"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Pagi harinya, tubuh Naura semakin menggigil, bahkan kepala nya terasa sangat berat, ia tidak mampu untuk beranjak dari tempat tidur apalagi untuk bersekolah. Susan sudah selesai bersiap, namun ia melihat keadaan Naura yang semakin pucat akhirnya menyuruh agar Naura istirahat di kamar nya.
“Jangan pikirin itu, nanti gue yang mintain izin, Dan kalau o butuh apa apa, lo bisa minta tolong sama mbak Sari. Lo istirahat aja pokok nya jangan kemana mana!” kata Susan kembali merapikan selimut Naura.
Naura tersenyum melihat perhatian yang Susan berikan padanya, ia bersyukur karena masih kini dirinya bisa memiliki sahabat yang satu gender dengan nya. Biasanya, Ken lah yang paling bawel saat tahu dirinya sakit, ia terlalu terbawa perasaan karena perhatian perhatian kecil yang Ken berikan, hingga kini membuat hatinya terluka. Dan Susan, tidak mungkin ia akan baper juga karena mereka sama sama perempuan.
Naura bangun dari tidur nya, ia memilih duduk dan mengambil ponsel nya yang ternyata sudah di charge penuh oleh Susan. Naura menyalakan nya dan menulis sebuah pesan untuk Susan, setelah itu ia kembali mematikan ponselnya kembali agar tidak ada yang mengganggu nya.
‘Susan, jangan bilang sama ken kalau aku di sini.’ Hanya itu yang Naura tulis untuk Susan, lalu ia kembali merebahkan tubuh nya dan kembali istirahat.
...🍁🍁🍁...
“Heh, dimana Naura?” Baru saja Susan turun dari mobil nya, tiba tiba sudah mendapatkan pertanyaan dari Ken, “Kok gak bareng? Bukannya dia sama lo kemarin?”
“Gak tau,” Jawab Susan, “Siapa yang bilang kalau dia pergi sama gue?” tanya nya lagi memicingkan mata.
“Clay yang bilang, kalau Naura kemarin pergi sama lo.”
“Oohh,” Susan hanya menganggukkan kepala nya, walau sedikit bingung, tapi dirinya mencoba mengiyakan saja.
Meskipun Susan tidak terlalu pintar, namun ia sedikit peka, saat dirinya masih di perjalanan tadi, ia mendapatkan pesan dari Naura agar ia tidak memberitahukan keberadaan nya kepada Ken. Itu berarti Naura sedang ada sesuatu dengan laki laki di depan nya ini, bukankah begitu? Pikir Susan.
“Donat bantet, buruan jawab dimana Naura!” seru Ken yang penasaran dan kesal melihat Susan hanya diam saja.
“Astaga itu mulut lo pedes banget sih Ken!” kata Susan dengan suara yang tak kalah tinggi, “Lo cari aja sendiri!” ketus Susan lalu ia segera pergi meninggalkan Ken.
Ken mengusap wajah nya dengan kasar, karena ia belum bisa menghubungi Naura dan tidak bisa bertemu dengan nya. Tak bisa ia pungkiri bahwa dirinya sangat khawatir. Ia merasa seperti ada yang mengganjal di hatinya ketika nomor Naura tidak bisa ia hubungi.
Karena tidak mendapatkan jawaban, akhirnya Ken segera masuk ke kelas dan berkumpul dengan Clay dan Harry.
“Cie yang habis ngapel kemarin, kok kusut muka nya?” celetuk Harry menggoda saat melihat Ken masuk kelas dengan wajah lesu.
“Naura gimana? Kalian udah bisa ngehubungi dia belum?” Ken tidak menanggapi godaan Harry, ia malah memberikan pertanyaan balik.
“Belum,” jawab Clay singkat.
“Kemana sih dia, kenapa pakai acara ngilang segala coba. Dia ada masalah apa sih? Bertengkar sama kalian berdua?” tuduh Ken menatap dua sahabat nya.
Sontak saja, mendengar tuduhan Ken membuat Clay langsung memberikan tatapan tajam, “Mulut!” cetus nya langsung melempar buku ke arah Ken.
“Ya habis kenapa coba? Dia gak akan kaya gini kalau gak ada masalah, kemarin dia masih baik baik aja, kenapa sekarang tiba tiba ngilang. Ini pasti ada sangkut paut nya sama kalian berdua.”
“Ngomong aja sana sama tembok!” sungut Clay lalu ia memilih pergi meninggalkan kelas sebelum emosi nya memuncak karena tuduhan Ken. Tentu saja ia kesal, bagaimana bisa Ken menuduhnya dan Harry penyebab Naura menghilang, padahal penyebab utama adalah Ken sendiri.