AKULAH WANITAMU

Jasmine masih termenung di dalam kamarnya, tangganya memegangi dadanya, jantungnya masih berdetak dengan kencang, namun rasa nyaman dari sikap Abraham masih bisa dirasakannya

"Ada apa dengan diriku, mungkinkah aku mulai menyukai tuan_," batin Jasmine

"Akh!, Tidak Jasmine, sadarlah, dia suami orang" Jasmine berteriak dan ngomong sendiri di dalam kamarnya

Abraham juga masih duduk di pinggiran tempat tidur, pikirannya masih tertuju ke pembantu sablengnya

"Kenapa aku ikut merasakan sakit saat melihatnya terluka, ada apa denganku, mungkinkah aku menyukai bahkan mencin_" batin Abraham

"Tidak-tidak, ini tidak mungkin, aku baru saja bertemu dengan wanita itu belum ada satu bulan, Bagaimana mungkin aku jatuh hati padanya, ini tidak benar, pasti karena aku kasihan saja melihatnya" ucap Abraham lirih

Malam semakin larut hingga semua penghuni dirumah megah nan mewah itu kembali terlelap dalam mimpinya

*

Di lagi hari yang cerah, tiba saatnya acara pelelangan tander dilanjutkan kembali, kali ini semuanya sudah bersiap degan hasil akhir yang mau tidak mau harus diterima, baik itu sebuah kemenangan atau kekalahan

"Bagaimana persiapan kita hari ini?, Tanya Rahmad ke tangan kanannya

"Alhamdulillah, semua sudah siap tuan"

"Baguslah, kita segera berangkat, jangan membuang waktu" ucap Rahmad

Beberaoa menit kemudian datanglah Rahmad dan orang-orangnya di tempat pelelangan, sejenak Rahmad terkejut melihat musuh terkuat bisnisnya yaitu Abraham Hanzel Brian sudah berada di tempat itu lebih dulu darinya

Dari arah belakang disusul dengan kedatangan Agung Dwi Vinan bersama dengan beberapa anak buahnya

"Tuan Rahmad, sudah dari tadi anda datang?" Ucap Agung menyapa lalu mengajak Rahmad duduk bersama dengan dirinya

"Baru saja" ucap Rahmad

"Jangan terlalu gugup tuan Rahmad, aku sudah membatu mu, kali ini kita pasti menang" ucap Agung dengan sombongnya

Acara itupun segera di mulai, beberapa menit berjalan dan semuanya sedang melakukan penawaran

"Aku akan menyuruh orang ku untuk memberikan file itu Eb, bagaimana menurutmu?" Tanya Rafael

"Aku rasa ini saat yang tepat untuk Agung Dwi Vinan menikmati hasil kelicikannya sendiri" jawab Abraham

Rafael tersenyum lalu memerintahkan anak buahnya untuk melakukan tugasnya, sementara Abraham masih duduk tenang sambil mengamati jalannya pelelangan tander

Di tempat duduk yang lain terlihat Agung terkejut dengan kiriman file yang kini sudah ada ditangannya, dirinya langsung pucat seketika melihat semua data lengkap tentang kecurangannya dalam menjalankan bisnis di perusahaanya

"Bang*sat, kalian benar-benar kurang ajar!" Batin Agung geram

"Ada apa pak Agung?" Tanya Rahmad saat melihat kepanikan dari wajahnya

"Tidak ada tuan Rahmad, saya kurang enak badan, sebaiknya saya menunggu anda di luar saja"

"Oh, iya iya, silahkan pak Agung" ucap Rahmad

Agung kemudian segera keluar dari tempat pelelangan dan masuk ke dalam mobilnya

"Sialan, Baji*ngan kau Abraham, aku akan menghancurkan mu!" Teriak Agung penuh dengan emosi, pasalnya kali ini dia pasti akan dibuat malu di depan Rahmad sang calon mertua

Rahmad masih duduk tenang mengikuti jalannya acara, hingga tiba saatnya perusahaanya mengajukan penawaran harga sesuai proposal keuntungan yang bisa diberikan, semuanya kagum dengan jalan pikiran pemilik perusahaan Nugraha Company

Hingga saatnya semua juga di kejutkan dengan gebrakan inovasi yang luar biasa dari perusahaan Hanzel Company, kedua perusahaan besar itu kini bersaing kembali, rupanya kejelian Abraham dalam membaca situasi dan peluang keuntungan lebih tajam dari Rahmad, hingga akhirnya tender pun di menangkan oleh perusahaan Hanzel Company

