NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Sersan Buluk (Bujang Lapuk)

Pelabuhan Cinta Sang Sersan Buluk (Bujang Lapuk)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan Tentara / Menikahi tentara
Popularitas:89.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Bismillah,
Kisah ini sekuel dari Pengobat Luka Hati Sang Letnan (Kisah Maslahat).

Ikuti FB Lina Zascia Amandia
WA 089520229628


Patah hati karena cinta dan hampir saja bunuh diri. Nyawa Aika hampir saja melayang, kalau saja tidak ada seorang pria arogan dan kasar menolongnya.

"Gila, kamu mau bunuh diri? Patah hati karena lelaki. Lelaki mana yang telah menghamilimu, biar aku kejar supaya menikahimu?" Serka Lahat menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil bututnya.

Mobil itu berlari kencang menuju sebuah klinik. Tidak disangka penemuan itu, benar-benar merubah hidup Maslahat yang monoton dan betah membujang.

Lalu apa yang membuat Maslahat berubah, menemukan jodohnya, atau justru menikahi gadis putus asa yang diduganya hamil oleh pacarnya atau mendapat jodoh lain yang lebih baik? Temukan jawababnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik

    Lahat dan rekan lainnya masih belum beranjak dari halaman rumah Sakala setelah mereka makan. Sementara tamu yang lain, seperti tetangga rumah Sakala, sudah mulai pulang.

    "Ayo Bang Lahat, mana pasangannya, kenapa tidak diajak sekalian ke sini?" celoteh Sakala sengaja menggoda Lahat. Lahat belum menyahut, dia sibuk dengan batang rokoknya yang asapnya sengaja ia bentuk bulat-bulat lalu ia tiup jauh ke udara, menyerupai lingkaran.

    "Iya, Bang. Kapan ke pelaminan? Biar bisa kayak kami merayakan aqeqahan anak," timpal Arka diseru sama yang lain dengan teriakan yeyyy, ikut menyemangati Lahat.

    Lahat masih belum bersuara, wajahnya datar, masih fokus dengan rokoknya. "Enak lho nikah, ada yang kelonan," goda Sakala lagi, sengaja memanas-manasi Lahat.

     "Ya ampun, kalian ini sibuk ngurusin hal pribadi abang. Jangan ditanyakan masalah itu, sebab calonnya belum ada," sergah Lahat tidak bersemangat, sebab calon pasangan itu benar-benar belum ada.

    "Alah, Abang masih saja mau menyangkal. Seminggu yang lalu aku pernah pergoki Abang di Lembang, di dalam mobil Abang ada seorang perempuan muda," tukas Sakala membongkar penemuannya.

    Lahat tersentak, dia tidak tahu kalau Sakala sempat melihat ia membawa Aika ke dalam mobilnya, saat Aika di tolong dari percobaan bunuh diri.

    "Hayo, ngaku. Siapa perempuan muda itu? Ajak ke pelaminan, agar Abang segera memiliki yang seperti kami," goda Sakala lagi terus memanasi Lahat.

    Lahat tersenyum hambar, kalau ia ceritakan pengalamannya ini, apakah bakal ada yang percaya, atau justru tidak? Tapi, Lahat akhirnya memutuskan tidak mengatakan pengalamanya ini. Dia tidak mau banyak bicara masalah gadis yang pernah ditolongnya itu.

    "Nah, kan, kalau Bang Lahat sudah diam seperti ini, itu artinya dia benar-benar sedang menjalin hubungan dengan perempuan itu. Lebih baik kita pantau dan tunggu saja tanggal mainnya, maksudnya tanggal pernikahannya," sambung Arka diselingi tawa.

    "Sepertinya lemparan bunga dari aku waktu itu yang berhasil ditangkap Bang Lahat, bakal terjawab kebenarannya," seru Sakala lagi yang diaminkan semua.

    Waktu semakin bergulir malam, Arka dan rekan lainnya serta Lahat, berpamitan pulang. Mereka bukan tidak kangen, tapi karena waktu jua yang harus memisahkan mereka.

    "Kami pamit, ya. Salam buat keluarga, anak dan istrimu," ujar Lahat seraya bangkit menyalami Sakala.

