NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Jadi Bebek

Reinkarnasi Jadi Bebek

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Perperangan / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: yuyuka manawari

Siapa sangka, kematian konyol karena mesin penjual minuman bisa menjadi awal petualangan terbesar dalam hidup… atau tepatnya, setelah hidup.

Ketika bangun, ia bukan lagi manusia, melainkan seekor bebek rawa level 1 yang lemah, basah, dan jadi incaran santapan semua makhluk di sekitarnya.

Namun, dunia ini bukan dunia biasa. Ada sistem, evolusi, guild, perang antarspesies, bahkan campur tangan Dewa RNG yang senang mengacak nasib semua makhluk.

Dengan kecerdikan, sedikit keberuntungan, dan banyak teriakan kwek yang tidak selalu berguna, ia membentuk Guild Featherstorm dan mulai menantang hukum alam, serta hukum para dewa.

Dari seekor bebek yang hanya ingin bertahan hidup, ia perlahan menjadi penguasa rawa, memimpin pasukan unggas, dan… mungkin saja, ancaman terbesar bagi seluruh dunia.

Karena kadang, yang paling berbahaya bukan naga, bukan iblis… tapi bebek yang punya dendam..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuyuka manawari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 3: Misi Pertama: Jangan Mati

Sudah dua hari aku meninggalkan rawa berlumpur yang dikuasai oleh ayam itu, dan selama dua hari pula aku sibuk menjalankan misi yang diberikan sistem.

Rawa yang kutempati sekarang lebih tenang, airnya tidak terlalu keruh, dan lebih banyak ditumbuhi tanaman air dengan daun lebar yang mengapung di permukaan.

Bau lumpur tetap ada, tapi tidak sepekat di tempat Kapten Kokok. Sesekali, suara serangga malam dan percikan kecil dari ikan membuat suasana terasa hidup.

Aku mengibaskan sedikit bulu di sayap kiri yang masih lembap, lalu berkata,

“Sistem, perlihatkan statistikku.”

Panel biru muncul di udara, huruf-hurufnya jelas dan rapi.

[Statistik Bebek lv 2/ Nama: XXXX]

[Jenis: Bebek Liar Rawa]

STR: 1

AGI: 4

INT: 0,5

LUCK: XX

[Skill: Duck Dash, Teriakan Resah, Intimidasi Palsu

Aku memperhatikan setiap angkanya. “Seperti itulah statistikku sekarang. AGI-ku kelihatan tinggi… mungkin karena aku sering lari menghindar ke segala arah.” Aku mengangguk kecil. “Tapi yang lainnya… APA ITU INT CUMA 0,5?! LUCK-ku juga… bahkan TIDAK TERDEFINISI?!”

[Sesuai dengan yang anda lakukan]

Aku menatap panel itu dengan paruh sedikit terbuka. “Bicaranya kaku sekali. Nggak bisa ganti mode pembicaraan yang lebih… santai? Misalnya… mode pacar gitu?”

[Tidak]

Aku berkedip sekali, lalu menghela napas. “Sombong sekali dirimu, Sistem.”

[Tidak ada informasi untuk hal tersebut]

“Kalau begitu… bisakah kamu tampil sebagai sosok avatar di sampingku? Aku capek lihat panel melayang-layang begini.”

[Tidak ada informasi untuk hal tersebut]

Aku mendengus pelan. “Tidak berguna sekali dirimu, Sistem. Sosok yang ingin menjadi kuat itu butuh pendamping, tahu tidak?”

Tidak ada respons. Hanya suara jangkrik dan percikan air yang terdengar dari arah rawa.

“Tidak menjawab?” Aku menunduk sedikit, menghembuskan napas berat. “Sombong sekali… yah, baiklah. Jadi… misi untuk hari ini apa, Sistem?”

Panel tiba-tiba berbunyi ding, kali ini dengan cahaya keemasan yang jauh lebih terang daripada biasanya.

