NovelToon NovelToon
LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Keluarga / Harem / Pembaca Pikiran / Dark Romance
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

- Lora sadar bahwa hidupnya telah hancur Karena jebakan kenikmatan sesaat yang di berikan oleh papa tirinya.
-
Dia mencoba untuk kembali ke jalan yang benar, tapi sudah terlambat
-
Lora Jatuh Lebih Dalam dan Lora semakin terjebak dalam kehidupan liar dan kehilangan semua yang dicintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Secuil tentang Lora

0o0__0o0

Pagi hari jam 06.30, di atas ranjang sosok gadis cantik yang polos masih terlelap di dalam tidurnya. Selimut tebal yang membungkus tubuhnya membuat tidurnya semakin nyenyak. Sampai akhirnya Dia mulai terusik akibat gendoran keras dari luar pintu kamar'nya.

Brak..! Brak..! Brak..!

Maya, sedari tadi meng-gendor-gendor pintu kamar Putri semata wayang-nya, Namun tidak ada jawaban sama sekali. Hingga akhirnya Maya mengeluarkan suara emasnya.

"LORA..! Bangun, Sebelum Mama masuk lalu menyeret kamu ke luar. Benar-benar ya tuh anak, sejak kapan coba dia suka molor begini" Omelan pagi khas emak-emak.

Rico menyusul istrinya ke lantai atas, karena suara teriakan itu, menggelegar memenuhi seluruh mansion. Bahkan para pelayan sampai geleng kepala mendengar-nya.

Rico mengelus lembut pundak Maya, mencoba menenangkan. "Sayang, Kamu jangan teriak-teriak. Kasihan Lora, Nanti tidurnya tergantung" Ucapnya lembut yang terkesan jelas membela Lora.

Kata-kata Rico ibaratkan sebuah bensin yang di siraman-kan di tengah kobaran Api. Dan...Boom ! api itu semakin membesar.

Maya langsung balik badan, nafas'nya memburu naik-turun. Dengan mata melotot Garang ke arah sang Suami, Dia sudah sangat siap mengeluarkan semburan api dari mulut nya.

"Apa Kamu bilang tadi Ha ? Takut tidur Lora terganggu. Kamu pikir , Aku berdiri di sini sedari tadi, teriak-teriak sampai tenggorokan aku rasanya sangat kering. Dan meng-gedori pintunya Kuat-kuat itu buat apa Ha ? Kamu pikir Aku lagi syuting Drama Ftv..."

"Ini akibatnya, Karena kamu terlalu memanjakan Lora. Dia yang biasanya disiplin , kini mulai jadi pemalas. dia hampir telat ke sekolah, RICO. Dan kamu menyuruh aku untuk tidak teriak-teriak di sini".

Semprot Maya panjang Lebar, Dengan suara emasnya. Tepat di depan wajah Rico, Bahkan jigongnya mungkin nyemprot ke wajah Suaminya.

Rico tidak menyangka, Bahwa ucapan sepele yang keluar dari mulutnya. Bisa mendapat-kan balasan sepanjang lintasan rel kereta api.

"Sayang, kamu sabar dulu dong. Jangan marah-marah lagian tidak masalah kalau Lora telat sesekali. Nanti kalau gurunya marah biar aku yang datang ke sekolah. Kalau perlu biar aku ratakan sekalian sekolah'nya". ucapnya santai dengan watados-nya.

Mendengar itu, seketika kepala Maya langsung keluar 2 tanduk ghaib. Dia langsung melepas high heels-nya dan dia tabok kan ke pantat suaminya.

Tepes..! Tepes..! Tepes..!

"Pantat kamu yang akan Aku ratakan" Omelan Maya sambil me-naboki pantat suami'nya itu penuh dengan dendam kesumut.

Aaaaa....!

Ampun...Sayang..!

Rico teriak keras, Sambil lari berputar-putar. Menghindari tabokan maut pada pantat'nya, Yang sudah terasa amat sangat panas.

