NovelToon NovelToon
Petualangan Danu

Petualangan Danu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Romansa Fantasi / Kisah cinta masa kecil / Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan
Popularitas:932
Nilai: 5
Nama Author: mengare

Bayangkan, kedamaian dalam desa ternyata hanya di muka saja,
puluhan makhluk menyeramkan ternyata sedang menghantui mu.

itulah yang Danu rasakan, seorang laki-laki berusia 12 tahun bersama teman kecilnya yang lembut, Klara.

Dari manakah mereka?
kenapa ada di desa ini?
siapakah yang dapat memberi tahuku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mengare, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabut

Udara dingin yang menusuk tulang, tersebar oleh tiupan angin yang melalui Dark Golem yang membeku.

Lapisan es tipis melapisi setiap yang dilakukan oleh angin dingin itu, mengubah pemandangan hutan yang hangat menjadi hutan dingin dengan permadani salju yang terhampar di seluruh permukaan tanah, sejauh mata memandang.

Amel melihat 2 Treant yang datang bersamaan dengan tatapan frustasi. Dia mengerutkan mata, sambil mengumpat dalam hati, "Benar-benar tidak ada habisnya."

Amel mengacungkan pedangnya pada kedua Treant itu, mengabaikan api kecil yang terbang di sekitarnya.

Api itu menunjukkan ekspresi marah, dia terus berseliweran di depan Amel hingga berhenti tepat wajahnya, sepenuhnya menutupi pengelihatan Amel.

Amel berdecak kesal pada api kecil itu, dia mengayun-ayunkan pedangnya pada api itu -berusaha menyingkirkan api itu dari pemandangannya.

Volt dan Gian menatap Amel dengan heran, seolah tidak bisa melihat api kecil yang berseliweran di depan Amel.

Amel menoleh pada kedua Great Knight di belakangnya. "Tidak bisakah kalian menyingkirkan api yang tebang ini?!"

Dua orang itu justru saling menatap dengan bingung.

"Apa kamu lihat?" tanya Volt dengan isyarat mata.

"Tidak" jawab Gian.

Amel semakin geram, api itu tidak dapat dia tebas dan juga dia genggam. Dia tidak mengerti apa yang di isyaratkan oleh api itu.

"Baik-baik lah, apa yang kamu inginkan?" tanya Amel yang terlihat seperti bicara dengan udara kosong.

Amel tidak ingin pertarungannya terganggu oleh makhluk yang tidak jelas asal usulnya itu. Namun, di salah pahami oleh Volt dan Gian yang mengira Amel mulai stres karena terlalu lama bertarung karena tidak bisa melihat api itu.

Api itu membuat ekspresi senyum pada wajahnya, dia masuk ke dalam pedang Amel dan menghilang. Amel terkejut dengan tindakan api itu.

Tak lama kemudian, api keluar dari pedangnya, api merah terang yang muncul bersamaan ukiran aneh yang terbentuk pada pedang itu.

Volt terkejut saat melihat ukiran itu, dia bertanya pada Amel, "komandan, bukankah itu ukiran Spirit?"

Amel terdiam sejenak sambil melihat Padang dengan ukuran api itu, karena tidak seharusnya tempat yang awalnya hutan yang rimbun di tempati oleh Spirit Api.

Amel bertanya-tanya dalam hati, "Spirit api hanya dapat di temui di daerah yang dipenuhi kobaran api, lalu dari mana makhluk ini? Tunggu dulu.."

Amel mengingat kalau selama ini musuh yang dia lawan selalu berunsur api, meski api mereka merupakan api ungu.

Meski begitu Amel masih tidak yakin tentang asal usul spirit itu.

Lamunan Amel harus terhenti karena getaran tanah yang semakin kuat saat kedua Treant datang. Dia mengambil nafas dalam-dalam, tidak penting dari mana spirit itu berasal, yang terpenting adalah mengalahkan 2 monster di hadapannya.

Volt dan Gian ikut menyiapkan kuda-kuda mereka masing-masing.

Mereka bersiap untuk bertarung tapi pertarungan sempat terhenti sejenak saat sebuah petir hijau menyambar ke langit dan menimbulkan suara menggelar yang memekakkan telinga.

Bukan hanya mereka, Dark Knight, Serigala mata enam, serta Hayako melihat petir itu. Sebuah petir yang berasal dari pusat kabut yang tak lain adalah pusaran energi hitam.

Pusaran itu mengeluarkan petirnya ke segala arah dan menimbulkan ledakan di mana-mana. Pohon hidup di sampingnya bergerak menjauh dari petir itu meski sebagian tubuhnya hancur oleh sambaran petir itu.

Petir itu membuat Hayako dapat melihat beberapa makhluk yang tersembunyi di balik kabut, termasuk pohon hidup serta bayangan seekor harimau karena kilatan cahaya dari petir-petir itu.

