NovelToon NovelToon
Extraordinary Husband (Suami Yang Luar Biasa)

Extraordinary Husband (Suami Yang Luar Biasa)

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Berondong / Tamat
Popularitas:977.4k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Air matanya menetes untuk kesekian kalinya. Apa hanya wanita yang pandai bersolek saja yang pantas mendapatkan pasangan?

Hari ini, dirinya terpaku, menyaksikan pernikahan sahabat dengan mantan kekasihnya, yang menjalin hubungan di belakangnya.

Sudah cukup memalukan baginya dilangkahi menikah oleh adiknya yang kini tengah hamil.

Apa salahnya menjadi seorang pelatih beladiri? Memiliki beberapa toko. Cantik, tentu saja, terlihat sempurna bukan? Namun diusianya yang sudah menginjak 34 tahun, hubungan asmaranya selalu kandas.

Hingga akhirnya dalam keadaan kacau dirinya bertekad,"Aku akan mencari seorang pria!! Kemudian tidur dengannya, dan menikahinya," ucapnya memasuki sebuah club'malam.

Mabuk untuk pertama kalinya, menari-nari tidak jelas, hingga akhirnya oleng, jatuh pada pelukan seorang pemuda,"Akhirnya setelah sekian tahun, aku menemukanmu," ucap sang pemuda tersenyum padanya.

"Menikahlah denganku," Frea tertawa, bergumam dalam keadaan mabuk setengah sadar.

Sebuah mimpi yang indah bukan? Bumi terasa berputar, berjalan di altar mengucapkan janji suci di depan pendeta. Dengan pemuda rupawan tersenyum menatapnya, di malam yang gelap.

Frea terbangun di kamar hotel, "Aku bermimpi menikah..." ucapnya tertawa kecil, tersipu malu.

"Sayang, makalah sarapannya," seorang pemuda rupawan tiba-tiba masuk, tersenyum padanya.

"Ka...kamu siapa?" Frea mengenyitkan keningnya.

"Suamimu,"

"Hah!?"

Hidup Frea berubah dari hari itu, didampingi pemuda rupawan pelit yang sebenarnya memiliki status sosial tinggi.

🐜🐜🐜 Warning!!!🦊🦊
🍀🍀🍀🍀 Menyebabkan baper parah, menangis dan tersenyum-senyum sendiri tidak jelas.
🍀🍀🍀🍀 Cover bukan milik penulis.
🍀🍀🍀🍀 Dilarang plagiat.
🍀🍀🍀🍀 Karya seorang amatir, yang ingin belajar menulis. Jadi tidak sesempurna author pro.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Mad Hatter Bagian 3

Sisi luar matanya menghitam bagaikan panda, mengetuk-ngetuk meja menggunakan pena, dagunya berada di atas meja. Masih kesulitan tidur, memikirkan dan merindukan pelukan suaminya.

Menghela napas kasar dalam ruangannya."Tomy, asisten dari pemilik perusahaan besar? Ini tidak mungkin, sebuah kebohongan, agar aku tidak menemuinya..." gumamnya tidak begitu percaya.

Hingga suara anak kecil mengejutkannya,"Bunda..." ucapnya tersenyum, dengan wajah yang lebih sehat.

"Frea, Gea kemari ingin makan siang bersama mu," ucap Vincent, menyusul putrinya.

"Kalian makan duluan, aku belum lapar," Frea masih menyender di meja, seperti malas melakukan segala hal.

Vincent membuka kotak makan siang putrinya. Menatap anak itu sudah mulai bisa makan dengan lahap. "Ini untuk ayah..." Gea tersenyum menyuapi Vincent.

"Vincent, sebaiknya kamu segera menikah, agar ada yang menjaga Gea..." Frea duduk menyender di kursi, menghela napas kasar.

"Tidak bisa, Gea tidak mudah dekat dengan orang asing. Selain itu, orang yang aku sukai sudah menyukai orang lain. Aku berencana menunggunya, untuk menyukaiku," Vincent tersenyum kearah Frea. Wanita yang masih dicintainya hingga sekarang.

