Aku Tiara, usiaku baru 23 Tahun...Mereka semua menertawakan ku sebagai Janda di usiaku yang sangat muda.. kehidupanku berubah.. aku sukit menatap masa depanku..
Kak adam.. aku mencintaimuu sebagai Imamkuu . haruskah aku kubur rasa ini bersamaan dengan kepergianmu????
atau aku akan menemukan cinta yang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mynamei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JHS - Makan Siang Bersmaa
Di Rumah Sakit
Tiara dan Barry hanya berdua menuju Rs karena Syifa akan meeting penting bersama humas dan bagian legal...
"dok apa nanti ini berbekas?" tanya Tiara lirih dan sedih
"kalo rajin di bersihkan dan di kompres cairan yang saya kasih sih seharusnya tidak berbekas, nanti saya kasih cream pas kontrol selanjutnyaa"
Kata Dokter wanita yang Cantik...
"berapa lama dok pemulihannya?" sambung Barry
"ini sebenarnya tidak terlalu parah pak, hanya saja istri bapak terkena air panas di bagain perut yang kulitnya tipis jadi memang agak lama, sekitar satu minggu, jangan kena air dulu ya" kata dokter sambil menuliskan resep
Isterinya?? Se sereasih itu kah aku dengan Tiara? Batin Barry kegirangan
Apa aku terlihat seperti gadis bersuami? Hmm batin Tiara
"baik dok..." kata Tiara sambil mengangguk
"sudah ga teraasa panas kan?" tanya dokter itu
"engga dok tp ada sensasi perih gitu" kata Tiara
"iya itu akan hilang secara cepat setelah minum obat" kata dokter itu
"baik dok" kata Tiara yang mengerti dengan ucapan dokter itu...
"baik kalo begitu kami permisi yaa dok" kata Barry sambil berdiri lalu mulai memapah Tiara
"baik pak, semoga lekas sembuh Nyonya" kata Dokter itu
Tiara dan Barry tersenyum lalu pergi meninghalkan ruangan pemeriksaan itu...
**********
"maaf" kata Barry pada Tiara di dalam perjalanan menuju rumah Tiara
"untuk apa?" tanya Tiara Heran
"atas kejadian memilukan ini" kata Barry sambil menyetir namun sesekali menatap Tiara
"tak apa, anggap saja ini kecelakaan..." kata Tiara
"Tiara......."
"iya pak Barry"
"maaf aku kemarin acuh sama kamu, aku gatau kenapa masih sangat memikirkan Amel dan takut menyakiti perasan mu" kata Barry
What? Apa maksudnya nii Bos
"perasaan? Aku tidak pernah merasa tersakiti Pak, bapak jangan berfikir yang bukan-bukan" kata Tiara
"oh iya saya lupa, kaamu bahkan sudah punya kekasih ya" kata Barry
"ini gapapa yaa saya antar kamu sampai rumah?" kata Barry
"yaa Kalo bapak ikhlas saya gapapa malah berterimakasih" kata Tiara tanpa menjawab pertanyaan pertama Barry
"tak masalah, sudah tangung jawab saya sebagai atasan yang mendapati karyawannya terluka di kantor, terlebih di hadapanku" kata Barry pada Tiara
"hemm begitu ya" kata Tiara menanggapi
*********
Tiba di rumah Tiara..
Itukan mobil yang tadi pagi di kendarai pria yang mengantarkan Tiara... Batin Barry
"ini gapapa aku masuk?" tanya Barry memastikan
"he'euh masuk saja" kata Tiara sambil jalan sedikit membungkuk
"Assalammualaikum ibuu, ayah..." kata Tiara memasuki Rumah itu
"Tiara kenapa sudah pulang?" kata Pak Rachman
"Ayah... Ini yah Tiara kesiram air panas waktu mau buat Teh di kantor, jadi Tiara di bawa ke ruamh sakit sama Bos Tiara" kata Tiara sambil menoleh ke arah Barry
"siang om, Maaf saya tadi langsung bawa Tiara ke Rs tanpa memberi kabar keluarga" kata Barry sopan
"tak apa saya malah berterimakasih, silakan duduk" kata Pak Rachman
"ayah, Pak Barry sebentar aku tinggal ganti baju" kata Tiara
Merakapun mengangguk
"silakan di minum" lata Pak Rachman sesaat ART menyedikan minuman dan cemilan untuk Barry
"makasih Om...."
Ibu Sulis pun datang dari kamarnya seusai mandi karena habis memasak dan merasa gerah....
"ada tamu ya yah.." tanya Ibu Sulis menghampiri sambil menayap Barry dengan senyum
"ini bosnya Tiara Bu, Tiara tersiram air panas di kantor saat hendak membuat teh, nah ini Bosnya yang membawanya ke dokter"
"apaahh????? Tiaranya mana?"
"tiara di kamar ganti baju" kata pak Rachman
"maaf yaa Tuan, anak saya memang sedikit ceroboh" kata Ibu sulis
" panggil saya Barry saja tante, om.... Soal insiden ini saya juga minta maaf gak seharusnya pegawai buat teh sendiri, karena ada OB yang bisa membantu... "
"Tiara memang ga suka merepotkan orang Nak Barry pasti dia lakukan itu sendiri" kata Ibu Sulis
Tak lama Tiara datang menggunan dress selutut berbahan kaos yang sedikit longgar...
