NovelToon NovelToon
Jalinan Cinta Mantan Mafia

Jalinan Cinta Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Gabriel Alessandro, seorang tangan kanan bos mafia terkenal di Itali. Memutuskan keluar dari organisasi tersebut dan pergi ke Indonesia, kampung halaman ibunya.

Ia memutuskan pergi karena dihantui rasa bersalah setelah meledakkan bom di sebuah panti asuhan atas perintah bosnya.

Disaat ia mencoba menikmati hidup, ia bertemu dengan seorang perempuan yang dikejar oleh banyak pria berbadan kekar.

Ia yang awalnya tidak peduli akhirnya memutuskan untuk menolong perempuan itu.

Lalu apakah pertemuan mereka akan berlanjut dan membawa kedua nya dalam kisah yang baru ? Atau hanya sekedar pertemuan yang akan terlupakan begitu saja ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjemput

🌙🌙🌙

Pukul tiga sore Gabriel menelfon Melati dan mengatakan akan menjemput nya.

Melati bersiap-siap dan meminta Saga mengantar nya turun ke lobi agar Gabriel tidak perlu keatas. Saga menghela nafas berat. Malas rasanya bertemu dengan adik ipar bulenya.

"Kenapa bernafas begitu ?" Tanya Melati yang memperhatikan Saga sedari tadi.

"Tidak".

"Pasti malas ketemu Kak El". Tebak Melati.

"Yasudah kalau tau". Saga membalas dengan nada sewot.

"Aku heran, Kak Saga yang memilihnya jadi suamiku tapi Kak Saga juga membencinya".

"Aku tidak membencinya. Aku hanya tidak suka melihat wajahnya ".

"Pasti karena Kak El lebih tampan". Ejek Melati. Ia sudah bisa menebak.

"Sok tau". Saga bertambah kesal.

"Memang Kakak kalah tampan dari Kak El kok". Melati semakin bersemangat mengejek Saga.

"Percuma tampan kalau kamu tidak menyukainya kan ?" Balas Saga mencoba tenang. Ia tersenyum sinis saat Melati terdiam.

"Apasih. Sudah ayo antar aku ke lobi". Melati perlahan menjalankan kursi rodanya menuju pintu.

"Kapan gips nya dilepas ?"

"Mungkin seminggu lagi. Setelah itu terapi berjalan" Jelas Melati, Saga hanya mengangguk.

Di dalam lift mereka hanya berdua. Tidak ada obrolan lagi. Saga yang memang orangnya cuek dan Melati juga sama.

Sampai mereka tiba di lobi dan menunggu Gabriel. Baru duduk satu menit Saga sudah berdiri dengan berkacak pinggang.

"Mana suamimu itu ? Tidak tepat waktu sekali".

Melati hanya diam sambil bermain ponsel tanpa berkeinginan menjawab pertanyaan Saga yang tidak bermutu.

"Cepat telfon dia".

"Kak, jarak dari kantor Kak El itu lebih jauh daripada jarak ruangan Kakak kesini. Oke. Lagi pula kenapa Kakak harus menungguku. Kembali saja sana, nanti kehilangan uang milyaran karena membuang waktu". Melati bicara dengan kesal. Pusing juga kepalanya mendengar Saga mengoceh tidak jelas.

"Nah itu kamu tau. Sudahlah tidak apa aku menunggumu saja". Akhirnya Saga duduk kembali dan menelfon Keyla untuk menghilangkan kejenuhan nya.

"Tuan, anda butuh sesuatu ?" Asisten Roy datang menghampiri karena melihat atasannya disana.

"Tidak ada. Hanya menunggu Adik ipar yang menyebalkan". Jawab Saga memasukkan ponselnya ke saku jas.

Kedatangan Roy membuat Saga membicarakan bisnis lagi. Kedua orang itu asik sendiri dan Melati merasa bosan mendengarnya.

Tidak lama kemudian sebuah mobil berhenti tepat di depan lobi seperti tadi pagi. Security yang melihat mobil itu hanya diam tidak berani menegur lagi. Sebab Gabriel sudah memperkenalkan dirinya sebagai suami Melati.

"Kak El". Sapa Melati saat melihat Gabriel berjalan kearahnya diikuti seorang lelaki juga.

"Hai Mel". Gabriel membalas sapaan Melati tanpa memperdulikan adanya Saga dan Roy disitu. Berbeda dengan Arya yang segera membungkukkan sedikit badannya sebagai penghormatan.

"Tuan Saga". Kata Arya.

"Hem". Saga hanya membalas dengan deheman saja. Ia sudah mengira bahwa lelaki berwajah lokal itu adalah Asisten pribadi Gabriel.

"Ekhem.. Asisten mu saja tau bagaimana cara menghormati orang lain. Sedangkan kau, melewati ku saja tanpa menyapa". Kata Saga penuh penekanan. Ia merasa sebal melihat Gabriel tidak memperdulikan nya.

