Sebelum membaca perhatikan umur, ya!
21+
Mantan Tapi Menikah??
Kok bisa?
Meskipun hubungan asmara Marvel dan Celine sudah berakhir, tapi mereka memutuskan tetap menikah. Marvel terpaksa menikahi Celine hanya karena mewujudkan permintaan nenek. Tidak ada yang tahu kalau Marvel dan Celine menikah di atas perjanjian yang tidak tertulis. Hanya satu tahun, sebab Marvel masih menunggu wanita lain yaitu Jeny.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon violla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MTM22- Sepertinya Aku Sudah Jatuh Cinta
Celine termangu di tempatnya, Marvel mengajaknya menikah tapi seperti mengajaknya berkelahi saja. Harusnya Marvel membuat suasana seromantis mungkin, memakai pakaian gagah seperti seorang Pangeran berkuda putih yang datang untuk menjemput putri tercintanya, lalu di hadapan semua orang sang pangeran menyematkan cincin di jari manisnya. Persis adegan yang ada di negri dongeng . Pernikahan impian seperti itu yang diinginkan Celine sejak kecil bukan malah seperti sekarang ini. Lihatlah tidak ada adegan romantis yang dilakukan pria arogant itu.
"Karena pernikahan ini tidak untuk dipublikasikan aku pikir tidak harus memakai gaun yang mewah jadi kita tidak perlu kembali lagi ke butik terkutuk itu. Aku tidak mau hal ini terulang lagi," terang Marvel lagi.
Marvel melipat kedua tangannya di depan dada, ia seperti bicara kepada anak kecil yang tidak berhak menolak keinginannya. Jadi sebenarnya apapun keputusan Marvel Celine harus setuju dan nurut padanya.
"Marvel sebelumnya kita memang sudah sepakat untuk menikah, iya aku masih ingat itu. Tapi tidak ada salahnya kalau kita menundanya beberapa bulan lagi sampai kondisi nenek benar-benar pulih'kan?"
Itu terdengar seperti penolakan secara halus di telinga Marvel pria itu langsung menarik kursi dan duduk tepat di samping Celine.
"Kenapa harus ditunda? Apa Natan sudah menjanjikan sesuatu padamu?"
"Dia tidak ada hubungannya dengan ini. Kenapa kau selalu berprasangka buruk padanya?" sentak Celine.
"Asal kau tahu aku sudah meminta Nathan untuk mencari Jenny kalau nanti Jenny kembali kau bisa menikah dengannya dan aku bisa kembali ke kehidupanku yang dulu jadi kita tidak perlu terikat kontrak pernikahan apalagi sampai satu tahun. Aku tidak mau menjanda diusia muda, janda yang masih perawan tentunya!"
Sepertinya Celine kelepasan bicara, lihat saja wajah Marvel sudah merah padam.
Ada sesuatu yang bergemuruh di dada Marvel, ia marah bukan karena Celine menyebut nama Jeny, tapi karena Celine menyebut nama Natan lagi. Marvel lantas berdiri mendekati Celine.
"Sudah sejauh mana hubunganmu dengannya?" Marvel membungkuk, ia mensejajarkan wajahnya dengan Celine.
Celine tidak bisa menghindar, sebab kedua tangan Marvel sudah mengurung nya.
"Si-siapa? Itu urusan pribadiku. Kau tidak berhak mencampurinya." Hati Celine berdebar, pesona Marvel masih sangat berpengaruh untuknya. Celine sengaja berpaling muka menghindari mata Marvel yang bisa membekukan dirinya.
Marvel sangat menikmati gestur wanita yang saat ini sedang salah tingkah. Apa yang dia bilang tadi? Marvel mendekatkan bibirnya di telinga Celine.
"Janda masih perawan?" Marvel terkekeh, "Menggelikkan," bisiknya.
Bisikkan itu membuat Celine bergidik dan menoleh lagi, wajah mereka nyaris tanpa jarak, ujung hidung Celine terasa dingin saat bersentuhan dengan hidung Marvel. Mata tajam Marvel sedikitpun tidak berkedip menatapnya.
"Kenapa tertawa? Kau pikir itu lucu?" Celine berusaha bersikap biasa, ia menolak dada bidang Marvel, tapi pria itu bergeming di hadapannya.
"Kau masih perawan, Nona?" selidik Marvel, padahal di negara ini wanita yang masih suci sebelum menikah sudah sangat langka ditemukan, apalagi Celine ... Marvel tau seperti apa wanita itu.
Mata Celine terasa panas, ia tahu kalau saat ini Marvel sedang menertawakan dirinya. Ternyata Marvel masih sama seperti dulu.
"Diamlah, Marvel. Keluar dari sini!" Celine menarik jarum infus yang masih tertancap di punggung tangannya secara paksa, darah segar terlihat di permukaan kulitnya. "Atau aku saja yang keluar!"
Marvel meraih tangan Celine, meskipun darah di tangan Celine tidak terlalu banyak, tapi berhasil membuatnya panik.
"Celine, apa yang kau lakukan? Kenapa kau suka membahayakan dirimu sendiri?"
"Jangan pura-pura perduli padaku. Kau keluarlah, aku tidak mau diganggu!" pekik Celine.
Marvel tidak perduli, ia mengambil kotak P3k lalu membersihkan darah di tangan Celine.
"Kau tahu Marvel, sikapmu ini semakin menyakitiku," ucap Celine lirih bersamaan dengan setetes cairan bening membasahi pipinya. Celine tidak tahu kenapa Marvel sering kali menaruh harapan palsu keadanya. Siapa yang tidak baper diperlakukan seperti ini?
Marvel menghembuskan nafas di udara, mencoba menahan sedikit egonya agar tidak ada perdebatan lagi di ruangan ini. Setelah sedikit lebih tenang, ia pun melihat Celine lagi.
"Maaf.... " Untuk pertama kali kata maaf terlontar dari bibir Marvel. Pertama kali ia minta maaf kepada Celine, seperti Celine terkejut mendengarnya. Kening wanita itu mengerut seperti tidak percaya. Marvel tersenyum lalu menghapus air mata Celine.
"Sepertinya, aku sudah jatuh cinta padamu."