Adinda Rosalina suhendri (18 Tahun ) terpaksa menggantikan kakaknya yang kabur di hari pernikahan , dia harus menikahi seorang pria bernama Elang Adyatama seorang duda 3 kali kawin cerai.
" What ! kenapa harus Dinda sih , mama yang bener aja jangan lawak dong ma . Lagian Dinda itu masih anak-anak di bawah umur , masa harus nikah sama duda kawin cere 3x lagi ". Protes Dinda.
" iya , masa nikahnya sama dion sih Din , kan gak mungkin ". Ujar Anita .
Dinda tidak bisa lagi menolak permintaan orang tuanya , dan terpaksa menikahi elang .
Dinda yang berkepribadian bebas , suka huru - hara harus hidup bersama Elang yang sangat disiplin waktu bahkan suka marah .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Abu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Transfer obat
Makanan telah selesai siapkan , kebetulan elang datang di saat Dinda akan menyantap makanannya .
" Sudah aku katakan jangan minum yang dingin - dingin !! Kamu ngerti gak sih bahasa manusia ". Kesal elang .
" Ahh ini , ini bukan aku kok yang mau minum". alasan Dinda .
" Terus itu sampah gelas plastik di depan kamu pesan online !! Kamu pikir bisa membodohiku iya !!". Bentak Elang .
" Santai aja kali kalo ngomong , sini makan mau gak di suapin sama nyonya elang ". Rayu Dinda .
" Gak perlu !! Mina , kamu singkirkan jus ini dan jauhkan dari dia ". Titah elang lalu berangsur pergi.
Mina menjalankan perintah namun Dinda bergerak lebih cepat dengan meminum jus alpukat sampai habis .
" Loh nyonya !! kenapa jusnya di habisin , kan tuan bilang suruh singkirkan ". Kata Mina .
" Ya sudahlah cepat singkirkan gelasnya ajah , bilang sama dia kalo jus alpukatnya sudah di buang , oke ." gumam Dinda .
" Kenapa nyonya tidak bisa menuruti perkataan tuan ."
" Harus ya di jelaskan , gue kira gak perlu kali ya . Sudah sana pergi ". Geram Dinda .
Selesai makan , Dinda kembali ke lantai atas namun tidak sengaja mendengar suara percakapan via telepon elang entah dengan siapa sepertinya sangat penting .
" Kamu nguping ." ujar elang dengan memergoki Dinda .
" Nguping ? Ya enggak lah , cuma mastikan aja kalo suami aku ini sudah membaik apa belum . Kamu sudah minum obat belum ". Dinda sok perhatian .
Elang semakin mendekat ke arah Dinda lalu menangkup dagunya .
" Kenapa detak jantung gue berisik ya ? ". Batin Dinda .
*Degdegdegdegdeg*
Suara detak jantung Dinda berdetak hingga dapat di rasakan oleh elang .
" Ehhh !! Aduhhh perutku , perutku sakit ". keluh Dinda yang berpura - pura karena elang akan menciumnya .
Elang langsung menggendong Dinda dan membawanya masuk ke dalam kamar .
" Aku telponkan dokter !". Kata elang .
" Hah , dokter !! Gue paling takut sama jarum suntik , ahhh gawat ". Batin Dinda .
Elang menghubungi dokter wanita karena tidak mungkin sahabatnya yang memeriksa istrinya .
" Kamu tenang saja , dokter akan sampai sebentar lagi ." ujar elang .
Dinda mulai panik bahkan bingung mencari alasan , ketika elang keluar dari kamar barulah dengan cepat Dinda segera bersembunyi .
Elang menjemput dokter , namun begitu sampai di kamar utama ternyata tidak ada siapa - siapa .
" Maaf tuan elang ? yang sakit mana ". Kata dokter .
" Astaga Dinda !! Kemana dia pergi ." gumam elang .
Dokter merasa heran namun elang meminta sang dokter untuk menunggunya sebentar .
" Yang sakit istri saya , apakah anda bisa menunggu sebentar ? ". Kata elang .
" Bisa tuan , saya akan menunggu ". Kata dokter .
Elang mencari dinda kemana - mana namun tidak ketemu sampai meminta bantuan pada Andi bahkan Mina dan Sumi .
" Walah nya nya kemana sih perginya ". Seru Sumi .
" Perasaan tadi naik ke lantai atas deh buk ." ujar Mina .
" Aku sih tidak heran lagi ". Sambung Andi .
" Sepertinya kamu sangat memahami perilaku nyonya ? Ahh jangan - jangan kamu suka ya ". Tuduh Mina .
" Jangan sembarangan , aku sangat tahu diri". Tegas Andi .
" Kenapa nyonya bisa ilang begitu saja ya ? Mungkin dia punya ilmu menghilang ." tebak Mina .
" jangan konyol , ayo cari lagi sebelum tuan marah - marah lagi ". Kata Andi .
Elang merasa tidak enak terhadap sang dokter maka mempersilahkannya untuk kembali , selain itu malam sudah semakin larut .
" Sebenarnya kemana bocah itu pergi , tidak mungkin kabur dengan secepat itu ." Kata elang .
Tiba - tiba saja Dinda muncul dari bawah kolong kamar , tentu mengejutkan elang .
