"APA?" Jerit Lolita Nismara Fidelia seorang gadis cantik berkulit putih, mata indah berbentuk hazel, hidung mancung dengan tinggi badan semampai. Tapi memiliki kekurangan yaitu IQ di bawah rata-rata, masih duduk di bangku kelas sebelas SMA.
Mata Loli membola ketika garis dua terpampang nyata berwarna merah di atas tespack yang dia beli kemarin atas paksaan dari sahabatnya yang bernama Audy Mahaputri.
"Jadi perut buncit ini bukan busung lapar, tapi ada bayi di dalamnya?" Gumam Loli frustasi.
"Bagaimana cara bayi ini bisa masuk ke dalam perutku ya?" Tambahnya.
Penasaran dengan tingkah konyol Lolita, yukk pantengin terus karya terbaru Author. Semoga suka. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Suami Tak Berdaya
Setelah perdebatan panjang perihal pesan masuk dari akun tidak dikenal, membuat Lolita waspada. Bau-bau pelakor sudah tercium meskipun Lolita sendiri tidak tahu siapa orangnya.
"Apakah dia ulat bulu yang pernah bertemu di kantor, atau sekretaris centil itu?" Gumam Lolita.
"Pusing kepala gue. Lebih baik sekarang gue telp Audy." Lanjutnya.
Tut
Tut
Tut
Hampir sepuluh menit Lolita melakukan panggilan telepon, tapi Audy tidak mengangkat juga.
"Hallo..." Sapa Audy dari sana.
"Heh... Audy lama bener angkat telpnya." Semprot Lolita pada sahabat.
"Hah... Heh.. Gak sopan banget ibu hamil satu ini. Lu sadar gak sih, gue ini masih di sekolahan." Jawab Audy.
"Iya...ya... Lu sekolah. Gue keenakan jadi ibu rumah tangga hingga lupa hari." Ucap Lolita.
"Pulang sekolah bisa gak mampir dulu ke rumah gue, ada yang ingin gue ceritakan." Ucapnya.
"Gue usahakan, btw lu nanti masak yang enak ya, gue sekalian numpang makan." Lanjut Audy.
"Gampang, bisa diatur." Jawab Lolita.
Telepon pun diakhiri karena Audy akan pergi ke kantin. Sedangkan Lolita bersiap untuk memasak hidangan makan siang. Dia juga akan membuat bekal untuk suaminya yang akan dia kirim melalui jasa pengantar. Lolita akan mengikat Edgar dengan seluruh perhatian sebagai seorang istri. Lolita tidak ingin suaminya dicuri oleh pelakor berjiwa jahat.
Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya Audy tiba juga di rumahnya. Tanpa ingin berbasa basi, Lolita langsung mengajak sang sahabat ke meja makan. Mereka berdua makan siang sambil mendengar Lolita bercerita.
"Jadi, gue takut banget kalau ada cewek lain yang mau rebut suami gue Dy." Ucap Lolita dengan raut wajah sedih.
"Ya, lu harus ikat erat suami lu itu." Jawab Audy.
"Gimana caranya?" Tanya Lolita bingung.
"Lu tahu sendiri secinta apa gue dengan abang, berapa lama gue mengejar cintanya sampai pernah terjadi salah paham yang begitu dalam. Gue takut, abang Ed gak benar-benar cinta. Trus mudah tergoda perempuan gatal." Ucapnya.
"Secara gak langsung, lu gak percaya sama suami lu sendiri. Jika bang Ed dengar mungkin dia bisa tersinggung." Ujar Audy.
"Bukan gak percaya, tapi gue masih ragu." Lolita membela diri.
"Yeay... Sama aja dodol. Lu itu posisinya sudah kuat. Lu istri sah, trus udah bunting anak dia." Ucap Audy lagi.
"Jadi memang tugas lu untuk mempertahankan posisi lu sendiri. Caranya cuma satu, buat suami lu itu tak berdaya dan selalu merasa tergantung dengan lu sebagai istrinya. Beri perhatian lebih, terutama masalah ranjang. Jangan biarkan suami lu merasa tidak puas atas pelayanan lu yang satu itu." Ucap Audy dengam menggebu-gebu.
"Kayaknya lu lebih berpengalaman soal rumah tangga dari pada gue. Jujur Dy sebenarnya lu udah nikah juga kan?" Cecar Lolita.
"Astaga ini anak, gue masih gadis perawan ting ting. Kalau soal kok gue tahu tentang masalah beginian, itu karena gue sering nonton drakor. Tapi ini rahasiakan dari ibu gue ya."
"Wah... Wah... Wah... Ternyata sahabat gue sudah terkontaminasi otaknya. Lu lihat juga gak pas adegan dewasanya?" Pancing Lolita ingin tahu.