[Misi Menjadi yang terkuat Aktif]

[Sub Misi Tersedia]

Minum air rawa minimal 3 tegukan

Mengejar 5 capung dan memakannya

Menggali cacing langka dari lumpur

Hadiah: Mendapatkan Skill Sambaran Paruh

“Misi konyol apa lagi ini? Apa aku sekarang sedang simulator menjadi bebek yang konyol?”

[Sesuai dengan kemampuan Anda]

Aku mengibaskan sayap kanan dengan cepat. “Ngelunjak banget. Setidaknya beri aku sedikit semangat.”

[Semangat kemarin menjadi yang terkuat kemana?]

Aku memalingkan pandangan, paruhku sedikit terbuka. “Jangan tanya soal itu. Aku masih malu kalau mengingatnya… itu cuma sandiwara, paham?”

[…]

Hening, suara serangga terdengar lebih jelas.

Aku menghela napas panjang, lalu mencoba bertanya dengan nada yang lebih serius.

“Hei, Sistem, siapa yang membuat diriku seperti ini?”

[Tidak ada informasi untuk hal tersebut]

“Jadi, sosok yang membuatmu… sepertinya tidak mau aku tahu. Atau… sebenarnya kamu yang tidak ingin memberitahukannya kepadaku?”

[…]

“Aku sih tidak masalah. Tapi… aku merasa sedih. Hidupku yang dulu sudah mati. Kematian itu… sesuatu yang tidak kita inginkan, tahu?”

Aku sambil mengucap beberapa perkataan, sistem masih tidak membuat sebuah jawaban.

[…]

“Dan aku bereinkarnasi jadi bebek. Hidup kotor seperti ini…” Kukibas sedikit bulu di kepala, mencoba mengusir rasa sesak di dada. “Aku harap nanti ada hadiah yang lebih besar menungguku.”

Kugelengkan kepala kuat-kuat, lalu menepuk puncaknya dengan sayap kanan, berusaha menenangkan diri. “Baiklah… saatnya menyelesaikan misi sampahmu ini, Sistem.”

Aku melangkah ke tepian, menatap permukaan air keruh yang memantulkan wajah seekor bebek, wajahku.

Bau lumpurnya menyengat, tapi misi ya misi.

Klek klek klek. Tiga tegukan masuk. Rasanya… campuran asin, pahit, dan sedikit aroma ikan busuk.

Huek!

“Rasa apa ini, siapa yang membuat rasa air menjadi sangat tidak enak seperti ini?”

Sistem langsung pling!

[Sub-misi selesai: Minum air rawa]

+5 EXP.

Aku hampir muntah, tapi aku ingat — kalau muntah, itu mungkin nggak dihitung.

Dari jauh aku melihat sesuatu, sebuah bamboo yang menjulang tinggi, mungkin itu hanyalah otak-otakan manusia saja, aku belum mau penasaran untuk melihat kesana.

Misi kedua, mengejar 5 capung.

Lokasinya diberi tahu oleh sistem.

Aku dulunya adalah manusia yang hidup bersama dengan pola kehidupan yang modern, sekarang ditugaskan oleh sistem sialan ini menjadi bermain bebek simulator

Terdengar mudah… sampai aku sadar capung terbang seperti jet pribadi.

“Kwek! Kwek!” Aku mengepak-ngepak sayap, melompat, menabrak daun, nyaris tercebur, tapi akhirnya—HAP! satu capung tertangkap di paruhku. Rasanya renyah, sedikit amis. Empat lagi kemudian menyusul, walau aku nyaris jatuh ke lumpur berkali-kali.

[Sub-misi selesai: Makan 5 capung]

+10 EXP.

Nah, ini yang bikin kotor. Aku menunduk dan mulai mematuk lumpur, mengeruk dengan paruh. Lumpur becek menempel di bulu wajah, dan baunya… ya, tidak perlu aku jelasin.

“Kwek… kwek…” gumamku sambil terus mematuk.

Tiba-tiba krak!

Paruhku menghantam sesuatu yang keras, seperti batu, tapi dengan pola aneh menyerupai ukiran melingkar. Aku mengais lumpur di sekitarnya.

