NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.

Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.

Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)

Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

𖤓HAPPY READING𖤓

"Mana coba liat kamu nulis apa." Farhan mencoba mengintip apa yang Samy tulis di kertasnya.

"Eittss... kepo!" sebelum Farhan melihatnya Samy pun langsung menutupi kertasnya.

"Idih, rahasia amat." balas Farhan.

"Coba aku liat punya kamu!?" ujar Samy.

"Gak boleh." sahut Farhan sambil beranjak dari duduknya.

"Aduh... ada loh..." suara Alvin dari luar membuat Farhan dan Samy pun menoleh ke arah pintu.

"Alvin lagi ngapain tuh." Farhan pun segera membuka pintu kamar untuk memeriksa.

Setelah membuka pintu, ia melihat Alvin sedang berbicara dengan seseorang yang ternyata Adit.

"Lagi ngapain nih!?" tanya Farhan kepo.

"Ini Adit sepatunya hilang, tadi sih ada, waktu itu aku lihat." jawab Alvin dan diangguki Adit.

"Ada maling kali." ucap Farhan ceplas-ceplos.

"Ya kali! ada maling Han." tukas Alvin.

"Yasudah kalau kalian gak lihat sepatuku, aku pergi dulu iya.." Adit pun segera menuruni anak tangga.

"Apa jangan-jangan penunggu di sini yang nyembunyiin sepatunya." bisik Farhan pada Alvin.

"Apaansih kamu, GJ banget." ujar Alvin dan langsung masuk ke dalam kamar kembali.

"Aka!!! udah belum ke kamar mandinya." seru Alvin, tapi di dalam tidak ada sahutan sama sekali.

"Udah keluar belum sih Aka." gumam Alvin.

"Iya se penglihatan aku yang ada di dalam, saat kalian keluar Akara juga belum keluar masih di kamar mandi mungkin." ucap Samy sambil tangannya masih menulis sesuatu.

"Ah gak beres nih." Alvin pun mengetuk pintu kamar mandi, tapi di dalam tidak ada sahutan sama sekali, hanya ada suara keran yang mengalir.

"Aka!!" seru Alvin sambil mencoba membuka pintu kamar mandi tersebut.

"Gak ada suara heyy." Farhan dan Samy yang melihatnya pun ikut menghampiri Alvin.

Kesempatan dalam kesempitan sebelum menghampiri Alvin, Farhan mencoba mengintip kertas lamaran kerja milik Samy.

Ia terkejut bukan main, tapi itu nanti dulu lah.

"Aka buka dong, jangan bikin kami khawatir." teriak Farhan sambil menggedor pintu kamar mandi.

"Iy bener gak ada suara, apa jangan-jangan terjadi sesuatu." mereka berdua pun panik dan mencoba mendobrak pintu kamar mandi tersebut.

Beberapa kali mereka mendobrak sangat susah sekali, karena bahan pintu kamar mandi ini menggunakan kayu jati.

Sampai mereka mengeluarkan tenaga terakhir, dengan menunggu aba-aba, tiba-tiba ada suara orang membuka pintu yang membuat mereka bertiga menoleh secara bersamaan.

"Aka???" mereka bertiga di buat melongo tak percaya ketika melihat Akara yang baru saja memasuki kamar, jangan kan mereka Akara aja bingung melihat sahabat nya itu berjajar di depan kamar mandi.

"Kalian ngapain di sana?" tanya Akara heran.

"Ya seharusnya kami yang nanya, kamu ke mana aja!?" tanya Farhan sambil menghampiri Akara.

Farhan menepuk pundak Akara, ia melihat Akara dari ujung kaki sampai ujung rambut.

"Kakinya napak, mukanya gak pucat." gumamnya yang membuat Akara kembali bingung.

"Hey kalian ini ngapain sih, mau ngerjain iya..." balas Akara sambil duduk di atas kasur.

"Coba kamu jelaskan kamu habis ke mana Aka?" tanya Samy dengan tatapan serius.

Akara yang melihatnya pun sampai tersedak saat ia mencoba meminum air.

"Iya ke mana lagi, aku habis ke dapur ngambil minum." jawab Akara sambil memperlihatkan botol air di tangannya.

"### Terus yang ke kamar mandi siapa!?" tanya Alvin.

-

-

See you Again🥰

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
shiv: terimakasih kak sarannya/Pray/
shiv: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
shiv
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!