NovelToon NovelToon
Ketika Aku Jadi Karakter Dalam Novel

Ketika Aku Jadi Karakter Dalam Novel

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agya Faeyza

Nama: Alethea Novira
Usia saat meninggal: 21 tahun
Kepribadian: Cerdas, sinis, tapi diam-diam berhati lembut

Alethea adalah seorang mahasiswi sastra yang memiliki obsesi aneh pada novel-novel tragis, alethea meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang di kendarai supir nya , bukan nya ke alam baka ia malah justru bertransmigrasi ke novel the love yang ia baca dalam perjalanan sebelum kecelakaan, ia bertransmigrasi ke dalam buku novel menjadi alethea alegria

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agya Faeyza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di hadang

Sherly berdiri di balik tiang kafe, matanya tajam memperhatikan Bryan dan Alethea yang tertawa bersama di sudut. Ada bara api kecil yang menyala di hatinya, perlahan membesar menjadi kobaran cemburu yang membakar logikanya. Tangannya mengepal erat di balik jaket. Ia tak bisa membiarkan Alethea merebut Bryan begitu saja. Dengan senyum dingin yang mulai terukir di wajahnya, Sherly mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu. Rencana licik mulai terbentuk di benaknya.

Percakapan (Sherly bergumam pelan):

"Kau pikir kau sudah menang, Alethea? Belum... aku akan pastikan kau menyesal pernah mendekatinya."

Sherly menekan tombol panggil. Tak lama, suara di seberang sana menjawab.

Sherly:

"Halo, aku butuh bantuanmu. Kita punya 'masalah kecil' untuk diselesaikan... Namanya Alethea. Aku akan kirimkan detailnya. Pastikan dia tidak akan berani muncul lagi di depan Bryan."

Suara di seberang terdengar tertawa pelan, penuh konspirasi.

Suara misterius:

"Seperti biasa, Sherly. Aku suka kalau kau mulai bermain kotor ,kau tak lupa kan bayaran ku tetap seperti biasa jika kau meminta bantuan ku".

Sherly : " tentu , aku tak akan melupakan bayaran mu sayang , ingat harus rapi dan jangan meninggalkan jejak sedikit pun , aku tak ingin nama ku terseret dalam masalah ini ".

Suara misterius : "kau pasti akan puas melihat hasil nya nanti , tunggu saja , aku pastikan kau akan mendengar kabar baik".

Sherly : " bagus , jangan sampai gagal , kalau gagal maka tak akan ada bayaran untukmu ".

suara misterius : "baik lah baik lah , kau kirim langsung Poto nya agar aku bisa bergerak sekarang, semakin cepat maka akan semakin baik".

Sherly : " baik lah aku kirim sekarang, aku tutup dulu telpon nya".

Sherly menutup teleponnya dan langsung mengirim Poto alethea bersama dengan informasi yang ia ketahui , ia menyeringai sambil melihat Poto alethea :

Sherly : " aku akan menghancurkan mu Thea , mulai besok kau tak akan bisa tersenyum hahaha "......

***

Malam itu, jalanan sepi dibalut kabut tipis. Lampu-lampu jalan berkedip redup seolah ikut menyaksikan sesuatu yang akan terjadi. Bryan dan Alethea baru saja selesai makan malam, melajukan mobil sport Bryan santai di tengah keheningan.

Namun tiba-tiba, dari gang-gang gelap, beberapa sosok muncul dan menutup jalan mereka. Lima orang pria bertampang mencurigakan, mengenakan jaket hitam, berjalan perlahan mendekat seperti serigala yang mencium bau mangsa.

Bryan melirik Alethea sekilas, keduanya sama sekali tidak terlihat panik. Dengan gerakan santai, Bryan memarkir mobil di pinggir jalan, lalu membuka pintu. Alethea mengikuti, melompat turun dengan luwes.

Alih-alih ketakutan, mereka malah duduk santai di atas kap mobil Bryan, kaki mereka menjuntai santai. Bryan bahkan sempat menyisir rambutnya ke belakang dengan satu tangan.

Bryan (melirik sekelompok pria itu, nada suara malas):

"Malam-malam gini... rame juga. Mau apa, bro?"

Alethea (tersenyum miring, menatap mereka satu per satu):

"Jangan bilang kalian keluar cuma buat ngajak ngobrol. Kalau iya, kasihan banget."

Seorang pria bertubuh kekar maju selangkah, suaranya berat:

Pria misterius:"Bukan urusan kalian. Yang penting, cewek itu ikut sama kami." (menunjuk Alethea)

Bryan tertawa pendek, suara tawanya dingin.

Bryan :"Cewek ini? Wah, bro, pilih target lain deh. Yang ini... sayangnya udah punya bodyguard pribadi." (menepuk dadanya sendiri dengan bangga)

Alethea berbalik menghadap Bryan, matanya berbinar penuh tantangan.