Bukan batu, tapi semacam lempengan kecil dengan simbol asing.

[Notifikasi Sistem]

Jejak dungeon tersembunyi ditemukan.

Lokasi disimpan di peta.

Aku menelan ludah. “Dungeon?”

[Lokasi dungeon telah disimpan di peta]

“Apakah ada syarat untuk memasukinya?”

[Tidak ada informasi untuk hal tersebut]

“Oke… ini aneh. Aku cuma nyari cacing, kenapa malah nemu jalur ke dungeon?!”

Tapi sebelum aku sempat berpikir lebih jauh, akhirnya cacing langka keluar dari lumpur—panjang, gemuk, dan berwarna agak kebiruan.

“Cacing apa ini? Menjijikan sekali”

Aku gigit, pahit, tapi misi selesai.

Disaat yang bersamaan panel biru kembali muncul ditemani dengan suara ding

[Sub Misi telah berhasil dilaksanakan]

“Akhirnya… misi konyol ini selesai juga.”

[Skill baru didapatkan: Sambaran Paruh]

[Keterangan Sambarah Paruh Menu—

“Ah berisik-berisik, aku tidak ingin mendengarkan teorinya.” Sahutku memotong pembicaraan sistem. “Praktik itu bisa membuat pengalaman bertambah.”

Ya benar! Praktik itu bisa meningkatkan pengalaman, dan pada saat aku ingin mencoba skill baru itu seekor capung besar melintas dari arah kiri, sayapnya bergetar cepat dan memantulkan kilau hijau kebiruan dari cahaya sore.

“Target yang cocok.”

Bunyi dengungnya terdengar jelas di telingaku.

WUS! Tanpa sempat berpikir panjang, otot leherku menegang, dan paruhku bergerak lebih cepat daripada kesadaranku sendiri.

Dalam sekejap—

Crunch!

Suara sayap yang bergetar itu berhenti.

Serangga itu kini tergenggam di paruhku, kaki-kakinya masih bergerak lemah sebelum akhirnya diam sepenuhnya.

“Whoa… ini… kuat sekali,” gumamku pelan.

Suaraku nyaris tertelan oleh hembusan angin yang melewati permukaan rawa.

[0, 5 XP]

Aku memicingkan mata. “Kenapa selalu sedikit exp yang didapat?”

[Tidak ada informasi untuk hal tersebut]

“Sepertinya aku harus mencari tahu bagaimana sistem peningkatan level itu bekerja. Karena tujuanku yang paling utama adalah menjadi manusia, dan…”

1
Anyelir
kasihan bebek
Anyelir
wow, itu nanti sebelum di up kakak cek lagi nggak?
yuyuka: sampai 150 Chap masih outline kasar kak, jadi penulisannya belum🤗
total 1 replies
Anyelir
ini terhitung curang kan?
yuyuka: eh makasi udah mampir hehe

aku jawab ya: bukan curang lagi itu mah hahaha
total 1 replies
POELA
🥶🥶
yuyuka
keluarkan emot dingin kalian🥶🥶
FANTASY IS MY LIFE: 🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶🥶
total 1 replies
yuyuka
🥶🥶🥶🥶
Mencoba bertanya tdk
lagu dark aria langsung berkumandang🥶🥶
yuyuka: jadi solo leveling dong wkwkwkw
total 1 replies
Mencoba bertanya tdk
🥶🥶
FANTASY IS MY LIFE
bro...
Mencoba bertanya tdk
dingin banget atmin🥶
FANTASY IS MY LIFE: sigma bgt🥶
total 1 replies
FANTASY IS MY LIFE
ini kapan upnya dah?
yuyuka: ga crazy up jg gw mah ttp sigma🥶🥶
total 1 replies
Leo
Aku mampir, semangat Thor🔥
yuyuka: makasi uda mampir
total 1 replies
Demon king Hizuzu
mampir lagi/Slight/
yuyuka: arigatou udah mampir
total 1 replies
Demon king Hizuzu
mampir
yuyuka: /Tongue/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!