Istri Kecil Om Duda

"Daniel!" ucap Leon terkejut

Sedangkan Daniel tak suka melihat wanita incarannya berada sangat dekat dengan Leon, ia pun mendekati mereka berdua dan meraih pergelangan tangan Ayunda.

"Hey, kenapa kau berani sekali mendekati merpati kecilku, Leon? Kau sudah bosan hidup hah?" sorot mata Daniel sampai nyalang, ia tak suka jika ada wanita yang di sukainya di dekati oleh Leon juga.

Leon tampak kesal atas sikap Daniel yang seperti itu, kini Leon tak mau kalah, pergelangan tangan Ayunda di raihnya kembali, sedangkan Daniel tak mau melepaskannya.

Ayunda tampak geram saat kedua tangannya di genggam kuat oleh dua orang pria sekaligus.

"Sudah cukup, hentikan! Lepaskan tanganku, aku harus segera mengerjakan tugasku yang belum selesai!" pintanya sambil berusaha melepaskan kedua tangannya, namum baik Daniel dan juga Leon, keduanya bersikukuh tak mau melepaskannya.

"Lepaskan tangan Ayunda, Leon?" pinta Daniel dengan suara bariton nya.

"Kau yang seharusnya lepaskan tangan calon istriku!" sungutnya dengan sengaja

Jleb!

Mendengar Leon berkata seperti itu, Daniel sampai mengernyitkan alis."Apa kau bilang barusan hah? calon istri! Kau pagi-pagi jangan suka ngaco, bukankah dari awal kau bilang tak berselera dengan wanita Cleaning Service ini? Tapi kenapa kau malah menelan ludahmu sendiri hah? Dasar munafik." Dengan beraninya Daniel berkata seperti itu.

Leon sampai mengepalkan tangan."Ayunda cepat kau katakan siapa aku dan juga kamu saat ini? Kasih faham dia soal status kita!" perintahnya kepada Ayunda. Daniel yang mendengarnya pun semakin heran dibuatnya.

Kini Ayunda yang menghela napas panjangnya."Pak Daniel, apa yang dikatakan oleh Tuan Leon adalah benar, aku adalah calon istrinya!"

Deg!

Daniel menatap tak percaya atas perkataan dari Ayunda.

"Sudahlah sebaiknya kau mundur saja Daniel, dialah wanita yang selama ini aku cari dan saat ini Ayunda sedang mengandung darah dagingku!" ucapnya sengaja memperingatkan Daniel agar mundur.

Akhirnya Daniel pun baru teringat kalau Leon sedang mencari wanita yang pernah ia tiduri satu bulan yang lalu.

" J jadi wanita itu adalah Ayunda? Benar begitu, Leon?"

"Iya, wanita yang pada malam itu tidur denganku adalah Ayunda Maharani, dan saat ini ia tengah mengandung anakku, mulai sekarang lupakan calon istriku, karena sebentar lagi kami akan segera menikah!" jawabnya dengan lantang.

Daniel langsung duduk di atas kursi sofa dengan kedua kakinya yang lemas.

"Kenapa dunia begitu sempit, maaf aku tidak tahu Bro, baiklah mulai sekarang aku akan mencoba melupakan Ayunda, aku tak mau persahabatan kita rusak cuma gara-gara seorang wanita, selamat ya Leon dan juga untukmu Ayunda, akhirnya generasi penerus keluarga Argantara telah hadir." Daniel malah memberikan selamat kepada Leon dan juga Ayunda.

Leon pun sangat menghargai dan bangga atas sikap Daniel yang seperti itu, setelah sebelumnya ia sempat khawatir akan terjadi pertikaian dengannya. Namun nyatanya Daniel jauh lebih bijak.

☘️☘️☘️☘️☘️

Malam ini Ayunda dan Ayahnya mendapatkan undangan makan malam dari keluarga Argantara, mereka sengaja ingin memperkenalkan Ayu dengan keluarga besar Argantara.

"Leon, kau sudah mempersiapkan gaun yang bagus untuk calon istrimu itu?" tanya sang Nenek yang sudah tak sabar untuk bertemu dengan calon cucu menantunya.

"Sudah Nek, barusan aku sudah meminta Jerry memerintahkan anak buahnya untuk mengirimkan gaun serta tuxedo untuk Pak Panji kenakan, pokonya semua beres, aku yakin Jerry akan memberikan kita kejutan.