"Lihat sedikit." Jawab Audy ragu.
"Aish... Gue gak percaya. Tapi terserah sih itu urusan lu sendiri. Yang terpenting jangan dulu dipraktekkan. Nanti perut lu bisa melendung karena ada bayinya." Ucapnya.
Karena sudah sore, Audy pun pamit pulang. Sekarang Lolita jadi sendiri lagi, dia bingung cara membuat supaya suaminya tak berdaya.
"Tapi kan gue sudah setiap hari memberikan pelayanan pada abang, masak iya masih kurang. Kalau begitu sih bukan lagi salah gue, abang aja yang gak mau menghargai usaha gue." Gumamnya.
Tidak ingin memikirkan masalah yang tidak ada ujungnya, Lolita pun membersihkan diri. Dia ingin menikmati udara di halaman belakang rumah sambil menunggu suaminya pulang kerja.
Karena hari hampir gelap, Lolita masuk ke dalam rumah dan akan menyambut kepulangan sang suami. Lolita pun berdandan dengan maksimal sesuai apa yang dia sukai.
"Gue udah cantik kan? Masak iya gue kalah sama ulet bulu atau pelakor berhati iblis." Tanya Lolita pada dirinya sendiri.
Baju berbahan sutra tipis ini terlihat sangat cocok dengan kulit putih bersih yang Lolita miliki.
"Assalamu'alaikum Lili sayang, abang pulang." Ucap Edgar lantang begitu sampai di depan pintu utama.
"Wa'alaikumussalam abangku sayang..." Suara Lolita yang mendayu-dayu manja.
Setelah mencium tangan sang suami, kemudian Lolita mengecup bibir tebal Edgar. Pria tampan itu terpaku, kakinya seolah sulit digerakkan karena terpukau dengan penampilan sang istri. Lolita memang kerap berpakaian sexy, tapi hari ini Edgar melihat sisi lain dari istrinya itu.
"Abang kenapa?" Tanya Lolita pura-pura tidak tahu, padahal dalam hati dia bersorak sorai karena usahanya membuat Edgar tidak berdaya langsung berhasil. Lolita sangat bahagia.
"Yuk masuk, aku sudah siapkan air hangat untuk abang mandi. Juga sudah memasak makanan kesukaan abang. Pasti abang lelah karena seharian penuh bekerja." Ucap Lolita.
Bagaikan orang yang terkena hipnotis, Edgar mengikuti apa yang diucapkan Lolita tanpa membantah sedikitpun. Bahkan pria tampan itu membiarkan sang istri melucuti pakaiannya tanpa melawan.
Lolita membawa Edgar masuk ke dalam kamar mandi dan memintanya untuk berendam. Gadis cantik itu menyabuni seluruh tubuh sang suami tanpa ada yang terlewat sedikitpun.
Edgar mengeram kala jemari mungil nan lembut itu menyentuh dan mengusap senjata sakti yang sedang tertidur. Tapi karena merasakan sentuhan, lambat laun senjata itu terbangun dan mengembang menjadi semakin besar.
"Dimanapun abang berada, ingat selalu untuk pulang ke rumah. Karena ada aku, Lolita istri sah yang setia menunggu di rumah."
"Jangan memberikan celah perempuan lain untuk masuk ke dalam kehidupan abang, apalagi berfikir untuk memasukkan milik abang ini ke lubang mereka. Ingat abang sudah membuat dua bayi di dalam perutku, jangan sampai ada bayi-bayi lain di perut wanita lain. Atau abang akan merasakan senjata ini lepas dari tempatnya." Ucapnya.
"Ah..." Lolita mencengkeram kuat senjata itu hingga Edgar memekik kesakitan. Lolita tidak main-main, dia akan membuktikan kata-katanya jika suaminya berani bermain di luaran.
Edgar tersadar, dia menatap sang istri sambil mengelus miliknya yang berdenyut sakit akibat ulah sang istri. Edgar bisa merasakan ada ketakutan besar di hari istrinya.
"Tidak sayang, abang akan setia selamanya hanya padamu. Kamu juga sudah mendapatkan bukti dari surat perjanjian pengalihan semua aset jika abang berselingkuh. Tapi bisa abang pastikan jika itu tidak akan pernah terjadi. Cinta abang sudah habis untuk kamu sejak lama."
"Baiklah aku percaya, kalau begitu cepat selesaikan mandinya. Karena aku ingin memberikan service yang akan membuat abang selalu ketagihan."
gak benar
bisa kacau balau
rumah tangga
Edward kalau itu beneran
kelelahan abang
kayaknya dia lagi bobo nyenyak
enak kan
surga dunia
kalau sudah halal
dach gitu bisa pacaran lagi
candu untuk mereka berdua
tiada hari tanpa bercinta...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
semoga tripel up