Alfino seorang siswa SMA yang sangat rajin, ia dari keluarga sederhana dan seorang anak yatim. Ibunya pembuat kue, dan ia yang menjual kue itu di sekolah dan keliling komplek, untuk kebutuhan hidup dan bayar hutang mendiang ayahnya.
Ia sering di bully di sekolah dan di jauhi tetangga karena Almarhum ayahnya pencuri dan tukang judi. Barang jualannya juga sering rusak, sehingga tidak bisa di jual.
Hingga suatu hari, kue-kuenya di hancurkan oleh anak kepala sekolah itu, membuat ia sangat marah, tapi apa yang ia dapat? Perlakuan buruk yang ia terima. Sementara guru tidak ada yang menolongnya, mereka malah tersenyum sinis karena berpihak pada kepala sekolah. Tidak ada perlakuan adil untuknya. Ia pulang dalam keadaan terluka, dan jatuh pingsan di pinggir jalan.
Tanpa sadar, ia mendapatkan sebuah sistem, yaitu sistem Jual Beli barang, sistem yang mengubah hidupnya. Setiap ia menjual beli barang, maka akan mendapatkan hadiah menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 Rumah baru
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
...Happy Reading...
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
"Ini serius rumah baru?" tanya Alfino tak percaya.
Rumah itu penuh dengan peralatan mewah, sofa yang empuk, televisi yang besar dan hiasan rumah yang mewah.
"Ini... beneran rumah baru kita? Bukan rumah orang kan?" tanya Gamira khawatir. takut sebenarnya jika itu adalah rumah orang lain
aman Bu ini rumah kita kok ayo masuk aja Alvino meraih tangan ibunya masuk ke dalam rumah
Alfino melihat televisi besar itu, karena sebelumnya ia tidak pernah punya televisi sebesar itu yang besarnya seperti Layar Tancap dia sudah mempunyai
Ibunya duduk di sofa empuk itu sambil merasakan Bahagianya punya tempat duduk
"Bagaimana menghidupkan TV? Ibu sangat ingin menonton," kata Gamira penasaran.
Alfino mencoba mencari tombol, tapi sama sekali tidak menemukannya.
"Bagaimana Ya?" tanyanya sambil berpikir. "Oh iya kan ada remotenya," ucap Alfino ingat sesuatu dan ia pun mencet tombol remote itu.
"Loh kok nggak bisa hidup gimana nih?" tanya Alfino menekan semua tombol itu, tapi tak bisa hidup, ia pun menggigitnya.
"Sini biar ibu," kata Gamira mengambil remote yang ada di tangan Alfino.
Ibunya sembarangan menekan tombol warna hijau dan seketika suara televisi itu menggelegar.
Alfino terduduk di lantai terkejut. "Cepat! Cepat matikan!" teriak Gamira melempar remot itu kepada Alfino karena panik.
Alfino menekan tombol merah, dan televisi pun kembali mati. Gamira memegang dadanya.
"Hampir saja jantung ibu melompat keluar," kata Gamira kembali lega.
"Ck! Emang bisa dia melompat keluar?" tanya Alfino kembali berdiri dan ia pun melihat aquarium besar, di sana sudah ada ikan besar dua ekor.
"Kalo nggak salah, ini ikan arwana," kata Alfino mengingatnya.
Gamira datang mendekat. "Enggak, ini ikan koi-koi."
"Sembarang aja Ibu kasih dia nama, jelas-jelas ini ikan belida," celetuk Alfino.
"Enggak, ini ikan nyong-nyong," sahut Gamira, dan mereka pun tertawa bersama merasakan kebahagiaan yang mereka rasakan.
Gamira mendekat ke arah lemari rias, ada berbagai hiasan yang mahal dan indah sambil tersenyum.
Ia terkejut karena Alfino sudah ada di atas di lemari hias itu. "Ngapain kamu di sana Alfino! Turun!" teriak Gamira.
"Nggak Bu, aku penasaran, ini beneran emas kah?" tanya Alfino memperlihatkan sebuah hiasan yang berbentuk emas batangan
"Eh benar juga ya, kok kayak emas batangan ya," kata Gamira membenarkan, karena di atas emas batangan itu ada tulisan 1000 gram.
"1000 gram, sama dengan 1 kilo gram, apa ini emas 1 kilogram?" tanya Alfino. Ia pun meletakkan kembali emas batangan iti di dalam lemari kaca itu, dan pergi melihat sebuah lukisan jaman dahulu kala.
Hiasan dinding itu sebuah desa yang asri dan ada air terjunnya, melihat lukisan itu saja rasanya adem, dan berasa nyata.
"Eh, Ibu, ayo kita ke kamar," ajak Alfino. Mereka pun kebelakang, dan melihat ada beberapa kamar di rumah itu.
"Wah, kamarnya luas banget," kata Gamira terkagum-kagum.
"Ibu mau kamar yang mana?" tanya Alfino, karena selama ini mereka tidur di ruang tamu karena rumah reot mereka tidak punya kamar.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...