Time Travel Terlempar Ke Masa Depan

Setelah menunggu lama namun yang di tunggu tak kunjung kembali akhirnya ibu dan anak itu pulang ke rumah mereka, begitu juga dengan Nella dan Dimas yang juga kembali.

Mereka berempat sangat kecewa sekali karena tidak bisa bertemu Xia untuk melampiaskan kekesalan mereka.

Meskipun begitu mereka tidak menyerah keesokan harinya mereka kembali ke rumah Brian untuk mencari Xia lagi, namun kembali kekecewaan yang mereka rasakan karena kembali tidak bisa bertemu Xia.

Semua yang bekerja di rumah Brian selalu memberi berbagai alasan sehingga setiap hari kedua Ibu dan anak itu tidak dapat menemukan orang yang ingin mereka tindas.

Dan hari ini kedua ibu dan anak itu kembali datang, dan kembali semua yang bekerja memberi alasan kalau hari ini Xia dan putranya berlibur ke desa halaman Xia, dan itu sungguh membuat kemarahan kedua perempuan itu memuncak sampai ke ubun - ubun.

" Pergi ke desa mana mereka bi? " tanya bu Rita terlihat jelas raut marah wajahnya saking emosinya.

" Saya juga tidak tahu nyonya besar, nyonya tidak bilang hanya pamit bilang mau liburan ke desa saja " sahut maid sambil menunduk takut melihat kemarahan nyonya besarnya.

" Dasar tidak tahu diri sekali perempuan kampung itu, awas nanti dia tidak akan ku lepaskan dia " sungguh bu Rita begitu sangat marahnya sekarang.

" Mungkin dia sengaja menghindar dari kita ma, makanya setiap kali kita kesini dia sudah tidak ada di rumah, dia selalu pergi sebelum kita datang, untuk apa lagi coba, kalau tidak untuk menghindari kita " kata Lila tak kalah kesalnya.

" Kamu benar Lila, tapi bagus lah, biarkan dia pergi, syukur - syukur sampai Brian pulang dia belum kembali, jadi kita bisa bilang ke Brian kalau dia pergi dari rumah ini dengan pria lain, dengan begitu pasti Brian akan sakit hati, langsung saja kita suruh Brian menceraikan perempuan miskin itu. " ucap bu Rita dengan yakinnya.

" Mama benar, kalau pun dia kembali sebelum kakak pulang, kita kembali usir saja dia agar dia pergi meninggalkan rumah ini, dengan begitu kita tetap bilang ke kakak kalau perempuan itu memang pergi dengan kemauannya sendiri " ujar Lila juga menambahkan.

" Kamu benar, tidak bisa di biarkan lagi perempuan itu, awas nanti dia. Ayo kita pergi saja sekarang, untuk apa juga kita di sini, mangsa kita tidak ada di tempat " Bu Rita pergi dengan kesalnya.

" Mama benar, ayo kita pulang " Lila juga berpikir sama.

Sehingga kedua ibu dan anak itu kembali pulang dengan kekecewaan mereka karena kembali tidak bertemu dengan Xia.

Melihat itu semua yang bekerja geleng-geleng kepala.

" keterlaluan sekali mereka, ko ada ya mertua dan ipar jahatnya seperti itu, kasihan nyonya " kata salah satu maid yang bekerja di rumah Brian itu.

" Kamu benar, tuan Brian sudah tahu sekarang, makanya tuan sendiri yang bertindak dengan menyuruh kita mengatakan berbagai macam alasan agar mereka tidak tahu keberadaan nyonya sekarang " kata maid yang lainnya.

" Benar, tapi sampai kapan, nanti setelah nyonya kembali pasti akan mengalami hal yang sana lagi kalau tidak ada tuan di sampingnya " kata maid itu lagi.

" Kamu benar, semoga saja kali ini tuan segera mengatasinya agar nyonya tidak kembali di tindas oleh nyonya besar dan nona Lila " katanya lagi.

" Mm kamu benar, semoga saja begitu kasihan sekali nyonya " mereka semua mengangguk mengiyakan.

