NovelToon NovelToon
Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Terjebak dalam Ikatan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / LGBTQ / GXG
Popularitas:44
Nilai: 5
Nama Author: Raylla Mary

"Briana Anderson, seorang miliarder berusia 30 tahun, bagaikan menggenggam dunia di tangannya. Dingin, penuh perhitungan, dan pemilik perusahaan multijutaan dolar, ia dikenal sebagai wanita yang selalu mendapatkan segala yang diinginkannya... hingga ia bertemu Molly Welstton.
Molly, yang baru berusia 18 tahun, adalah kebalikan sempurna dari Briana. Polos, pemalu, dan penuh dengan impian, ia berfokus pada studinya di jurusan manajemen bisnis. Namun, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat ketika jalan hidupnya bersilangan dengan CEO paling berkuasa dan posesif di New York.
Apa yang awalnya adalah ketertarikan sederhana, berubah menjadi sebuah obsesi yang membara. Briana bertekad untuk memiliki Molly dalam hidupnya dan akan melakukan segalanya untuk melindungi gadis itu dari ancaman apa pun — nyata atau hanya dalam bayangannya.
Akankah cinta Briana yang posesif dan menguasai cukup kuat untuk meluluhkan kepolosan Molly? Atau justru gairah cemburu si miliarder akan membuat Molly terasa terkurung? Sebuah kisah tentang kekuasaan, kontrol, dan cinta yang menantang semua aturan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raylla Mary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Di Bawah Sinar Rembulan Bahama

Malam di Bahama terasa seperti terbuat dari sutra.

Langit bertaburan bintang, dan laut berbisik dengan suara tenang, hampir menghipnotis, bercampur dengan angin sepoi-sepoi hangat yang membuat tirai kamar menari perlahan.

Briana berada di balkon, pandangannya hilang di luasnya lautan yang gelap.

Dia memegang gelas anggur, tetapi tidak meminumnya — dia mengamati pantulan bulan di atas air dan membiarkan pikirannya mengembara.

Saat itulah dia mendengar langkah kaki lembut di belakangnya.

"Tidak bisa tidur?" suara Molly terdengar lembut, sarat dengan kelembutan.

Briana berbalik.

Molly berdiri di pintu, mengenakan gaun tidur ringan, kain tembus pandang yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang halus di bawah cahaya redup lampu tidur.

Rambutnya tergerai di bahunya, dan ada kilau malu-malu di matanya — campuran cinta dan hasrat.

"Aku tidak ingin tidur dulu," jawab Briana, suaranya serak. "Aku tidak ingin malam ini berakhir."

Molly mendekat perlahan, kakinya yang telanjang menyentuh lantai yang dingin.

"Kamu sedang memikirkan apa?" tanyanya, berhenti tepat di depannya.

Briana meletakkan gelas di atas pagar dan menatap matanya.

"Tentang kamu. Tentang betapa berbedanya semuanya sekarang. Tentang betapa aku menginginkanmu di sini, bersamaku, tanpa beban dunia."

Molly menggigit bibirnya, sebuah gerakan yang selalu membuatnya terengah-engah.

"Lalu mengapa kamu di sana sendirian, melihat laut?"

Briana tersenyum kecil dan mengulurkan tangannya.

"Karena aku sedang menunggu kamu datang kepadaku."

Molly memegang tangannya, dan dengan gerakan lembut, Briana menariknya mendekat.

Jarak antara keduanya menghilang, dan keheningan dipenuhi dengan sesuatu yang padat, hampir terasa.

Parfum Molly bercampur dengan aroma laut, dan jantung Briana berdetak lebih cepat.

"Kamu adalah kekacauan terindah yang pernah kurangkul," gumam Briana, suaranya rendah, hampir berbisik.

"Dan kamu adalah tempat perlindungan yang tidak aku tahu aku butuhkan," jawab Molly, menatapnya dengan kelembutan dan keberanian.

Tatapan mereka terpaku seolah seluruh dunia telah berhenti.

Briana mengangkat wajah Molly dengan ujung jarinya dan menyentuhkan bibirnya ke bibirnya — sentuhan lambat, ringan, yang terasa seperti pertanyaan.

Molly menjawab tanpa ragu, memperdalam ciuman dengan manis, hingga ketenangan malam bercampur dengan urgensi dari apa yang mereka rasakan.

Itu adalah ciuman hangat dan lembut pada saat yang sama — tarian diam janji dan keinginan.

Tangan Briana meluncur di pinggang Molly, menjelajahi lekuk tubuhnya dengan hati-hati, seperti orang yang mengenali wilayah suci.

Molly membiarkan dirinya terbawa, jari-jarinya tersesat di rambut Briana, menariknya lebih dekat, seolah ingin menyatu dengannya.

