NovelToon NovelToon
YUWEN SI PENAKLUH DUNIA KULTIVATOR

YUWEN SI PENAKLUH DUNIA KULTIVATOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Ilmu Kanuragan / Balas dendam pengganti
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

YUWEN anak yang terlahir tanpa bakat, dan siapa sangka dia menemui pedang yang tak bertuan dan di situlah dia mendapatkan kekuatan, ikuti kisah nya YUWEN. selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Kemudian patriak dari sekte petir emas langsung buka suara.

"Saya sebagai patriak dari sekte petir emas. Akan menyerah kan semua anggota dan semua sumber daya, termasuk harta berharga kami kepada sekte naga neraka. Tapi, dengan satu syarat. Saya dan dua tetua ingin melakukan pertarungan hidup dan mati satu lawan satu dengan pihak anda. Kalau tuan-tuan bisa mengalah kan kami bertiga. maka, kami akan memenuhi janji-janji kami. Tapi sebaliknya, kalau yang kalah dari pihak anda, maka anda juga harus melakukan hal yang sama. Yaitu menyerah kan semua anggota dan harta kalian semua! Bagai mana! Apa anda setuju dengan syarat yang kami ajukan ?!". Tanya patriak sekte petir emas, dengan wajah penuh percaya diri.

Mungkin, patriak dari sekte petir emas, menganggap kalau para tetua termasuk Yuwen, memiliki kekuatan berada di bawah mereka. Karena sedari awal Yuwen dan semua tetua menyembunyikan ranah kultivasi mereka semua.

"Berarti! Kalau pertarungan hidup dan mati itu, tidak ada kata ampun atau pun kata menyerah ?!". Tanya Yuwen, ber pura-pura seperti takut.

"Benar! Kita akan bertarung, sampai salah satu diantara kita mati! Dan tidak ada kata menyerah, apalagi meminta untuk di ampuni ! Apa anda berani melakukan pertarungan hidup dan mati ?!". Tanya patriak dari sekte petir emas dengan wajah yang begitu sombong.

"Baik lah kalau itu yang anda inginkan, saya akan mencoba nya walau sedikit merasa takut ". Gumam Yuwen dengan wajah ber pura-pura segan.

"Baiklah! Ayo kita mulai!". Ucap Patrik sekte gunung petir, yang terlihat begitu bersemangat.

Kemudin, patriak itu mulai membuat formasi pelindung, di area yang akan di jadikan tempat untuk melakukan pertarungan hidup dan mati. Agar supaya, efek dari pertarungan tidak ber imbas pada semua orang yang menonton.

Lalu, salah satu tetua, dari sekte petir emas mulai memasuki area untuk melakukan pertarungan hidup dan mati. Tetua itu memakai baju kuning berlogo petir. Dia memiliki tubuh tinggi dan kekar. Dengan ranah kultivasi tingkat imortal level tiga puluh lima. Dia berdiri di tengah arena dengan percaya diri.

"Tetua Guan yu! Apa anda siap untuk menghadapi dia?!". Tanya Yuwen dengan raut wajah santai.

"Tentu saja patriak! Mana mungkin, naga yang lagi lapar, harus menolak makanan yang di bidang kan!". Gumam tetua Guan yu sambil menyeringai dingin.

Kemudian diapun mulai memasuki arena pertarungan.

"Tunjukan ranah kultivasi anda, tidak usah malu!". Ucap si tetua berbaju kuning.

"Baiklah! Dengan senang hati saya akan menuruti ke inginan senior!" Ucap tetua Guan yu, sambil mengeluarkan aura ranah imortal level tiga puluh lima. Padahal, ranah tetua Guan yu sudah mencapai imortal level empat puluh, tapi dia belum menunjukan kekuatan penuh nya. Karna itu adalah, kartu trup untuk tetua Guan yu.

"Tidak tisangka, ternyata ranah kultivasi kita sama, berada di level tiga puluh lima!". Ucap tetua berbaju kuning.

Tapi, tetua Guan yu hanya tersenyum, seolah menertawakan, tebakan musuh nya yang salah.

"Silahkan! Kita mulai pertarungan nya!".menyeringai dingin.

Kemudian diapun mulai memasuki arena pertarungan.

"Tunjukan ranah kultivasi anda, tidak usah malu!". Ucap si tetua berbaju kuning.

"Baiklah! Dengan senang hati saya akan menuruti ke inginan senior!" Ucap tetua Guan yu, sambil mengeluarkan aura ranah imortal level tiga puluh lima. Padahal, ranah tetua Guan yu sudah mencapai imortal level empat puluh, tapi dia belum menunjukan kekuatan penuh nya. Karna itu adalah, kartu trup untuk tetua Guan yu.

"Tidak tisangka, ternyata ranah kultivasi kita sama, berada di level tiga puluh lima!". Ucap tetua berbaju kuning.

Tapi, tetua Guan yu hanya tersenyum, seolah menertawakan, tebakan musuh nya yang salah.

"Silahkan! Kita mulai pertarungan nya!".Ucap tetua berbaju kuning.

Semua anggota, dari kedua belah pihak mulai bersemangat untuk menonton. Karena ini adalah pertarungan hidup dan mati, antara para petinggi sekte.

Tetua berbaju kuning, mulai mencabut pedang dari sarung nya. Begitu pun dengan tetua Guan yu, dia pun melakukan hal yang sama.

"Sring... Sring... Sring...".

"Sring... Sring... Sring...".

Dua orang berklebatan di dalam arena.

Kecepatan serangan mereka begitu cepat seperti bayangan.