Frea menghela napas kasar, tidak peka sama sekali,"Vincent, aku ingin bertanya, jika tiba-tiba orang yang kamu sukai meninggalkanmu karena salah paham. Apa yang akan kamu lakukan?" tanyanya antusias, pada satu-satunya teman bicaranya.

"Aku akan mempertaruhkan segalanya, agar dia kembali padaku. Bahkan jika dia sudah punya pasangan baru, aku akan tetap berusaha merebutnya. Rasa sepi saat kehilangannya lebih menyakitkan..." jawab Vincent, mengatakan tentang masa lalunya dengan Frea. Berharap Frea paham dengan kata-kata ambigunya.

Frea tiba-tiba berdiri,"Kamu benar!! Aku harus minta maaf padanya!! Mempertaruhkan segalanya!! Tomy harus kembali!!" ucapnya penuh tekad.

Sial!! Kenapa aku berkata seperti itu? Seharusnya aku membuatnya berpaling padaku .... kesal Vincent dalam hati, merasa salah bicara.

"Frea, maksudku bukan seperti itu. Tapi..." kata-kata Vincent terhenti.

"Terimakasih, kamu teman bicara yang baik..." Frea menepuk bahu Vincent, kemudian merogoh sakunya sendiri.

"Aku mendapatkan voucher makan di restauran Itali dari suplayer. Akan hangus beberapa hari lagi, ini untukmu. Carilah pasangan untuk makan bersama!! Ingat diumur kita ini, jika belum menikah akan mendapatkan banyak cibiran..." wejangan yang dikatakan Frea, menyerahkan dua buah voucher makan yang sebelumnya ingin digunakannya untuk mentraktir Tomy.

Vincent mengenyitkan keningnya, menatap dua buah voucher makan ditangannya. Serta wejangan dari mantan pacarnya. Terdiam, tidak dapat berkata-kata menanggapi kepolosan Frea.

Frea mengambil tasnya seakan berkemas, hendak pergi. "Gea sayang, bunda ada urusan tidak bisa menemani Gea, makan yang banyak ya? Supaya cepat sehat..." ucapnya tersenyum, mengelus rambut Gea.

Gea mengangguk, tetap memakan makanannya dengan lahap.

"Kamu mau kemana?" Vincent mengenyitkan keningnya.

"Meminta maaf, ingat cepatlah mencari pacar, untuk pasangan makan malam, sebelum vouchernya hangus..." jawabnya, berjalan berlalu. Memberi arahan pada karyawan tokonya, kemudian pergi meninggalkan toko, entah kemana.

***

Gedung pencakar langit yang lebih besar dari tempat Hera bekerja, kantor pusat JH Corporation. Frea menghela napas kasar berkali-kali. "Tidak mungkin..." gumamnya mengingat tingkah konyol suaminya.

Namun, dirinya harus memastikan, hanya ini petunjuk yang didapatkannya. Berjalan melangkah hendak masuk, namun dua orang security menghadangnya.

"Maaf, ada keperluan apa?" tanya salah satu dari security.

"Aku ingin menemui Tomy. Apa dia ada orang dengan nama itu disini?" tanyanya ragu, yakin jika sang security tidak mengetahui nama yang disebutkannya.

"Mencari pak Tomy? Ada keperluan apa?" tanya sang security curiga.

Orang ini kenal dengan Tomy .... Frea menghela napas kasar mengenyitkan keningnya. Masih mencerna segalanya.

"Aku istrinya, aku ingin bicara dengannya," ucap Frea jujur, namun nampak ragu. Mungkin saja Tomy suaminya, berbeda dengan Tomy atasan mereka.

Raut wajah kedua orang security berubah, menyangka wanita di hadapannya seorang penipu. Atau wanita penghibur yang dikirim salah satu perusahaan pesaing.

