NovelToon NovelToon
HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

HEI MANTAN! KUNIKAHI PAPAMU!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Om Bima! Apa yang Om lakukan padaku!"

Sambil mengernyitkan dahi dan langkah pelan mendekati Sang Gadis yang kini menjaga jarak waspada dan tatapan setajam silet menusuk netra tajam Bima.

"Seharusnya, Saya yang bertanya sama Kamu? Apa yang semalam Kamu lakukan dengan Alex?"

Bima, Pria yang masih menggunakan handuk sebatas lutut kini menunduk mendekati Laras, Perempuan yang seharusnya menjadi Calon Menantunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lebih Dekat

Mengalirlah cerita Bima. Bima menceritakan semuanya tak ada yang Ia tutupi. Laras mendengarkan dengan sabar, meski terkejut Bima menampar Alex namun kata-kata Alex memang pantas mendapatkan itu.

"Jadi, Kapan Om aka menikahkan Mereka?"

"Secepatnya, saat Alex dan Bella sudah keluar Rumah Sakit."

"Kamu gapapa kan?"

Bima butuh mengkonfirmasi tanggapan Laras, dan memastikan apakah Laras akan bersedih akan kenyataan itu atau tidak.

"Aku? Jika Alex dan Bella menikah?"

Anggukan mantap Bima menunggu reaksi Laras.

"Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun pada Alex. Memang dua tahun bukan waktu yanh sebentar. Ada perasaan dan ada komitmen. Tapi semua hilang begitu saja saat dengan mata kepalaku sendiri melihat perbuatan keduanya. Jika Om jadi Aku, apakah masih ada cinta untuk Mereka?"

Bima membawa Laras, memeluknya. Memberi dukungan dan bukti empati akan apa yang sebelumnya Ia ragukan.

"Maaf jika Mas meragukan. Mas hanya takut Kamu masih belum bisa menerima pernikahan Mereka."

Laras melepas pelukan Bima, "Jika Aku masih memiliki rasa pada Alex, tak akan kulanjutkan pernikahan ini,"

"Ya, terima kasih. Masih mau bertahan. Masih mau bersama Mas dan menemani semua badai ini."

"Mas, boleh Aku minta sesuatu?"

"Apa, katakan saja,"

"Jika Mereka menikah, apakah Kita akan tinggal bersama?"

"Mas tahu, Kamu memang sudah memaafkan, tapi perbuatan Mereka bukan sesuatu yang mudah dilupakan. Dan Mas tidak mau membuat Kami tak nyaman. Mas sudah pikirkan dimana Mereka tinggal. Yang pasti bukan di Mansion. Karena Mansion adalah tempat Mas dan Kamu."

Laras tak menyangka Bima begitu peka. Bima bisa meraba perasaannya, menghargai bagaimana menjaga hati dan kewarasan Laras.

Benar, Laras memang memaafkan tapi bukan berarti Ia melupakan. Tinggal bersama bukan solusi yang baik dan tentu Laras tak nyaman.

"Ya sudah, Kamu mau istirahat?"

"Ya, ngantuk! Mas masih mau disini?"

"Kecuali kalau Kamu mau kasih Mas malam Pertama, Mas akan ikut,"

Laras melotot, "Bercanda Sayang, Kamu duluan ya. Ada beberapa berkas dan email yang harus Mas cek. Nanti setelah selesai Mas langsung menyusul."

"Ok, jangan terlalu malam. Begadang gak baik Om!"

"Mau dicium lagi?"

"Eh,"

"Ya mulai sekarang kalau manggil Om, Mas bakal cium Kamu."

"Maunya!"

Tengah malam Bima baru selesai merampungkan pekerjaannya. Alex dan masalahnya banyak menyita perhatian dan tentu saja pekerjaan Bima sedikit banyak terganggu karena fokus terbagi.

Bima membuka pintu kamar, terlihat Laras sudah lelap, diranjang sambil memeluk guling. Nyaman.