Alethea:"waw,,, so sweet banget bodyguard ku ini hahaha ,,Kamu yang beresin ,Atau kita main berdua?"

Bryan mengedikkan bahu, matanya tak lepas dari orang-orang itu.

Bryan:"Main berdua lebih seru. Biar mereka ngerasa disambut."

Para pria itu mulai saling melirik, terlihat ragu sesaat. Mereka jelas tidak mengira Bryan dan Alethea akan se-santai ini.

Alethea (berdiri dari kap mobil, merenggangkan bahu, tersenyum manis tapi berbahaya):

"Oke... kalian mau pakai tangan kanan, atau mau tangan kiri??, kalo tangan kanan kuburan kalo tangan kiri rumah sakit ."

pria misterius: (geram, menggeramkan gigi)

"Sombong banget lo, Cewek kecil."

Alethea : "hei paman jangan panggil aku anak kecil ya ?? Kecil-kecil gini aku bisa bikin anak kecil tau nggak ???

Bryan melompat turun dari kap mobil, berdiri di sisi Alethea.

Bryan :"Cewek kecil? Salah besar, bro. Justru dia yang harus kalian takuti."

Pria misterius : "cih,dia harus kita takuti ?? Nggak salah ??? yang ada dia yang harus takut sama kita-kita ya nggak bro hahahha"....

Yang lain : "Yoi ntar ketendang dikit nangis hahaha" .

Alethea : "oh ya ???

Sekejap suasana berubah. Angin malam berdesir membawa ketegangan. Para pria itu bergerak lebih dekat, membentuk setengah lingkaran mengurung Bryan dan Alethea. Tapi keduanya tetap tenang, bahkan terlihat seperti sedang menikmati permainan.

Alethea menarik karet gelang dari pergelangan tangannya, memainkannya di jari. Bryan merogoh saku jaketnya, mengeluarkan permen karet, lalu memasukkannya ke mulut dengan santai.

Bryan (mengunyah perlahan, berbicara pada Alethea tanpa melihat lawan):

"Tebak, berapa lama kita butuh buat beresin mereka?"

Alethea (melirik malas):

"Tiga puluh detik. Lima belas kalo aku males main lama-lama."

Bryan (terkekeh pendek):

"Kamu emang kejam."

Tiba-tiba, pria kekar berlari ke arah mereka, mengangkat tongkat besi tinggi-tinggi. Bryan hanya menggeser sedikit tubuhnya, lalu menangkap tongkat itu dengan satu tangan. Dengan gerakan cepat, ia memelintirnya, membuat si pria berteriak kesakitan sebelum terjungkal ke aspal.

Tanpa menunggu aba-aba, dua pria lain menyerbu ke arah Alethea. Alethea tersenyum tipis, lalu bergerak. Kakinya menendang lutut salah satu pria dengan presisi, membuat pria itu roboh seketika. Yang satunya mencoba memukul, tapi Alethea membungkuk gesit dan menghantam ulu hati lawannya dengan siku.

Bryan (sambil mendorong pria lain ke kap mobil):

"Serius, ini mulai bosenin."

Alethea (membetulkan rambutnya, nyengir ke Bryan):

"Mau aku kasih mereka kesempatan satu ronde lagi?"

Bryan:

"Nggak perlu. Mereka udah cukup remuk kayaknya."

Satu pria tersisa, tubuhnya gemetar, mundur perlahan sambil mengangkat tangan tanda menyerah. Bryan melirik Alethea.

Bryan:

"Mau kasih salam perpisahan?"

Alethea (mengedikkan bahu, lalu mendekat perlahan ke pria itu):

"Sampaikan ke siapa pun yang nyuruh kalian..." (berhenti tepat di depan wajahnya, menatap tajam)

"Lain kali, kirim pasukan yang lebih layak."

Pria itu mengangguk panik dan lari terbirit-birit ke dalam gelap.

Bryan dan Alethea kembali duduk santai di atas kap mobil, seperti tak terjadi apa-apa.

Bryan (tertawa kecil):

"udah gitu aja ??? Nggak ada perlawanan sama sekali , dasar lemah."

Alethea (menatap bintang di langit, santai):

"Aku harap mereka belajar sesuatu malam ini. Jangan asal mau disuruh ini itu sama orang kalau masih sayang sama nyawa sendiri ."

Bryan mengangguk setuju, lalu menyalakan mobil kembali. Mereka meluncur pergi, meninggalkan para penghadang yang kini tergeletak tak berdaya di jalanan gelap.

***

Di sebuah ruangan mewah, lampu gantung berkilauan di atas kepala. Sherly berdiri di depan jendela besar, memandangi kota malam dengan wajah masam. Tangan kanannya mencengkeram ponsel, nyaris meremukkannya.

