NovelToon NovelToon
Scandal Si Kembar

Scandal Si Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:593.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

"Lupa dengan malam itu? mau lari kemana? kau tidak bisa mengklaim bahwa dia putra adikku, Jenifer Felicia." Reino Arshaka Bernand.

Jalan hidup selalu jadi rahasia tidak ada yang tahu ke depannya bagaimana, seharusnya ini tak harus terjadi tapi itulah kenyataannya.

Jenifer Felicia (23 tahun) wanita berparas jelita dan seorang sekretaris perusahaan ternama menjalin hubungan dengan pria bernama Rakha Bernand, namun di suatu malam ia terlibat scandal dan memiliki seorang anak bersama Reino Bernand yang ternyata merupakan kembaran dari kekasihnya.

Lantas bagaimana dengan kelanjutan kisah mereka?
.
.

SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>



WARNING!!!
(Terjadi plagiarisme dipastikan akan menerima konsekuensinya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Adorn Corp..

Malam ini kembali lembur karena banyaknya yang harus diselesaikan seiring banyaknya kerjasama dengan pihak luar.

Jee masuk ke dalam ruang CEO dengan membawa teh hangat. "Ini silahkan tuan."

"Ya." Rei tampak sibuk mengotak-atik komputernya.

"Tak harus di ruang sekretaris di sini saja menginput data-datanya!." Tegas Rei tak menerima bantahan, pusing rasanya melihat sekretarisnya itu bolak-balik.

"Baiklah." Jee duduk di sofa melanjutkan tugasnya.

Keduanya sama-sama fokus.

Waktu terus berjalan hingga larut malam.

Sudut mata Rei melirik Jeni, pria tampan itu seketika teringat ucapan Rakha yang memintanya jangan terlalu berlebihan.

"Apa kau sibuk juga di rumah?."

Mendapati pertanyaan yang tiba-tiba Jee mengerutkan kening. "Bisa di bilang, ada apa tuan?." Balik tanya Jee.

"Tidak ada." Balas singkat Rei tanpa melirik sedikit pun.

"Haish! membuat penasaran saja." Tak suka Jeni.

"Apa kau tahan dengan posisi sekretaris ini?." Ujar Rei tiba-tiba lagi.

Jee seketika teringat ucapan Rei saat mabuk, dimana pria itu sengaja membuatnya terus sibuk agar tidak betah dan menjauh. Biasanya ocehan orang mabuk suka benar, dan Jee ingin mengetahuinya.

"Ini tanggung jawab saya, tapi jika tuan tak suka dengan saya sampai sengaja menambah beban kerja demi saya pergi, katakan saja." Ujar Jee dengan lantang ia tak mau juga jika hasil kinerjanya tak sesuai kriteria sosok Rei.

Rei mendengar itu seketika menoleh pada Jeni. "Apa yang kau ucapkan?."

"Bukankah tuan sengaja menambah beban kerja hanya karena ingin saya menjauh?."

"Dari mana kau dapat bualan itu?." Selidik Rei.

"Dari bualanmu saat mabuk kemarin."

"Ha!?." Rei seketika teringat setiap ucapan yang dilontarkan terhadap Jeni waktu mabuk.

"Ha he ho!." Batin Jee, jiwa tengilnya keluar karena kesal.

Namun tanpa sepengetahuan Jee, Rei ternyata sengaja menambah jam kerja karena ia tak suka melihat Jee menghabiskan waktu dengan Rakha diluar. Tidak ada sedikit pun memperlakukan seperti itu untuk ia menjauh.

Ini memang diluar dugaan Rei, telinganya merah. "Tidak ada, bukan itu maksudku."

"Jika aku tak suka dari dulu kau sudah ku pecat." Lanjutnya.

"Cih! semakin tak paham, dia benar-benar membingungkan!." Resah Jee dalam hati, ia tidak bisa menebak apa yang diinginkan dari atasannya itu.

"Tapi..."

Rei menoleh ke arah Jee. "Kenapa?."

Jee menghela nafas berat ia seperti menyiapkan diri untuk berani mengajukan pertanyaan itu. "Apa tak masalah jika kita mengobrol seperti ini?."

"Katakan."

"Kemarin kau membahas soal aku melupakan suatu hal, itu apa maksudnya?." Ujar Jee, tangannya sedikit berkeringat ditambah dengan tatapan tajam dari Rei.

"Menurutmu apa yang sudah kita lupakan?."

Deg!

Perasaan Jeni mulai tak karuan, pikirannya kemana-mana. Jika Rei mengingat kejadian malam itu kenapa tidak blak-blakan?.

Sudut bibir Rei terangkat, ia berdiri melangkah menghampiri Jeni. Wanita cantik itu jika malam ternyata jarang mengenakan pakaian formal yang menutup dada dan bentuk tubuh indahnya.

