Sinopsis
Darren Mahendra, seorang CEO muda yang tangguh dan berdedikasi, namun memiliki latar belakang yang kompleks. Meskipun bukan pewaris utama keluarga Syailendra, ayahnya mempercayakannya untuk mengelola perusahaan. Ini membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan dirinya.
Kehilangan ibunya secara misterius masih menghantui pikirannya, dan dia terus mencari kebenaran. Pertemuan kembali dengan Dokter Aqila, adik angkatnya, membawa sedikit kelegaan dalam hidupnya. Aqila memiliki kepribadian yang ceria dan peduli, membuat Darren merasa nyaman di dekatnya. Tanpa disadari, Darren mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dengan Aqila.
Apakah Aqila akan menjadi sumber kekuatan baru bagi Darren? Ataukah dia hanya melihat Darren sebagai kakak angkatnya? Bagaimana Darren akan menghadapi tantangan sebagai CEO muda yang bukan pewaris utama?"
Disarankan untuk membaca karya "DINIKAHI DUDA KAYA" terlebih dahulu ya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emosi
Setelah Putranya berkata demikian mengenai Tuan Miko, akhirnya Sagara memerintahkan anak buahnya untuk segera mancari tahu informasi tentangnya, Jhon yang mendapatkan panggilan mendadak dari Sagara, ia bergegas kembali ke jakarta bertepatan dengan masa cutinya yang telah habis.
Seperti biasanya, Jhon selalu bisa Saga andalkan disaat situasi seperti ini.
Rumah Sakit Harmony
Hari ini Aqila cukup kelelahan dengan pekerjaannya karena jumlah pasien yang membludak, beruntungnya Dokter Arthur memerintahkan Aqila untuk beristirahat sejenak.
"Saya tidak apa-apa Dok, sebaiknya kita lanjutkan pemeriksaan pasien berikutnya!" ucapnya mantap.
"Kau yakin atas ucapanmu itu La?" tanya. Dokter Arthur ragu.
"Sangat yakin Dok, masih ada lima pasien lagi yang masih menunggu, kasihan juga kalau terlalu lama menunggu di ruang tunggu pasien!"
"Yasudah, jika itu sudah menjadi keputusanmu aku ikuti saja kemauanmu, kau itu sangat keras kepala, tapi itu yang aku suka dari dirimu, kau type wanita pekerja meras dan tidak mudah menyerah serta sangat mandiri!" Dokter Arthur malah terus memuji Aqila, sedangkan Aqila tidak menanggapinya.
"Sudahlah Dok, kalau kebanyakan ngobrol kapan selesainya!" tegurnya menatap tidak suka.
Dokter Arthur malah menghela napasnya sejenak, ia sampai menggeleng atas sikap Aqila yang selalu jutek padanya.
Akhirnya Aqila dan Dokter Arthur melewati waktu jam makan siang mereka, namun keduanya merasa sangat lega karena tugas memeriksa pasien sudah selesai.
Aqila mencoba meregangkan ototnya di atas kursi di dalam ruang praktek, kali ini otot-ototnya serasa kaku, terutama di area pundaknya.
"Aduh...kenapa rasa pegalnya tidak bisa hilang sih!" keluhnya sampai mendesah kesal.
Lalu Aqila bergegas pergi menuju kantin, ia mencoba membuka ponsel miliknya dan mencari sesuatu di dalamnya, ternyata siang ini tidak ada pesan ajakan makan siang dari kakaknya, padahal Aqila sudah menunggunya sedari tadi, kemudian ia mencoba mengalihkan kesedihan nya dengan cara memainkan ponsel canggih miliknya sambil menunggu pesanan makan siangnya datang, Aqila mencoba menggulir laman sosial medianya, pikirnya mungkin saja ada sesuatu yang menarik di sana, dan ia mencoba mencari akun milik Maura, lalu jari jemarinya dengan lincah menari-nari di atas layar ponsel, kemudian ia menemukan sesuatu yang menarik di sana, dimana dirinya tidak percaya dengan apa yang sudah ia lihat.