Frea mengenyitkan keningnya."Kalian tidak percaya?" tanyanya.

Kalian saja tidak percaya, apalagi aku ... gumam Frea dalam hati tidak yakin.

***

Perlakuan yang sama, diantar hingga depan gerbang, diminta untuk segera meninggalkan area kantor.

"Menyebalkan, jika ini bukan negara hukum, aku ingin membanting mereka..." cibirnya kesal. Hingga, seorang anak berdiri di hadapannya, memakan sebungkus keripik kentang.

"Butuh bantuan untuk masuk?" tanya Dimas yang memang berada di sana sedari pulang sekolah. Mengingat ayahnya yang tengah memiliki urusan di salah satu lokasi proyek. Mungkin berkeliaran di perusahaan milik kakak iparnya lebih baik.

***

Mata Frea menelisik mengamati gedung kantor yang besar, area loby yang sibuk. Orang-orang yang terlihat dari kalangan menengah keatas, berjalan cepat terburu-buru.

Kali ini tidak ada yang mencegah, masuk bersama dengan anak yang tengah memakan keripik kentangnya itu. Bahkan resepsionis menunduk pada sang anak yang masih memakai seragam sekolah dasar.

Frea menghela napas, setelah dibimbing Dimas menuju cafetaria. Bukan terlihat seperti cafetaria pada umumnya. Tempat luas, yang mungkin dapat diisi oleh ratusan orang. Berbagai macam hidangan berderet dalam etalase, tinggal memilih untuk diambil. Tentunya dengan harga yang tidak murah.

"Kakak tidak makan?" tanya Dimas dengan mulut penuh.

Nasi bungkus diluar sana lebih murah... gumam Frea dalam hatinya.

"Tidak aku sudah makan, omong-ngomong kamu tau Tomy dimana?" tanyanya.

Dimas mengangguk, dengan mulut penuh."Jika ada yang tau kamu istrinya, mereka akan memangsamu!! Ingin bertemu dengan kak Tomy? Jangan mengaku sebagai istrinya, bekerjalah disini..." ucapnya tersenyum licik, mulai meminum air mineral.

"Aku hanya ingin bicara dengan Tomy, kenapa harus bekerja disini!? Selain itu tokoku..." Frea mengenyitkan keningnya, ragu.

"Ingin bertemu kak Tomy tidak?" tanya Dimas mengenyitkan keningnya.

Frea mengangguk, menghela napas kasar.

"Sekertaris sialan itu (Karin)!! Tidak mengijinkan aku masuk ke ruangan kak Tomy. Dengan alasan akan menggangu pekerjaannya. Wanita kurang ajar!! Beraninya pada keluarga majikannya!!" Dimas menggebrak meja kesal

"Untuk itu, aku beralih mendukungmu. Kakak punya gelar apa?" tanyanya pada Frea.

"S1 manajemen bisnis..." jawabnya.

"Atur sendiri, berilah tugas pada karyawan toko-toko milik kakak. Karena setelah ini kak Frea akan sibuk mempertahankan pernikahan dari godaan wanita lain..." ucap Dimas masih dendam pada sekertaris kakak iparnya yang tidak menginginkannya masuk atau menemui Tomy (asisten kakak iparnya) beberapa hari ini.

***

Gelar S1? Frea mengambil ijasahnya di kampus yang belum sempat diambilnya, saat dulu memutuskan hubungannya dengan Vincent.

Beberapa toko miliknya di awasi oleh pegawai kepercayaannya. Tentunya masih dalam pemantauannya.

Tanpa pengalaman kerja? Dengan pengaruh anak kecil berusia 11 tahun (Dimas) dia dapat masuk walaupun hanya sebagai staf marketing.

Pegawai baru, yang berusia 34 tahun. Frea menghela napas kasar, berusaha mengingat materi kuliahnya 11 tahun yang lalu. Mengimbangi karyawan lainnya yang lebih berpengalaman.

