NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Saat ini Fania ditinggalkan oleh Baskara. Disana Fania hanya sendiri. Fania merasa sangat bosan tetapi dia tidak tahu harus bagaimana. Akhirnya dia memainkan ponselnya.

Fania menunggu Baskara kembali, tapi sangat lama. Baskara kini tak kunjung kembali. Dia pergi sudah sekitar 2 jam an. Ntah Baskara pergi kemana sehingga selama itu.

Fania disana hanya berjalan berputar-putar dan sesekali duduk, bahkan tiduran. Fania benar-benar sangat bosan. Hingga pada akhirnya Baskara kembali.

Shitt!!

Suara pintu terbuka. Ya, itu adalah Baskara. Baskara yang membuka pintu itu. Diwajah Fania terukir senyuman manis dan indah. Fania benar-benar senang saat Baskara sudah kembali.

Fania melihat jika Baskara menenteng tas kecil ditangan kirinya. Dan dia membawa sebuah buket bunga mawar dan melati ditangan kanannya. Buket itu bunga diberikan kepada Fania. Fania pun menerima nya, Fania mencium aroma wangi dari bunga itu.

Baskara juga memberikan tas kecil itu kepada Fania. Fania membuka tas kecil itu secara perlahan. Ternyata isi tas kecil itu adalah makanan. Baskara pergi selama itu tadi dia hanya membelikan ponsel untuk Fania.

"Suka gak sama makanannya? Maaf ya kalo tidak suka, soalnya kan aku tidak tahu makanan kesukaanmu apa" ucap Baskara.

"Ini makanan apa? Kok bisa seaneh ini?" tanya Fania.

"Itu aku belikan buket bunga juga untukmu"

Fania hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Kini Baskara mulai menyuapi Fania menggunakan tangannya. Dan akhirnya Fania memakan makanan itu sendiri.

Fania sangat senang sekarang dia sudah merasa kenyang dan tidak lapar lagu. Fania kini tersenyum kepada Baskara, begitupun Baskara.

"Makasih ya! Aku gak tahu harus bilang apa apa selain ngucapin kata makasih"

"Bilang I Love You gitu dong. Masa iya udah dibeliin makanan cuman bilang makasih aja" ketus Baskara.

"Yaudah. I Love Me!"

Baskara menepuk jidatnya dan sesekali memijit pelipisnya. Baskara benar-benar tidak menyangka jika Fania akan mengatakan itu. Seharusnya I Love You malah I Love Me.

Baskara harus lebih sabar lagi menghadapi sikap Fania yang masih saja belum bisa mencintainya. Baskara kini memegang tangan kanan Fania. Dan dia menatap mata Fania dengan dalam.

Baskara mencium kening Fania dengan lembut.

Cup!

Mata Fania terbelalak, dia kaget ketika Baskara menciumnnya. Ciuman itu sangat mendadak, bahkan Fania pun tidak tahu jika Baskara akan menciumnya. Jika dirinya tahu sudah pasti Fania akan menghindari.

Tangan Fania saat ini masih dipegang erat oleh Baskara. Baskara mengelus tangan Fania dengan lembut dan hangat. Baskara juga mengambil tangan kiri Fania.

Dia melihat cincin yang dikenakan oleh Fania. Ya, itu cincin pemberiannya saat lamaran kemaren. Cincin itu terlihat bagus ketika dipakai oleh Fania.

"Kapan kamu bisa mencintaiku Fania? " tanya Baskara.

"Kamu nanya aku?"

Baskara menyentil jidat Fania, "yaiyalah, emang aku nanya ke siapa lagi? Kapan kamu bisa mencintaiku?" tanyanya sekali lagi.

"Coba deh tanya ke Allah aja" jawab Fania.

"Kenapa? Kenapa aku harus bertanya kepada Allah? Kan yang aku tanya kamu Fania" jelas Baskara menahan emosi.

"Ya karena aku tidak akan bisa mencintaimu hehe"

Kini Baskara pun terbungkam, dia tak bisa berkata apa-apa lagi. Yang benar saja masa Fania tidak akan pernah mencintainya.

Baskara mengambil ponselnya didalam saku. Dan dia memaknkannya. Kini Baskara terus fokus pada ponselnya, tidak tak mengobrol apapun bersama Fania. Begitupun dengan Fania, dia juga bermain dengan ponsel baru pemberian dari Baskara.

'Kenapa kamu tidak bisa mencintaiku, Fania? Apa alasannya' batin Baskara merasa hatinya rapuh.

Jam kerja mereka pun berakhir. Semua orang disana sudah pada pulang. Hanya tinggal Fania dan Baskara saja yang berada di kantor.

"Ayo kita pulang! Aku akan antarkan kamu kerumahmu, setelah itu aku akan langsung pulang"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!