Sequel Uncle Bram
Wanita cantik yang bernama Zalila Aksen Hendrayan hidup bak seorang putri. Dia hidup bahagia bersama keluarga angkat yang kaya raya.
Hidupnya amat sempurna. Namun, karena kesalah pahaman antara dirinya dan om angkatnya membuat Lila harus menelan pil pahit.
Om angkatnya tega memperkosanya dan berniat membunuhnya.
Semua mimpi Lila sirna, dia pergi dengan sejuta luka. Tak ada lagi kehidupan bak seorang putri yang ada hanya Lila yang hidup berjuang untuk putranya.
Dan Om angkatnya akhirnya tau apa yang di rahasiakan Lila selama ini. Dia menyesal telah melukai Lila. Namun, penyesalan itu sia-sia, karena Lila sudah pergi jauh dan entah ada dimana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Papih, bagimana, apa kau sudah menyuruh orangmu untuk mencari disana?" tanya Keinya. dia terus berjalan mundar-mandir karna mengkhatirkan Lila yang tak ada kabar.
Saat ini mereka sedang berada di Bali dan sudah tiga hari pula, Lila tak memberi Keinya dan Bram kabar.
Bram berjalan kearah Keinya, memegang tangan istrinya dan menuntunnya untuk duduk diranjang. "Sayang, orang ku bilang, bahwa tak ada jejak penerbangan Lila di London, dan Emily tidak menikah, dia sudah pindah ke Argentina setahun yang lalu."
Keinya terhenyak kaget atas penuturan suaminya. "Ja-jadi, ma-maksudmu, Lila membohongi kita?" tanya Keinya. Dia langsung meneteskan air mata setelah mengetahui bahwa putrinya berbohong.
Bram membawa Keinya kepelukannya. "Tenanglah, Lila pasti akan pulang sebentar lagi," jawab Bram menenangkan. Padahal dia sendiri pun juga dilanda ke khawatiran karna tak tau ada dimana putrinya sekarang.
Keinya melepaskan pelukannyan dan menatap Bram, dia tak bisa lagi membendung air matanya, "Apa kau pikir aku bisa tenang saat aku tak tau dimana keberadaan putriku sekarang," ucap Keinya dengan berderai air mata.
Bram mengelap air mata istrinya. "Tenanglah, aku pasti bisa menemukan Lila."
Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari minggu demi minggu. Hingga tak terasa sudah berjalan tiga bulan kemudian.
Sudah tiga bulan Lila meninggalkan keluarganya. Bukan hanya Bram yang mencari tapi Aska pun juga mencari keberadaan Lila bahkan Aska mengerahkan semua orang suruhan terbaiknya untuk mencari keberadaan cucunya.
Namun sayang, sudah tiga bulan berlalu, mereka tak berhasil menemukan keberadaan Lila.
Selama satu bulan setelah kepergian Lila, Keinya bahkan sering sakit-sakitan karna mengkhawitrkan putrinya. Namun dua berusaha tegar karna menyadari masih ada kedua putrinya yang membutuhkan perhatiannya.
Saat Keinya merindukan Lila, Keinya akan diam dikamar Lila dan memeluk pakaian putrinya dengan meneteskan air mata.
Dan Tania, dia menjadi pendiam sejak kakanya pergi, bahkan dia sering mengunci diri dikamar karna merasa bersalah pada kakanya.
Dan hari ini seperti biasa, setelah melaksanakan sholat duhur, Keinya akan berdiam diri dikamar Lila selama berjam-jam. Saat dia akan keluar, matanya menangkap bayangan kotak dari kaca meja rias Lila yang Lila simpan diatas lemari yang tidak terlalu tinggi hingga kotak itu bisa terlihat lewat cermin, dan Keinya baru melihatnya sekarang.
Keinya langsung mengambil kotak itu dan membukanya. Dikotak itu hanya ada kertas yang dilipat, Keinya pun mengambil kertas itu dan membacanya.
Mamih, papih, Vania dan Tania jika kalian menemukan surat ini, mungkin aku sudah pergi dari sisi kalian. Papih terimakasih sudah menerimaku, menyayangiku walau aku bukan anak kandung papih. Aku sudah mengetahui siapa diriku yang sebenarnya saat usia ku 10 tahun. Maafkan aku papih, aku tak jujur pada mu karna aku takut kau membuangku, seperti mamih Tya. Tapi aku bersyukur papih menyayangiku.
Mamih, aku juga sangat menyayangimu, terimakasih mamih telah menyayangiku walau bukan anak kandung papih, mamih membuatku bisa merasakan kembali hangatnya pelukan seorang ibu. Mamih, Papih aku tak bisa membalas jasa mamih dan papih dengan apapun, hanya doa yang bisa aku panjatkan agar mamih dan papih selalu bahagia.
Dan sekarang aku telah pergi dari kalian. Selama 15 tahun aku selalu hidup dalam k**etakutan karna aku selalu takut kalian akan membuangku, dan kini aku pergi ketempat seharusnya aku berada, mamih, papih tak perlu mengkhawatrikanku, mamih, papih aku sudah meletakan semua pemberian mamih dan papih.
Aku akan memulai hidupku dari bawah, dan bekerja keras untuk menghidupi diriku sendiri, karna aku sudah tak pantas menerima semua pemberian mamih dan papih.
Aku menyayangi kalian semua.
Tubuh Keinya merosot kebawah saat membaca surat dari putrinya, dia menangis tersedu-sedu dan memukul-mukul dadanya sendiri karna merasa sesak, hatinya merasa hancur saat mengetahui bahwa selama ini putrinya memendam ketakutan,
Dia pun kembali bangkit dan membuka lemari Lila, dan benar saja ada kotak didalam lemari Lila, dia langsung membukanya, betapa terkejutnya Keinya saat melihat isi didalam kotak tersebut, dan ternyata isinya adalah dompet Lila dan ponselnya, Lila meninggalkan semua uang dan kartu-kartunya. Dia pergi tanpa membawa uang sepeserpun. Dia hanya membawa uang yang dia proleh dari gajihnya sebagai dokter.
Saat Keinya menangis, Tania masuk kedalam kamar Lila menghampiri Keinya.
"Mamih, ada apa?" tanya Tania.
"Tania, kaka mu meninggalkan surat sebelum pergi," jawab Keinya dengan berderai air mata.
Tania langsung membaca surat Lila, dia pun meneteskan air mata,
Cukup sudah aku memendamnya semua sendiri, mamih dan papih harus mengetahuinya.
"Mamih, sebenarnya kaka ... "
Mendengar ucapan Tania, Keinya langsung berlari kerumah Aysel.
sebenarnya ini udh 1000 kata tapi ga apa-apa aku akan up lagi malem.
tetep nyesekk