NovelToon NovelToon
Ayo Kita Bercerai

Ayo Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

"Ayo kita bercerai.." Eiser mengucapkannya dengan suara pelan. Kalea tersenyum, menelan pahitnya keputusan itu.

"Apa begitu menyakitkan, hidup dan tinggal bersama sama denganku?" tanyanya, kemudian menundukkan kepalanya. "Baik, aku akan menyetujui perceraiannya, tapi sebelum aku menyetujuinya, tolong beri aku waktu sebulan lagi, jika dalam waktu sebulan itu tidak ada yang berubah, maka kita resmi menjadi orang asing selamanya.."

Eiser mengangguk, keputusannya sudah bulat. Bagi Eiser, waktu sebulan itu tidak terlalu lama, dia akan melewati hari hari itu seperti biasanya, dan dia yakin tidak ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Setelah Eiser keluar dari tempat itu, dia segera naik ke kereta kuda. Dia bertanya pada Sir Ettman. "Apa kau sudah menemukan wanita yang bersama Kalea waktu itu?" tanyanya.

"Belum tuan, namun kami telah menemukan sesuatu yang mungkin bisa membantu anda.. Ini Tuan" jawab Ettman, dia mengulurkan sesuatu itu pada Eiser.

"Ah ini.. dia pasti menyukainya.." ujar Eiser.

"Mungkin anda benar tuan." sahur Ettman.

"Ayo kembali, aku ingin melihat ekspresinya secepat mungkin.." ucap Eiser dengan senyuman.

"Anda benar benar menikmatinya ya, Tuan"

"Memangnya kenapa?" tanyanya dingin.

"Maaf Tuan, saya salah.."

"Tentu saja aku menikmatinya." Eiser tersenyum kecil.

"Ya?"

"Sudah cukup, jangan banyak bicara."

"Baik Tuan!"

Beberapa saat kemudian, Eiser akhirnya sampai di kediamannya. Mansion megah yang menjadi simbol kekuasaan Eiser disana. Eiser segera turun membawa sesuatu itu untuk Kalea.

Dia memasukkannya ke dalam saku bajunya. Eiser terus tersenyum saat itu, dia membayangkan betapa menggemaskan wajah istrinya nanti.

Eiser melewati jalan penghubung ke mansion istrinya yang dulu, kini dia hanya perlu berjalan lurus untuk menemui Istrinya, Kalea mulai menetap di mansion utama bersama dengannya.

"Hmm~" Eiser bersenandung kecil.

Tepat di saat dia berada di depan pintu kamar, dia pun menarik nafas dalam dalam, kemudian membuka pintu dan masuk, pemandangan dalam kamar itu jadi lebih hidup saat ada seorang wanita yang dia cintai di dalam sana.

Eiser tersenyum melihat Kalea yang masih tertidur dengan pulas. Sesekali raut wajahnya berubah, seperti sedang menahan nyerinya datang bulan. Perlahan dia duduk di samping Kalea, meletakkan batu sihir yang hangat di atas perut istrinya.

"Urrmmm.." Kalea terbangun.

"Maaf membuatmu terbangun."

"Tidak.. aku memang ingin bangun.." Kalea berusaha untuk bangun.

Eiser dengan sigap membantunya untuk bangun, dia merasa kasihan dengan Kalea. "Apa kau ingin makan lima ekor ayam, Kalea?" tanya Eiser.

"Hah? Apa?" Kalea sedikit syok.

"Aku dengar, saat kau sakit.. Kau ingin memakan ayam sebanyak itu, apa itu benar benar keinginanmu?" tanya Eiser.

Eiser menahan geli di hatinya, dia juga membayangkan Kalea yang sedang melahap lima ekor ayam sekaligus dalam pikirannya.

"Heh! Bahkan jika aku bilang, aku ingin memakanmu sekarang, apa kau akan percaya juga?"

"Memangnya kau kanibal apa?"

"Iya! sini kau, aku akan memakanmu dari kepala!"

"Ahaha! Mengerikan!"

"Dasar kau ya.. ugh, sakit sekali.." meringis kesakitan.