Bima berjalan mendekat, perlahan, memastikan langkah kakinya tak menggangu kenyamanan Istri yang mulai Ia cintai.

"Mimpi indah ya Sayang," Bima membenarkan anak rambut Laras yang menutupi mata.

*

Pagi menjelang, meski suara koko Ayam tak terdengar namun sinar hangat mentari pagi, mulai menyapa manakala Bima membuka tirai kamar Mereka.

Laras sudah bangun, sedang berada di kamar mandi. Entah. Bima memilih turun lebih dulu, berolahraga sambil menunggu waktu sarapan tiba.

"Mas, Laras menyapa." Senyuman Laras membuat hari Bima semakin cerah dan penuh harapan.

"Mau makan apa Sayang?"

Panggilan Sayang Bima sukses membuat Laras merona. Pipi bersemu merah, ah, rasanya Bima ingin mendusalnya dan menghujani ciuman bertubi-tubi. Ya, semua masih sebatas imajinasi liar saja. Perlahan. Slowly but sure. Akan ada masanya begitu, tapi kini sedikit demi sedikit saja. Kenyamanan Laras tetap utama.

Laras sadar, lamunannya dan imajinasinya kembali dalam realita. Dihadapan Laras sarapan sudah tersaji.

"Kayaknya nasi gorengnya enak."

Laras mengambilkan juga untuk Bima dan baru kemudian menyendokkan dalam piring miliknya sendiri.

"Mas, Aku mau izin, ada beberapa referensi untuk bahan sidang yang harus Aku cari diperpus, gapapa kan?"

"Iya gapapa dong, mau Mas antar?"

"Boleh bawa mobil sendiri?"

"Em, ya sudah. Kalau butuh apa-apa kabarin Mas ya."

Anggukan Laras, kembali meneruskan sesi sarapannya. Begitu pun Bima, Ia tak mau memaksa dan posesif berlebihan karena Bima ingin Laras nyaman dengan hubungan Mereka.

*

Bima baru saja selesai meeting, ada beberapa case di bagian prosuksi yang butuh keputusannya segera.

Dalam ruangan kerjanya, Bima meregangkan dasi yang Ia pakai, memijat sedikit pelipisnya, lelah, tentu saja. Sebagai seorang CEO banyak sekali tentu persoalan Perusahaan yang diemban bahunya. Tak hanya nasib para karyawan yang menjadi tanggung jawab Bima namun memastikan Perusahaan selalu stabil dan baik-baik saja semua butuh perjuangan, tenaga dan pengorbanan.

Selama ini Bima hanya memiliki Alex. Putranya. Anak Kakak Sepupunya yang sejak lahir kedunia Ia rawat dengan sepenuh hati dan anggap seperti anaknya sendiri. Namun sejak kejadian yang tak terduga hingga kini ada Laras dalam hidup Bima, maka prioritas Bima juga masuk pada Laras.

Ia tahu, semua tak akan mudah. Tapi Bima yakin semua akan berjalan baik-baik saja.

Tinggal persoalan Alex dan Bella. Bima harap, Alex bisa menerima, dan mempertanggung jawabkan apa yang sudah diperbuat apalagi anak anak dalam kandungan Bella.

Bima meraih ponselnya. Tak ada pesan dari Laras. Inisiatifnya muncul atau memang sudah terbiasa menanyakan dimana keberadaan Istrinya kini.

"Iya Mas, ada apa?"

Bima mendengar suara bising. "Kamu di Kampus atau dimana?"

Laras tak jelas mendengar suara Bima, "Mas, nanti telpon lagi ya, Aku ada di jalan."

"Kamu baik-baik saja?"

"Ya. Dah Mas."

Bima mengernyitkan dahi. Bingung. Terburu-buru. Apa yang Laras lakukan.

Tak mau terlalu overthinking. Toh Laras bilang baik-baik saja.

