NovelToon NovelToon
Nona Menikahi Bocah

Nona Menikahi Bocah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Nikahkontrak / Lisa / Tamat
Popularitas:46.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

AWAS! Cerita ini bikin SENYUM-SENYUM SENDIRI.

Dewa Arga, cowok baru lulus SMA, belum mendapat ijazah sudah disuruh orang tuanya untuk menikah dengan wanita yang lebih tua darinya.

Bagaimana bocah petakilan itu bisa menjadi seorang suami yang baik?

Bara Abraham Wiratmaja, kakak tiri Nona yang baik dan tentunya tampan akan menambah manis cerita ini.

**
IG : marr_mystory

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Perhatian

Nona langsung menarik tangan Dewa. "Tetap disini saja! Pasti ayah juga ingin melihatmu," ucap Nona.

Dewa terhenti dari langkahnya. Nona menggandeng sang suami untuk masuk ke ruangan ayahnya. Sang ayah semakin pucat bahkan sudah tidak kuat lagi membuka mata. Semua orang yang disana sangat sedih tak terkecuali Nona.

Ayah Nona mengulurkan tangan dan ingin menggenggam tangan Dewa.

Air mata ayah menetes tatkala mengingat perlakuan ketusnya kepada Dewa.

"To--tolong ja--jaga put--tri ayah!" ucap Ayah terbata-bata.

Dewa menggenggam tangan ayah mertuanya. Dia menganggukkan kepala. Ayah bergantian menggenggam ketiga anaknya yang hadir. Dia mengusap kepala mereka. Nona menangis saat melihat ayahnya kian lemas. Dewa mengusap punggung Nona untuk menenangkannya.

Berselang detik kemudian, dokter datang dan menyuruh mereka keluar. Keadaan ayah mulai kritis dan semua anggota keluarga menunggu diluar. Dewa memeluk Nona yang menangis paling pilu. Ayah yang selalu dihormatinya kini lemah tidak berdaya.

Istri Bagas dan Bayu datang, mereka seolah biasa saja. Mereka malah menyuruh sang suami untuk pulang karena anak-anak mereka mencari papanya.

Ibu Nona yang duduk sendirian dengan lemas tidak ada yang menghibur. Dewa segera melepas pelukan Nona lalu menghampiri ibu mertuanya. Dia menggenggam tangan ibu mertuanya lalu ditepisnya.

"Jangan sentuh dengan tangan kotormu! Jangan sok baik dengan saya!" ucap ibu Nona.

Nona menarik tangan Dewa, ia menggelengkan kepala menyuruh Dewa supaya jangan mendekati ibunya dulu.

"Tapi Nona, ibumu pasti sangat terpukul."

"Biarkan saja, Dewa! Bahkan kedua menantu perempuannya tidak berani mendekati ibu," ucap Nona.

Dewa menghela nafas lalu mengusap air mata Nona. Nona tersenyum karena Dewa begitu peduli dengannya. Mereka memilih duduk di kursi yang sudah disediakan. Dekapan Dewa membuat Nona merasa nyaman. Nona bisa mendengar detak jantung Dewa berdegup dengan kencang, Nona tersenyum.

Keluarga yang lain melirik sinis mereka, Nona semakin memeluk erat Dewa membuat mereka semakin kepanasan.

Bagi mereka, hanya Dewa lah orang miskin tidak tahu diri.

15 menit kemudian,

Dokter keluar dengan wajah sedih. Dia mengatakan jika ayah Nona tidak tertolong lagi. Semua anggota keluarga histeris, apalagi ibu yang menangis dengan kencang. Nona mencoba menenangkan ibu walau hatinya sangat terluka.

Sehari kemudian.

Proses pemakaman telah dilakukan. Para peziarah satu persatu pulang. Nona mencoba membujuk ibunya untuk pulang tetapi beliau tidak mau. Bara, kakak tertua Nona menyuruh Nona pulang. Bara yang sementara akan menenangkan ibu.

Bara menyuruh Dewa untuk pulang bersama Nona.

Nona menganggukkan kepala lalu menggandeng tangan Dewa untuk masuk ke mobil.

Setelah kepergian ayahnya, Nona menjadi lebih banyak diam. Hatinya begitu terluka kehilangan sang ayah tercinta.

Arsel yang menyetir mobil segera mengantar mereka ke rumah Nona. Kedekatan antara Nona dan Dewa membuatnya sangat cemburu.

Anda saja aku yang menikahi Nona, pasti sekarang ini aku yang ada disampingmu dan yang mengusap air matamu.

Nona bersandar pada bahu Dewa, Dewa terus mengusap air mata Nona yang menetes tiada ampun. Nona semakin khawatir jika kepergian ayahnya membuat anggota keluarga lain dengan mudah membuat Dewa menjauh darinya.

"Dewa, setelah ini kita benar-benar berjuang. Ayah tidak ada dan yang pasti tidak ada yang mendukung kita lagi kecuali Kak Bara," ucap Nona.

"Jangan khawatir, Nona! Aku tidak akan membiarkan mereka memisahkan kita."

Arsel menatap kaca spion dengan sinis. Hatinya semakin panas melihat kedekatan mereka tetapi mau bagaimana lagi? Mereka sudah sah menjadi suami istri dan jalan satu-satunya hanyalah menunggu Nona 2 tahun lagi.