Hayako menduga kalau pohon itu adalah pohon predator, monster pohon yang mendapatkan nutrisi dari makhluk yang dia bunuh entah itu dengan akar atau bunganya, meski Hayako tidak bisa memastikan bentuk keseluruhannya.

Berbeda dengan orang-orang di garis depan, orang-orang di tempat pengungsian tidak menyadari sambaran petir yang menjulang ke langit itu. Mereka hanya mendengar suara guntur yang samar.

Semua tidak menyadari adanya keanehan kecuali Klara yang dapat melihat dengan jelas untaian cahaya kehijauan yang tersebar ke langit seolah terlempar.

Dia mendekat pada pintu gudang - yang sekarang menjadi tempat pengungsian - untuk melihat lebih jelas untaian itu.

Mamanya menyadari pergerakan Klara dan segera meraih tangannya.

"Mau ke mana, sayang?" tanya Nyonya Vivi pada Klara.

Klara menoleh pada Nyonya Vivi dan menggelengkan kepala.

Nyonya Vivi tersenyum dan menariknya ke dalam pelukannya. Mereka duduk di samping keluarga Danu yang juga datang bersama dengannya.

Klara termenung dalam dekapan hangat mamanya, dia penasaran dengan asal percikan untaian cahaya kehijauan itu.

Dia tidak tahu kalau saat ini, pusaran kegelapan sedang membesar dan mengeluarkan lapisan asap hijau tipis. Tak lama kemudian, pusaran itu meledak.

Dia menyebarkan kabut berwarna hijau cerah ke seluruh penjuru. Ledakan itu menyebabkan kabut hitam ikut menyebar luas hingga melewati tempat pengungsian.

orang-orang di dalam pengungsian panik, beberapa dari mereka mencari penjaga untuk menanyakan keadaan di luar. Penjaga berusaha menenangkan mereka dan mengatakan kalau di luar baik-baik saja meski mereka sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Hayako berusaha menutupi wajahnya, angin kencang datang bersamaan dengan menyebarnya kabut. Angin itu bertiup dengan kuat hingga membuat bendera-bendera yang ditancapkan bergoyang-goyang dan hampir roboh.

Tetua Jaka juga ikut heran dengan itu.

Kabut hijau menyebar ke permukaan tanah sementara kabut hitam dibuat naik oleh kabut hijau itu.

Dark Knight tampak menggeram kesal, dia mengangkat kakinya, api ungu melapisi kakinya, dia menghentakkan kakinya ke tanah dan menyebabkan retakan tanah dan ali ungu yang menyebar di sekitarnya.

Api itu berkobar dan menjauhkan Dark Knight dari kabut hijau yang tersebar.

Penolakan juga ditunjukkan oleh Serigala mata enam dan kedua Treant yang meraung dan berusaha menyingkirkan kabut hijau dari mereka.

Dalton, Tina, Hena, dan Siri sibuk menghadapi kumpulan mayat hidup meski mereka juga terkejut dengan kabut itu, tapi mereka tidak punya waktu untuk memperhatikan lebih lama, sampai mayat hidup dengan armor lusuh keluar dan bukannya menyerang mereka, mayat hidup ber-armor itu justru menyerang mayat hidup Dark Knight.

Mereka muncul dari balik kabut hijau secara acak sambil mengatakan bahasa aneh yang tidak difahami siapapun - bahasa yang terdengar kuno.

Mereka juga muncul di dalam tempat pengungsian dan membuat panik setiap orang di sana kecuali Danu yang seolah faham dengan ucapannya.

Mereka mengatakan, "tolong bunuh aku."

Dan akan berterima kasih begitu ada prajurit yang membunuhnya walau hanya Danu yang faham dengan bahasa itu.

Mayat hidup akan menghilang menjadi butiran hijau begitu mereka mati.

Meski mereka jarang muncul dan terlihat lemah saat dibunuh oleh pasukan biasa tapi mereka menunjukkan perlawanan yang kuat pada makhluk dari kabut hitam.

Amel melihat sendiri bagaimana para mayat itu terus bangun dan terjatuh kembali saat mayat-mayat itu menyerang dua Treant yang menyerang dengan ganas.

Mayat-mayat itu memiliki regenerasi yang sama cepatnya dengan Dark Golem sebelumnya, hanya saja tanpa api dan tanpa evolusi.

Tapi, apakah ini benar-benar kabar baik bagi mereka.

Tanpa mereka ketahui, pusaran energi sedang menyusun sebuah gerbang bundar dari permukaan tanah yang dia tarik perlahan.

Sebuah gerbang dengan ukiran kuno pada setiap bagiannya.

1
Mengare
kadang aku lupa ngasih kata tidak pada tulisan ku😅
Mengare
terima kasih, maaf kemarin aku ada urusan di real life jadi gak sempat nulis
Cleopatra
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
Tsubasa Oozora
Aduh, kelar baca cerita ini berasa kaya kelar perang. Keren banget! 👏🏼
Mengare: makasih dah komen
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!