Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

    —Malvin mencengkram  kepala bagian belakang Elena dengan kuat, sementara tangan nya yang lain melingkar di pinggang Elena saat pria itu mencium nya dengan penuh gairah.

    Ketika bibir mereka saling bertaut, Elena merasakan kesemutan di tulang punggung nya dan inti tubuh nya mengepal karena kebutuhan yang aneh ia rasakan.

    Kepala Elena di penuhi dengan banyak pikiran.

    ' mengapa Malvin mencium nya? Bukan kah dia bilang jika mereka akan melakukan pernikahan di atas kontrak?.

   Dengan memeluk Elena erat, Malvin mencium bibir nya dengan ganas. Kupu - kupu menjadi liar di perut Elena, gadis itu nyaris kehabisan napas nya.

    Malvin sama sekali tak terlihat seperti orang yang cacat, karena hawa nafsu nya begitu kuat di rasakan oleh Elena.

    Terlihat dari cara nya ketika memeluk Elena.  Ciuman nya yang menuntut dan penuh gairah. Seolah - olah pria itu mencoba menanamkan Elena ke dalam jiwa nya.

    Tubuh Elena mulai memanas saat Malvin menghisap bibir nya, memberikan rasa geli dan nikmat ke sekujur tubuh nya.

    Elena menutup mata nya untuk menikmati ciuman itu.  Ini adalah ciuman pertama nya dan yang paling mengejutkan nya, rasa nya begitu menyenangkan hingga seperti nya Elena akan merasa ketagihan.

    Malvin luar biasa dalam hal ini.

    Satu ciuman dari pria itu telah membuat Elena melupakan dunia. Tanpa di sadari, Elena mengerang dan membuka bibir nya, memberikan kesempatan bagi Malvin untuk menyerbu dan menjelajahi mulut nya.

    Namun ketika Malvin memasukkan lidah nya ke dalam mulut Elena, gadis itu tersadar.

    ' Astaga!!'.

    Mata nya terbuka lebar dan Elena bergerak mundur dari kursi duduk nya.  Malvin menyadari penolakan dari Elena, membuat pria itu melepaskan cekalan tangan nya dari pinggang Elena .

    Gadis itu dapat melihat nafsu yang terpancar di mata Malvin.

    " Hm... kita hampir sampai". Kata Elena.

    Seharusnya diri nya bertanya, mengapa Malvin tiba - tiba mencium nya? Tetapi entahlah,  mengapa mulut nya justru bungkam dan tak menanyakan nya.

    Perjalanan terasa sunyi setelah kejadian tadi, tetapi ke dua nya tak menyangkal ada nya ketegangan dan sugestif yang terasa di dalam mobil.

    Elena bisa merasakan tatapan Malvin tengah tertuju pada nya, namun Elena tak berani menatap nya.

    Desiran aneh kembali Elena rasakan dan Elena tidak mengerti penyebab nya. Mereka tidak saling mencintai tetapi mengapa ciuman itu terasa begitu menyenangkan?.

   Gadis itu menghela napas lega, ketika mobil berhenti di luar rumah nya. Saat Elena hendak membuka pintu mobil, Malvin tiba - tiba menahan lengan gadis itu.

    " Hati - hati, Elena dan aku sangat menyukai ciuman pertama kita ".

    " Hm ". Elene menggigit bibir bawah nya lalu menganggukkan kepala nya.

    Malvin mencoba mendekatkan dirinya dan menarik lengan Elena. " Aku ingin kamu membalas ciuman ku, Saat aku mencium mu lagi ".  Malvin berbisik tepat di telinga Elena.

    Setelah Malvin melepaskan cekalan tangan nya di lengan Elena , gadis itu dengan segera membuka pintu mobil, lantas berlari masuk ke halaman rumah setelah penjaga membukakan gerbang untuk nya.

    Malvin tersenyum tipis melihat tingkah Elena.

    Sementara itu Elena menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur setelah ia sampai di dalam kamar nya.

    Malvin telah menggoda nya setelah membuat diri nya lengah dengan ciuman nikmat nya. Sekarang Elena tidak ingin melihat nya lagi, namun Malvin justru mengatakan jika pria itu akan mencium nya lagi !.

    Elena harus mengakui bahwa Malvin adalah pria yang baik, meski pun mencium nya tanpa izin. Tetapi pria itu meninggalkan kesan yang baik pada ciuman pertama mereka.

    " Tapi apa harus sekarang?". Elena mengernyit dan memukul bantal nya berulang kali. 

    Pasangan kontrak yang terkadang harus berciuman? Elena bingung menghadapi situasi nya nanti saat setelah menikah bersama dengan Malvin.

    *

    Malam ini Elena tidak dapat tidur dengan nyenyak, gadis itu terus membolak - balikan tubuh nya, mencoba memahami hasrat yang telah di bangkitkan oleh Malvin dalam diri nya hanya karena sebuah ciuman mesra di antara mereka tadi.

    " Sekarang, aku harus gimana ?". Kata Elena merasa tak tenang.