Hingga terdengar kasak-kusuk, beberapa karyawati mengambil gambar diam-diam seorang pemuda yang berjalan berlalu dengan cepat. Earphone terpasang di telinganya seperti sedang menghubungi seseorang, melewati koridor ruangan dengan sekat kaca.

Frea tertegun, menatap wajah pemuda yang selalu tersenyum padanya, wajah yang dilihatnya saat terbangun dari tidurnya. Kini terlihat dingin, bagaikan sosok yang berbeda, memakai setelan jas, berjalan cepat penuh kharisma.

Wanita itu bangkit, hendak mengejar suaminya. Hingga tangan seseorang menahannya, menariknya untuk tetap duduk.

"Kamu juga menyukai pak Tomy?" tanya rekan kerja yang duduk di sebelahnya.

"Ikutlah group Facebook, disana ada hoby dan beberapa foto-foto kerennya, yang komunitas kami ambil diam-diam," lanjutnya.

"Group Facebook?" Frea mengenyitkan keningnya.

"Benar, group Facebook, jika keluar menguntit atau mengikutinya. Itu akan membuat jam kerja tidak produktif. Kamu lihat manager sedang mengawasi kita?" ucap gadis di sampingnya, meraih handphone Frea, mulai mengutak-atiknya.

"Ini!! Kamu sudah masuk group..." lanjutnya mengembalikan handphone Frea kembali konsentrasi pada pekerjaannya.

***

Tidak dapat menemui Tomy yang keluar masuk kantor, sibuk bagaikan angin. Sedangkan dirinya sendiri, diawasi manager marketing, pria botak yang terus mengeluh tentang rambutnya. Tidak dapat keluar ruangan kecuali jam makan siang atau ketoilet.

Frea menghempaskan tubuhnya yang ke atas tempat tidurnya, mulai membuka media sosial.

Beberapa foto Tomy di-posting, dengan berbagai komentar.

'Vampir kita benar-benar tampan!! Aku ingin tidur dengannya. Sekali saja...'

'Perfect, jantungku berdebar tidak karuan'

'Kuy...pasang jadi wallpaper handphone'

'Suamiku Tomy menang keren...'

Dan masih banyak komentar lainnya. Frea mengenyitkan keningnya bertambah kesal bercampur cemburu, jemarinya gatal untuk mengetik balasan.

'Tomy sudah menikah!! Sudah memiliki istri!'

Beberapa menit puluhan balasan didapatkannya. Bahkan dalam hitungan jam mencapai ratusan.

'Aku doakan istrinya segera meninggal atau ketahuan berselingkuh...'

'Iya, kalau istrinya jadi almarhum. Vampir kita akan menjadi duda keren...'

'Aku tebak, istrinya pasti menjerat pak Tomy untuk menikahinya. Seperti di sinetron pura-pura hamil,'

'Benar, wanita sialan!! Picik!!'

Masih banyak lagi balasan yang menyudutkan orang yang bahkan, tidak diketahui penggemar Tomy.

Frea menutup handphonenya dengan bantal, menahan rasa geramnya. Tidak dapat membalas jemari netizen yang terus berkicau membuat berita tidak benar. Perlahan tertidur nyenyak, setidaknya hari ini dapat melihat wajah suaminya.

***

Di tempat lain Tomy menghela napas kasar, menatap pemandangan sore dari balkon rumah yang dulu dibangunnya untuk Frea.

"Pak Tomy?" Karin berjalan mendekatinya.

"Jika pekerjaanmu sudah selesai, cepatlah pulang!!" ucapnya masih melihat pemandangan perkebunan dari balkon ruang kerja, rumahnya.

"Iya, flashdisk sudah saya bawa..." Karin berjalan keluar, matanya menelisik menuruni tangga, tidak melihat nyonya rumah tersebut. Tersenyum bagaikan menemukan kejanggalan. Meninggalkan rumah besar milik Tomy.

***

Malam semakin menjelang, Tomy tidak dapat tidur sedikitpun, menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak.