Tiba-tiba tetua ber baju kuning hilang dari tempat asal dia berdiri, lalu muncul di udara.

"Pedang badai petir !!". Gumam tetua ber baju kuning.

Dari kehampaan, muncul ribuan siluet-siluet pedang yang terbuat dari petir.

Kemudian, sitetua berbaju kuning mengayunkan pedang nya dari udara ke arah tetua Guan yu, ribuan siluet-siluet pedang petir itupun langsung melesat ke arah di mana tetua Guan yu berada.

"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".

Ledakan besarpun terjadi, kala siluet-siluet pedang petir itu menghantam tempat dimana tetua Guan yu berada.

Tetapi, sekarang giliran tetua Guan yu yang menghilang dari tempat nya. Sitetua berbaju kuning, menolah ke segala arah untuk mencari keberadaan tetua Guan yu, waktu mata nya melirik ke arah yang lebih tinggi, terlihat tetua Guan yu menyeringai dengan senyuman yang begitu mengerikan dari udara.

"Naga pelahap jiwa!". Gumam tetua guan yu.

Dari ujung pedang tetua Guan yu muncul siluet naga merah yang begitu besar, siluetnaga merah itu langsung melesat menyerang ke arah tetua ber baju kuning.

"Groarrr... Groarrr... Groarrr...".

"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".

Naga merah itu meraung, dan langsung menyerang. Tetua berbaju kuning pun langsung terhempas, dan ambruk diatas tanah dengan tubuh yang sudah penuh dengan luka.

Kemudian tetua Guan yu, turun dan berdiri di tempat yang tidak jauh dari tetua ber baju kuning.

"Bangunlah, jangan berpura-pura lemah seperti itu senior!". Gumam tetua Guan yu dengan nada penuh sindiran.

Dengan kekuatan yang masih tersisa, tetua berbaju kuning pun mencoba untuk bangkit lagi.

"Pedang badai petir level maks !!". Gumam tetua berbaju kuning sambil mengarah kan pedang nya ke arah tetua Guan yu.

Tetua berbaju kuning memakai jurus pedang yang sama, tapi kali ini memakai kekuatan penuh nya.

Siluet-siluet pedang raksasa yang terbuat dari petir langsung meluncur ke arah tetua Guan yu. Tapi kali ini, tetua Guan yu benar-benar tidak menghindar.

"Duarrr... Duarrr... Duarrr...".

Ledakan yang lebih besarpun terjadi, saat pedang raksasa itu menghantam tubuh tetua Guan yu. Tapi terlihat di sana, kalau tetua Guan yu hanya menyeringai tanpa mengalami luka sedikit pun.

"Mana. Mungkin!". Ucap tetua berbaju kuning, saat melihat serangan terkuat nya yang tidak bisa melukai lawan nya.

"Tolong. Jangan berhenti pura-pura lemah senior! Keluar kan kekuatan terkuat anda! Jangan sungkan!". Ujar tetua Guan yu, dengan seringai penuh ejekan.

Tapi, tetua berbaju kuning, bukan nya menjawab. Dia malah mundur beberapa langkah, dengan wajah mulai terlihat putus asa.

"Bommm... Bommm... Bommm...".

Melihat lawan nya mulai prustasi, tetua Guan yu malah menaikan lagi ranah nya. Dari level tiga puluh lima, menjadi level empat puluh.

"Aku. Menyerah ". Ucap tetua berbaju kuning. Memohon ampunan pada tetua Guan yu.

"Maaf! Sebenarnya saya mau memaafkan dan melepas kan senior! Tapi, ini adalah pertarungan hidup dan mati, yang di ingin kan oleh patriak anda! Jadi salah satu di antara kita harus ada yang mati". Ujar tetua Guan yu, sambil menyeringai.

Melihat kejadian itu, patriak dari sekte petir emas. Hanya bisa menundukkan kepala, tanpa bisa berkata apa-apa. Karna peraturan itu, di buat oleh diri nya sendiri.

Tetua Guan yu, melangkah perlahan ke arah tetua ber baju kuning. Tapi sebaliknya si tetua berbaju kuning malah melangkah mundur, dengan raut wajah penuh ketakutan.

"Sring... Sring... Sring...!".

Kilatan-kilatan pedang hitam, melesat ke arah tetua berbaju kuning. Dalam sekejap mata, tubuh tetua berbaju kuning, langsung terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Akhirnya. Tetua berbaju kuning langsung tewas dengan tubuh yang terpotong menjadi beberapa bagian.

Melihat tetua nya sudah tewas, para anggota dari sekte petir emas, langsung membersihkan arena. Karna pertandingan masih akan terus berlanjut.

Melihat teman nya sudah tewas. Tetua berbaju kuning yang satu nya lagi, langsung melesat dan berdiri di tengah arena.

1
AL53
dewa beladiri surga
pembaca gabut
ini cerita awal nya mna
Lanjut
Hadir
Tres Bagus
mantap Thor lanjutkan 💪💪💪💪🔥💪
Tres Bagus
lanjut Thor mantap gasss
Tres Bagus
lanjutkan 🔥💪💪💪💪
Tres Bagus
semangat Thor lanjutkan 🔥🔥🔥🔥🔥
Tres Bagus
lanjutkan Thor 👍👍👍
Tres Bagus
lanjut Thor 💪💪💪💪💪💪
Tres Bagus
lanjut Thor 👍👍👍👍
Putrarantau Rantau
mc nya arogan seperti ini apa maksudnya jalan cerita nya
Tres Bagus
lanjut Thor 💪💪💪💪
Tres Bagus
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!