Neva seorang gadis cantik dan juga Alkana suaminya yang di panggil mas Al oleh Neva , mereka menikah sudah dua tahun karena perjodohan , tapi walaupun di jodohkan keduanya juga sempat pacaran selama dua tahun , tapi nyatanya tidak cocok dan keduanya terpaksa melakukan pernikahan sandiwara , semuanya hanya sandiwara yang di perankan oleh Neva , karena tekanan dari Al dan jujur Neva ingin berontak aslina , tapi selalu di tekan oleh Al , akankan Neva bertahan apalagi keluarganya selalu tidak terima saat Neva menjelekkan Al menantu kesayangan mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Manja
Saat ini Alkana dan Neva sudah ada di ruang makan , dan Neva juga sudah menganti pakaiannya
Alkana melihat kearah Neva yang duduk di sampingnya , dan sibuk mengambil makanan di piring depan Alkana
Selesai mengambil piring , Neva langsung mengambil satu suapan dan menyuapkan ke Alkana , Alkana hanya diam dan melihat kerah Neva
" Makan dulu mas , katanya tadi laper ", ucap Neva
" Kamu dulu saja yang makan , mas setelah kamu sayang , mas takut kamu masuk angin ",ucap Alkana
" Nggak akan mas , makan bersama ya setalah aku suapi kamu , aku makan juga ", ucap Neva
Alkana akhirnya mengangguk dan terseyum kearah Neva dan membuka mulutnya , Alkana memasukkan badannya kedalam pelukan Neva
Neva hanya membiarkan Alkana bermanja dengan dia dan mau tidak mau juga saat ini Neva memeluk badan Alkana
" Sakit ", ucap Alkana
Neva menghela nafas dan mengelus lengan Alkana dan membuat Alkana terseyum senang
" Tadi saja sama kaca di musuhin , padahal kaca nggak salah , giliran sakit udah kayak mau mati , dasar laki laki ", Batin Neva
Neva menyuapi Alkana sambil sesekali ikut makan , dan juga mengelus tangan Alkana
Selsai makan Neva langsung mengajak Alkana ke atas lagi , ke kamarnya pastinya
Sampai di atas , Alkana dan Neva kembali duduk di sofa dan keduanya memang menunggu nasi yang Mereke makan turun dulu , karena setelah makan langsung tidur juga tidak baik untuk kesehatan
" Besok kamu ikut mas ya ke kantor ", ucap Alkana
" Ngapain mas , aku juga ada kerjaan sendiri aku mau ke toko berlian , mau persiapan buat ke luar negri juga ", ucap Neva
Alkana langsung kaget dan melihat kearah Neva dan melotot
" Apa kamu mau keluar negri ? , dan kamu nggak izin sama aku ? ", tanya Alkana
" Mas nggak ada yang nggak izin , dari awal kamu udah setuju kan jika aku ikut lomba itu , dan aku serta tim juga akan menghadiri acara itu , siapa tahu aku memang ", jawab Neva
" Mas nggak setuju ", jawab Alkana
" Mas kenapa kamu malah mau hambat karir aku ? ", kesal Neva
" Apa kamu bilang , akhhhh akhhhhh ", ucap Alkana yang tadi menujuk kearah Neva menggunakan tangan kanan ya yang sedang sakit
" Tuh kan mas makanya pelan ", jawab Neva dan memang tangan Alkana
Neva langsung mengelus tangan Alkana dan meniupnya dengan lembut
" Tolong besok ikut aku sayang , aku ada meting penting dan tangan aku lagi sakit , aku nggak bisa jabat tangan , dan menandatangani berkas "
" Karena kamu pemilik saham lima puluh persen di kantor aku makanya aku mau kamu ikut ya , tolong bantu aku ", ucap Alkana
" Tapi aku boleh kan ke luar negeri dan ikut lomba itu ? ", tanya Neva
" Apa kamu sedang mengancam mas ? ", tanya Alkana
" Mana berani aku mas ", ucap Neva
Padahal di batinnya Neva di sedikit senang melihat Alkana yang tidak bisa mengunakan tanganya dengan sembarangan
" Nanti aku pikirkan ", ucap Alkana pada akhinya
" Sttttt , Ahhhh ", ucap Alkana lagi dan membuat Neva sedikit kasihan
" Apa sakit lagi , mau kerumah sakit ? ", tanya Neva
" Nggak perlu sayang ", jawab Alkana dan memejamkan mata