Setelah sampai rumah, Nona segera masuk ke kamar untuk istirahat. Matanya menjadi mata panda karena seharian tidak tidur. Nona berbaring diranjang sedangkan Dewa membuat minuman hangat untuk istri tercinta tetapi tiba-tiba ponselnya berdering yang ternyata dari papa Nisa.

"Hallo, om?"

"Dewa, om mau bilang jika mulai besok tidak usah datang kesini lagi. Kau memang teman dekat Nisa, kerja tetaplah kerja dan kau sering izin. Om tidak bisa mentoleransi itu,"

"Maafkan saya, om! Saya mengerti, terima kasih sebelumnya sudah memperkerjakan saya."

Tut... tut... tut...

Telpon langsung terputus. Dewa mengerutkan dahi. Dia sudah kehilangan pekerjaannya. Memang dirinya yang salah karena terlalu sering meminta izin.

Disisi lain, Nisa langsung merebut ponsel sang Papa. Nisa menangis karena kecewa dengan Dewa. Dia sangat menyukai Dewa tetapi dia tidak menyangka jika Dewa sudah menikah dan bahkan tidak mengundangnya.

"Nisa, bukankah ini keterlaluan? Pekerjaan Dewa tidak ada sangkut pautnya dengan perasaanmu," ucap Papa yang tidak enak memecat Dewa.

"Biarkan saja, pa! Dewa memang sudah tidak menganggapku lagi."

Nisa lalu mengusap air matanya dan mengambil kunci motornya. Dia pergi dari restoran tak tentu arah. Rasa kecewa menusuk hatinya. Pria yang sudah dianggap paling dekat dengannya justru sudah menikah dengan orang lain.

Aku benci denganmu, Dewa. Kau jahat sekali padahal aku sudah sangat baik denganmu.

**

Dewa membawa dua gelas minuman dan ia bawa ke kamar Nona. Saat membuka pintu, dia melihat Nona hanya termenung.

Dewa menghampirinya dan menyodorkan minuman itu.

"Nona, kau minum teh hangat ini," ucap Dewa.

"Terima kasih."

Nona menyeruputnya, rasa hangat dari teh itu langsung turun ke perut. Dewa lalu mengambil make up Nona yang tergeletak di meja. Dewa mengambil bedak dan lipstik lalu memakaikannya di wajah Nona.

Nona cukup terkejut tetapi dia hanya terdiam membiarkan Dewa melakukan semua itu.

"Wanitaku tidak boleh terus-terusan bersedih. Aku juga tidak ingin wajahmu terlihat pucat," ucap Dewa sambil mengusap lipstik ke bibir Nona yang pucat.

Nona tersenyum membuat lipstick itu luber ke sudut bibir Nona. Dewa terkejut lalu mengusap lipstik tersebut.

"Dewa, terima kasih sudah sangat peduli denganku," ucap Nona sambil memegangi tangan Dewa.

Dewa tersenyum lalu mereka bertatapan wajah. Tangan Nona yang menggenggam teh hangat tidak sengaja menumpahkan di paha Dewa.

"Aaaaw..." Dewa begitu terkejut.

Nona meminta maaf dan mengambil tisu untuk Dewa. Nona mengusap tumpahan teh itu dengan tisu.

"Maafkan, aku!" ucap Nona.

"Tidak Papa."

Setelah itu mereka menjadi canggung lagi. Dewa berdiri memutuskan berganti celana. Dia mengambil celananya di tas punggungnya. Dewa memang belum punya lemari sendiri di kamar Nona yang besar ini.

"Aku mau berganti di kamar mandi dulu."

"Disini saja, bahkan aku sudah melihat semua bagian tubuhmu," ucap Nona.

Dewa langsung memerah, dia salah tingkah dan memilih tetap berganti celana di kamar mandi. Nona tersenyum melihat ekspresi Dewa yang begitu menggemaskan.

Aku tidak menyangka jika akan cepat menyukai Dewa seperti ini. Aku begitu nyaman dengannya. Dewa sangat baik dan juga perhatian.

Disisi lain, Dewa masuk ke kamar mandi. Dia berganti ******. ***** pikirannya, dia bingung harus mencari pekerjaan secepat mungkin.

Mau kerja apa lagi? Ijazah belum keluar, harus mengumpulkan uang secepatnya untuk melunasi hutang. Jika tidak maka kami pasti akan bercerai. Aku tidak mau bercerai hanya karena kontrak. Aku harus bekerja keras dalam mengumpulkan uang.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
yusuf b
Lumayan
Tesha Febrini
novel Zian dan elara kok udah gak ada?
Joko
bagus sekali aku Sampek baca ber ulang2 ....ceritanya juga bagus.
Kuma Bear
Luar biasa
Deni Kurniawan
oke
Safei
lemot
Shenalkun
kok beda sama yang di sampulnya Thor?
Shenalkun
Luar biasa
Santi rukoyah
lanjut ceritanya
Reni Ajja Dech
kesel juga thorr GK tau ap ap.tiba tiba di siram.
Luar biasa
Lee Yun seo
👍🏻
Li Hao「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
Mantap Thor
wikha Sandra
entar jd jodoh
wikha Sandra
saudara kandung it namanya krn 1 ayah
Nurfana Nur
alamah,ada ad SJ😂😂😂😂😂😅
Nurfana Nur
sakit perut ku 😂😂😂sampai rasa mauuuuu 🙊
hah
😂😂😂
hah
wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!