Sudah beberapa hari ini dirinya mengalami insomnia. Beberapa butir obat tidur ada di tangannya, bersiap untuk diminumnya.

"Tidak bisa terus seperti ini..." ucapnya, kembali memasukkan obat tidur ke dalam wadahnya. Tidak konsentrasi bekerja sama sekali, namun tetap memaksakan diri, tubuhnya terasa lelah. Mungkin ikatan batin, terlalu terbiasa tidur sembari memeluk istrinya.

Kali ini monster vampir tidak waras itu melakukan perbuatan nekat. Waktu menunjukkan pukul 11 malam.

Jemari tangannya ragu, setelah perjalanan jauh, gemetar menekan kode akses.

Aku tidur sambil memeluknya. Setelah itu, saat hampir pagi, pulang sebelum dia bangun... gumamannya dalam hati, tidak memiliki pilihan lain.

Mengendap-endap, kali ini berperan bagaikan pencuri, sisi memalukan seorang Tomy. Namun, itulah kenyataannya.

Pintu kamar dibukanya dengan hati-hati, membaringkan tubuhnya disamping tubuh istrinya. Menatap wajah yang tertidur dengan lelap.

"Maaf, aku tidak bisa tidur. Maaf jika membuatmu risih..." ucapnya mulai memeluk istrinya. Memejamkan matanya dalam kenyamanan.

Hari masih terlalu pagi, rasa dingin menusuk kulit, mengiringi mimpi seorang wanita. Frea membuka matanya, menatap wajah suaminya yang tersenyum padanya.

"Aku menginginkanmu, bagaimana jika kita membuat anak yang banyak sekarang?" bisiknya, dengan nada sensual.

Hatinya berdebar cepat, Frea mengangguk tidak ingin menahan dirinya lagi.

Bibir dingin itu bertautan dengan bibirnya, menyentuh tubuhnya perlahan, memberikan sensasi hangat yang menjalar di kulitnya.

Tangan Frea tidak tinggal diam, menyentuh perlahan dada dan perut suaminya. Saling memberikan kehangatan, entah siapa yang memulai satu persatu pakaian mereka tanggal seolah mencari kehangatan lebih dalam.

"Aku mencintaimu..." ucap Tomy dengan deru napas tidak teratur.

"Aku juga mencintaimu..." pandangan Frea sayu, menerima kecupan dan sentuhan di sekujur tubuhnya.

Sesekali suara erotis keluar dari mulutnya, tidak kuasa menahan sentuhan yang baru pertama kali dirasakannya. Bahkan jemarinya secara naluriah bergerak ke bawah perut suaminya. Masih dalam pangutan bibir mereka.

"Ugh..." suara Tomy terdengar samar, tidak dapat membendung hasratnya.

"Berapa anakpun, kita akan membuatnya. Jangan pergi lagi..." bisik Frea memeluk suaminya yang hendak menyatukan tubuh mereka dengan sempurna. Menyempurnakan ritual mereka sebagai pasangan suami istri sesungguhnya.

Brak...

Frea terjatuh dari tempat tidur masih sempurna memakai piayama, sinar matahari tipis telah memasuki celah tirai. Melihat keadaan sekitar, dengan bingung,"Aku bermimpi mesum!!" teriaknya merutuki kegilaannya, menyadari dirinya hanya seorang diri di kamar.

***

Sementara itu, Tomy terdiam di kantor yang jaraknya lebih dekat dengan apartemen istrinya. Tubuh atletisnya, dibasahi air shower yang mengucur deras setelah kran diputarnya sedari tadi.

Sentuhan tiba-tiba dari Frea masih terasa di tubuhnya, menggerayangi celah kancing kemejanya. Bahkan merayap ke area bawah perutnya.

Menahan diri? Tidak, Tomy sempat mencium bibir istrinya, menyentuhnya perlahan. Namun, kesadarannya kembali. Hampir saja mencoba berhubungan dengan istrinya yang tengah tertidur.

