jawab Qiao Ning.

"Kalau begitu akan aku dapatkan" sahut Ming Xuan.

"1100!" ujar tamu di ruangan khusus nomor 8.

"1250!" sahut tamu di ruangan nomor 5.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nanik S
Alur cerita yang bagus
Nanik S
Seru dan seru Tor 🙏🙏, 💪💪💪
Nanik S
Gaaaas Pooool
Nanik S
Laaaanjuuut Tor 🙏🙏
Nanik S
Mantaaaaap 👍👍👍
Nanik S
Ganggu saja....
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
semoga Ming Xuan tidak jdi baru
😂😂😂😂
Makin seru Tor
Bodoh... 😂😂😂😂😂
Lanjutkan
Habisi para pengawalnya
Wios Ning... lemah lembut sekali pada Ming Xuan
Bertarung Harga 👍👍👍👍
Bersaing demi Calon Istri masing masing 😂😂😂
Laaanjut
Qiao Ning begitu polosnya
Ndra Yoha
di tunggu ya thorr up nya
Laaaaaanjuuuuut
Jaga kesehatan Tor 🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!