"Apa itu beneran sakit?"

"Sekali lagi kau bertanya soal itu, aku benar benar akan memakanmu dari kepalamu itu!"

"Maaf Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi.."

"Baguslah!"

"Apa sakitnya semakin parah?"

"Hanya sesekali, sakitnya tiba tiba datang gitu.. Ugh!"

'Apa karena Kalea pernah keguguran ya? nyeri datang bulannya jadi bertambah parah..' pikir Eiser.

"Aku baik baik saja, ngomong ngomong apa yang ada di dalam saku bajumu itu?" tanya Kalea, dia melihat sesuatu yang bergerak gerak dari saku baju Eiser.

Eiser tersenyum dan berpura pura tidak tau dulu.

Dia segera mengalihkan pembicaraannya. "Ah! Iya soal bisnis drama teater.. aku sudah menandatanganinya, dan selamat.. kini Nona Rasya telah resmi menjadi donatur utama di tempat itu, apa kau puas?"

"Benarkah?" Kalea bersemangat.

"Ya.."

"Lalu, bagaimana dengan keadaan mereka sekarang? mereka semua baik baik saja kan?" tanya Kalea.

Ekspresi wajah Eiser seketika berubah. Dia teringat akan sesuatu yang menyebalkan. "Keadaan mereka atau keadaan dia?"

"Mereka semua lah!"

"Apa itu penting?"

"Hmm, gimana ya.. pasti penting sih, karena untuk ke depannya.. aku akan bekerjasama dengan mereka, karena itu aku bertanya, apa mereka baik baik saja?"

"Begitu ya, ternyata kabar pria idamanmu itu penting.." ucap Eiser pelan.

"Hah?"

"Dengar Kalea, aku tidak akan merasa tersaingi kalau pria idamanmu seperti itu." ucap Eiser serius.

"Kau merasa tersaingi?" tanya Kalea polos.

"Apa?" seketika Eiser membeku, dia merasa malu dan tak berdaya. 'Celaka! aku terbawa emosi lagi!'

"Lah kok diam?" Kalea memperhatikan Eiser, kemudian pandangannya tertuju pada saku baju itu.

Sringgs!! Sesuatu keluar dari dalam saku Eiser, muncul seorang anak kecil yang imut, ekspresi Kalea berubah seketika.

"Loliaaa!!" Kalea bersorak penuh semangat.

Lolia segera melompat dan memeluk Kalea.

"Ka..le..a.." Lolia terbata bata menyebut namanya.

"Kau, Kau bisa menyebut namaku!"

"uhh uhh!!" Lolia tak kalah bersemangat seperti Kalea.

"Dimana Lilian?" tanya Kalea.

Lolia hanya menatap Kalea dan Eiser bergantian, dia menundukkan kepalanya dan kembali berbicara.

"Sa.. kit.." ucap Lolia, dia memegang bagian dadanya.

"Apa maksudmu? apa dia sakit?" tanya Kalea.

Lolia segera menggelengkan kepala dengan pantas, kemudian memegang bagian dadanya dan memukul dadanya berulang kali. "Sa.. kit..!" ucapnya lagi.

"Dadamu sakit?" tanya Kalea.

"Uhh! Uhh!" Lolia mengangguk cepat.

Eiser memperhatikan Lolia. Bagian dada Lolia mulai mengeluarkan cahaya sihir, cahaya sihir itu bewarna hitam pekat, Eiser langsung mengerti, itu sihir yang sangat berbahaya bagi penggunanya,

Eiser menggendong Lolia dan membawa anak itu ke dalam ruangannya. "Kalea, aku harus membawanya ke ruanganku!"

"Apa? Ada apa?"

"Dia nyaris tertelan oleh kegelapan!"

"Bagaimana mungkin?"

"Itu sangat memungkinkan, Kalea! Lolia.. Dia terlalu banyak menggunakan sihirnya!"

"Lolia?"

Eiser segera membawanya dan mengambil batu sihir yang bewarna hitam juga, dia segera mengarahkan batu itu ke depan Lolia, batu sihir itu mulai menarik kegelapan yang ada pada Lolia.

