seorang pemuda 23 tahun yang tidak memiliki pekerjaan diusir paksa oleh keluarga nya karena sang adik tiri yang lebih berguna dibanding dirinya
setelah diusir dari rumah oleh orang tuanya, dia mencoba mencari pekerjaan dengan hanya mengandalkan ijazah SMA.
setelah mencari begitu lama, dia sama sekali tidak menemukan pekerjaan karena alasan ijazah nya yang kurang meyakinkan.
tapi entah apa yang terjadi tiba-tiba sebuah truk melaju ke arahnya dengan kecepatan tinggi, hal itu menyebabkan dirinya terpental jauh.
akan kah pemuda itu tetap selamat?
silahkan baca novel ini jika kalian penasaran akan kelanjutan nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dyzque, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 9
"yang disana itu tante, yang cuman ada 2 pintunya itu," ucap dion.
"hah!?," ucap ketiganya secara bersamaan.
setelah beberapa drama baru selesai, akhirnya mereka berangkat menuju acara yang dimaksud oleh keluarga bert.
wira dan istrinya menaiki mobil rolls royce phantom dengan supir yang mengemudi, sedangkan untuk renata, dia pergi bersama dion menggunakan Bugatti nya.
"dion, sebenernya kamu itu orang kaya atau bagaimana?," tanya renata.
"hm?, nggak kok, aku itu bukan orang kaya," jawab dion.
"terus kalau kamu bukan orang kaya, kenapa kamu ngendarain Bugatti Chiron," ucap renata.
"ah itu…, kalau menurutmu aku itu orang kaya, berarti aku nggak bakalan kerja sampingan kan," ucap dion.
"huh!, terserah mu saja, lama-lama aku yang stres," ucap renata.
"hahaha…, mungkin orang liat aku itu kaya, orang yang punya banyak uang, tapi aku tetap berpikir kalau aku itu sama seperti orang-orang yang rela banting tulang untuk keluarganya, ya…walaupun aku tidak punya keluarga," ucap dion panjang lebar.
seketika suasana menjadi sepi, sunyi, dan hanya terdengar suara mesin mobil yang menderu, renata terdiam setelah mendengar kalimat terakhir dari dion, yaitu "walaupun aku tidak punya keluarga".
'kok dia ngomongnya kayak enteng banget ya?, bukannya kalau orang yang ditinggal keluarganya akan sedih saat membicarakannya' batin renata.
sekarang dion memang sudah tidak menganggap dirinya memiliki keluarga, karena dia sudah diusir dari keluarga kandung nya sendiri demi orang baru yang datang.
setelah berkendara cukup lama, akhirnya mereka tiba di sebuah hotel bintang lima, di bagian lobby sudah ada yang menunggu para tamu undangan.
hotel itu sudah disewa oleh pihak yang memiliki acara malam ini, saat mereka tiba, bukan keluarga bert yang di tatap oleh banyak pasang mata.
melainkan seorang pria dan wanita yang keluar dari sebuah hyper car, dengan jas yang senada dengan warna gaun sang wanita membuat mereka terlihat semakin memikat.
pria dan wanita itu tidak lain adalah dion dan renata, dion turun lebih dulu dari dalam mobil dan membukakan renata pintu mobil seperti sepasang kekasih yang harmonis.
orang-orang yang melihat ada yang cemburu tapi ada juga yang terpesona, renata berjalan menuju papa dan mama nya sambil menggandeng pergelangan tangan dion.
"sejak kapan anak dari keluarga bert memiliki calon menantu yang begitu mempesona,"
"hey!, ingat umur mu yang sudah menginjak kepala 4, sudah punya 2 anak masih saja melihat berondong,"
"kenapa memangnya, selagi berondong nya mau, kenapa ngga,"
"mereka terlihat begitu cocok sebagai pasangan,"
"iya kamu benar,"
"……"
setelah begitu banyak nya perhatian yang tertuju pada dion dan renata, akhirnya mereka bisa masuk kedalam ruangan pesta dengan tenang.
renata langsung mengajak dion menuju meja tempat anak-anak muda yang lain berkumpul, sedangkan wira dan zena langsung menyapa tuan rumah di pesta malam ini.
"haii…semuanya," panggil renata sambil terus menggandeng tangan dion.
"akhirnya kamu sampai ren-," seketika para anak muda yang awalnya ingin menyapa balik malah teralihkan oleh pria yang digandeng renata.
