NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:80
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Di gubuk yang terbuat dari bahan jerami, terdengar beberapa kebisingan. Dan kebisingan ini sudah berlanjut selama kurang lebih lima menit. Nares yang melihatnya hanya bisa duduk diam dan menunggu.

“Hei, sampai kapan kau akan terus sembunyi disitu?” Yarana melipat tangan seraya melihat ke pria yang sedang memakai baju compang-camping.

“Aku tidak mau keluar. Banyak orang jahat.” Pria yang berada dibawah meja ini terus saja mengatakan hal yang berulang-ulang.

“Sudahlah Yarana. Kita tinggal saja. Biar dia sendirian disini. Lalu, mereka pasti akan kembali mengejarnya.” Nares sudah muak sepertinya melihat drama pria tersebut. Jadi ia memutuskan berkata begitu agar pria ini berpikir. Yarana yang paham dengan maksud Nares, hanya diam. Mereka mengamati keadaan, apakah pria tersebut mengerti dengan yang ia maksud.

“Eee.. jangan-jangan tinggal aku.” Pria yang sedang bersembunyi itupun keluar dari kolong meja.

“Nah, begitukan bagus. Ini pakailah jubah ini, Assal.” Yarana menyuruh pria amnesia ini untuk memakai jubah hitam yang sudah disiapkan Nares. Mereka bertiga akan melakukan perjalanan ke kota Cillvana lagi. Untuk meminta bantuan pengrajin sapu tangan juga pembuat besi agar mau menjadi saksi dalam kasus mereka.

Yarana memberikan nama baru untuk pria amnesia, yaitu Assal. Kini mereka akan memanggilnya dengan nama yang telah dibuat.

“Ayo!” Tiba-tiba saja pria amnesia ini bersemangat. Padahal sejak tadi, ia yang tidak mau ikut. Nares dan Yarana yang waras, mengalah. Mereka berdua ikut saja, yang penting pria amnesia ini tak membuat masalah atau memancing perhatian orang-orang. 

Mereka pergi menaiki kereta kuda yang dijalankan oleh seorang kusir. Kereta kuda bisa disewa oleh siapapun, asal memiliki koin emas yang cukup. Kebetulan sekali, Nares membawa banyak koin emas sebelum ia bertemu Yarana. 

Daerah Cillvana, adalah daerah yang paling dekat dengan kota Mellvana. Sebab inilah, Nares memutuskan berkunjung kesana lebih dulu. Hanya sekitar 3 jam perjalanan mereka sudah sampai di daerah yang dituju.

“Ayo, kita pergi ke tukang sapu tangan terlebih dahulu.” Nares memutuskan mendatangi rute yang paling dekat, baru akan pergi ketempat pengrajin besi. Mereka bertiga melangkah lagi menuju kearah pembuat sapu tangan. 

“Permisi.” Nares seraya membuka pintu untuk masuk kedalam.

“Ya silahkan.” Salah seorang perempuan muda menyambut mereka. Yarana mengerutkan dahi.

“Apa kau..” Yarana menghentikan Nares untuk mengeluarkan sepatah kata. 

“Ada apa?” Nares berbisik dengan Yarana.

“Pembuat sapu tangan sebelumnya, adalah laki-laki.” Yarana membalas Nares dengan berbisik juga sambil tersenyum kearah perempuan yang sedang berada dihadapannya.

“Oh begitu.” Nares paham maksud Yarana.

“Maaf permisi. Kemarin aku membuat sapu tangan dengan pengrajin sebelumnya, apakah dia berada disini?” Nares mengatakan hal yang tepat. Setidaknya mereka bisa menggali informasi disini.

“Maaf, pemilik sebelumnya telah menghilang.” Perempuan yang berada di hadapan mereka menjawab dengan wajah bingung.

“Apa? Hilang?” Yarana reflek bersuara. Ia berteriak kaget, sebab rasa-rasanya tak mungkin pengrajin sapu tangan hilang tiba-tiba.

