NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Terlahir Kembali Sebagai Kaisar Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi
Popularitas:442
Nilai: 5
Nama Author: BUBBLEBUNY

Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.

Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran yang Mengguncang Tahta

Lucifer dan Lilith sedang meninjau peta Shadowfen yang terhampar di meja besar ruang strategi, ditemani Ezra yang sibuk dengan gulungan-gulungan logistik. Lilith menunjuk sebuah jalur pegunungan. "Jika kita mengambil rute ini, kita bisa menghindari pos terdepan 'Pecah Belah' yang baru ditemukan Zarthus. Ini lebih panjang, tapi lebih aman."

"Setuju," sahut Lucifer, melingkari jalur itu dengan jarinya. "Keamanan adalah prioritas. Kita tidak ingin memberikan mereka alasan untuk menyebarkan lebih banyak kebohongan."

Tepat saat itu, pintu ruang strategi terbuka dengan suara keras, dan seorang penjaga terengah-engah masuk. "Yang Mulia! Ratu! Seorang utusan dari Kerajaan Valerius telah tiba tanpa pemberitahuan! Dia menuntut untuk bertemu dengan Anda berdua segera!"

Lucifer dan Lilith saling pandang. Kerajaan Valerius adalah kekuatan besar di utara, dikenal karena kekayaan dan pasukannya yang tangguh, tetapi juga karena ambisi politik mereka yang tak terbatas.

"Suruh dia masuk," perintah Lucifer, ekspresinya berubah serius.

Utusan itu, seorang iblis berwajah dingin dengan jubah megah berwarna perak dan emas, melangkah masuk, diikuti oleh dua pengawal berzirah lengkap. Di sampingnya berdiri seorang wanita muda yang sangat cantik, mengenakan gaun yang terbuat dari sutra keemasan dan dihiasi permata. Rambutnya hitam legam, matanya tajam dan penuh percaya diri.

"Salam, Yang Mulia Kaisar Lucifer," kata utusan itu, membungkuk hormat, tetapi pandangannya menyapu Lilith dengan jelas meremehkan. "Saya Lord Kaelen, utusan dari Yang Mulia Raja Theron dari Valerius. Dan ini adalah Putri Aurelia, putri tunggal Raja Theron."

Putri Aurelia tersenyum anggun, tatapannya terpaku pada Lucifer, mengabaikan Lilith sepenuhnya.

"Selamat datang, Lord Kaelen, Putri Aurelia," sambut Lucifer, suaranya datar. "Kehormatan apa yang membawa kalian ke istanaku tanpa pemberitahuan?"

"Kami datang dengan tawaran aliansi yang tak tertandingi, Yang Mulia," jawab Lord Kaelen, menyeringai. "Raja Theron telah mengamati gejolak di kerajaan Anda, terutama setelah... perubahan dalam tradisi. Dia percaya bahwa Kerajaan Iblis membutuhkan sekutu yang kuat dan stabil untuk menghadapi ancaman baru ini."

Lilith merasakan firasat buruk. Dia menggenggam tangan Lucifer, tetapi Lucifer tetap tidak bergerak, wajahnya tanpa ekspresi.

"Aliansi selalu disambut baik," kata Lucifer. "Apa syaratnya?"

Lord Kaelen melangkah maju, tangannya menunjuk Putri Aurelia. " Anda sangat to the point sekali Raja Theron menawarkan Putri Aurelia sebagai ratu Anda, Yang Mulia. Dia adalah seorang bangsawan sejati, pewaris takhta Valerius, dan akan membawa kekuatan militer dan kekayaan yang tak terhingga ke kerajaan Anda. Dengan dia di sisi Anda, tidak akan ada lagi yang berani mempertanyakan kepemimpinan Anda."

Udara di ruangan itu terasa dingin. Ezra terkesiap pelan. Lilith merasakan jantungnya berdebar kencang, amarah dan rasa sakit bercampur aduk. Dia melirik Lucifer, mencari reaksi, tetapi wajah Kaisar tetap datar, seperti topeng yang sempurna.

"Dan Ratu Lilith?" tanya Lucifer, suaranya masih tanpa emosi, meskipun matanya sedikit menyipit.

Lord Kaelen tersenyum meremehkan. "Tentu saja, Yang Mulia. Mengingat jasa-jasanya, dan untuk menghormati perasaan Anda, Ratu Lilith dapat dipertahankan sebagai selir. Sebuah posisi yang terhormat, mengingat statusnya yang bukan bangsawan."

Putri Aurelia melangkah maju, mendekat ke Lucifer, senyumnya semakin lebar. "Aku yakin, Yang Mulia, bersama kita bisa membangun kerajaan yang tak tertandingi. Aku akan membawakanmu keturunan bangsawan yang kuat, dan tidak ada yang akan berani menentangmu lagi."

Lilith merasakan darahnya mendidih. Kata-kata "selir" dan "bukan bangsawan" menusuk hatinya seperti belati. Dia melihat ekspresi Lucifer yang tidak berubah, dan untuk sesaat, ketakutan menyelimutinya. Apakah ini akhirnya? Apakah semua perjuangan mereka akan berakhir di sini, karena sebuah tawaran aliansi dan tradisi kuno?