Neva tiba tiba saja diam dan suasana menjadi hening dan Alkana juga diam tapi memejamkan mata , Neva masih melihat kearah Alkana yang masih memejamkan mata
Posisi saat ini Alkana masih duduk dan bersandar di sofa , sedangakan tangan kanannya di taruh di atas paha Neva
" Mas ", panggil Neva
" Hmm ", jawab Alkana
" Mau tidur sekarang ? ", tawar Neva
Alkana langsung membuka mata dan melihat kearah Neva , Neva yang di lihat Alkana sedikit deg deg an
" Apa kamu sudah mengantuk ? ", tanya Alkana
" Belum , tapi aku lihat kamu sepetinya udah ngantuk , makanya aku tawarin kamu ", jawab Neva
" Enggak ", jawab Alkana
" Ya udah ", ucap Neva dan langsung berdiri
" Kamu mau kemana ? ", tanya Alkana yang mendadak tidak mau jauh dari Neva
" Ah , aku mau cek ponsel aku , siapa tahu Dara atau Nely chat aku ", jawab Neva
" Bukanya mau lihat Andro chat kamu atau nggak ? ", tanya Alkana
Tuduhan Alkana langsung membuat Neva kembali duduk dan Alkana bingung
" Kenapa malah duduk ? ", tanya Alkana
" Aku malas di tuduh tuduh , kalaupun Andro chat aku memangnya kenapa kita kan sahabat lama yang lama pisah ", jawab Neva
" Kamu bela dia lagi ? ", tanya Alkana dingin
" Masss ", ucap Neva dan langsung melihat kearah Alkana
Neva bisa melihat Alkana mengenggam tanganya yang di perban dan membuat Neva panik , karena perban yang tadinya putih menjadi merah
" Mas stop ", ucap Neva dan berusaha membuka kepalan tangan Alkana
Alkana semakin mengeratkan tanganya dan membuat Neva panik , Neva langsung berdiri dan berlari kearah meja rias , dan mengambil kotak obat
Setelah dapat kotak obat , Neva langsung berlari lagi kearah Alkana , Alkana masih mengenggam tanganya
Neva langsung memeluk Alkana dan membawa kepala Alkana ke perutnya
" Udah cukup , aku mohon jangan sakiti diri kamu mas , aku minta maaf ya ", ucap Neva dan mengelus kepala Alkana
Sentuhan tangan di kepala Alkana , membuat Alkana nyaman dan perlahan membuka kepalan tangannya
" Aku obati ya mas tanganya , habis ini tidur ya ", bujuk Neva
Alkana akhirnya mengangguk dan membuat Neva lega , lalu Neva duduk di sebelah Alkana dan membuka perban , Neva dengan telaten Menganti perban yang sudah ada banyak darahnya
Mungkin memang keduanya sudah ada tumbuh rasa cinta , tapi keduanya terlalu tidak peka , terutama Alkana yang kelihatan cinta tapi gengsi
Neva selsai mengobati tangan Alkana dan menaruh kembali perban dan juga membuang ketempat sampah , lalu berjalan lagi ke arah Alkana
" Mas mau langsung tidur apa mau buang air kecil dulu ? ", tanya Neva
" Tidur saja ", jawab Alkana
" Ya udah ayok ", ajak Neva dan membatu Alkana berdiri dan lalu mengandeng tangan Alkana ke tempat tidur , sampai tempat tidur Alkana langsung naik dan posisi saat ini Alkana tidur di sebelah kanan , Neva menyelimuti Alkana lalu memutari ranjang , karena Neva tidur di sebelah kiri
Neva langsung merebahkan badanya dan melihat kearah samping , Alkana saat ini tidur membelakangi Neva
" Mas ", panggil Neva
Alkana hanya diam dan Neva memutuskan mendekat dan kembali duduk lalu mengelus lengan Alkana
" Mas tidurnya jangan seperti itu , itu tangannnya yang sakit nanti tambah sakit lagi ya , hadap sini saja ", ucap Neva
Alkana langsung membuka mata dan membalikan badan dan melihat kearah Neva , Alkana yang melihat dalam posisi duduk akhinya dia masuk kedalam pelukanya , Alkana menaruh kepalanya di dada Neva dan tangan kanannya memeluk perut Neva
" Aku mau tidur seperti ini , tolong jangan di tolak ", ucap Alkana
Neva yang tadinya kaget , karena ini hal baru untuk mereka akhirnya diam diam membiarkan saja , bahkan Neva terlihat mengelus kepala Alkana dan membuat Alkana memejamkan mata