    "Bang Lahat ini mau ke mana, macam Arka saja yang ditunggu istri di rumah? Tinggallah beberapa saat lagi." Sakala berusaha menahan Lahat. Akan tetapi Lahat tetap memutuskan untuk pulang, karena hari mulai larut, ia juga tidak enak dengan keluarga Sakala.

    "Abang juga harus pulang, kasihan rumah takut ada yang memangku," canda Lahat membalas godaan Sakala. Sakala tertawa, mau tidak mau dia membiarkan rekan-rekannya pulang. Sebelum Lahat dan rekan-rekan lainnya beranjak, Sakala memberikan kotak berkat untuk mereka. Akhirnya mereka pulang dengan tangan yang menjinjing kotak berkat. Keadaan halaman rumah kembali sepi seperti sebelumnya, setelah rekan-rekan Sakala berpamitan.

    Motor Lahat segera melaju meninggalkan kediaman Sakala. Perutnya sudah kenyang, terlebih di tangannya dia membawa kotak berkat, jadi dia tidak usah beli makan lagi di luar.

***

     Keesokan harinya, Lahat pergi kantor seperti biasanya. Karena ada tugas di luar, sekitar jam 10 pagi, Lahat keluar kantor. Kali ini dia menggunakan mobil truk satuan, mengantarkan barang yang isinya logistik. Di belakang truk ada dua orang rekannya yang lain yang ikut mengawal mengantar logistik ke kesatuan lain.

    Truk bercat hijau tua khas TNI-AD itu berjalan sedang melewati jalanan yang ramai. Mata Lahat awas ke depan, kiri dan kanan. Tiba-tiba tepat di depan klinik, ia melihat sosok Aika, baru saja keluar lalu menghampiri motornya dan pergi.

    "Aika? Dari klinik. Habis apa gadis itu?" gumamnya bertanya penuh rasa penasaran. "Sakit? Atau dia ke klinik terkait pesan yang dikirim kedua orang tuanya padaku. Jangan-jangan gadis itu benar-benar hamil," tebaknya sedikit ada perasaan resah. Lahat sangat menyayangkan gadis secantik dan masih muda itu harus hamil dulu sebelum menikah.

    "Sayang, kali, kau Dik," gumamnya menyayangkan. Setelah bayang Aika menghilang, Lahat kembali memacu truk TNI-AD nya menuju kesatuan yang ditujunya. Tapi, anehnya pria yang sudah berusia lumayan matang itu, pikirannya malah pada Aika.

    Sementara itu di tempat berbeda, setelah Aika tadi diijinkan oleh HRD Puri Bunga untuk berobat ke klinik, Aika kini sudah kembali ke tempatnya bekerja.

    "Aika, kamu sudah kembali? Gimana, apa kata dokter, sakit apa?" Moza menghampiri Aika yang kini sudah berada di mejanya.

    Aika mengeluarkan beberapa obat dari tas kerjanya, lalu memperlihatkan obat itu pada perempuan 28 tahun di hadapannya.

    "Aku sakit asam lambung, Mbak. Asam lambung aku naik tiba-tiba. Lihatlah, aku harus makan obat seperti ini, apalagi ini baunya menyengat seperti obat-obatan kimia," keluhnya memperlihatkan tiga jenis obat yang diberikan dokter tadi di klinik.

    "Tidak apa-apa kalau nanti akan sembuh. Kamu makan saja obat yang khusus untuk aslam. Apa mbak bilang, kamu itu asam lambung, dan itu disebabkan oleh pola makan kamu yang tidak teratur. Jangan seperti itu, mumpung masih muda, jaga kesehatan dari mulai sekarang, sayang sekali kalau kamu patah hati lalu jadi sakit-sakitan seperti ini. Nanti yang ada mantan kamu itu merasa puas dan tidak akan merasa menyesal sudah meninggalkan kamu, karena melihat kamu kurus kering dan tidak cantik lagi," tutur Moza panjang lebar.

    Aika tersenyum getir, ia merasa tercubit atas kalimat perhatian dari rekan satu kerjanya itu. Moza memang teman paling dekat dan pengertian serta baik. Dia enak diajak bicara bahkan sesekali sering tiba-tiba memberi saran padahal Aika jarang curhat masalah pribadi, tapi Moza seakan sudah bisa menebak apa yang dirasakan Aika saat ini.

    "Kok Mbak Moza bisa tahu kalau aku patah hati?" tanyanya heran.

