"Jika kau mau membantuku, Aku akan memberikan tubuhku padamu!" Liu Xian
Yin Hei Long yang sudah terkurung selama ribuan tahun merasa tertarik.
Berjumpa dengan berbagai macam orang hingga bertemu dengan Bai Caishen, pemimpin suku dewa dari dunia atas.
Iblis berdarah dingin yang kini menempati tubuh manusia mulai memiliki pandangan yang berbeda tentang seluruh dunia.
Mulai dari sini, kehidupannya akan berbalik arah sepenuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BaoshanSanren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. YANG TERSELUBUNG
22
.
Kediaman selir Li mendadak ramai.
Suasana sepi dan tenang hari hari biasanya menjadi riuh oleh kunjungan anak anak nya.
Hari ini saat hampir tengah hari, kereta kuda pangeran ke empat kekaisaran Liu Xian sampai di kediaman Selir Li.
Bukan hanya se orang diri, Liu Xian datang bersama jendral muda Shi Yuan.
Mereka berdua di sambut hangat oleh selir Li yang memang sedang menunggu.
Karena kehadiran jendral muda Shi Yuan ini lah, selir Li secara diam diam menyuruh pelayannya untuk menjemput anak perempuannya yang juga adalah adik dari Liu Xian. Putri ke empat kekaisaran, Liu Lian.
Selir Li mengajak putranya juga jendral muda Shi Yuan ke tempat yang sudah ia siapkan.
Jika di lihat lagi, Kediaman selir Li lebih terlihat seperti taman bunga dengan beberapa pondok di berbagai sisi.
Dari bagian depan kediaman saja sudah banyak pohon buah yang menjulang.
Di bagian samping bangunan utama tempat tinggal selir Li juga terdapat tumbuhan obat yang terlihat sangat terawat.
Ada beberapa kamar yang tidak begitu banyak.
Selebihnya hanya ada hamparan bunga di berbagai tempat.
Dari bunga lili berbagai warna, hingga bunga peony yang memanjakan mata.
""Ayo duduk dulu.."
Selir Li kemudian mempersilahkan ke dua pemuda tersebut duduk pada alas duduk yang telah ia sediakan.
Berbagai macam hidangan tersaji di atas meja.
"A Yuan, bagaimana kabar kakek Shi." tanya selir Li pada jendral muda Shi Yuan.
"Baik, kemarin kakek mengatakan akan berkunjung ke tempat kakek Li." jawab jendral muda Shi Yuan kemudian.
"Ku dengar ada gelombang monster tidak lama ini, a Yuan juga bertugas kan?" tanya selir Li mencari topik.
"Benar bibi Li , setelah mengunjungi kaisar aku sekalian menemui a Xian." jawab jendral muda Shi Yuan.
Liu Xian menuangkan teh pada cangkir pertama untuk selir Li.
Namun saat hendak menuang teh lagi, tangannya di hentikan oleh jendral muda Shi Yuan.
"Biar aku saja." Kata jendral muda Shi Yuan.
Shi Yuan lalu mengambil teko tersebut dan menuangkan teh ke cangkir Liu Xian, baru setelah itu ia menuangkan teh ke cangkirnya sendiri.
Liu Xian hanya diam saja sedari tadi.
"Bagaimana jika kita makan lebih dulu, sebentar lagi waktunya makan siang." kata selir Li menawarkan.
Namun Liu Xian mengerti jika ucapan itu hanya basa basi.
Jelas sekali masih ada satu lagi alas duduk yang kosong, pasti masih ada orang yang akan bergabung dengan mereka.
Menyadari akan hal itu, Liu Xian segera angkat bicara.
"Tapi ibu, apa tidak sebaiknya kita menunggu adik." kata Liu Xian kemudian.
Meski ia tak di beri tahu, Liu Xian bisa menggambarkan maksud terselubung dari selir Li.
Dalam hati selir Li memuji betapa cakap putranya.
Tanpa memberi aba aba, Liu Xian bisa membukakan jalan agar adiknya dapat bergabung tanpa rasa tidak enak.
"Memangnya ada siapa lagi?" tanya jendral muda Shi Yuan pada Liu Xian yang duduk di sampingnya.
Pasalnya Liu Xian tidak mengatakan apapun, jendral muda Shi Yuan hanya berpikir ini adalah kunjungan biasa antara anak dan ibunya.
"Liu Lian juga akan ikut makan bersama kita." jawab Liu xian.
"Sebentar lagi mungkin ia akan segera datang." jelasnya lagi kemudian.