"Waw, views video yang Maura garap tempo hari telah mencapai lebih dari 1M, amazing sekali!" lalu Lala mulai memutar video yang berdurasi tiga menit itu. Lala sempat terpana serta terpukau atas hasil video yang telah di buat oleh Maura dan juga Tim suksesnya.
"Ya ampun, ternyata benar apa kata Maura dan tim yang lainnya, jika aku dan Kak Darren terlihat serasi dan seperti sepasang kekasih betulan, aish... kenapa aku jadi malu sendiri sih?" wajahnya mendadak merona saat melihat video romantis dirinya bersama degan Darren, ditambah sountrack musiknya yang sangat indah dan romantis serta kata-kata mutiara yang tersirat di dalam video tersebut, seolah telah menyampaikan makna, apa arti cinta sesungguhnya, dan sangat menyentuh hati, dengan Tema yang sudah Maura tentukan yakni "Love is Never Lost" benar-benar membuat siapapun yang melihatnya akan merasakan takjub.
Saat Aqila sedang asik menikmati video dari dalam ponsel canggihnya, tiba-tiba saja ada yang datang dan menyapanya.
"Hallo Nona cantik, akhirnya kita bertemu lagi secara kebetulan di tempat ini, dan waw....aku terkejut saat tahu jika dirimu adalah seorang Dokter, amazing sekali!" kali ini Steven mencoba merayu Aqila.
Aqila menoleh sejenak,ia terkejut saat melihat pria yang di katai sebagai playboy cap gayung oleh Maura tepat berada di hadapannya.
"Kau, ngapain di sini?" tanyanya sampai melotot, lalu Aqila buru-buru menyudahi adegan menonton video di dalam ponselnya.
Dengan seenaknya Steven duduk berhadapan dengan Aqila.
Tak lama kemudian, makanan yang Aqila pesan telah datang, tadinya ia sangat berselera untuk makan siang, tapi setelah melihat Steven, tiba-tiba selera makannya berubah menjadi hilang.
"Wah, rupanya kau belum makan siang ya Cantik, sini biar aku yang suapi!" kali ini sikap Steven sudah sangat keterlaluan menurut Aqila, ia menjadi semakin geram di buatnya.
Dengan seenaknya Steven meraih semangkuk soto dan menuangkannya ke dalam piring yang berisikan nasi hangat dan di taburi oleh bawang goreng.
ingin sekali rasanya Aqila memarahi pria dihadapannya yang telah bertindak seenaknya.
'ish...dasar pria sinting, sebenarnya apa maunya? Kenapa ia terus saja mengganggu ku?' keluhnya dalam hati
"Ayo sayang coba buka mulutmu, aaaa....!" perintahnya sambil mengasongkan satu sendok nasi plus soto dengan irisan daging di atasnya.
Aqila mulai mengepalkan kedua tangannya, wajahnya sudah berubah menjadi merah padam karena menahan rasa kesal sedari tadi,hilang sudah kesabarannya dan tinggal menyisakan amarahnya yang sudah membuncah.
"Hey, kalian sedang apa di sana? Tegur Dokter Arthur sembari membawa tote bag berisi makanan yang sengaja ia beli dari luar, dan bermaksud untuk ia berikan kepada Aqila yang rencananya ia akan mengajaknya makan siang bersama, namun pemandangan tidak menyenangkan telah menyuguhkan penglihatannya, apalagi pria yang saat ini berada di dekat Aqila berusaha untuk menyuapi makanan kepadanya, Dokter Arthur pun merasa jengah dibuatnya.
Dengan langkah yang cepat ia segera mendekat, sedangkan Steven ia tampak kesal atas kehadiran Dokter Arthur yang ia anggap sebagai pengganggu.
