NovelToon NovelToon
KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:841
Nilai: 5
Nama Author: enjels

Kimmy, mahasiswi semester 3 yang nekad bunuh diri akibat ibunya meninggal. sikap bodohnya ini membawanya masuk ke rumah sakit. di rumah sakit inilah, perjumpaan Kimmy dengan seorang dokter tampan bernama Nico.
Adalah Snowdrop yang, yang berwarna putih yang hanya tumbuh di musim dingin. berawal dari bunga itu, Kimmy sering bertemu dengan Dokter Kimmy. Seiring bergulirnya waktu, Kimmy jatuh cinta pada dokter tampan tersebut.
Di tengah perasaan cintanya pada Nico, sahabatnya Max mengungkapkan cinta pada dirinya. Kimmy kebingungan karena Max yang ia anggap sebagai sahabatnya sendiri. Bersamaan itu pula tanpa Max sadari, Jeslyn sahabat karibnya diam-diam juga memendap cinta pada Max.
Sementara itu Kimmy justru resah dengan perasaannya. sebab sikap Nico yang selalu perhatian dan baik hati, tidak juga dibarengi ungkapan cinta. hingga akhirrnya kenyataan pahit pun harus dia terima. dimana Nico menganggap Kimmy sebagai adik sendiri. Sebab Kimmy mirip dengan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Kimmy mengerjapkan matanya pelan-pelan. Kepalanya terasa pusing akibat benturan  yang dilakukan oleh Devita. Mata Kimmy masih melihat ke sekililing ruangan itu dan berpikir keras karena dia tidak tau dimana dirinya sekarang.

Ruangan ini tampak sama dengan ruangan Nico tetapi Kimmy sangat yakin bahwa ini bukanlah ruangan dokter itu.

"Kau dudah siuman?" Sapa seseorang. Kimmy kaget saat mendapati Marvin ada di depannya.

"Dokter Marvin? bagaimana kau bisa...."

"Aku menemukanmu pingsan di koridor rumah sakit dekat ruangan Nico. Sebenarnya apa yang terjadi denganmu sampai-sampai kau mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhmu?" tanya Marvin ingin tau.

Limmy menyandarkan tubuhnya pada tempat tidur pasien. Pikirannya melayang pada kejadian ebberapa jam yang lalu. Air mata Yang sudah berhenti kini seolah ingin keluar lagi dari mata sayu milik Kimmy.

"Kau tidak jatuh bukan? Luka memarmu itu disebabkan kekerasan dari seseorang bukan? katakan padaku siapa yang melakukan itu padamu!" ucap Marvin lagi.

Kimmy belum mampu berbicara. Ia masih terdiam dan kaku untuk mengeluarkan suara.

"Apa Nico yang melakukan itu padamu?'

"Bukan" Jawab Kimmy akhirnya.

"Lalu siapa yang membuatmu seperti ini Kimmy? Pasri semua ini ada hubungannya dengan Nico bukan?"

Kimmy tak bisa memungkiri bahwa ucapan Marvin sangat tepat mengenai sasaran.

"Aku... bolehkah aku bercerita padamu Dokter Marvin? Setidaknya ini yang bisa kulakukan karena aku tak bisa menyampaikan ini secara langsung pada Dokter Nico"

"Bicaralah. Sekalipun kita tidak saling mengenal, kau bisa bercerita padaku mengenai Nico"

Kimmy terdiam sejenak, memikirkan kata-kata yang akan ia ungkapkan pada dokter yang ada dihadapannya.

"Kau pasti tahu tentang Merlyn bukan?" tanya Kimmy parau

Marvin memusatkan perhatiannya pada gadis itu saat Kimmy memanggil nama orang yang sangat disayanginya.

"Apa Nico sudah menceritakannya padamu? tanya Marvin balik bertanya.

Kimmy mengangguk. Ia memluk lututnya sambil kembali menangis,

'Aku menyayangi Dokter Nico. Tetapi Dokter Nico hanya menginginkan aku untuk menjadi pengganti adiknya, Menjadi Merlyn untuknya.

Mungkin ini juga salahku karena aku tak pernah benar-benar menyatakan perasaanku padanya. Belakangan ini jalanku terasa buntu. Aku memutuskan untuk berpura-pura sakit di depan Dokter Nico agar aku bisa dekat dengan Dokter Nico dan aku bisa mendapatkan perhatian nya dan membuat Dokter Nico menjauhi Dokter Devita. Awalnya aku mengira semuanya baik-baik saja, tetapi ternyata dokter Nico mengetahui hal ini dan menganggap aku sebagai pembohong.

Kimmy menghela nafasnya panjang. Ia mencoba kuat untuk menceritakan semuanya pada Marvin.