    "Tahu dong, mbak kan pernah mengalaminya dulu sebelum menikah dengan suami mbak yang sekarang. Situasinya sama seperti yang kamu perlihatkan. Tapi untungnya mbak tidak punya asam lambung. Mbak tidak lupa makan dan minum saat itu. Mbak justru patah hati iya, makan tetap jalan," tutur Moza diimbuhi tawa.

    "Oh, ya? Mbak juga pernah ngalamin kayak aku?"

    "Iya, Ai. Mbak juga sedih diputusin mantan mbak kala itu." Obrolan mereka berakhir, ketika di depan Taman Puri Bunga, datang truk pariwisata dan rombongan memasuki Taman Puri Bunga.

    "Sepertinya ada rombongan tamu tuh, wah, siang sampai sore ini kita pasti sibuk menyiapkan bunga oleh-oleh yang akan mereka beli," celoteh Moza sembari melihat ke depan.

    Moza segera bergegas meninggalkan meja Aika. Sementara Aika mempersiapkan diri yang sebentar lagi pasti harus ke taman untuk menyortir pesanan yang akan dipesan para pengunjung.

*

*

*

    "Ai, sepertinya besok kamu mendapat tugas ke kesatuan Zeni XX, untuk mengantar bunga ke sana bersama Pak Lendra dan Mas Indra," berita Moza sesaat sebelum mereka pulang.

    "Apa?" Aika kaget mendapat kabar itu. Masalahnya kesatuan itu merupakan kesatuan di mana Yoda berdinas. Akankah terulang kembali pertemuan mereka yang awalnya di sana?

    Nantikan episode selanjutnya, penasaran kan? Hehe jangan lupa dukungannya.

1
Septia Hamdayani
nangggu bngt kak ya allah lanjut nggak/Sob/
Saraswati
duh takut nya yg td nlp mantan nya Aika
Isna Wati: lanjut thor
total 1 replies
Rafifa Fif Bocsan
salak mngkin thor
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
biar kasar tapi hatinya tulus tidak modus. sabar ya aika
Ayudya
babang lahat jangan buat dedek aika takut dong
dyah EkaPratiwi
tapi baik hati aika yuk buka hati buat bang lahat
Dewi kunti
buah salah🤔🤔🤔🤔
Dewi Novita
lanjut thoor
Reni
ya Allah aku salah tafsir gara2 judul tak kira kejadian mengerikan e aika dibikin babak belur bang lahat di ranjang g taunya malah bang lahat kok ikut tawuran Iki piye jalllll 😬😅🤣😂
Esther Lestari
tak pikir kejadian mengerikan itu efek dari kopi yg diminum Lahat....ternyata Lahat melawan berandalan🤣🤣
Septia Hamdayani
mode kerja itu neng mode kerja kalok mode manja kyknya ntaran paa udah dpt jatah ya bng/Doge//Doge/nexttt kakkk
Huri Fah
itu sih lagi mode siaga klo lagi mode kalem klemar klemer kaya cumi😂
dewi_nie
selalu seru dan menarik karya2 kaka'
dewi_nie
sabar bang lahat pelan2 aika cuma pingin ada yg ngertiin perasaanya yg teramat sakit Krn kecewa dgn Yoda..aika butuh teman curhat dan sadaran yg ngerti dg hatinya...
coba komunikasi yg bener..kata BPK jgn egois kan??
dewi_nie
ya ampun si mamak omonganya🤣🤣🤣
Luluhkan bang hati istrimu...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lina Zascia Amandia: Makasih Kakak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Yuliana Tunru
ayo saling terbuka saling terima krn kaoian jodoh jgn lqgi menoleh kebelakang ya..aika jgn egois ya iklas z dan jalani
Nining Sariningsih
sumpah thooorrrr,,,,ada satu gak yang kayak bang lahat,,,,kalo ada aku karungin deh aku kunci dikamar😂😂😂
Lina Zascia Amandia: Wkwkwwk.... nanti dicarikan ya.... 🥰🥰🥰🥰😁😁😁
total 1 replies
Aprisya
waduuuh bang kayaknya kopinya jangan diminum dulu deh,, kasihan aika jangan sampai aika trauma loh bang,, inggat aika masih bersegel
Lina Zascia Amandia: Hehehheh , kan malam minggu pengen belah duren... upsss
total 1 replies
Aprisya
semoga jadi awal yang baik buat hubungan kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!