NovelToon NovelToon
Lingkaran Dosa

Lingkaran Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Cinta pada Pandangan Pertama / Harem / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Bercocok tanam
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cy_Ud

Roy laki laki berusia 23 tahun yang baru saja terkena PHK, mencoba mencari pekerjaan baru namun tidak kunjung dia dapatkan. Kerasnya ibu kota membuat Roy harus bertahan dengan segala cara. Apa lagi dia adalah seorang perantauan. Apakah Roy bisa bertahan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cy_Ud, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita Putus

Kini dua orang tengah memasuki Ruangan yang remang remang minim cahaya hanya disinari lampu pijar. Suasana ruangan itu sedikit mencekam dan aromanya kurang sedap.

Buuuk... Buuuhhk.... Bhuuuuk......

Pukulan demi pukulan terus terjadi. Terlihat seorang laki laki berbadan tidak begitu besar dengan tangan terikat keatas badannya tergantung dengan kaki juga terikat kebawah.

Laki laki itu diperlakukan seperti samsak hidup dan sudah mulai tidak berdaya dan cairan merah terus mengalir dari tubuhnya.

Pintu terbuka membuat orang yang memberikan pukulan itu berhenti dan menoleh kearah pintu terlihat dua orang pria memasuki ruangan tersebut.

"Apa dia sudah mau bicara??, ucap Norman datar.

"Belum tuan mereka berempat bungkam", jawab laki laki berbadan besar yang penuh keringat itu.

"Eng.... ini menjadi begitu menarik. Ini akan menjadi permainan yang sangat menarik sekali,Bimo bawa mereka masuk", ucap Norman memberi perintah kepada pengawalnya berkepala plontos itu.

Bimo segera bicara melalui Handy Talky dan tidak beberapa lama, dua orang wanita memasuki ruangan remang remang yang ditempati kelima orang pria yang berada disana.

Norman duduk disofa lusuh dalam ruangan tersebut dengan asap putih mengepul keluar dari mulutnya berasal dari rokok ditangannya.

Didepan Norman kini bersimpuh dua orang wanita berbeda usia. "Tidak perlu takut!!!! Siapa nama kamu dan berapa usia kalian??" ucap Norman tegas.

"Nama saya Rita tuan usia saya umur saya tiga puluh delapan tahun tuan, dan ini anak saya namanya Dini dia baru berusia belas tahun tuan," jawab wanita yang lebih tua dengam wajah takut dan saling berpelukan dengan anak gadis disampingnya.

"Apa pekerjaan mu, dan apa anak mu masih sekolah??" kembali Norman berucap.

"Saya bekerja sebagai buruh cuci tuan dan anak saya hanya sekolah sampai SMP tuan, karena masalah biaya dia tidak melanjutkan sekolahnya dan setahun ini berhenti sekolah tuan," dengan nada yang masih takut karena ruangan itu juga sangat mencekam.

"Eng..... Kamu masih lumayan bisa memuaskan anak buah saya dan anak mu bisa jadi bintang di tempat saya untuk saya jual pada pria berhidung belang yang lapar dengan gadis gadis belia," dengan nada datar dan asap mengepul dari mulut Norman berkata.

"Saya mohon jangan sakiti kami tuan!!! Kami tidak tau apa apa dan kenapa. Kami dibawa kesini tuan!!!" ucap Rita memohon dengan terus memeluk anak gadisnya setelah mendengar kata kata dari pria didepannya.

"Apa kamu mengenali pria yang tergantung itu??", tanya norman pada kedua wanita yang bersimpuh dihadapannya sambil menunjuk pada laki laki tengah tidak sadar karena dihajar abis abisan oleh anak buah Norman.

Seketika Rita diam menatap pada laki laki yang tergantung itu. Wajahnya sulit dikenali karena berlumuran darah.

Byyuiiiiiuuuuuuuaaaaaarrrrrr....

Seember air menyiram tubuh pria yang tergantung itu. Membuat dirinya sadar dari pingsannya.

"Mas Kardi ucap Rita...,tuan dia suami saya tuan. Apa kesalahannya tuan??, ucap Rita dengan air mata mengiba.

"Itu alasannya kalian ada disini. Dia bersama tiga temannya mencoba melakukan pembunuhan terhadap ayah saya. Dua temannya sudah tidak ada keluarga lagi, dan satu lagi ada diruangan sebelah". Ucap Norman.

"Sekarang coba ceritakan tentang keluarga kamu!!!!!", ucap Norman.

Dengan berlinang Rita menceritakan kehidupan keluarganya yang hidup miskin dan harus bekerja sebagai buruh cuci untuk membantu perekonomian keluarga. Dan Sesekali matanya melihat sekilas pada laki laki yang tergantung tidak berdaya tidak jauh dari Rita duduk bersimpuh.

Rita juga menceritakan dulu suaminya mempunyai usaha jual beli motor bekas. Tapi kemudian mereka dijebak oleh teman suaminya sehingga mereka memiliki hutang yang sangat besar pada lintah darat. Yang tidak tau kapan selesainya.

"Begitu kondisi keluarga saya tuan. Dan karena itu juga anak saya yang pertama tidak tau keberadaannya sampai sekarang setelah di bawa oleh orang yang memberi kami hutang itu tuan", ucap Rita.

"Eng... Begitu menyentuh cerita kamu. Apa anak mu inj masih perawan??", ucap Norman datar.

Mendengar kata kata Norman membuat air matanya dan juga Dini anaknya mengalir deras dan wajah ketakukan menyertai dua wanita ibu dan anak itu. Sebagai orang yang sudah cukup umur pasti tau arah pertanyaan tersebut.