" Kenapa sembunyi di sana ? Apa itu lucu !!". cecar elang .
" Aku , ahh aku ". Mulai bingung mencari alasan .
" Cepat keluar darisana !! jangan mencoba mempermainkan aku , kamu jelas tahu konsekuensinya ". Jelas elang .
" Sebenarnya aku takut sama dokter ". Jujur Dinda .
" Takut sama dokter ". Heran .
" Iya , takut sama jarum suntik pokoknya aku paling gak suka bertemu dokter ". Gumam Dinda .
" Kamu bukan anak kecil lagi Dinda , kamu sudah merepotkan Andi , Sumi dan Mina !! Mereka mungkin masih mencarimu ". Bentak Elang .
Dinda segera mendekati elang dan langsung memeluk tubuh elang untuk menenangkannya .
" Iya , iya sayang ? Maaf deh , aku yang salah . hm , kamu suruh mereka istirahat saja ". Kata Dinda .
" Jangan mencoba untuk merayuku !! lepaskan ". kata elang .
" Jangan marah dong , aku kan sudah mengaku marah ". lirih dinda seraya mengeratkan pelukannya .
" Perutmu sudah tidak sakit lagi , itu karena kamu tidak nurut . Pliss dinda jangan membuatku kesal ." kata elang .
" Iya iya !! aku sudah capek Lo minta maaf terus , mana gak ada kata di maafin lagi . Padahal cuma bilang ya aku maafin sayang ". Cerocos Dinda .
" Ayo minta maaf juga sama mereka ." ajak elang dengan menemui Andi , Sumi dan Mina .
Ketiga orang itu sedang kelelahan di teras , begitu melihat elang dan Dinda datang maka ketiganya langsung sigap berdiri.
" Nyonya !! ". pekik Mina .
Dinda mencuil bokong elang untuk memintanya berbicara kepada mereka .
" Kalian bisa istirahat , orangnya sudah ketemu . Ayo minta maaf ." kata Elang .
" Maaf sudah membuat kalian sibuk , itu karena aku takut sama dokter jadi ya sembunyi aja ". Ungkap Dinda .
" Memang nyonya sembunyi dimana sih , kita sudah memeriksa seluruh rumah ini Lo ". Kata Mina .
Dinda tidak menjawab namun elang memberitahu mereka jika dinda bersembunyi di bawah kolong kasur .
" Ya ampun nyonya ? padahal aku sudah menebaknya Lo , Andi sih gak percaya ". Kata Mina .
" Sudah cukup , kalian bisa kembali dan beristirahat . Ini sudah larut ". Kata elang .
Dinda merasa tidak enak terhadap elang , dia segera berpikir untuk mengatasi suaminya agar meredam emosinya saat ini .
" Mas belum minum obat kan ". Lirih dinda .
" Astaga apa yang barusan gue katakan ini , sumpah ini mulut tidak bisa pake kalimat lain apa ". batin Dinda yang merutuki perkataanya .
" Tidak perlu ". Jawaban elang masih terdengar cukup dingin .
Sampai di kamar utama , Dinda mengambilkan air putih untuk elang .
" Untuk apa ." kata elang .
" Untuk di minum , memang selain itu ada ya ? ". Kata Dinda yang memasang ekspresi gemes.
" Tidur sana besok sekolah , bangun lebih awal ". Kata elang .
" Tapi minum dulu biar tenggorokannya tidak kering , kan abis marah - marah tadi ." Ucap dinda dengan menyodorkan air putih .
" Ambilkan obatnya ". titah elang .
" Ini obatnya ." kata Dinda .
" Gunakan bibirmu untuk mentransfer obatnya tidak boleh ada penolakan ." Kata elang .
" Oke , oke ."
Dinda menyanggupi perintah dari elang dengan mentransfer obat menggunakan bibirnya .
Ketika bibir Dinda bertemu dengan bibir elang , maka elang tidak bisa lagi menahan sentuhan bibir lembut Dinda .
Mereka menikmati obat satu sama lain , selain pahit namun juga terasa manis untuk mereka .
Karena kelamaan me*lu*ma*t lembutnya bibir Dinda , elang tidak memberikan kesempatan dinda untuk mengambil nafas .
Akibatnya Dinda terpaksa melepas tautan itu dengan sedikit mendorong dada elang karena sudah kehabisan nafas .
" Hah , hahh , hahh ". suara nafas Dinda .
" Masih berpura - pura tidak berpengalaman ". Kata elang .
" Apa ? Siapa yang berpura - pura , aku memang tidak berpengalaman seperti kamu ". jelas dinda .
" Benarkah , cukup mengejutkan sekali . Kamu tidak perlu berpura - pura di depanku ". Gumam elang .
" Aku memang nakal , bebas , suka keluar malam tapi bukan berarti murahan !! Ini kali ke dua kamu menciumku , apa kamu tidak bisa membedakan rasanya ". Celetuk Dinda .
Elang terdiam karena tidak bisa menjawab perkataan Dinda , namun elang tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahkan bibir Dinda memiliki rasa yang berbeda hingga membuatnya kecanduan sejak pertama kali mengambil ciuman itu .
ini udh jaman modern ko msh jodoh²an