UNTUK PEMBACA BARU, HARUS BACA DULU TAKDIR TERTINGGI 1 DI PROFIL AUTHOR...
Xiao Yuan menyadari kenyataan bahwa di dunia ini daratan langit bukanlah satu-satunya tempat yang menampung kehidupan. Dunia ini sangat luas dan terdapat ribuan benua yang setara atau lebih besar dari daratan langit.
Dalam perjalanan selanjutnya, Xiao Yuan mengikuti sebuah kompetisi yang dinamakan sebagai Perang Seribu Benua yang akan diikuti oleh ribuan jenius dari daratan yang lain. Berhadapan dengan jenius yang luar biasa, Xiao Yuan tidak tunduk dan berbalik untuk menundukkan.
Mendapatkan berbagai harta, Xiao Yuan akan berpetualang di alam Perang Seribu Benua untuk menundukkan para jenius yang ada.
"Ini adalah Kisahku, Takdir Tertinggi 2 : Perang Seribu Benua."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lin Kay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Empat Pangeran Melarikan Diri
Bang!!
Shi Tian mengeluarkan aura biru muda dari tubuhnya dan sebuah tombak berwarna biru menyala ia pegang dengan erat. Dengan jejak kilat biru, Shi Tian melesat naik ke langit dan berhenti tepat di depan Xiao Yuan. Ketiga pangeran yang lainnya juga mengikutinya hingga akhirnya Xiao Yuan terkepung dari empat arah.
"Kau begitu sombong karena telah membantai ratusan bawahan kami, tapi kau harus mengerti bahwa kami jauh lebih kuat dari mereka semua!..." Dong Xuli mengangkat dan menodongkan pedangnya ke arah Xiao Yuan.
Mendengar perkataan Dong Xuli, Xiao Yuan tersenyum dan ingat hal yang membuatnya ingin tertawa. "Kalian tahu? Jiang Nan mati setelah ia mengatakan hal itu!..."
Bang!!
Xiao Yuan menebarkan teror melalui kekuatan petir jingga yang keluar dari tubuhnya dan menyambar beberapa kali ke segala arah hingga membuat keempat pangeran harus menghindar.
"Aku ingin melihat apakah kesombongan mu akan tetap sama setelah menerima serangan kami!..." Shi Tian berkata dengan marah setelah ia mundur puluhan meter untuk menghindari amukan petir jingga milik Xiao Yuan.
Wung! Wung!
Aura biru muda di tubuh Shi Tian kemudian berputar dan menciptakan beberapa cincin biru muda yang mengelilingi tubuhnya. Kemudian cincin-cincin itu bergerak layaknya membentuk pipa yang mengarah ke langit.
Bang!
Aura biru muda meledak di langit dan menebarkan awan biru muda yang bergetar seakan ada sesuatu yang mendominasi yang akan muncul dari dalamnya.
"Batu Suci Mencerahkan Dunia!..."
Bang! Bang!
Langit bergemuruh dengan kuat saat sesuatu mulai di panggil oleh Shi Tian, kemudian sebuah batu meteor biru besar yang bercahaya mulai keluar dari awan biru muda. Udara kosong pun bergetar ketika batu biru muda mulai bergerak turun ke arah bukit yang dipijak Xiao Yuan.
"Segel Amarah Raja!..."
Di tempatnya, aura putih dari Dong Xuli meledak dan memancar ke langit sebelum sebuah lingkaran segel berwarna putih muncul dan bercahaya. Itu kemudian berkedut sebelum menembakkan gelombang cahaya putih yang menggetarkan udara dengan amarahnya.
"Tapak Emas Penggetar Langit!..."
Wei Guang mengeluarkan auranya dan sebuah telapak tangan raksasa berwarna emas muncul dari dalam awan di atas kepalanya. Tapak emas raksasa itu kemudian bergerak turun ke arah Xiao Yuan.
"Jiwa Kera Naga Merah! Serang! ..."
Song Yunli mengeluarkan sebuah jiwa kera raksasa berwarna merah darah dengan sisik-sisik naga yang membalut beberapa bagian tubuhnya seperti punggung dan pergelangan tangannya.
Ketika Song Yunli mengeluarkan perintah, kera naga merah itu melompat tinggi dan memposisikan tempat mendaratnya adalah bukit tempat Xiao Yuan berdiri saat ini.
Di hadapkan pada keempat seni beladiri suci yang mengepungnya dari segala arah, Xiao Yuan mencoba untuk tetap tenang dan menarik nafas panjang.
Xiao Yuan kemudian menempatkan kedua tangannya di depan dada dan menciptakan beberapa segel tangan di depan dadanya.
"Aku penasaran akan sekuat apa tingkat sembilan dari seni beladiri ini..." Ucap Xiao Yuan ketika sekarang auranya telah berubah menjadi aura bintang ungu kehancuran.
Saat ia telah selesai membentuk segel tangan, Xiao Yuan mengangkat wajahnya dan menatap empat seni beladiri satu persatu.