"Tadi siang aku melihat Dokter Devita berkencan dengan laki-laki lain. Awalnya aku pikir laki-laki itu hanya saudara Dokter Devita. Tetapi pirkiraanku seketika berubah saat laki-laki itu memanggil Dokter devita dengan panggilan sayang. Aku emncoba memberitahu Dokter Nico tetapi Dokter Nico malah menamparku dan mengataiku sebagai pembohong.

Kimmy menangis semakin kencang. Ia sudah  tidak bisa menyembunyikan tangisnya lagi di depan Marvin.

"Lalu siapa yang membuat tubuhmu memar seperti itu? Nico hanya menamparmu bukan?"

"Dokter Devita mengancamku dan menyuruhku menjauh dari Dokter Nico. Ia menghempaskanku ke dinding hingga kepala dan punggungku terbentur. Ia juga mencengkram tanganku dengan sangat kuat. Aku ingin mengatakan semua itu pada Dokter Nico, tetapi Dokter Nico tidak mempercayaiku. Ia terlalu menganggap Dokter Devita sebagai malaikatnya".

Marvin perlahan merasa iba dengan apa yang terjadi pada gadis didepannya. ia mengusap rambut gadis itu dengan lembut. Lambat laun Kimmy memeluk Dokter Marvin karena tak sanggup untuk menahan rasa sakitnya sendiri.

"Menangislah jika itu membuatmu marasa lebih baik. tapi jangan berlarut-larut dalam masalah ini Kimmy. Aku akan emmbantumu menjelaskan semua pada Nico.

Kimmy melepaskan pelukannya tiba-tiba. Ia memandang Nico dengan tatapan memohon.

"jangan.... tolong jangan beritahu Dokter Nico tentang perasaanku padanya. Mulai hari ini aku sudah menyerah pada perasaanku Dokter Marvin. Mungkin hari ini adalah hari terakhir untukku menginjakkan kaki di rumah sakit ini.

"Apa maksudmu? Kau tidak berniat untuk melakukan hal bodoh bukan?" Tanya Dokter itu penuh selidik.

"Bukan... tentu tidak!. Aku hanya berniat untuk menjauh dari Dokter Nico. Aku ingin memaknai semua ini dengan lebih tenang. Percuma saja aku berada di dekatnya jika dia selamanya membuatku sakit karena tidak bisa kumiliki. Aku perlu waktu untuk belajar hidup tanpanya. Aku harap, keputusanku ini adalah yang terbaik untukku dan dokter Nico".

Marvin mencerna perkataan Kimmy baik-baik. Tangannya bergerak untuk meyeka air mata yang menggenang di mata Kimmy.

"Baiklah jika itu emmang keputusanmu Kimmy".

Marvin membantu Kimmy untuk turun dari tempat tidur pasien dan emngantarkan gadis itu pulang. Sebelum Kimmy melangkah ke arah parkiran ia sempat memandang taman rumah sakit yang kini tertutupi salju tebal. Bunga snowdrop belum nampak pada tumpukan salju itu. Kenangan kenangan bersama Nico kini melekat dalam pikirannya seiring dengan langkahnya yang menjauh dari rumah sakit itu.

"Bunga-bunga snowdrop kuharap kalian tetap mekar walau tak mungkin untuk melihat kalian lagi' Gumam Kimmy pelan.

Kimmy membuka pintu rumahnya dengan lemas. Rupanya ayahnya sudah pulang sejak tadi sore. Kini ia sedang ada di ruang tamu sambil duduk dan menonton televisi. Kimmy berjalan gontai tanpa menyapa ayahnya namun sang ayah melihat kondisi putrinya yang sangat lain dari biasanya.

"Kimmy apa yang terjadi denganmu?" ucap ayah Kimmy saat putrinya menghampiri dia di ruang tamu.

Kimmy bungkam. yang bisa ia lakukan hanya melangkah ke kamarnya dengan langkah pelan seolah tak ada kekuatan lagi. Tepat saat berada di kamar gadis itumenutup pintu kamarnya rapat-rapat dan duduk di sudut tempat tidur sambil menangis lagi. Rupanya luka dari Nico cukup membuatnya benar-benar frustasi dan sakit hati. Jari-jari kecil menekan tombol ponsel warna pink dengan cepat. Ia menghubungi seseorang yang merupakan salah satu seniornya.

"Halo kak Kimmy"

"Halo Kak Daven, kapan tim utnuk pertukaran pelajar akan berangkat ke Jepang kak ?"

'Bulan depan Kimmy. Dan besok finalisasi peserta yang ikut pertukaran pelajar. Apa kau berubah pikiran?"

"Iya kak... aku akan mendaftarkan diriku dalam mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar itu"

1
Enjelika Sidabutar
dia berusaha dengan baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!