"Kenapa Bapak menanyakan keperawanan saya???", kali ini Dini angkat bicara walaw dengan rasa takut menyelimuti dirinya.

"Kamu sudah besar jangan belagak bodoh, Dio bawa dia", perintah Norman dengan nada kasar yang di ikuti oleh anak buahnya membawa gadis belia itu dan ruangan dihiasi oleh tangisan dari kedua wanita dan suara tak jelas dari Kardi yang tergantung dan mulutnya tersumpal. Menambah suasana ruangan itu menjadi makin mencekam.

Rita bersimpuh dikaki Norman dengan isak tangis namun Norman belagak acuh. "Kamu kenapa nangis saya tidak peduli sekarang kamu yang harus melayani anak buah saya didepan suami kamu", ucap Norman dengan tegas dan dua orang anak buah Norman memegangi Rita dan menidurkannya dan mengikat kedua tangan dan kedua kakinya di sebuah ranjang kecil di ruangan tersebut.

Ditempat lain kini Clara telah mengganti phone cellnya. Tapi begitu nomornya aktif sebuah panggilan masuk dan langsung tertera nama orang yang tidak di harapkan. Di phone cell barunya tertera nama "My Boy Friend" membuat Clara berdecak malas untuk mengangkatnya.

Tapi setelah sekian kali panggilan masuk dengan nama yang sama akhirnya dengan malas Clara mengangkatnya juga.

"Mau apa lagi kamu???", ucap Clara ketus.

"Sayang akhirnya nomor kamu aktif juga. Sayang aku mohon maafin aku, aku khilaf sayang. Aku mohon maafin aku ya sayang. Aku akan lakukan apa saja agar kamu mau maafin aku", ucap Vino kekasih Clara memohon.

"Oke... Kamu mau melakukan apa saja agar aku bisa maafin kamu kan??", jawab Clara ketus.

"Iya sayang. Aku akan lakukan apa aja dan bakal mengabulkan semua permintaan kamu sayang," bujuk Vino pada Clara.

"Baik lah, sekarang berhenti panggil aku sayang dan mulai detik ini kita putus!!!!", ucap Clara tegas dan penuh emosi serta langsung memutuskan panggilan telepon tanpa mendengarkan kata dari si penelepon.

Dengan bulir bening menetes di sudut matanya Clara menutup mukanya dengan kedua tangannya. " Ini adalah yang terbaik, lebih baik aku tahu lebih dulu dari pada nanti setelah jadi istrinya. Terima kasih tuhan semoga ini adalah jalan yang terbaik", monolog Clara bicara sendiri.

Setelah menenangkan diri entah mendapat dorongan dari mana tiba tiba dirinya langsung saja menekan nomor Roy dan ingin sekali mendengar suara pemuda tersebut untuk menenangkan hatinya yang gundah. Entah mengapa dari tadi dirinya selalu memikirkan pemuda yang baru saja dia kenal tersebut. Namun, panggilannya tidak kunjung terhubung nomor tersebut tidak aktif.

Roy kini tengah tertidur lelap di kamar yang disulap menjadi ruang rawat untuk dirinya di apartement tante Tati setelah meminum obat. Dan wanita cantik yang masih menawan di usia yang tidak lagi muda itu masih setia menemaninya.

Setelah memastikan Roy terlelap dengan tenang tante Tati beranjak dari tempat duduknya.

"Aku tinggal kamu sebentar ya Roy. Nanti aku akan balik lagi", ucap tante Tati sambil mengecup kening pemuda yang tengah terlelap itu.

"Amel aku pergi dulu sebentar, semua keperluan untuk kebutuhan kamu dan makanan sehat untuk keponakan saya semuanya ada di dapur. Disini tidak akan ada tamu, jadi jika ada yang mengetok pintu jangan pernah di buka. Kalau kamu mau pesan makanan online nanti akan ada yang mengantarkan kesini setelah mengkonfirmasi sebelumnya kepada kamu via telpon disini. karena apartement disini merupaka private peace." Ucap tante Tati menjelaskan pada perawat yang ditugaskan untuk merawat dan menjaga Roy yang bernama Amelia Kusuma Ariani.

"Baik Buk saya akan menjaga Mas Roy dengan baik", jawab Amel sopan.

"Saya pergi dulu saya titip keponakan saya ya Mel", ucap tante Tati yang kemudian berlalu meninggalkan ruang apartementnya.

Karena hari telah sore sudah waktunya bagi Amel sebagai perawat pribadi Roy untuk membersihkan badan pasiennya. Amel memasuki kamar tempat Roy berbaring lengkap dengan perlengkapannya.

Kini Amel berada disamping Roy dirinya terdiam sejenak menatap lekat pada wajah pria yang sedang berbaring tertidur lelap karena pengaruh obat. Seketika dirinya tersenyum dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

Saat wanita paras manis berkulit sawo matang cerah itu memulai membersihkan tubuh Roy dari keringat yang melekat dimulai dari bagian wajah terus ke badannya dengan handuk kecil yang dibasahkan. Saat usapan lembut itu tiba di bagian dada, Amel langsung menelan Salivanya karena dirinya mengagumi bentuk tubuh Roy yang berotot berisi.

Dia terus melanjutkan pekerjaannya dengan hati hati di bagian yang terbalut perban, hingga dirinya kini menyingkapkan selimut yang menutupi bagian tubuh pasiennya bagian bawah. Amel terkejut dan beberapa kali menelan salivanya menikmati pemandangan  didepannya.

1
Takagi Saya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Pratama Arya: ya kak.. ditunggu dulu ya kak...🙏🙏🙏
total 1 replies
swaggy
karya ini layak dijadikan film, semoga sukses terus thor ❤️
Pratama Arya: terima kasih kak... 🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!