0o0__0o0

Di dalam kamarnya, Lora mulai mengerjapkan matanya. Dia Terusik mendengar suara keributan di luar kamarnya.

Hoaamm...!

Lora menguap lebar sambil mengucek kedua matanya yang terasa lengket, Dia menarik tubuhnya bangun lalu bersandar di ranjangnya. Masih dengan mata terpejam, Lora mengumpulkan nyawanya yang belum 100% kembali.

Lora mengerutkan keningnya, Dia mendengar suara ribut-ribut dari luar pintu kamar'nya.

"kok...Kayak suara Mama dan Papa" Guman'nya dengan suara serak khas bangun tidur.

Lora Yang penasaran turun dari atas ranjang sambil menguap lebar, Dia melangkah keluar dari kamarnya. Dan suara keributan itu semakin terdengar jelas di telinganya.

Ceklek..!

Tanpa ragu Lora langsung membuka pintu kamarnya dan pemandangan pertama yang Lora lihat, adalah penampilan Papa tirinya yang sudah sangat acak-acakan, Dan terus dipukuli pakai high heels oleh Mama'nya.

Lora berdiri mematung di tengah pintu, Dengan mata bulatnya melotot lebar. Disertai Mulut kecilnya yang terbuka setengah.

Dengan polosnya Lora bertanya, "Mama, Papa, Apa yang sedang kalian Lakukan ?" Mata Lora bergerak bergantian, melihat ke arah Papa'nya yang duduk di lantai. Lalu mendongak ke atas melihat Mama'nya yang berdiri sambil memegang high heels-nya.

Lora masih nge-leg di tempat, Dia belum sadar telah menjadi penyebab keributan di pagi hari. Hingga akhirnya tatapan Lora bertemu dengan tatapan Papa Tirinya.

Rico mengedip-ngedipkan matanya, Memberi isyarat seolah menyuruh Lora untuk diam dan masuk kembali ke dalam kamarnya. Namun sayang-nya Lora yang polos tidak mengerti bahasa isyarat dari Papanya.

"Kenapa Papa kedip-kedip ? Papa lagi kelilipan, Ya ?" Tanyanya dengan Polos.

Haah..!

Rico hanya bisa menghela nafas kasar, melihat betapa polosnya anak tirinya itu. Entah mengapa di matanya itu sangat menggemaskan Dan sangat menggoda.

Memang benar kata orang, Polos dan Bengok itu bedanya hanya setipis Tisu. Yang terbagi jadi 10. Itulah Gambaran Seorang Lora.

Maya melotot, memandang tajam ke arah anak semata wayangnya itu "Putri Tidur sudah bangun rupanya" Ucap Maya dengan suaran rendah namun mengandung amarah tertahan di dalam-nya.

Lora menaikan alisnya ke atas, Dia memandang wajah Mama'nya yang nampak Horor di mata'nya "Iya, ini Lora sudah bangun tidur. Terus kenapa Mama natap Lora dengan Horor ?" Sautnya dengan polos.

Otak Maya rasanya sudah sangat mendidih, Dia hendak maju, Namun tidak bisa. Di bawah sana Rico memeluk kedua kaki Maya dengan sangat erat. Hingga membuat Maya tidak bisa bergerak.

Suara Maya Datar, Dia menatap Lora dengan tatapan Laser-nya khas Emak-Emak yang sedang menahan emosi. "Lora, Kamu tau ini jam berapa?" Maya bertanya sambil berkacak pinggang.

Lora hanya meng-gelengkan kepala'nya pelan "Lora tidak tahu, Ma. Kan Lora baru bangun tidur belum sempat melihat jam" Jawabnya dengan sangat Polos-nya.

"Lora tadi mendengar suara ribut-ribut, Jadi Lora langsung bangun. Dan melangkah keluar kamar Karena penasaran. Jadi Lora tidak sempat melirik ke arah jam dinding" Sambung'nya Lagi dengan menggebu.

Maya membuang kasar nafasnya, Dadanya masih naik-turun akibat gebug-kin Suaminya. Dan sekarang dia harus di hadapkan degan Anak Polos-nya yang menambah Emosi-nya.