"Hem, hai Kakak ipar". Kata Gabriel dengan senyuman manisnya. Saga merasa muak melihat senyuman itu. Sedangkan Roy dan Arya kompak menahan tawanya.

"Jangan panggil begitu, aku jijik mendengar nya". Saga memalingkan dirinya. Kekesalan nya menjadi dua kali lipat.

"Baiklah Tuan Saga, aku kesini mau menjemput istriku. Terimakasih untuk hari ini". Ujar Gabriel kembali ke mode awal.

"Iya iya pergi saja kalian. Suami istri sama saja menyebalkan ".

"Aku pulang dulu, Kak". Kata Melati.

"Hem. Ingat pesanku tadi. Nanti buku-buku dan laptop mu akan diantar oleh Roy". Kata Saga mengelus kepala Melati.

Melati terdiam. Ia ingin berusaha mengerti maksud Saga. Seharian ia berpikir sambil mendengarkan omelan Kakaknya. Tapi memang apa yang Saga katakan banyak benarnya.

Maka dalam hati ia mencoba mengubur kisah kasihnya yang tak sampai. Berharap bisa melupakan rasa sakit yang ia ciptakan sendiri.

Ia akan bertekad menyelesaikan skripsinya. Lulus dalam satu semester lagi. Kemudian ia ingin menjelajah benua Eropa sendirian. Seperti cita-citanya selama ini.

"Hem. Akan aku usahakan". Jawab Melati.

Gabriel sedikit menguping apa yang dibicarakan Saga pada Melati.

Sedangkan Roy dan Arya saling berkenalan. Mungkin mereka akan sering bertemu karena bos mereka sudah jadi keluarga.

"Ayo kita pulang. Oh ya, kenalkan ini Arya. Asisten ku". Kata Gabriel.

"Nyonya Melati, saya Arya". Kata Arya maju kehadapan Melati dan sedikit membungkuk seperti pada Saga tadi.

"Aku seperti pernah melihat wajah mu. Tapi dimana ya ?" Ucap Saga menunjuk Arya.

Arya menelan ludahnya. Sedikit melihat kearah Saga. Roy pun sedari tadi berpikir hal yang sama.

"Ah iya, saya tau Tuan. Dia inikan yang melamar di Perusahaan ini beberapa bulan yang lalu. kualifikasi nya sangat bagus dan bisa beberapa bahasa. Belum punya pengalaman bekerja karena baru lulus kuliah. Dan anda begitu tertarik padanya waktu itu. Tapi saat dihubungi ia malah menolak". Jelas Roy tiba-tiba ingat.

"Oh yah. Kau betul, Roy. Jadi kau yang menolak bekerja di Perusahaan". Kata Saga semakin mendekati Arya. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Membuat aura keangkuhan nya semakin menguar.

"Maaf bukan begitu Tuan. Tapi posisi saya waktu itu memang sudah bekerja pada Tuan Gabriel". Jawab Arya tegas. Meskipun nyalinya hampir ciut, tapi ia tidak mau memperlihatkan nya.

"Oh, jadi kau yang mengambil orangku". Kata Saga berbalik menatap Gabriel.

"Apa ? Aku ?" Gabriel bingung. Ia menunjuk dirinya sendiri. Kenapa ia dibawa-bawa.

"Bukan Tuan. Tuan Gabriel tidak tau apa-apa tolong jangan salahkan dia". Arya membela Gabriel.

Mendengar Arya membela Gabriel serta melihat wajah Gabriel yang serasa polos tidak tau apa-apa membuat Saga bertambah berkali-kali lipat sebalnya.

"Pulanglah, melihat kalian bertiga rasanya aku darah tinggi". Kata Saga meninggalkan mereka semua.

Roy mengikuti nya. Sebelum itu ia membungkuk sedikit pada Melati dan Gabriel. Serta melakukan tos dengan Arya. Sepertinya mereka akan kompak dalam beberapa hal.

"Ayo kita pulang". Ajak Gabriel mulai mendorong kursi roda Melati.

"Biar saya saja, Tuan yang mendorong Nyonya". Kata Arya mencoba menawarkan diri.

"Yang jadi suami Melati ini aku apa kau ?" Sergah Gabriel.

Lidah Arya terasa kelu untuk menjawab. Jadi ia hanya diam membiarkan Gabriel lewat kemudian menyusul untuk membukakan pintu mobil.

Melati hanya diam. Rupanya sikap Gabriel dan Saga tidak beda jauh kepada Asisten nya.

🌙🌙🌙

Tap love banyak-banyak ya🫶

1
partini
heh waduh
partini
berdamai dengan diri sendiri lah,itu suami orang camkan di otak mu
biarpun cintamu sedang membara
partini
kaya ABG baru jatuh cinta
partini
Weh Weh wanita memberi ,, kepuasan kan yg begini ni suatu saat bakal nongol pas udah saling cinta ,bilang memuaskan kn mu lah secara bikin melati terluka no good no good
partini
👍👍👍👍👍
partini
lanjut nice story 👍👍👍
partini
lanjut bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!