Lucifer menatap Putri Aurelia, lalu kembali ke Lord Kaelen. Wajahnya masih datar, tidak menunjukkan kemarahan, persetujuan, atau bahkan kejutan. Dia hanya diam, membiarkan keheningan yang berat menyelimuti ruangan, membuat semua orang gelisah menunggu keputusannya.

Keheningan itu terasa seperti selamanya. Lilith bisa merasakan tatapan Putri Aurelia yang meremehkan, seolah-olah dia sudah memenangkan permainan. Ezra berdiri di sampingnya, siap untuk bertindak jika Lucifer memberikan sinyal.

Akhirnya, Lucifer berbicara. Suaranya masih datar, tetapi ada sedikit nada dingin yang bisa dirasakan oleh semua orang di ruangan itu.

"Lord Kaelen," katanya, "tawaran Anda sangat menarik. Aliansi dengan Valerius memang akan memberikan banyak keuntungan bagi Kerajaan Iblis. Kekuatan militer, kekayaan, dan stabilitas politik... semua itu sangat berharga."

Lord Kaelen menyeringai, merasa yakin. "Saya senang Anda melihatnya, Yang Mulia. Raja Theron sangat yakin bahwa kita bisa membangun masa depan yang cerah bersama."

"Namun," lanjut Lucifer, mengangkat satu jari, "ada beberapa hal yang perlu saya pertimbangkan sebelum saya bisa memberikan jawaban pasti."

Putri Aurelia mengerutkan kening sedikit, tetapi tetap diam.

"Pertama," kata Lucifer, menatap Putri Aurelia dengan tatapan tajam, "Anda mengatakan bahwa Anda akan membawakan saya keturunan bangsawan yang kuat. Tapi saya sudah memiliki pewaris takhta yang sah, yang saya percayai untuk memimpin kerajaan ini di masa depan."

Dia menoleh ke Lilith, matanya melembut. "Ratu Lilith adalah istriku, dan aku mencintainya. Dia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang cakap dan setia, dan aku tidak akan menggantikannya dengan siapa pun."

Lilith merasakan kehangatan menyebar di dadanya. Dia membalas tatapan Lucifer, hatinya dipenuhi dengan cinta dan rasa terima kasih.

Lord Kaelen mencoba untuk menyela, tetapi Lucifer mengangkat tangannya untuk membungkamnya.

"Kedua," lanjut Lucifer, suaranya semakin dingin, "Anda mengatakan bahwa aliansi dengan Valerius akan membawa stabilitas politik. Tapi saya tidak percaya bahwa stabilitas bisa dicapai dengan mengorbankan kebahagiaan rakyat saya. Rakyat Kerajaan Iblis telah memilih Lilith sebagai ratu mereka, dan saya tidak akan mengkhianati kepercayaan mereka."

Dia menatap Lord Kaelen dengan tatapan yang menusuk. "Dan ketiga, dan yang paling penting, Anda berani datang ke istanaku dan menghina istriku, meremehkan statusnya, dan menawarkannya sebagai selir. Apakah Anda pikir saya akan bersekutu dengan kerajaan yang tidak menghormati keluarga saya?"

Lord Kaelen terdiam, wajahnya memucat. Putri Aurelia menatap Lucifer dengan marah, tetapi dia tidak berani mengatakan apa pun.

Lucifer berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat ke Lord Kaelen, tatapannya mengintimidasi. "Katakan pada Raja Theron bahwa saya menghargai tawarannya, tetapi saya menolaknya. Kerajaan Iblis tidak membutuhkan aliansi yang dibangun di atas penghinaan dan pengkhianatan. Kami akan menghadapi tantangannya sendiri, dengan persatuan dan kesetiaan rakyat kami."

Dia berhenti sejenak, lalu menambahkan dengan nada yang mengancam, "Dan jika Raja Theron berani mengganggu kerajaan saya lagi, dia akan menghadapi murka seorang Lucifer Morning star."

Lord Kaelen gemetar ketakutan. "Seperti yang Anda perintahkan, Yang Mulia," gumamnya. "Kami akan segera pergi."

Dia berbalik dan memberi isyarat kepada Putri Aurelia dan para pengawalnya untuk mengikutinya. Mereka meninggalkan ruang strategi dengan cepat, meninggalkan Lucifer, Lilith, dan Ezra sendirian.

Setelah pintu tertutup, Lilith berlari ke arah Lucifer dan memeluknya erat. "Terima kasih, Lucifer," bisiknya. "Terima kasih telah membela ku."

Lucifer membalas pelukannya, mencium rambutnya dengan lembut. "Aku akan selalu membela mu, Lilith. Kau adalah ratuku, istriku, dan cinta dalam hidupku. Aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun meremehkanmu."

Ezra tersenyum lega. "Keputusan yang bijaksana, Yang Mulia. Aliansi dengan Valerius mungkin menguntungkan, tetapi tidak sebanding dengan harga yang harus kita bayar."

Lucifer melepaskan pelukannya dan menatap Lilith dengan mata penuh cinta. "Sekarang, mari kita kembali ke rencana kita. Kita masih harus pergi ke Shadowfen, dan menunjukkan kepadanya bahwa mereka tidak bisa mengalahkan kita."

Lilith tersenyum, hatinya dipenuhi dengan keberanian dan tekad. "Bersama, kita akan menghadapi tantangan apa pun."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!