"Aaaa..." teriaknya frustasi.

"Aku seharusnya membiarkannya bahagia!! Kenapa aku malah menjadi si mesum Tomy, menggerayangi wanita ketika tidur!!" racaunya dalam keadaan kacau.

Mencoba menghilangkan jejak tangan istrinya, yang masih terasa, hingga kini menggerayangi tubuhnya.

Cinta adalah penderitaan yang indah. Kini aku menyadari betapa nikmatnya penderitaan cinta, hingga harus berdiri di bawah shower dalam waktu yang lama...

Hal yang dilakukan Tomy? Hanya tertidur nyenyak dengan wajah damainya hingga pukul 6 pagi. Terbangun saat merasakan sentuhan di dada dan perutnya, saat istrinya mengigau. Hasratnya tiba-tiba tidak terkendali, mencium Frea, menyentuh tubuh istrinya yang masih berbalut piayama.

Hingga tiba-tiba jemari tangan Frea turun ke bawah, menyentuh benda di dalam sana. Tomy tidak dapat mengendalikan dirinya lagi.

Menginginkan lebih, tapi apa yang akan dikatakannya saat Frea terbangun ketika Tomy melakukannya nanti?

Canggung? Ditolak? Dibenci? Mungkin itulah yang ada di fikiran Tomy sehingga lebih memilih melarikan diri ke kantor. Menenangkan diri ditengah derasnya shower.

Bersambung

1
Azalea New
cerita nya selalu bagus.. tapi suka sampe nangis bombay karena cerita menharu biru /Sob/.
tetap sangat thor, bikin karya karya yg lebih bagus lagi... /Angry//Good/
matcha
naah bagus prg aj Tom.. wkwkwk
Imas Karmasih
🤣🤣🤣🤣🤣bisa aja thor
Royani Arofat
kenzo....kmu tdk gila sdh untung
Em Danti
🤣🤣🤣🤣😂
Em Danti
bumi langit bersaksi
Nur Salmi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Nur Salmi
😭😭😭😭
Nur Salmi
kayak anak seseorang di negeri konoha.. 😅😅😅
dk
karya karya mu bagus semua author
alurnya
gaya bahasanya dan pelajaran hidupnya
semangat berkarya author
dk
sedih Mak 😭😭😭😭
mimief
beautiful story'
nice ending
menjadi protagonis ataupun antagonis kita tidak bisa memilih bukan?

tapi seenggaknya kita bisa memilih ending hidup kita
karena hidup itu sebuah pilihan dengan penuh konsekuensi nya

jangan merasa menjadi korban bila kita hidup penuh dengan kecurangan
karena korban yg sesungguhnya pun yg menderita

bukan kamu ataupun aku

makasih atas kisah dan bahasamu yg indah Thor
mimief
ga heran kenapa cepet kaya kan mereka berdua🤣🤣
mimief
banyak yg bertahan hidup dengan alesan dendamnya
tapi setelah semua terlaksana,apakah bahagia
dendam bagaikan lumpur hisap bukan
semakin dalam semakin menghisap kita sampai ke sari sampai menghancurkan tak bersisa

gila Thor,bahasamu😭🥺
mimief
🥺🥺😔😭
mimief
kau belum ketemu seseorang yg bisa mendamaikan hatimu zo
sabaaar
mimief
eits...eits
ya iyalah salah
sapa majikannya yaaa🤣🤣
mimief
jangan kaget
mang rada rada mereka mah
rada koplak🤣🤣
mimief
ya...ya
emang bener si
mau apa Lo🤣🤣🤭
mimief
malah aku suka sama semua karya mu Thor
satu satu aku baca..
kyknya jadi fans berat ini aku

dan yg paling aku suka,bahasamu dalem bgt Thor
setiap karakter yg kau buat itu sangat kuat apalagi main perempuan nya
selalu Badas dan mempesona..bukan perempuan yg menye menye

selalu berkarya Thor,aku tunggu setiap novel mu selanjutnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!