    *

    Sementara itu, di tempat lain. Sesampainya di penthouse milik nya di pusat kota, Malvin langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri nya dengan air dingin.

    Saat Elena berada di dalam mobil bersama nya, ia sungguh tak bisa mengendalikan diri nya. Malvin sangat menginginkan Elena.

    Wangi tubuh Elena yang mengingatkan nya pada musim semi terus menggoda hidung nya. Gaun yang sengaja ia pilihkan untuk Elena juga terlihat sangat seksi di tubuh gadis itu. Seolah segala sesuatu tentang Elena sangat menarik perhatian Malvin.

    Dan akhirnya Malvin mencium Elena. Awal nya Malvin hanya ingin memberikan kecupan singkat di bibir gadis itu. Tetapi saat bibir nya menyentuh bibir Elena, Malvin merasakan sensasi kenikmatan yang  tak bisa di jelaskan merasuki diri nya..

    Tidak ada seorang pun yang pernah membuat nya seperti itu sebelum nya.

    Ada apa di dalam diri Elena yang mampu membuat Malvin merasa begitu terpancing dengan ingin memiliki nya ?. Tiba - tiba Malvin memiliki keinginan selalu menjaga Elena di sisi nya.

    Selesai mandi, pria itu keluar dengan tanpa mengenakan baju nya dan bertelanjang dada. Tanpa sengaja ia melihat topeng yang terletak di atas meja, lalu perasaan emosional terlihat di mata nya.

    ***

    Keesokkan hari nya, Elena terbangun dan langsung pergi menuju kamar mandi guna membersihkan diri nya.

   Setelah semua nya selesai, baru lah Elena keluar dan memperhatikan para pelayan yang sibuk memajang barang antik mahal di area dekat meja makan dan menggantung beberapa lukisan  bagus karya seniman terkenal di dinding.

    " Elena ". Panggil Bryan, membuat Elena mengurungkan niat nya untuk menuangkan satu gelas susu ke dalam gelas nya.

    " Ada apa ayah ?". Gadis itu pun berjalan menghampiri Bryan yang duduk di kursi sofa ruang tengah.

    " Ayah sudah mengundang Malvin untuk makan malam ".  Kata Bryan yang langsung pada inti nya.

    Elena mengerutkan dahinya. " Itu gak perlu—".

    " Dia sudah menyetujui nya, ayah harap kamu bersikap baik saat dia datang. Perlakukan tunangan kamu dengan baik ". Perintah Bryan dan menyuruh Elena pergi menyiapkan gaun untuk nanti malam..

    Saat memikirkan Malvin, rasa hangat merayapi wajah Elena dan saat Elena kembali mengingat ciuman pertama mereka yang panas itu, Elena merasa tidak yakin apakah jantung nya akan baik - baik saja , jika nanti mereka bertemu kembali untuk makan malam bersama di rumah ini ?.

    Mengingat, pria itu lebih liar dari kelihatan nya.

    **

    Pada saat yang sama , Amanda terlihat masuk ke dalam kamar Maya dengan membawakan putri kesayangan nya itu sebuah gaun yang baru untuk acara malam ini .

    " Pakai ini saat makan malam. Saat Malvin melihat mu, dia akan lupa dengan gadis jalang yang jelek itu ". Kata Amanda dengan menunjukkan gaun bawaan nya yang baru saja ia beli kemarin.

    Setelah menyadari jika Malvin memperlakukan Elena dengan sangat baik, Amanda dan Maya merasa sangat kesal. Pria itu tidak hanya membelikan gaun yang mahal untuk Elena tapi juga mengirim sebuah mobil Limosin hanya untuk menjemput Elena ke acara pesta topeng kemarin.

    Maya tidak menyukai Elena mendapatkan semua kemewahan itu. Sementara amanda dan Maya memang tidak menyukai Malvin karena pria itu lumpuh, tetapi mereka tidak ingin Elena memiliki kehidupan yang lebih baik dari mereka.

    Dan ternyata mereka salah perhitungan, Amanda pikir dengan mengganti pasangan anak nya, Malvin akan melampiaskan amarah nya pada Elena . Namun justru kini Malvin terlihat sangat baik pada gadis itu.

    " Seharusnya mama lihat gimana cara Malvin menatap ku dengan tatapan tajam nya ". Cibir Maya sembari memperhatikan gaun baru nya itu.

    Maya sempat menceritakan kejadian saat tengah berada di butik fashion Sleek beberapa hari yang lalu,  tidak ada seorang pun yang pernah menatap tak suka pada nya kecuali Malvin atau bahkan menghabiskan jutaan dollar hanya untuk nya. Mengapa Elena seberuntung itu ? Dia tidak pantas untuk mendapatkan nya.

    " Iya sayang, setelah malam ini. Malvin tidak akan pernah menatap mu seperti itu, mama akan mengalihkan perhatian nya pada mu. Dengan begitu, Alvaro dan Malvin akan mengeluarkan uang mereka hanya untuk membuat mu merasa senang ". Kata Amanda membuat Maya tersenyum puas.