Tapi bagi Aqila kali ini, dokter Arthur dianggap sebagai dewa penolongnya.
"Hey, kau itu siapa? Seenaknya saja menganggu kesenangan ku!" tegur Steven sambil menunjukan sorot matanya yang nyalang karena kesal
'Fyuuhhh...untung ada Dokter Arthur, akhirnya aku bisa terselamatkan dari pria tidak waras ini, benar-benar sangat memuakkan, kenapa juga ia bisa berada di sini? Darimana ia bisa tahu aku bekerja di sini? Aneh." Batinnya mulai bingung.
Tak lama, Siska muncul seorang diri tanpa di temani oleh duo temannya yang super rese.
"Duh kak Steven, aku cari kemana-mana rupanya kakak ada disini, ngapain sih kak?" sekilas Siska menatap sinis ke arah Aqila.
"Datang satu pengganggu, sekarang muncul satu lagi, aish... sepertinya semesta tidak mengijinkan kita untuk berduaan sayang!" dengan seenaknya Steven memanggil Aqila dengan sebutan sayang.
"Barusan kakak bilang apa pada wanita ini hah, Sayang? Please deh kak, selera kakak kenapa jadi berubah seperti ini sih, apa yang kakak lihat dari wanita macam ini!" tunjuk Siska tepat ke arah Aqila, sontak Aqila merasa sangat jengkel atas sikap kakak beradik yang telah membuat emosinya semakin meledak-ledak.
Brak!
"Sudah cukup, hentikan perkataanmu itu! Kalian berdua telah menganggu acara makan siang ku!" seketika Aqila dengan penuh keberaniannya telah menggebrak meja di hadapan mereka dan Dokter Arthur dibuat terkejut atas kejadian ini, ia tidak menyangka jika Aqila akan semarah ini, seumur-umur ia belum pernah melihat Aqila bersikap kasar.
'Tidak kusangka kalian adalah sepasang kakak beradik yang sangat menyebalkan!' gerutunya dalam hati.
Lalu disaat yang bersamaan Darren tiba-tiba saja muncul dan tepat berada di belakang Aqila, Siska yang menyaksikan pria yang selama ini disukai nya mencoba merapihkan penampilannya, lalu ia berusaha mendekat.
"Kak Darren, lama kita tidak berjumpa ya, bagaiman kabarmu sekarang kak?" tanyanya dengan kedua bola matanya yang berbinar.
" Hemmmm...kabarku baik!" jawabnya sinis
Aqila tampak keheranan saat melihat tingkah laku Siska terhadap kakaknya.
Kemudian Darren meraih tangan sang adik.
"Apakah tugasmu sudah selesai La?"
"Sudah kak, setelah ini aku sudah di perbolehkan pulang!"
"Yasudah, kakak antar kamu pulang!" kemudian Darren membawa pergi Lala begitu saja.
"Hey, kenapa kau membawa Dokter Aqila? Dasar kau pria yang sangat posesif, sikapmu tidak mencerminkan sebagai seorang kakak yang melindungi adik perempuannya, tapi tepatnya seperti seorang kekasih." cerocos Dokter Arthur sambil mendengus kesal, tapi sayangnya baik Darren dan juga Aqila, keduanya tidak menghiraukannya. Sedangkan Siska, ia terlihat sangat kesal dan juga tidak percaya jika Darren dan Aqila adalah kakak beradik
"Mereka itu bukanlah kakak beradik sungguhan, setahuku Daren dan Dokter Aqila tidak memiliki ikatan darah." ujar Steven sembari tersenyum hambar.
'Aku rasa kau telah jatuh hati dengan adik angkat mu sendiri Darren Mahendra, dan aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, kau tidak berhak bahagia, dan kau harus membayar mahal atas semua perbuatan ibumu!' geramnya dalam hati.
Bersambung...
☘️☘️☘️☘️☘️
wah Daren boleh diharapkan oleh Saga utk mngurusi perusahaan.