"ibuu..... " Sapa Tiara
"sayang... mana yang sakit, mana yang tersiram"bkata Ibu Sulis mengahamoiri anaknya sambil melirk dari atas sampai bawah tubuh Tiara...
"disini buu, tapi udh membaik, udah ke Rs tadi" kata Tiars menunjuk perutnya
"aah syukurlah, nanti akan ibu bantu memakain obat" kata Ibu sulis
Tiara mengangguk lalu mengatakan..
"buuuu Pak Barry belum makan siang.. Apa Ibu masak?" kata Tiara yang juga sebenarnya merasa lapar
"ibu mu pasti masak kan ada Ayah,....(sambil terkekej) ayo Nak barry kita makan siang bersama"
kata Pak Rachman
"tapi om apa ga merepotkan" kata Barry sedikit cangung
"enggak nak Barry, mari silakan" kata Ibu Sulis mempersilakan
"silakan pak, maaf rumahnya kecil" kata Tiara merendah
Barry hanya tersenyum tanpa Arti
Rumah segini di bilang kecil, apa kabar nya rumah sepongbob hemm
"Reza mana bu?" tanya Tiara teringat pada Reza
"astaga hampir saja melupakan anak itu, dia tidur kayaknya tadi habis berenang" kata Ibu sulis
"aku bangunin dulu" kata Tiara melangkah ke kamar Tamu...
Tak lama Tiara keluar kamar sambil menarik paksa Rezaa...
Deng!!! Diakan pria tadi yang antar Tiara.. Batin Barry
"eh ada tamu ya" kata Reza tersenyum pada Barry
"iya itu bosnya Tiara,..."
"Nak barry ini Reza keponakan Om, adik sepupu Tiara tapi usianya lebih dewasa dari Tiara" kata Pak Rachman
What, sepupunya... Aah syukurlah tandanya Tiara masih bisa jadi milikku...
"barry" kata Barry sambil menjulurkan tangannya
"Reza" kata reza menyambut untuk bersalaman hangat
"kenapa kamu pulang siang? Di anter bos lagi.. Nakal yaa?" kata Reza kepada Tiara
"ada insiden tadi kesiram air panas aku" kata Tiara berbohong lagi
"kok bisa? Mana nya yang kena?" kata Reza Panik..
"bisalah namanya musibah, nii perut yang kena" kata Tiara sambil menujuk perut nya
"emg kamu kerja jadi tukang teh disana??" kata Reza meledek
"enak ajaaa!!! Jadi inem sekakian" kata Tiara
Mereka smua tertawa kecil mendengar celotehan Tiara
Aku bahagia liat kamu senyum lepas kaya gitu ti...
"sudah ayo makan" kata Ibu sulis
"nak Barry marri silakan di makan, anggap aja rumah sendiri" kata Pak Rachman
"iya om makasih"
"Tiara makan nya sok dikit banget mentang-mentang ada Bos nya.. Jaim bangettt" ledek Reza
"siapa yang Jaim, emang makan aku segini, kalo kurang nambah, dari pada kamu, keliatan rakusnya" kata tiara melihat isi piring Reza
"lah aku mah kangen makanan rumahan jadi wajar makan semua yang tersedia, ngapain malu... Yakan tantee" kata Reza yang sebelumnya sudah me request semua makanan terhidang
"sudah-sudah kalian ini kalo ketemu selalu berdebat begini, malu ada tamu" kata Ibu sulis
"gapapa tante, saya juga begitu sama adik saya" kata Barry
Usai makan siang Barry izin pamit untuk kembali ke kantor... Tiara mengantar Barry sampai ke depan gerbangnya, karena Barry parkir di depan rumah Tiara, maklum garasi tiara hanya muat 2 mobil itu pun sangat mepet..
"makasih jamuan makan siangnya... Hmm dan maaf atas semuanya"
"sama-sama... Semua nya? Semua yang mana ya?"
"yaa semua, mulai dari acuh sama kamu, sampai kejadian siang ini, semua berkaitan sama aku kan" kata Barry pada Tiara
Aku sebenernya ga ngerti sama kamu Bar, kamu baik kadang jutek, kadang cuek, kadang perhatian, kadang dingin, kadang buat aku nyaman... Ahh kamu membuatku merasa ada yang aneh bar..
"meskipun aku yakin Amel sengaja tapi aku anggap ini musibah" kata Tiara tersenyum
"aku akan mengecek cctv sebagai bukti, akan aku perkarakan kasus ini" kata Barry
"tidak bar, aku gamau menambah beban hidup aku sendiri, aku gak akan mau memperpanjang masalah ini, tapi untuk mencari kebenaran silakan kamu cek" kata Tiara
"baiklah kalo itu mau mu, aku kembali ke kantor yaa, cempat membaik, aku pastikan itu tidak membuat bekas luka di perut mulus mu" ledek Barry
"astaga Barry aku benar-benar maluu, bahkan kamu laki-laki pertama yang lihat perut aku" kata Tiara dengan pipi merahnya
"benar kah? Berarti itu rejeki untukku" kata Barry terkekeh...
"musibah bagiku" kata Tiaraa tertunduk
"sudah jangan merajuk, aku kembali dulu ke kantor, akan aku hubungi nanti" kata Barry sambil masuk ke mobilnya
"baik hati-hati"
"bye" kata Barry sambil memencet kalksonya singkat
kok gimana gitu bacanya
ohh akhirnya...... 🥰🥰