"Syukurlah kalau begitu, Jerry memang selalu bisa diandalkan, oh iya apakah kakakmu sudah tiba? Soalnya waktu itu bilang mau datang kesini untuk bisa bertemu calon istrimu, cicitku juga akan turut hadir, katanya kebetulan lagi libur semester, aku tak sabar melihat anak mungil itu tumbuh menjadi pria dewasa." ujar sang Nenek sembari membayangkan cicit kesayangannya, meskipun kakaknya Leon adalah anak hasil adopsi karena pada saat itu kedua orangtuanya Leon sudah sepuluh tahun menikah tapi tak kunjung diberikan momongan, dan setelah mendapatkan beberapa informasi dari salah satu orang pintar khususnya dunia spiritual, mereka bisa mendapatkan keturunan jika mengadopsi anak perempuan dari salah satu panti asuhan yang berada di daerah bagian barat dan lahir di awal tahun, dan pada akhirnya kedua orangtuanya Leon berhasil mendapatkan seorang gadis kecil yang cantik untuk mereka adopsi, dan mereka memberikan nama kepada gadis kecil itu, yakni Joana Argantara. Dan benar saja, setelah kedua orangtuanya Leon mengadopsi Joana, akhirnya mereka di karuniai anak laki-laki, dan Leonard Argantara kini menjadi generasi terakhir keluarga Argantara.

Kontrakan Ayunda.

Ayunda terlihat tak percaya diri dengan penampilannya saat ini, gaun yang ia kenakan begitu indah dan cantik, rasanya ia tak pantas mengenakan gaun ini, pikirnya pasti harganya sangat mahal.

Begitupun dengan pak Panji, ia terlihat tidak percaya diri juga mengenakan Tuxedo.

"Yu, Ayah jadi minder bertemu dengan keluarganya Leon, Ayah takut mereka malu dengan kehadiran kita, secara kan keluarga Argantara merupakan keluarga konglomerat yang perusahaannya ada dimana-mana!" Pak Panji terlihat ciut saat mengetahui seluk beluk keluarga Argantara.

"Ayah tahu dari mana soal keluarga Argantara?"

"Dari artikel yang ayah baca, ayah begitu penasaran nak! rasanya seperti mimpi anaknya Ayah menikah dengan keluarga kaya raya." sang Ayah menatap dalam putrinya.

"Mungkin ini sudah menjadi suratan takdir Yah, kita jalani saja dan semoga kehidupan kita kedepannya menjadi jauh lebih baik lagi!" jawaban dari Ayunda kali ini cukup bijak

Tak lama, berapa bodyguard datang untuk menjemput Ayunda serta Ayahnya. Kemudian mereka membawa Ayunda dan Ayahnya ke salah satu salon paling terkemuka di negeri ini sebelum mereka datang ke mansion Argantara.

Sekitar pukul tujuh malam, kini Ayunda sudah menjelma menjadi seorang putri yang sangat cantik dan juga mempesona.

"Aku yakin Tuan Leon akan semakin jatuh hati dengan anda Nyonya, malam ini anda begitu cantik dan juga anggun!" puji Jerry sampai tak berkedip memandangi Ayunda.

Ayunda sendiri sampai tersipu malu dan ia memilih untuk menundukkan kepalanya.

Tak lama Ayunda beserta Ayahnya tiba di Mansion milik keluarga Argantara, baik Ayunda dan juga Ayahnya keduanya sampai menatap takjub.

"Yu, ini sih bukan rumah, tapi istana!" puji Pak Panji sampai kedua matanya melotot.

Ayunda apalagi, ia malah semakin ciut dan tak percaya diri, rasanya ia ingin kabur saja.

Akhirnya kedatangan Ayunda serta Ayahnya di sambut hangat oleh Leon serta anggota keluarga Argantara yang lainnya. Leon sempat tak berkedip menatap Ayunda yang begitu cantik dan juga anggun.

"Selamat datang di mansion Argantara, calon istriku!" ucap Leon sembari meraih tangan Ayunda lalu mengecup punggung tangannya.

Ayunda terkejut ketika Leon memperlakukan dirinya seperti itu, sedangkan anggota keluarga Argantara yang lainnya terlihat bahagia karena pada akhirnya Leon bisa kembali menemukan calon istri yang telah memberikan generasi penerus keluarga Argantara.

Tak lupa Leon pun menyambut Pak Panji, sikap keluarga Argantara kepada Ayunda dan juga Ayahnya begitu ramah.

Akhirnya mereka semua masuk kedalam, untuk bertemu dengan Nyonya Sandra.

Tidak lupa Leon memperkenalkan keluarga besarnya termasuk Joana dan juga Suaminya.

"Kak Ana, putramu mana? Sedari tadi aku tak melihat batang hidungnya?" tanya Leon sampai mengedarkan pandangannya ke arah sekitar Ruang tamu.

"tadi sih masih di luar, katanya mau bertemu dengan teman sekolahnya dulu, mungkin sebentar lagi juga sampai." jawab Joana sedikit cemas.

Tak lama dari halaman rumah terdengar suara klakson mobil.

"Nah, sepertinya itu putraku sudah datang, sebentar ya aku lihat dulu!" ucap Joana yang langsung pergi menuju halaman Mansion

Mereka pun menunggu kehadiran putra dari Joana, karena makan malam tidak akan dimulai sebelum semua anggota keluarga berkumpul.

Tak lama Joana datang bersama dengan putra semata wayangnya.

Ayunda pun menoleh ke arah tersebut dan ia sampai syok tak percaya dengan apa yang telah ia lihat, yakni seseorang yang tentunya pernah ia kenal dimasa lalunya

Bersambung...

🌹🌹🌹🌹🌹🌹