Suasana di depan kamar Lora, Semakin terlihat Horor. Lora hanya berdiri memandang Mama'nya sambil menggaruk kepala'nya bingung. Dia sempat menatap Mata Papanya, Namun tatapan itu semakin membuat Lora bingung.

Maya mencopot Jam di pergelangan tangannya dengan cepat, tanpa sepatah kata dia langsung melempar ke arah Lora.

Bug..!

Jam jam tangan itu mendarat keras mengenai dada Lora. Untung saja Lora masih bisa menangkap-nya. Sehingga jam mahal itu, Tidak sampai terjatuh mengenaskan di lantai.

Maya masih berdiri di tempat dengan mata melotot ke arah Lora "Lihat sekarang jam berapa ?" Perintahnya dengan Tegas.

Lora cemberut, Lalu melihat jam yang ada di tangannya sesuai dengan instruksi sang mama "Jam 07.00 lewat 2 menit" Jawab'nya Pelan.

"TERUS..?" Tanya Maya dengan suaran rendah namun Penuh dengan geraman tertahan.

Lora semakin manyun dengan dahi mengkerut, "Terus..?" Ulang Lora sambil menatap lekat jam tangan yang ada di depan wajahnya. Dia semakin bingung mendengar pertanyaan Mama'nya.

Maya yang sudah habis kesabaran-nya, Melihat wajah plonga-plongo Anaknya. Dia langsung me-ngeluarkan suara emas'nya. ''KAMU TELAT KE SEKOLAH, LORA.." Pekik Maya dengan suara menggelegar.

Lora langsung berjenggit kaget, seketika bola matanya melotot. Dia mulai sadar akan kesalahan-nya Dan itu membuat Lora menjadi takut seketika.

Lora menundukkan kepalanya, Sambil memilin-milin baju tidur yang bergambar beruang "Maaf Mama" Cicit Lora dengan pelan.

Lora tau selama ini Mama'nya selalu mendidik dengan tegas. Maya tidak akan mentoleransi apalagi yang bersangkutan dengan sekolah. Bahkan pertemanan Lora di atas kontrolnya.

Maya tidak pernah membiarkan Lora berkeliaran di luar, Apalagi hanya untuk sekedar main-main. Maya selalu protect dengan semua kegiatan yang Lora lakukan.

Maka jadilah Lora yang saat ini, Dia yang Polos di usia 17 tahun. Tidak mengenal dunia luar seperti apa. Tidak mengenal berbagai macam karakter orang. Apalagi laki-laki. Bahkan temannya hanya ada 1 yaitu Dina, Sepupu-nya sendiri.

Maya terlalu over protektif dan posesif dalam menjaga dan mengurus Lora selama ini. Karena Lora adalah satu-satunya orang terpenting yang dia punya.

Jika ditanya siapa, Orang di dunia ini yang paling Lora takuti dan patuhi ? maka jawaban'nya adalah Mama Maya.

0o0__0o0

Note : "Cinta seorang Ibu harus Seimbang dengan kebebasan, Agar seorang Anak bisa tumbuh dengan Utuh dan jadi pribadi yang kuat".

1
Daryati Idar
lanjut thor
Jefan Javon
Ajaran sesat itu mah
Jefan Javon
memang agak ngeri ya, kalau punys papa tiri
Jefan Javon
Bagus cerita, aku suka thor
Sisiliya Mimin
setuju sama note nya
Sisiliya Mimin
aku selalu suka sama note yang othor bikin
Gesel Pecest
lora, kamu jangan jadi anak gadis polos donk
Gesel Pecest
bener, sih Rico tidak ingat umur woy
Gesel Pecest
aku suka sama setiap note nta
Gesel Pecest
setuju
Sisiliya Mimin
Lora ku yang polos, sungguh kasihan kamu/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/
Sisiliya Mimin
emak bapaknya agak laen emang
Sisiliya Mimin
kisahnya menarik
Sisiliya Mimin
bagus,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!