Amora adalah putri dari keluarga kaya raya yang di titipkan pada Mira, namun karena ketamakannya dia pun rela menukar nama anak kandungnya Sofia dan menyerahkan pada keluarga si kaya raya. Segala cara pun dia lakukan agar rahasianya tak terbongkar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Flashback
Tujuh tahun yang lalu
Tok..tok...tok...
" Pak, bu, tolong aku " ucap seorang mengetuk pintu rumah kami malam itu
Aku dan ayahku segera membuka pintu dan sangat terkejut mendapati seorang gadis menangis dan tanpa mengenakan alas kaki
" Ada apa? Kamu kenapa? Kamu baik baik saja kan?" tanya ayahku
Namun gadis itu seketika pingsan, mau tidak mau kami pun segera membantunya masuk ke dalam rumah
Ayahku yang kebetulan seorang apoteker segera mengobati luka gadis itu, aku sedikit terkejut saat melihat darah yang terdapat di bagian celana gadis itu
" Damar, telpon bu dokter dan minta dia ke sini segera" pinta ayahku dan segera ku lakukan
Tak lama dokter mirna pun datang
" Ada apa?" Tanyanya
" Coba kamu periksa gadis itu, aku takut terjadi apa apa dengannya" ucap ayahku menunjuk gadis itu
" Siapa gadis itu?" Tanya dokter
" Aku juga tak tau, tiba tiba saja dia mengetuk pintu dan pingsan " jawab ayahku
Dokter mirna segera masuk dan memeriksa gadis itu dan tak butuh waktu lama dia pun kembali menghampiri kami yang sedang duduk di ruang tv
" Sepertinya gadis ini adalah korban pemerkosaan " ucapnya
" Benarkah? Kasihan sekali anak itu " jawab ayahku
" Biarkan saja dia beristirahat, besok jika dia terbangun segera hubungi aku " ucapnya
" Baiklah, terima kasih dokter "
" Kalo begitu aku pamit " ucapnya sebelum keluar dari rumah
********
Pagi pun tiba, aku terbangun dan mendapati gadis itu duduk di ujung ranjang dengan memeluk lututnya
" Hai, kamu gak apa apa kan?" Tanyaku mencoba mendekatkan diri, dia menatapku dengan deraian airmata
" Aku dimana? " Kata pertama yang keluar dari mulutnya
" Kamu sekarang sedang berada di rumah kami, semalam kamu pingsan di depan rumah makanya aku dan ayahku membawamu masuk, dan dokter juga telah memeriksa keadaan mu " jawabku segera mengeluarkan ponsel dan menghubungi dokter mirna
" Apa kamu lapar?" Tanyaku namun dia hanya menggeleng
Tak lama dokter mirna datang dan segera menghampiri gadis itu, entah apa yang di bicarakan mereka hingga gadis itu ingin bergabung dengan kami di ruang keluarga
" Maafkan aku karena merepotkan kalian " ucap gadis itu tiba tiba
" Tidak apa apa, kami hanya ingin membantumu " jawab ayahku
" Coba sebutkan nama kamu sayang?" Ucap dokter mirna
" Namaku sofia, aku berasal dari kota baru " ucapnya
Aku, ayah dan juga bu dokter sedikit terkejut lantaran jarak kota baru dengan kota kami sangat jauh
" Lalu bagaimana kamu bisa sampai di sini? Padahal jaraknya sangat jauh?" Tanya ayah lagi
" Mereka jahat padaku huhuhu,, mereka semua ingin memerkosaku makanya aku berlari ke jalan dan naik bis apa saja untuk menghindari mereka" ucapnya sembari menangis
" Apa kamu mengenali pelakunya?"
" Tidak, tapi amora yang meminta mereka untuk berbuat seperti itu padaku"
" Amora? Siapa amora? Teman kamu?"
" Bukan, dia adalah saudara ku " jawabnya
" Lalu dimana orangtuamu?"
" Ayahku sudah meninggal, sementara ibuku telah menikah lagi dengan ayah amora" jawabnya masih menangis
" Apa ibumu tak tahu jika amora itu melakukan hal ini padamu?" Tanya dokter mirna
" Aku tidak tau, tapi aku rasa meskipun ibu tau, ibu tetap tak akan peduli padaku " jawabnya
Hhhhhmmmmmmm...!!!
Terdengar ayah membuang nafas panjang
" Jadi gimana sekarang? Kamu mau kami mengantarkanmu kembali ke sana?" Tanya ayahku
" Jangan tuan, aku tidak mau kembali lagi ke sana, izinkan aku tinggal di sini saja, aku akan melakukan semua pekerjaan rumah tuan " ucapnya seketika memohon pada ayahku
Ku lihat ayah dan dokter mirna saling memandang
" Apa kamu akan baik baik saja jika tinggal bersama kami?" Tanya ayahku sedikit khawatir
" Iya tuan, aku yakin tuan dan semuanya adalah orang baik, tolong izinkan aku tinggal di sini menjadi pembantu rumah tuan pun tak masalah" jawabnya
" Baiklah, kamu boleh tinggal di sini. namun jika suata saat kamu merasa berat kamu boleh kembali kapan pun kamu mau" jawab ayahku
" Benarkah tuan? Terima kasih tuan "
" Baiklah kalo begitu, aku rasa sudah waktunya aku kembali ke rumah sakit, biarkan gadis ini beristirahat dulu " ucap dokter mirna
" Terima kasih bu dokter " ucap gadis itu yang bernama sofia
*********
Sebulan pun berlalu, ayah meminta sofia untuk melanjutkan sekolahnya, awalnya dia menolak namun ayah memaksanya
" Iya sof gak apa apa, kamu harus tetap melanjutkan sekolah " ucapku
" Tapi tuan, aku -"
" Berhentilah memanggilku seperti itu, aku tak nyaman " jawabku
" Nak sofi, mulai saat ini saya ingin kamu memanggilku dengan sebutan ayah, jujur saja sudah lama sekali aku ingin memiliki seorang anak gadis namun tak pernah kesampaian, apalagi ibunya damar sudah tak ada " ucap ayah
" Iya sof, aku juga panggil kak damar saja lah, dan aku ingin kamu kembali sekolah, kamu jangan takut aku akan selalu melindungi mu " ucapku memberinya semangat
" Apakah tidak masalah jika aku melakukan semua itu?"
" Tidak, sekarang kita adalah keluarga " jawab ayah
" Baiklah, terima kasih ayah dan kak damar" ucapnya membuat aku dan ayah tersenyum
Mulai saat itu Sofia menjadi bagian keluarga kami, aku sudah menganggapnya adik lantaran usia kami yang hanya berjarak tiga tahun, dia cukup ceria dan sangat pintar namun sayangnya kejadian masa lalu kelamnya membuat Sofia selalu mengonsumsi obat anti depresi
Semakin lama Sofia tumbuh menjadi gadis yang cantik, begitu banyak pria yang menyimpan hati padanya, namun dia sekali pun tak pernah merespon mereka, bahkan memberi senyuman manis pada mereka pun sangat jarang, Sofia hanya dekat denganku
Sofia memilih sekolah dan kampus farmasi, dia ingin mengikuti jejak ayah sebagai apoteker, saat aku tanya untuk apa kamu menjadi seorang apoteker, dia menjawab jika dia hanya ingin mengetahui fungsi dan jenis obat agar nantinya dia bisa membantu ibunya jika suatu saat dia kembali pada mereka
ayo thor lanjut critanya bikin gedeg buat penasaran semoga fikiran orang kaya itu berubah heeee