Rahmad benar-benar terkejut dengan kekalahannya, kali ini dia harus bekerja lebih giat lagi untuk mendapatkan tander yang lain, dan tentunya masih di bawah tender hari ini, bayangan kerugian perusahaanya yang mempunyai pinjaman di perusahaan Vian company terbayang di kepalanya

"Astagfirullah, aku mohon berilah jalan yang terbaik untuk perusahaan Nugraha Company" batin Rahmad kemudian berjalan keluar dari gedung pertemuan

Abraham melihat raut cemas dan beban pikiran yang dalam di wajah Rahmad, bahkan saat berpapasan dengannya, pemilik perusahaan Nugraha Company itu seperti tidak melihat dirinya, rupanya Pikiran dan hatinya sedang tidak baik-baik saja

"Ada apa Eb, kau sepertinya tertarik dengan tuan Rahmad?" Tanya Rafael

"Entahlah El, aku melihat kebaikan dalam wajah tuan Rahmad, tapi aku juga melihat ada beban yang sangat berat sedang di hadapinya"

"Benarkah?, Aku tidak begitu memperhatikan, tapi kalau soal dia orang baik, aku bisa menjamin itu, hanya sayang dia di kelilingi orang-orang yang salah disekitarnya"

"Iya, kasihan sekali, sudahkan, kita akan adakan pesta malam ini El?"

"Sudah aku siapkan Eb, kita akan ke Club nanti malam, bagaimana Hem?"

"Terserah, aku akan menyusul mu nanti, masih ada urusan yang harus aku selesaikan dulu"

"Oh ya, tentang si Mina, pembantu barumu itu ha?"

"Tentu saja bukan, soal Kartika , dia harus bertanggung jawab dengan perbuatannya agar lebih berhati-hati, aku akan membawa semua foto sialan dari si Vian itu dan menunjukkannya"

"Bagus, aku benar-benar tidak tau lagi dengan gaya hidup istrimu itu Eb, bukannya makin waras, malah semakin menggila"

Abraham segera bergegas kembali ke perusahaan bersama Rafael sebelum kembali ke rumahnya untuk berbicara dengan Kartika

*

Rahmad sudah berada di ruang kerjanya kembali, sejenak menenangkan dirinya untuk Mengatur kembali strategi bisnis yang akan di jalankan kedepannya

Tak lama kemudian masuklah Agung Dwi Vinan dan segera duduk di kursi sofa tempat menyambut tamu

"Aku minta maaf tuan Rahmad, tidak bisa membantumu lebih banyak lagi, aku menyesal anda gagal mendapatkan tander itu" ucap Agung

"Tidak masalah, kalah menang dalam permainan bisnis sudah biasa, sejauh ini saya menikmatinya pak Agung, jadi anda jangan khawatir"

"Saya hanya ingin memastikan keberadaan saham saya masih akan menyokong perusahaan anda tuan Rahmad, namun saya harap sesuai janji yang anda katakan untuk menyatukan saya degan Jasmine secepatnya"

"Maaf, saya tidak pernah menjanjikan apapun soal hubungan anda dengan Jasmine anak saya, saya jga sudah berusaha mempertemukan kalian bukan?"

"Iya saya mengerti, tapi ingat hutang anda, dan juga saham terbesar di perusahaan anda kini sudah menjadi milik saya" sahut Agung

"Saya tau, dan saya akan membuat perusahaan saya bisa segera bangkit dari permasalahan ini"

"Dan tolong pernikahan saya segera dipercepat kalau tidak ingin saya mencabut semua saham di perusahaan anda"

Rahmad terdiam tanpa memberi jawaban apapun, di dalam hatinya dia sebenarnya tidak rela Jasmine anaknya akan menikah dengan orang macam Agung Dwi Vinan ini, namun apa mau dikata, Rahmad juga berusaha menjaga perusahaan warisan dari keluarga yang sedang mengalami guncangan

Tak lama kemudian Agung segera pergi, dan Rahmad memanggil anak buahnya untuk mengantarkan dirinya ke kampus tempat dimana Jasmine berada

Pemimpin perusahaan Nugraha Company itu akan memohon kepada anaknya untuk mengikuti rencananya menikah dengan Agung Dwi Vinan demi menyelamatkan perusahaan

BERSAMBUNG

Author akan UPDATE SETIAP HARI

Jangan lupa Dukung Author dengan memberi:

LIKE LIKE LIKE LIKE

KOMEN KOMEN KOMEN

HADIAH HADIAH HADIAH

VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE