Misteri Proyek Mangkrak (Hantu Pohon Duwet)

“Bukan Bu. Ya Tarno memang pernah kepikiran akan menyuruh Yatmi menggugurkan kandungan itu. Tapi saya nasihati Bu, dosa menggugurkan bayi yang tidak punya dosa. Malah Tarno yang saat itu juga masih percaya dengan omongan orang orang kalau Yatmi hamil anak gendruwo, ya takut jika gendruwo itu marah..” ucap penjual mie itu sambil terus bekerja.

Seorang perempuan yang membantu membuatkan minuman. Memberikan gelas gelas minuman di atas meja.

“Kalau saya dan suami saya tidak begitu percaya Bu, dengan makluk gaib yang bisa menghamili seorang gadis. Tapi saya dan suami saya kalah suara di masyarakat sini Bu..” ucap perempuan itu yang ternyata merupakan istri Pak Manto.

“Apalagi banyak perempuan yang katanya digeraayangi oleh gendruwo itu.” Saut Pak Manto sambil terus bekerja.

Respati dan Somad tampak begitu serius mendengar cerita dari penjual mie itu. Sesekali Respati memeluk pinggang Sang istri yang duduk di dekatnya. Dia sangat takut jika isteri tercintanya digeraayangi oleh penunggu pohon duwet itu. Sedang Somad duduk di depannya, terus serius menatap penjual mie.

“Iya Bu, ahli genetika dan kedokteran mengatakan itu tidak mungkin. Tapi ya itu kadang di masyarakat masih kental cerita cerita macam begitu.. Apalagi kalau anak yang lahir dari kehamilan misterius memiliki fisik kurang normal atau malah punya kelebihan. Semakin gencar ceritanya.” Ucap Yayuk sambil mengaduk aduk minuman.

“Padahal anak yang lahir kurang normal akibat ibunya stres karena bapak tidak mengakui dan berusaha untuk menggugurkan.” Saut Somad yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan.

“Iya benar Mas. Dan Tarno setelah mendengar pendapat kami maka dia akan mengajak Yatmi untuk periksa janin itu. Selama hamil Yatmi belum pernah periksa kandungan. Tarno juga mau tanya ke rumah sakit kalau test DNA itu bagaimana..” ucap perempuan itu lagi lalu melangkah ke teras toko besi dan bangunan untuk memberikan minuman pada teman teman Somad.

Yayuk kini tampak berpikir pikir..

“Apa rencana Tarno akan menanyakan perihal test DNA janin itu, ada yang tahu selain sampeyan dan istri sampeyan Pak?” tanya Yayuk hati hati sambil menatap Pak Manto yang sedang sibuk mengaduk aduk mie di atas wajan besar yang panas oleh bara api arang kayu.

“Saya tidak tahu Bu. Kalau saat saya ngomongi Tarno itu pas di sini sepi. Hanya saya, isteri saya dan Tarno saja. Sudah malam banget waktu itu. Tarno pulang saya langsung tutup ini tenda.” Ucap Pak Manto sambil menaruh mie mie pesanan ke atas piring piring.

“Tapi entah kalau Tarno omong pada orang lain.” Ucap penjual mie itu. Sambil mengulurkan piring piring yang berisi mie goreng pada isterinya.

“Mungkin Tarno omong pada teman temannya atau keluarga nya saya tidak tahu Bu.” Ucap Pak Manto lagi lalu melanjutkan bekerja untuk membuat mie rebus pesanan pembeli.

“Sampeyan ketemu Tarno setelah Yatmi meninggal Pak?” tanya Respati sambil menggeser piring mie yang ditaruh di meja oleh Bu Manto.

“Tidak lagi Pak. Tarno langsung ditangkap polisi. Hand phone disita Polisi.” Ucap penjual mie itu.

“Pak tapi waktu saya chat nomor hand phone Tarno kok langsung masuk ya..” ucap Bu Yayuk.

Akan tetapi sebelum penjual mie itu menjawab terdengar suara motor berhenti.

Dan sesaat kemudian terdengar suara laki laki yang sudah dikenal oleh Respati dan Yayuk..

“Wah Pak Manto kelarisan ni.. bakalan dapat pelanggan baru.” Suara Pak Kadus.

“Iya Pak Kadus alhamdullilah.. cuaca tidak hujan banyak pembeli. Mau minum apa Pak Kadus..” Ucap Bu Manto sambil tersenyum lebar.

“Monggo Pak, pinarak.. Kok tumben datang sendiri, tidak menyuruh orang saja Pak.. “ ucap Pak Manto sambil tersenyum dan terus bekerja. Pak Kadus dan Bu Kadus biasanya menyuruh mbah Surti atau anaknya jika membeli mie.

“Mari Pak..” ucap Yayuk dan Respati secara bersamaan.

“Iya Pak, aku lewat bau aroma bumbu mu kok jadi pengen.” Ucap Pak Kadus sambil tersenyum menatap Yayuk. Mungkin Pak Kadus mampir karena melihat mobil Pak Duta yang parkir.

Pak Kadus lalu melangkah dan duduk di bangku tepat di depan Yayuk.

“Silakan dinikmati..” ucap Pak Kadus sambil tersenyum manis dan terus menatap wajah cantik Yayuk.

Kini Yayuk jadi benar benar tidak nyaman berada di tempat itu. Dia cepat cepat memakan mie gorengnya. Dan ingin cepat cepat pulang.

Penjual mie pun kini beralih topik pembicaraannya. Dia lebih tertarik bertanya tanya pada Pak Kadus tentang bantuan untuk UMKM di desa itu.

Setelah Yayuk dan rombongan selesai makan. Mereka langsung pamit pada Pak Kadus dan penjual mie.. Pak Kadus yang belum jadi mie nya tampak kecewa karena Yayuk sudah pergi..

Mobil terus melaju meninggalkan lokasi tenda mie itu..

“Aku kok curiga ya pasti ada yang tahu rencana Tarno akan melakukan test DNA janin Yatmi.. dan orang itu...” gumam Yayuk belum berlanjut sudah dipotong oleh Respati.

“Apa penjual mie yang cerita cerita Bu. Penjual kadang kan tidak sadar dia cerita cerita.. macam kayak tadi kan kamu dapat info banyak dari penjual..”

“Ya tidak tahu Pak.. sepanjang panjangnya jalan memang masih lebih panjang mulut bicara.. “ ucap Yayuk..

“Bisa jadi penjual bisa jadi Tarno sendiri yang cerita.. mungkin dia izin bekerja ditanya tanya alasan izin sama bos dan teman temannya juga bisa kan Pak, Bu..” ucap Somad yang juga ikut penasaran akan kisah Yatmi dan Tarno.

“Kasihan ya.. “ gumam teman teman Somad.

Mobil terus melaju menuju ke lokasi proyek.. jalan semakin menanjak.. dan tidak lama kemudian Respati menyalakan lampu sign kanan..

Respati lega hatinya saat ranting pohon duwet tidak begitu mengganggu jalan mobilnya..

Respati pun segera membelokkan mobil masuk ke dalam pintu gerbang yang terbuka lebar.

“Itu ya Mas pohonnya.. Memang serem banget auranya..” ucap Somad sambil menoleh ke arah kiri untuk melihat pohon duwet.

“Iya.” Ucap Respati tetap fokus ke arah depan, tidak berani menoleh ke pohon duwet..

Mobil kini melaju pelan pelan menuju rumah tempat tinggal mereka..

Akan tetapi tiba tiba, mereka merasakan laju mobil tidak normal..

“Ban kempes kayaknya..” ucap Respati dan menghentikan mobilnya..

“Untung sudah sampai ya Mas. Kalau kempes di jalan yang nanjak tadi repot banget..” ucap Somad segera membuka pintu mobil. Akan membantu Respati untuk mengecek ban ban mobil.

....

Langsung up nih.. bantu koreksi kalau ada salah dan typo typo ya.. 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️

kepala othor kok agak sakit gara gara daging apa ya 🤔