Jendral muda Shi Yuan sedikit bingung, dahinya mengernyit heran.
"Kenapa tidak memberitahuku?" tanya jendral muda Shi Yuan sambil sedikit berbisik.
Dari mimik wajahnya terlihat jika jendral muda Shi Yuan bisa di bilang agak kesal.
"Ahh itu.. Haha.. " Liu Xian hanya bisa tertawa kaku.
Jendral muda Shi Yuan menatapnya lekat lekat seolah menunggu penjelasan.
Liu Xian tengah berpikir keras bagaimana harusnya jika dia adalah Liu Xian yang asli.
"Emm, tadi itu sebenarnya aku lupa.." Kata Liu Xian mencari alasan.
"Yuan gege.." ia menyebut nama jendral muda Shi Yuan dengan suara yang terdengar seperti memohon. Akhirnya Liu Xian mengeluarkan jurus pamungkasnya.
Mendengar Liu Xian memanggilnya dengan begitu manis, Jendral muda Shi Yuan merasa perutnya di penuhi kupu kupu yang beterbangan. Ia menghela nafas berat beberapa kali.
"Maafkan aku.. yaa.. Yuan gege.." Liu Xian sekali lagi membuat suaranya terdengar sedang memohon.
Mendengarnya sekali lagi membuat jendral muda Shi Yuan tak dapat menahan senyum yang tiba tiba muncul di wajahnya.
"Tidak apa, tidak ada masalah." jawab jendral muda Shi Yuan sambil tersenyum manis pada Liu Xian di sampingnya.
Benar saja, yang Liu Xian lakukan benar benar ampuh untuk mengatasi jendral muda Shi Yuan.
Melihat hal tersebut, selir Li di buat sedikit kaget.
Pasalnya ia tak menyangka jika persahabatan antara putranya dengan jendral muda Shi Yuan begitu akrab.
"Seharusnya sebentar lagi a Lian sampai, ibu akan melihatnya ke gerbang depan." kata selir Li yang hendak bangkit.
Namun Liu Xian segera menghentikan ibunya.
"Aku saja yang menjemput a Lian, ku rasa aku juga terlalu lama tidak melihatnya." Kata Liu Xian yang lalu bangkit berdiri.
"Baik lah.." jawab selir Li yang kembali ke posisi duduk nya.
Sebenarnya ini lah yang di tunggu oleh selir Li, saat Liu Xian menjemput Liu Lian di gerbang kediaman.
Hanya akan ada selir Li dan jendral muda Shi Yuan.
Selir Li berniat mengatakan beberapa kata baik tentang putrinya kepada jendral muda Shi Yuan.
Namun begitu Liu Xian bergegas, jendral muda Shi Yuan segera menyusulnya sebelum selir Li sempat membuka mulut.
"Bibi Li, aku akan menyusul a Xian." Pamit jendral muda Shi Yuan tiba tiba.
Ia segera berlari mengejar Liu Xian yang tampak menjauh.
"Hahh.. Mencari menantu memang sangat sulit." keluh selir Li diam diam.
Liu Xian yang mengetahui bahwa jendral muda Shi Yuan mengejarnya hanya berpura pura tidak tahu.
"A Xian, aku akan ikut." Kata jendral muda Shi Yuan setengah berteriak.
Liu Xian masih saja berpura pura tidak tahu dan terus berjalan makin cepat hingga sampai di gerbang kediaman.
Begitu Jendral muda Shi Yuan bisa menyusulnya, ia lalu bertanya seolah benar benar tidak tahu.
"Yuan gege, kenapa ikut kemari?" Tanya Liu Xian dengan wajah sok di buat polos.
"Tentu saja aku akan menemanimu." jawab jendral muda Shi Yuan cepat.
"Bagaimana jika adikmu belum datang? kau akan menunggu terlalu lama sendirian." Kata nya lagi.
"Aku khawatir kau akan bosan." Jelas jendral muda Shi Yuan kemudian.
"Ahh begitu..." mendengar itu Liu Xian merasa mual di perutnya.
Ia merinding mendengar betapa di perhatikannya Liu Xian yang asli.
Dirinya sendiri sebagai Yin Hei Long, iblis jahat yang entah sudah berapa ribu tahun tersegel tanpa ada harapan akan bebas.
Lalu ada dengan Liu Xian?
Hanya menunggu saja di khawatirkan akan bosan?
.
_TOLONG BERIKAN BANYAK NASEHAT DAN CINTA UNTUK MEREKA SEMUA_
*.*
_TERIMAKASIH ATAS DUKUNGAN PARA PEMBACA_