Rei mencondongkan tubuhnya ke arah Jee. Jika ditatap dengan jarak dekat seperti ini, kecantikan wanita itu memang benar-benar memabukkan.

"Tunggu, kenapa dia ini? jangan membuatku resah Rei!?." Batin Jee yang tak tahan jika harus bertatapan dengan wajah tampan itu.

Tangan Rei menyentuh dagu Jee mengangkatnya agar manik keduanya bisa bertemu, Jee menelan salivanya ia meremas ujung baju.

"Ini mungkin melewati batas, aku sudah berusaha menahan diri dan kali ini aku sudah tak bisa lagi...." Lirih Rei dengan sorot mata lemah, wajahnya tampak merah akan sesuatu yang selama ini ia tahan.

Tiba-tiba..

Cklek!

Deg!

"Apa yang sedang kau lakukan!!??." Rakha sontak menarik kerah Rei menjauhkannya dari Jee hingga terpojok.

Betapa terkejutnya Jeni mendapati hal ini, panik, cemas, takut, bercampur jadi satu. "Rakha!.."

Rakha yang berencana mengajak pulang bersama karena waktunya Jee pulang, tapi malah mendapati hal seperti itu.

"Kau melakukan sesuatu pada Jeni hah? atasan macam apa kau!!." Rakha naik pitam mendorong saudara kembarnya hingga mentok di dinding.

"Rakha stop!! kau salah paham!." Jee berusaha memisahkan.

"Salah paham apanya, dia sudah seenaknya sama kamu dan sekarang mau melakukan hal gila itu tidak benar Jee!."

Jeni menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Kau salah!! jangan seperti ini dia saudaramu..."

Rei tak membalas ia membiarkan dirinya diombang-ambing.

Greph!..

Jee langsung memeluk Rakha agar pria itu tak memukuli saudaranya. "Stop! aku mohon stop!." Pekiknya.

Rakha berhenti, nafasnya ngos-ngosan dengan tatapan masih penuh dengan amarah terhadap Rei.

Mata Jee berkaca-kaca menahan tangis karena begitu menegangkan. "Sudah, apa yang kau lakukan ini tak seperti yang kau pikirkan!."

Cengkraman pada kerah Rei terlepas, Rakha sadar akan perbuatannya.

"Tuan maaf, ayo Rakha.." Jee langsung membawa pergi pria itu dari ruangan CEO.

Rei terdiam atas apa yang terjadi, apa dirinya salah? kenapa rasanya sesak sekali? ini belum pernah Rei rasakan sebelumnya.

Tak lama sudut bibir Rei terangkat, ia tersenyum menyeringai penuh maksud. "Tapi dia akan tetap menjadi wanitaku, Rakha.."

1
Sri Rahayu
papa dan mantan istri mu kerja sama mencelakai istri mu Jeni, Rei
Sri Rahayu
mau selusin punya anaknya biar rame dan ga rebutan 🤩🤩🤩
Sri Rahayu
lanjut Thorr 🔥🔥🔥
Sri Rahayu
hadehhh bingung deh tu si Jenifer 😇😇😇
Sri Rahayu
kaget Rakha lihat Jeni dan Rei 😇😇😇😇😇
Sri Rahayu
setelah berakhir dgn Cassie....akan kah Rei memperjuangkan Jeni yg setahu ortu nya adalah kekadih Rakha 😇😇😇
Andariya 💖
cessi ketahuan kamu, selingkuh
Sri Rahayu
hahaha....jimat Rei KACAMATA KUDA nya Jeni 🤩🤩🤩🤩🤩
Andariya 💖
Luar biasa
Sri Rahayu
ayolah...rebutan Jee lah kalian 😆😆😆🤪🤪🤪
Sri Rahayu
nahh lo kepergok Rakha ternyata Rei juga nginep di kantor 🤩🤩🤩
Sri Rahayu
ihh Rei mau ngapain tu....melihat dada Jee langsung kemecer hahaha
Sri Rahayu
wah...Rei jadi pengen tau tuh ttg Jee 🤩🤩🤩
Sri Rahayu
apa yg Rakha pikirkan dgn sikap Rai terhadap Jee 😇😇😇
Sri Rahayu
wahhh Ray mulia mengingat masa lalu ketika dia tidur dgn srorang pr....semoga terkuak segera 😘😘😘
Sri Rahayu
cembokor si Cassie lihat sekretaris.suami nya yg cantik sexi....gimana kl tau bahwa.suaminya punya anak dgn Jeni bisa kelojotan itu si Cessie 🤩🤩🤩
Sri Rahayu
iya memang Noah anak mu juga Rakha... karena Noah sebenarnya anaj saudara kembar mu 🤩🤩🤩😇😇😇
Lala
udah 4 novel sama ini. seru seru novel nya Thor. semangat selalu Thor
Juan Sastra
kisah yg indah,,konplik pun ringan saja..keren thorr 👍👍
Juan Sastra
kasihan kau damian,, menangis di hari tua mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!