“Iya. Sekitar dua hari yang lalu, pria berkacamata hilang, dan tidak lagi mengelola tempat ini. Akhirnya, keluarganya memutuskan untuk mengalihfungsikan tempat ini.” Saat mendengar informasi yang ada, Yarana dan Nares melihat ke sekeliling bangunan. Benar saja, lapak yang sebelumnya membuat sapu tangan, kini beralih fungsi menjadi tempat penjualan berbagai macam bunga.

“Baik, terima kasih.” Nares dan Yarana memutuskan keluar dari tempat dagang tersebut.

“Kenapa bisa ia hilang?” Nares berpikir sambil bertolak pinggang, dirinya tak menyangka kalau hal begini akan terjadi.

“Tunggu, Nares. Kita harus bergegas pergi menuju pengrajin besi.” Yarana mendapat insting buruk mengenai saksi yang lain.

“Kenapa?” 

“Aku punya firasat buruk tentang ini. Bagaimana jika pengrajin besi juga hilang?” Ucapan Yarana membuat Nares tersadar. 

“Baiklah, ayo.” Nares bergegas menuju kereta kuda mereka, untuk melanjutkan perjalanan ke pengrajin besi. 

“Tunggu aku.” Pria amnesia menyusul Yarana dan Nares. Lalu setelahnya, ja duduk tepat di samping Nares.

Kereta kuda terus saja berjalan, tanpa henti. Pacuan kuda semakin laju hingga menabrak beberapa batuan besar. Orang-orang yang berada di dalam kereta kuda, sedikit terombang ambing. Sepertinya sang kusir, sedang mengejar target.

*******

Sesampainya mereka di tempat pengrajin besi. 

“Selamat siang.” Nares menyapa beberapa pengrajin besi. 

“Ya, selamat siang.” Salah seorang pengrajin besi menjawab lagi. Dari semua orang yang sedang bekerja, Nares tak menemukan satupun wajah yang familiar di matanya.

“Maaf, aku ingin menemui pengrajin besi yang memiliki tato di lengannya.” Nares ingat, ada sebuah tato yang melingkar di tangan pengrajin besi yang pernah ia temui.

“Maaf, beliau telah hilang entah kemana. Jadi sekarang, lapak pengrajin ini memiliki tuan baru.” Salah seorang pengrajin besi yang lain menjelaskan pada Nares.

“Baik, terima kasih.” Nares berlalu keluar dari sana. Yarana membaca raut wajah Nares, pasti pengrajin besi juga hilang.

“Kau benar, pengrajin besi juga hilang.” Ucap Nares, pupus sudah harapan. 

“Tidak apa, kita akan mencari cara lain.” Yarana yang merupakan seorang detektif, sama sekali tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan sebuah kasus. Ia yakin pasti bisa menemukan akar masalah kasus ini.

Saat mereka sedang bingung, pria amnesia tiba-tiba saja berlari ke sebuah pasar.

“Itu.. itu..” Ujar Assal sambil berlari-lari menunjuk-nunjuk.

“Dia kenapa lagi.” Nares pun mengejar pria amnesia tersebut. 

“Hei nona! Apa kalian masih akan naik ke kereta kudaku?” Seorang kusir mengajukan pertanyaan yang membuat Yarana sedikit kesal.

“Tidak. Kami akan mencari kereta kuda yang lain. Terima kasih!” Yarana berujar sambil sedikit menekankan suaranya. Lalu, ia pergi menyusul pria amnesia yang sedang disusul oleh Nares.

“Yasudah.” Pria yang mengemudikan kereta kuda ini berlalu pergi. Yang ada dipikiran kusir ini hanyalah uang, dan mencari penumpang sebanyak-banyaknya, tanpa memikirkan resiko dalam perjalanan. Karena itulah Yarana kesal dengan kusir yang mengemudikan kereta kuda mereka.

Disisi lain, Nares dan Yarana terus saja mengejar pria amnesia hingga ke pasar di daerah Cillvana. Mereka masuk ke kios-kios pedagang dan celingak-celinguk mencari keberadaan pria amnesia.

*bersambung*

1
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!