Udara terasa bergetar di antara keduanya.

Setiap sentuhan, setiap napas, membawa pengakuan.

Tidak ada ketergesaan — hanya waktu yang tepat untuk hasrat dan kepastian.

Briana membimbingnya ke kamar, tubuh mereka bergerak dengan alami, seolah takdir telah mengatur setiap langkah.

Cahaya bulan masuk melalui jendela yang terbuka, menggambar bayangan di kulit mereka.

Molly menoleh padanya, tatapannya penuh dengan penyerahan dan emosi.

"Aku tidak pernah membayangkan bahwa mencintai seseorang bisa begitu..." dia ragu-ragu, mencari kata yang tepat.

"Intens?" Briana menyelesaikan, tersenyum.

"Nyata," jawab Molly. "Rasanya seperti semuanya masuk akal hanya ketika kamu menyentuhku."

Briana merasakan hatinya mencelos.

Gadis itu, begitu muda, begitu murni dalam emosinya, benar-benar membuatnya hancur.

"Kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan padaku, Molly," katanya dengan suara rendah, serak karena perasaan. "Aku menghabiskan hari mencoba terlihat kuat, tetapi ketika kamu menatapku... aku langsung menyerah."

Molly mendekat, menyandarkan dahinya ke dahinya.

"Kalau begitu, berhentilah berjuang. Rasakan saja."

Dan itulah yang Briana lakukan.

Untuk sesaat, dunia berhenti ada.

Pikiran berhenti, waktu berhenti, dan yang tersisa hanyalah sentuhan — lambat, hati-hati, membara.

Sinar rembulan memandikan keduanya, dan suara ombak yang jauh menandai ritme sesuatu yang lebih dalam dari sekadar nafsu — koneksi diam, terbuat dari hasrat dan kepercayaan.

Desahan bercampur dengan angin sepoi-sepoi hangat, dan kamar dipenuhi dengan energi yang hampir sakral.

Molly, yang sekarang lebih percaya diri, mengusap jari-jarinya di wajah Briana, menelusuri jalan ke lehernya, hingga menemukan titik di mana jantungnya berdetak paling kencang.

"Aku suka ketika kamu kehilangan kendali..." bisiknya.

Briana tersenyum, matanya intens, liar.

"Hanya kamu yang membuatku kehilangan kendali."

Brina sudah penuh dengan keinginan untuk memiliki Molly dan itulah yang dia lakukan, dia membaringkan Molly di tempat tidur dan naik di atasnya, dan di sana dia memulai sentuhan yang lebih berani, mulai mencium lehernya, lalu turun di antara payudaranya dan bahkan lebih berani turun ke bagian intimnya, dan di sana Briana menikmati mencium dengan penuh semangat bagian intim Molly

"Hmm ini sangat enak" kata Molly di antara erangan

Briana tidak berhenti di sana, dia memasukkan dua jari ke mulut Molly

"hisap jariku sayang"

Dan itulah yang Molly lakukan, menghisap jari-jari kekasihnya, begitulah akhirnya dia merasakan jari-jari Briana menyerbu bagian dalamnya, dan di sana dalam suasana itu, mereka hanya akan berhenti setelah keduanya mencapai klimaks.

Beberapa jam kemudian, kamar itu diselimuti keheningan dan aroma laut.

Tirai masih bergerak, dan bulan mengucapkan selamat tinggal di balik awan.

Molly berbaring di dada Briana, menggambar gambar imajiner dengan jarinya.

"Itu sempurna," gumamnya.

"Itu milik kita," jawab Briana, mencium dahinya. "Dan itu sudah cukup."

Molly mengangkat wajahnya, tersenyum.

"Aku ingat pertama kali aku melihatmu. Aku pikir kamu sangat tidak terjangkau..."

"Dan sekarang?" Briana bertanya.

"Sekarang aku tahu bahwa, di balik semua kekuatan itu, ada seseorang yang hanya perlu dicintai dengan cara yang benar."

Briana menarik napas dalam-dalam, terharu.

"Dan kamu, Molly Welstton, adalah satu-satunya yang berhasil melihatku melampaui nama, uang, dan berita utama."

Keheningan yang menyusul bukanlah kehampaan — itu penuh.

Penuh dengan makna, dengan semua yang telah mereka katakan tanpa kata-kata.

Di luar, laut terus memainkan melodinya yang tak terbatas, dan bintang-bintang tampak tersenyum ke kamar tempat dua wanita, begitu berbeda dan begitu setara, akhirnya menemukan keseimbangan antara hasrat dan cinta.

Dan pada malam yang hangat di bawah sinar rembulan Bahama, Briana Anderson dan Molly Welstton berhenti menjadi sekadar berita — mereka menjadi abadi satu sama lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!