Sungguh semua yang bekerja di rumah Brian itu sangat merasa kasihan pada nyonya mereka, karena mereka sangat tahu kalau tuan mereka itu sangat mencintai istrinya, tapi ibu dan adiknya malah tidak bisa menerima dan hanya berpura-pura baik di depan tuan mereka saja tapi di belakang sungguh berbanding terbalik dengan yang sebenarnya.

Tidak terasa lima belas hari berlalu semenjak kepergian Brian dan keluarga kecilnya berlibur, dan kini mereka kembali lagi ke kota mereka.

" Bagaimana Rafa senang kan kita liburan? " tanya Brian saat dalam perjalanan pulang ke kota mereka.

" Senang sekali pah, nanti kita liburan lagi ya " sahut anak kecil itu.

" Tapi ingat kata papah, kalau nenek dan tante Lila tanya ke Rafa habis liburan kemana, Rafa harus jawab kalau Rafa habis liburan ke desa bersama mama saja ya " kata Brian lagi.

" Benar nak, Rafa bilang saja begitu ya " ucap Xia juga.

" Baik pah mah, nanti Rafa akan bilang seperti itu sama nenek dan tante Lila. " putra semata wayang Brian dan Xia itu mengerti yang di katakan kedua orang tuanya.

" Bagus, terimakasih sayang anak mama memang pintar " Xia langsung memeluk putranya itu karena bisa mengerti mereka.

Melihat itu Brian tersenyum bahagia melihat keduanya, dan merasa sedikit khawatir tentang bagaimana nanti setelah istrinya sampai di rumah.

Setelah beberapa jam akhinya mereka bertiga sampai di rumah mereka, langsung saja Brian membawa istri dan anaknya masuk kedalam rumah mereka.

Sedangkan bu Rita dan Lila serta Nella dan Dimas tidak berani datang lagi ke rumah itu, karena pemiliknya sudah kembali.

Jadi mereka kembali menyusun rencana lainnya lagi karena rencana sebelumnya selalu gagal tidak ada yang berhasil satu pun.

" Bagaimana ini ma, kak Brian sudah kembali apa kita kerumah kak Brian sekarang, kan perempuan kampung itu belum kembali jadi kesempatan kita untuk menghasut kak Brian " kata Lila.

" Tentu saja, ayo kita ke tempat kakak mu sekarang " langsung saja bu Rita melaksanakan idenya selanjutnya.

" Ayo " Lila juga tidak sabar dan langsung saja keduanya pergi ke rumah Brian, meskipun sudah di larang tetap saja mereka berdua datang.

Sementara di rumah Brian, saat ini Xia dan Brian sedang membersihkan diri di kamar mereka, begitu juga dengan Rafa yang sudah beristirahat di kamarnya.

Tiba-tiba kedua ibu dan anak itu datang langsung mencari keberadaan Brian.

" Dimana Brian bi? " tanya bu Rita setelah sampai di rumah Brian.

" Tuan beristirahat di kamar nyonya besar, beliau baru saja datang " sahut bibi pelayanan itu.

Tanpa berkata lagi langsung saja bu Rita dan Lila menuju ke kamar Brian.

" Brian buka pintunya mama mau bicara Brian... " panggil bu Rita sambil terus mengetuk pintu kamar utama.

Tok tok tok..

" Brian... " panggil bu Rita lagi sambil terus menggedor - gedor pintu itu.

Sampai Brian terganggu istirahatnya saking berisiknya ibunya itu memanggilnya.

Dan mau tidak mau Brian membuka pintu kamarnya.

" Ada apa ma? " tanya Brian setelah membukakan pintu kamarnya.

" Ayo keluar dulu nak, mama mau bicara sama kamu " ajak bu Rita yang langsung menarik tangan anaknya itu menuju ke ruang tamu.

" Mau bicara apasih mah " sungguh Brian sangat malas sekali menghadapi ibunya itu sekarang.

Tapi karena sudah di tarik di bawa ibunya ke ruang tamu, mau tidak mau Brian mengikutinya.

Sedangkan di kamar Xia baru saja keluar dari kamar mandi, dan sempat melihat suaminya di bawa ibu mertuanya pergi, langsung saja Xia bergegas berpakaian lalu menguping apa saja yang akan ibu mertua dan iparnya itu lakukan dan katakan pada suaminya.