"Segel Keajaiban Bintang Tingkat Sembilan!..."
Xiao Yuan mengangkat segel tangannya ke atas dan saat itu juga sebuah lingkaran segel berwarna ungu gelap muncul di atas kepalanya. Segel itu kemudian bergerak dengan sangat cepat ke arah empat seni beladiri suci.
Bang!!
Lingkaran segel berubah menjadi piringan yang sangat luas dan mampu menampung ke-empat seni beladiri suci yang akan jatuh menimpa Xiao Yuan.
Duar!! Duar!! Duar!!
Setelah berbenturan dengan permukaan yang berdenyut beberapa kali, ledakan akhirnya terjadi di langit dan mengguncang udara yang luas. Ledakan itu menyapu seluruh area di langit bahkan bukit-bukit di bawah tempat ledakan itu juga hancur hingga rata dengan tanah dalam area yang cukup luas.
Bahkan keberadaan Xiao Yuan saat ini tak dapat di ketahui karena bukit yang ia tempati juga hancur akibat ledakan tersebut.
"Sial, anak itu dapat menahan empat seni beladiri suci sekaligus?..." Shi Tian tampak membungkuk di langit saat ia menahan luka dalam yang ia terima.
Shi Tian lalu melihat ke sekitarnya dan dapat melihat bahwa ketiga rekannya juga terluka, bahkan luka mereka lebih parah darinya. Setelah melihat kehancuran di daratan yang tampak mengerikan, Shi Tian juga telah beranggapan bahwa beberapa bawahannya yang tersisa juga telah mati.
Meski sebentar, hati Shi Tian juga telah merasakan senang karena ia tak dapat melihat atau merasakan keberadaan Xiao Yuan di daratan. Tapi, wajah senang Shi Tian langsung hilang setelah ia melihat bahwa Xiao Yuan telah melompat keluar dari reruntuhan besar.
"Anak itu masih hidup?!..." Song Yunli yang terluka parah tampak terkejut melihat Xiao Yuan yang telah selamat dari dalam reruntuhan bebukitan. Dan lagi, luka yang diterima Xiao Yuan tampaknya tak lebih buruk dari mereka.
"Ayo selesaikan ini!..." Dong Xuli dengan marah mengusap bibirnya yang berdarah dan maju selangkah untuk mengajak yang lainnya melawan Xiao Yuan sekali lagi.
Tapi, Shi Tian menggeleng pelan. "Tidak, jangan melanjutkan pertarungan ini lagi. Bahkan jika kita menang, kita juga tidak diuntungkan. Sudahi kerugian kita hari ini, ayo pergi selagi ada kesempatan..." Ucap Shi Tian.
"Tapi,, Dia akan menemukan benda itu jika kita pergi!!..." Dong Xuli tampak tidak terima jika harus mundur dan mengaku kalah dari Xiao Yuan. Terlebih, ada sebuah harta yang mereka incar di dekat sini dan itu harus mereka lepaskan juga.
"Cukup, ayo pergi. Kita akan merebut benda itu kembali dimasa depan setelah kita memulihkan luka..." Ucap Shi Tian saat ia mulai berbalik dan memimpin ketiga pangeran lain untuk pergi.
Karena Shi Tian telah lebih dulu berbalik pergi, ketiga pangeran lainnya juga tidak memiliki pilihan lain dan mulai mengikuti Shi Tian pergi dari tempat tersebut.
Di atas reruntuhan besar, Xiao Yuan menatap tajam ke arah Shi Tian dan yang lainnya yang telah kabur pergi meninggalkannya. Tapi, tak ada gerakan atau niat dari Xiao Yuan untuk mengejar mereka. Sebaliknya, Xiao Yuan kini mulai duduk bersila.
"Tidak kau kejar?..." Jian Yin muncul di dekat Xiao Yuan dan menanyakan hal yang mengherankan baginya.
"Biarkan mereka pergi, aku akan membunuh mereka di tempat utama nantinya..." Ucap Xiao Yuan saat ia telah memulai meditasi untuk menyembuhkan sedikit lukanya.
Setelah memulihkan lukanya, Xiao Yuan kemudian menjelaskan alasan mengapa ia melepaskan Shi Tian dan yang lainnya daripada membunuh mereka meski seharusnya sangat mudah untuk ia lakukan tadi.
Alasannya adalah karena mereka berempat sudah pasti akan berkumpul di aula utama sekte Xuanyang dan luka mereka tidak akan pulih dalam waktu dekat. Pada saat itu ia masih dapat membunuh mereka dengan mudah sekaligus mempermalukan mereka di depan umum.
Saat itu terjadi, bukan hanya membunuh dan mempermalukan musuhnya, Xiao Yuan akan mendapatkan ketenaran di wilayah barat ini. Sehingga dimasa depan beberapa orang kecil takkan berpikir untuk menyinggung dirinya.
. senyum licik sepertinya
😀😀😀
mungkin lebih tepatnya; "serangan" balik
Keren Xiao Yuan...
💥💥💥