"Akkkhh!!" Lolia berteriak kesakitan.

"Tahanlah sebentar!" Eiser memintanya bertahan.

"Akkhh!!" Teriakan kesakitan.

"Lolia!" Kalea memaksakan dirinya untuk bergerak, dia melihat Eiser yang sedang berusaha menyelamatkan Lolia.

"Akkkhhh!!" Lolia terlihat menderita.

"Eiser, cukup!" Kalea merasa kasihan.

"Tidak bisa, dia akan lebih menderita kalau kita tidak menghentikannya!"

"Lolia.."

"Akkkhhh!!" Lolia mulai berubah dari tupai ke manusia, dari manusia ke tupai lagi, berulang kali hingga sihir kegelapan itu pun benar benar menghilang.

Lolia kembali ke wujud tupai. Kecil dan mungil.

Kalea segera memeluknya, Eiser mengambil batu sihir yang keluar dari mulut Lolia. Batu itu kemudian pecah seperti serpihan debu yang bercahaya, itu artinya dia tidak akan kembali ke wujud manusianya lagi.

"Dia tidak akan menderita lagi, Kalea.."

"Apa yang terjadi padanya?"

"Sihir kegelapan nyaris menelannya.."

"Sihir kegelapan?"

"Ya, tapi sekarang.. dia sudah berada di tempat yang tenang dan damai.." ucap Eiser sambil mengusap belakang tubuh Kalea.

"Tapi Eiser.. Hikss.. Lolia.. Lolia tidak bergerak lagi.."

Eiser memeluk Kalea, memberinya sandaran untuk menangis. 'Apa tupai ini sengaja mendekati Ettman? Dia pasti berharap, berharap ada yang membantunya mengeluarkan batu sihir itu dari dalam tubuhnya, dia.. tupai yang cerdas.'

Sementara itu, dirumah hutan Lilian terus lari kesana kemari, mencari tupai yang berwujud adiknya, Lilian terlihat sangat kesal dan frustasi, Lolia hilang! Hal itu membuatnya semakin pusing.

"Loliaa!! Loliaa!!" Lilian terus memanggil nama itu.

Kepalanya semakin berdenyut, belum lagi tugasnya yang tertunda. Dia terpaksa melarikan diri tepat saat dia melihat pria itu disana, pria yang dia tau itu ialah Eiser, suami Kalea!

"Sialan!!" Braakk!! Lilian melempar barang yang berada di dekatnya ke dinding.

"Sejak awal aku sudah menduganya, hewan tetap saja hewan! sampai kapan pun dia tidak akan pernah bisa menjadi seperti manusia seutuhnya! Sialan!" teriak Lilian frustasi.

Kemudian dia melihat tumpukan daging di atas piring yang dia siapkan untuk adiknya makan. Masih utuh dan tidak tersentuh, Lilian semakin kesal dengan anak kecil itu, dia berharap anak itu mati dan tak kembali lagi.

"Tidak masalah! aku bisa membeli batu sihir itu lagi, aku akan mencobanya ke hewan yang lainnya pula! percobaan sekali bisa saja gagal, tapi kali yang kedua, bisa saja berhasil, iya kan? Hahaaha!" Lilian tertawa dengan air mata yang berjatuhan.

Jauh dari dalam lubuk hatinya, kegelapan juga mulai menelannya. Lilian juga merasakan sakit yang Lolia rasakan, semua itu dikarenakan Lilian membeli batu sihir itu dengan kontrak darah!

'Dengan membunuh setiap orang yang ditargetkan, aku bisa membeli sihir apapun sesuka hatiku! Hahahaa!' Lilian tertawa terus menerus. Aura gelap keluar dari tubuhnya, perlahan jiwanya mulai ditelan kegelapan!

.

.

.

Bersambung!

1
partini
👍
Noorjamilah Sulaiman
permulaan yg Baik....harap2 smpi tamat ceritanya ok....
Nona Egaa: Siap! Pantengin terus ya kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!