"khem…, itu yang kamu gandeng siapa ren?," tanya salah satu orang.
"oh kenalin namanya dion, dia itu…," renata berhenti bersuara karena bingung harus memperkenalkan dion dengan sebutan apa.
didalam bingung nya renata, dion hanya diam sambil sesekali menahan tawanya, melihat dion yang sedari tadi menahan tawanya, renata langsung mencubit lengan dion.
dion yang dicubit malah semakin ingin tertawa, tapi tak lama setelah itu aveline muncul dengan ekspresi sedikit kaget.
"loh…kalian berdua?," ucap aveline dengan ekspresi yang bertanya-tanya.
"kamu kenal sama pasangan renata Lin?," tanya vera, salah satu teman renata dan aveline.
"bukan cuman kenal, tapi kita itu teman dekat waktu SMA," ucap aveline.
"hah?, kok kamu nggak pernah cerita sih," ucap vera.
"kamu nggak pernah nanya," ucap aveline.
setelah beberapa debat panjang, akhirnya acaranya akan segera dimulai, tapi saat acara hampir mulai, leo sahabat dion tiba-tiba muncul dengan ekspresi yang sama dengan aveline.
"ohh…, jadi ini alesan mu buat nolak ajakan ku," ucap leo sambil menghampiri dion.
"anda siapa ya?, saya rasa anda salah orang," ucap dion dengan sengaja.
"oke fine, jadi gitu kamu sekarang, aku nggak nyangka habis dapat pacar kamu jadi kayak gini," ucap leo dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan.
"hahaha…, nggak usah lebay dah leo," ucap dion sambil menepuk bahu leo.
setelah pertemuan antara beberapa sahabat, akhirnya acara dimulai dengan makan-makan, dion, leo, aveline, vera, dan renata memilih meja yang sama.
renata dan vera hanya mengambil 2 dessert, sedangkan ketiga sahabat itu sama-sama mengambil 5 jenis dessert yang disediakan.
memang trio yang satu ini sedikit berbeda, di acara ini dion tidak terlalu gugup karena ada kedua sahabatnya, walaupun masih kurang 1 orang lagi.
setelah sesi makan-makan selesai, akhirnya sesi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang tiba, yaitu sesi dansa bersama pasangan.
tapi pada saat sesi inilah terjadi beberapa drama antar anak muda, itu karena seorang pemuda yang ingin mengajak renata untuk berdansa.
pemuda itu adalah brian cateline, dari keluarga cateline yang lumayan berpengaruh walaupun tidak se berpengaruh keluarga bert, tapi karena itulah yang membuat nya susah untuk diurus.
"wahai wanita tercantik di dunia, maukah kamu berdansa dengan ku," ucap brian dengan penuh percaya diri.
"nggak!!," tolak renata dengan tegas.
"hah?, kenapa ta?," tanya brian.
"nggak usah sok dekat ya sama sahabat ku," ucap aveline yang datang ketika melihat sahabatnya sudah mulai diganggu.
"maksudnya apaan lin?, kan aku ngajak baik-baik," ucap brian.
"soalnya rena udah ada pasangan dansa," ucap vera yang ikut masuk kedalam perdebatan.
"pasangan?, haha…, siapa memang nya yang mau nyaingin aku," ucap brian dengan PD nya.
mereka berempat terus berdebat dengan serius, sedangkan dion dan leo hanya menonton dari jarak yang tidak terlalu jauh.
"ion…, pacar mu digangguin tu, masak kamu diem aja jadi cowoknya," ucap leo menggoda dion.
"kamu mau gelas ini pecah di bagian mana?," tanya dion sambil tersenyum.
"canda ion canda," ucap leo sambil mengangkat tangannya.
"tapi itu si brian kayak nya mau mukul dion!," ucap leo.
dan tepat saat leo selesai mengucapkan kalimatnya, brian sudah bersiap mengangkat tangannya, tapi tentu saja dion tidak hanya diam dan menonton.
dion juga sudah bergerak kesana untuk menghadang pukulan itu, leo yang baru sadar orang yang diajak bicara sudah pergi duluan pun ikut menyusul.
………
"kalian!!," teriak brian sambil mengangkat tangannya dan ingin menampar wajah renata, renata yang kaget tidak sempat menghindari langsung memejamkan matanya.