Seseorang di ujung telepon sedang melapor, suaranya terdengar putus asa.

Suara di telepon:

"M-maaf, Sherly... kami sudah coba, tapi mereka... mereka terlalu kuat... Kami bahkan—"

Sherly memotong kasar, suaranya tajam seperti pecahan kaca:

Sherly:

"Diam! Aku tidak mau dengar alasan bodohmu , menghabisi seorang perempuan dan satu laki-laki saja tak bisa , sia-sia punya badan gede tapi tak bisa apa-apa"

Ia membalikkan badan, melempar ponsel itu ke sofa dengan keras hingga hampir terpental ke lantai. Napasnya berat, matanya penuh amarah.

Sherly (bergumam sambil berjalan bolak-balik):

"Gagal... Gagal total. Satu tugas kecil saja kalian tidak bisa lakukan."

Ia meraih meja kecil di samping sofa, mengambil segelas wine, lalu meneguknya dalam sekali teguk. Tapi bahkan rasa manisnya pun tak mampu menenangkan gejolak di dadanya.

Sherly menatap pantulan dirinya di cermin. Mata itu — penuh kebencian.

Sherly :"Alethea... kau pikir kau menang hanya karena lolos satu kali? Ini baru permulaan."

Ia mengambil ponselnya lagi, matanya dingin. Jari-jarinya menari cepat di layar, menghubungi seseorang.

Sherly (dengan nada yang mengancam)

"Kita naikkan levelnya. Aku ingin dia merasa dunia ini bukan lagi tempat aman buatnya."

Seseorang yang lebih kuat :"Mengerti. Akan kami buat dia ketakutan bahkan saat bernapas."

Sherly:

"Bagus. Pastikan Bryan juga melihat semuanya. Aku ingin mereka berdua hancur... bersama."

Sherly memutus sambungan telepon, lalu duduk di sofa, tersenyum tipis.

Bagi Sherly, malam ini mungkin gagal. Tapi permainan baru saja dimulai.

Dan kali ini, dia tidak akan bermain santai.

1
Abz
lnjut
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪💪
Agya faeyza: siap Bun , di tunggu ya☺️
total 1 replies
Abz
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Viona Syafazea
siapa Leon thor, kknya kan namanya Ares, Aryan, sama arvel. lahhhh Leon siapa..
Agya faeyza: typo kak maaf , ke inget Leon cerita lain☺️🙏
total 1 replies
Viona Syafazea
di deskripsi alethea katanya mati tersambar petir saat baca buku di taman, kok disini malah mati kecelakaan mobil ya.. 🤔
tutiana
lanjuuutttttt
Lala Kusumah
semangat Thea dan harus lebih hati-hati ya 🙏🙏😍😍
Lala Kusumah
aaaahhhhh jadi inget masa-masa remaja ya, serasa pengen diulang kembali 🥰🥰🥰
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Sayangi Gea
Kakak thor, menulis itu tidaklah mudah.
Tpi saya mw sedikit berkomentar, saya membaca novel kk karna tertarik membaca sinopsisnya.
Tapi menurut saya, percakapan ringannya terlalu banyak, membuat pembaca cepat bosan. Coba kakak kurangi percakapan2nya, tpi lebih menggambarkannya aja dan alur konfliknya buat lebih dalam kata2nya.

Terus penggambaran tokohnya agak kurang menjalankan perannya. seperti papa bram( kaya, hebat, punya banyak pengawal) tpi knapa anaknya kurang terjaga, gk ada pengawal yg memantauan dari dekat/jauh.
Arvel ( berjanji mau jaga adeknya di sekolah) tpi gk tw adek tersesat, pergi menyelatkan Aliando.

Gitu aja sih thor, semoga kedepannya lebih bagus, dan mohon jangan tersinggung dengan komentar saya.😊
Agya faeyza: saran di terima , terima kasih untuk masukan nya , kedepan nya akan saya perbaiki lagi ceritanya /Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut... hadir ya 🙏
Agya faeyza: siap di tunggu ya☺️
total 1 replies
Triani Sutriani
🔥🔥🔥
Triani Sutriani
Semangat berkarya thor
Agya faeyza: terima kasih udah nyemangatin😁
total 1 replies
Musdalifa Ifa
aaah seru masih mau baca tapi udah habis😔, semangat up Thor dan semoga sehat selalu
Agya faeyza: aamiin yarobbal alamin makasih doanya teh say🥰
total 1 replies
Không có tên
Keren banget! Jadi gak bisa stop baca cerita ini!
Agya faeyza: terima kasih atas dukungan nya☺️
total 1 replies
Amiichan206
Susah tidur malam ini jadinya.
Agya faeyza: wah iya bisa samaan gitu ya/Smirk/
Triani Sutriani: nama kita sama thor
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!