NovelToon NovelToon
ME?

ME?

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bravania

Ketika Tuan Muda punya perasaan lebih pada maid sekaligus sahabatnya.
Gala, sang pangeran sekolah, dipasangkan dengan Asmara, maidnya, untuk mewakili sekolah mereka tampil di Festival Budaya.
Tentu banyak fans Gala yang tak terima dan bullyan pun diterima oleh Asmara.
Apakah Asmara akan terus melangkah hingga selesai? Atau ia akan mundur agar aman dari fans sang Tuan Muda yang ganas?

Happy Reading~

•Ava

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bravania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Extra Part

Ctak

Asmara mematikan kompor begitu masakannya selesai. Dengan hati-hati, ia pindahkan masakannya ke atas dua piring yang sudah diletakkannya dia atas meja makan. Ia menoleh pada jam dinding. Pukul 5.48. Asmara menghela napas. Kenapa suaminya belum juga bangun? Susah sekali untuk membangunkannya.

Ia pun memutuskan pergi ke kamar mereka. Berniat membangunkan lagi sang suami untuk ke tiga kalinya.

Saat membuka pintu, ia hanya bisa melihat kepala bersurai legam dengan mata terpejam di atas ranjang. Sedangkan seluruh badannya masih tertutupi selimut. Asmara pun mendekat lalu duduk di sisi ranjang.

"Gala, bangun. Kamu harus pergi ke kantor."

Hanya erangan pelan yang jadi jawaban untuk Asmara. Tapi ia justru tersenyum karena mendapatkan satu ide.

"Kamu bilang pagi ini akan ada pertemuan dengan perusahaan dari Inggris, kan?"

Asmara diam menanti reaksi Gala. Dan tak lama, Gala bangun dengan mata yang melebar. Ia segera turun dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi.

"Kamu tidak membangunkan ku? Kamu tahu ini pertemuan penting."

Gala berteriak dari kamar mandi. Dia tidak kasar, hanya mengeraskan suaranya agar Asmara tetap mendengarnya.

"Salahmu sendiri! Aku sudah mengingatkanmu untuk tidur lebih awal."

Asmara terkekeh pelan. Baiklah, Gala ingat. Ini memang salahnya.

Sementara itu, Asmara menyiapkan pakaian Gala. Kemeja putih, celana kain dan jas navy juga dasi bewarna sama.

Ia kembali ke dapur untuk membuatkan jus kesukaan suaminya.

"Ayo, sarapan!"

Sepasang lengan melingkar apik di pinggang Asmara. Siapa lagi jika bukan Gala pelakunya.

"Sebentar. Minumanmu hampir selesai."

Gala menurut tanpa melepas pelukannya. Ia diam saja melihat Asmara yang menuangkan jus ke gelas dengan hati-hati.

Setelah selesai mereka akhirnya menikmati sarapan dengan tenang. Sesekali saling bertanya akan sesibuk apa mereka hari ini.

Selesai sarapan, Asmara membawa semua peralatan kotor ke bak cuci. Lalu menyusul Gala ke depan untuk memasangkan dasi suaminya.

"Gala, cepat! Kamu harus berangkat."

Dengan langkah sedikit pelan Gala mendekat pada Asmara untuk dipasangkan dasi. Tangannya memeluk pinggang istrinya. Menatapnya penuh puja saat tangan-tangan cekatan istrinya mulai menata dasi di lehernya.

Cup

"Gala."

Cup

"Gala, ish! Jangan menggangguku! Nanti dasinya tidak rapi."

Sang suami hanya terkekeh pelan setelah berhasil menggoda istrinya dengan mencuri dua ciuman kilat di bibir manis favoritnya.

Asmara melanjutkan lagi kegiatan memasang dasi yang terganggu oleh suaminya lalu merapikan kancing dan kerah jas yang sudah menutup tubuh atletis Gala.

"Selesai. Kamu harus berangkat sekarang, aku juga harus ke kafe sebentar lagi."

"Jangan terlalu memaksakan diri. Kamu jadi cepat lelah akhir-akhir ini."

wanita itu menatap Gala, menumpukan kedua tangannya di pundak kokoh dominannya.

"Tentu saja. Ada dua badan yang kubawa sekarang."

Gala masih memproses ucapan Asmara barusan.

Satu tangan Asmara menuntun tangan Gala mengusap perutnya. Lalu tersenyum menatapnya.

Manik segelap malam itu melebar.

"Ka-kamu.. ham-"

Sebuah anggukan kecil didapat Gala bahkan saat ia belum menuntaskan ucapannya.

Gala memeluk tubuh sang istri, mengangkatnya lalu mereka berputar dengan Gala yang berteriak bahagia. Tangan Asmara bertumpu pada pundak kokoh suaminya, sedikit takut sebenarnya, tapi tetap ia ikut tertawa dengan Gala.

"Turunkan aku, Gala!"

Asmara memukul pelan pundak pria 30 tahunan itu yang akhirnya menurunkannya. Keduanya saling tatap. Menyalurkan cinta masing-masing.

"Terimakasih, terimakasih Sayang. Kamu hal terindah yang Tuhan kirim untukku."

Asmara mengusap setitik air mata yang jatuh di pipi Gala.

"Menangis? Tidak malu dengan baby?"

Gala tertawa pelan.

"Aku terlalu bahagia, Sayang. Kamu membuat hidupku semakin sempurna."

Tatapan keduanya masih bertahan pada satu sama lain. Penuh cinta. Tapi Asmara ingat sesuatu.

"Nanti datang ke kafe. Sekarang kamu harus pergi ke kantor dulu."

Gala melebarkan matanya.

"Ah, iya. Hampir lupa. Jangan kemana-mana saat jam makan siang. Aku akan mampir."

Gala melayangkan kecupan di dahi Asmara dan turun ke bibir manis itu.

"Aku berangkat dulu."

"Hm. Hati-hati."

"Aku mencintaimu, Sayang."

Asmara tertawa sebelum membalas teriakan suaminya.

"Kami juga mencintaimu."

Ucapnya pelan sambil mengusap perutnya yang masih rata. Ia kemudian kembali ke dapur. Membersihkan semua peralatan yang kotor.

Yah... Akhir indah yang keduanya bayangkan kini menjadi nyata. Tuan Pramadana memang menentang hubungan mereka di awal. Tapi jika Tuhan sudah berkehendak, manusia bisa apa?

HAPPILY EVER AFTER

1
Awa De UwU lavita uwu
Akhirnya ketemu cerita yang bikin aku kecanduan baca!
Ava: ikutin terus ceritanya yaa. happy reading😘
total 1 replies
Texhnolyze
Ceritanya keren banget, thor. Sangat menginspirasi!
Ava: aw.. makasiii. semoga ceritaku bisa menghibur temen temen. pantengin terus yaa😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!