"Duh, kok bisa lupa ya! Heran! Pikun amat Gue!" Laras baru saja masuk mobil hendak balik namun sepertinya beberapa berkas untuk sidangnya malah tertinggal di perpustakaan.

Laras bergegas kembali ke Perpustakaan namun saat akan masuk, Laras tak sengaja mendengar, anak-anak Kampus sedang menggunjingnya.

"Serius? Laras nikah sama Bokapnya Alex? Wah gila sih! Seleranya Laras Gadun Bo!"

"Ya tapi kalo Om-Omnya modelan Bokapnya Alex sih Gue juga mau!"

"Hahaha!"

"Eh, Ras, Lo disini?" Wajah-wajah tertangkap basah saat melihat keberadaan Laras.

"Yups. Gue disini. Dan cukup untuk mendengar gosipan Lo semua."

"Rapi emang bener kan, Lo nikah sama Bokapnya Alex?"

"Bener atau gak, yang pasti Gua gak ngerugiin orang lain, gak jadi sugar baby dan tentunya Gue gak bunting duluan!"

Laras melenggang jumawa, memukul telak omongan sampah yang membuat telinganya merah. Enak aja, Gue lah disamaan sama Ani-Ani! Sorry, minggir! Istri SAH mau lewat!

Laras mendengus kesal, setelah mengambil berkasnya yang tertinggal, kini memilih kembali ke parkiran dan ponselnya berbunyi.

"Duh, ponsel Gue ternyata tadi mau lowbat! Ya udahlah, mau balik ini."

Laras masuk mobil, niat mau pulang kemudinya berbaik arah menuju kantor Bima saja, mengajak Suaminya makan siang sekaligus bercerita kekesalannya tadi Di Kampus.

"Mau ketemu Gadun Halal dulu lah! Hahaha!"

1
Dewi Anggraeni
kapan unboxing nya di harap kan bab slanjut nya
Radya Arynda
lama banget belah semangkanya
Radya Arynda
semangaaat💪💪💪💪
Mar lina
kapan inboxsing nya
thor....???
lanjut ceritanya
di tunggu up nya
semangat...
Radya Arynda
mantap,,,,,udah kasih jodoh alex sama yang lain,,,biar adil🤣🤣🤣🫣
mustika mus
lanjut thor ceritamu bagusssssss
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Radya Arynda
gas pol,,,belah semangkanya💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaat ras cepet2 belah semangka lah
mustika mus
lanjut terus thorrr seru banget
TIARA: Siappp Kak
total 1 replies
Chauli Maulidiah
hahahhahahahaaa... sangaarrrr... lanjut ras🔥🔥🔥🔥🔥😂
CieDina Kardinah Mbem'z
ditunggu kelanjutannya
merry
knp Bima gk mau jjur alex bukn ank kandung tp ank kkk sepupunya biar alex cri Bpk kndungy
Dewi Anggraeni
hahahah kakasih halal ya mommy muda
merry
om duda msk istri di blg betina yg unik dr peradaban sejarah 🤣🤣🤣🤣🤣
evi siagian
semangat up nya thor
TIARA: Siap Bunda. Makasi sudah Mampir Baca Karyaku.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up nya cantik💪💪💪💪💪
TIARA: Siap Kakak Cantik😍🥰
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat up,,,udah halal,boleh belah duren
Radya Arynda: manut aku.....
TIARA: Malem Apa Siang Kak Belah Durennya nih? 🫣🤭
total 2 replies
mustika mus
lanjuttttttttt
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Uswatun Hasanah
lanjut
TIARA: Siap Kakak
total 1 replies
Eti Alifa
jalan ceritanya bagus mengalir alami ga melulu romantis tpi ada komedinya.
tokoh utamanya karakternya tegas.
kebaikan bima dibalas dngn kehadiran laras yg msh fresh dan suci.
cinta bs dtng dngn sendirinya asalkan ketulusan sllu menyertainya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!