Wang Wu Xie hidup damai bersama keluarganya di perbatasan dunia fana dan dunia kultivasi. Namun jauh di dalam hatinya, tumbuh kerinduan akan dunia yang lebih luas dan keinginan untuk menapaki jalan keabadian.
Suatu malam, ia bermimpi tentang sosok misterius yang melawan tiga tetua sekte besar demi mempertahankan Pusaka Penentang Langit dan Kitab Reinkarnasi. Mimpi itu terasa terlalu nyata untuk sekadar bunga tidur.
Siapa sebenarnya sosok dalam mimpi itu? Apa hubungannya dengan darah Wang Wu Xie sendiri?
Pertanyaan-pertanyaan itu akan menyeretnya menuju takdir yang tidak pernah ia bayangkan.
Penuh ketegangan dan intrik, jadi ikuti misteri yang ada dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamtaro Dasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 - Memutus Hubungan Duniawi
Pagi hari Wang Wu Xie termenung memikirkan mimpi yang ia alami semalam. Jari-jarinya mengetuk meja, membayangkan sosok di dalam mimpinya. Hanya saja ia tidak bisa melihat jelas wajah sosok itu, namun kehadiran dan suara yang ia dengan terasa begitu nyata dan terlalu akrab untuk sekadar bunga tidur.
"Kitab Reinkarnasi... Pedang Penentang Langit... Sekte Surga Emas, Sekte Darah Sunyi, dan Sekte Es Abadi..." gumam Wang Wu Xie saat mengingat mimpinya kembali.
"Jika hanya sekali bermimpi seperti ini, masih wajar. Tapi aku sudah tiga kali mengalaminya... dan selalu orang yang sama."
Pandangan Wang Wu Xie membeku pada satu kata yang ia pikirkan, 'Reinkarnasi'. Suhu dalam dadanya pun seakan turun dan napasnya berat.
"Tidak mungkin," Wang Wu Xie mendesis. "Hal semacam itu... sama sekali tidak masuk akal."
Tok, tok, tok
Ketukan pintu terdengar dan membuyarkan lamunan Wang Wu Xie.
"Saudara Wu Xie," suara seorang murid Sekte terdengar dari luar, tenang tapi tegas. "Tetua Bai Yunhe memanggil semua murid baru untuk berkumpul di aula utama."
Wang Wu Xie menarik napas dalam sebelum menjawab, "Aku mengerti. Aku segera ke sana,"
*
*
Aula utama Sekte Awan Putih dipenuhi dengan cahaya lembut yang masuk dari celah dinding giok. Di sana sudah berkumpul tujuh murid manusia fana lain yang lolos dalam ujian pertama, termasuk Wang Jian dan Wang Tian Lei.
Namun, kali ini jumlahnya bertambah. Ada tiga orang murid baru yang ternyata berhasil melewati jalur ujian lain dari Sekte Awan Putih.
Wang Wu Xie berdiri, matanya menyapu satu per satu wajah yang ia lihat. Dia bernapas pelan saat tidak menemukan sosok Wang Wei An.
"Jadi... Dia gagal dalam semua ujian itu."
Suara tongkat kayu terdengar. Dari sisi aula, seorang pria tua berjanggut putih muncul, dia mengenakan jubah panjang berwarna abu-abu pucat dengan lambang awan di dada. Sorot matanya teduh namun mengandung wibawa.
"Hormat pada Tetua Besar..!"
Para kultivator Sekte Awan Putih yang ada di aula itu berseru, menyatukan tangan dan memberi hormat. Manusia fana yang melihat pun mengikuti gerakan dari para kultivator tersebut.
“Aku adalah Bai Yunhe, Tetua dari Sekte Awan Putih,” suaranya dalam dan mantap. “Kalian, sebelas manusia fana yang terpilih telah melewati ujian dan mulai hari ini, kalian dianggap sebagai murid luar dari Sekte Awan Putih.”
Wajah para murid tampak bersemangat, beberapa bahkan menunduk dengan hormat. Hanya saja Wang Wu Xie tidak demikian, dia memasang wajah tanpa ekspresi dan bersikap tenang. Orang lain mungkin akan menganggap bahwa sikapnya karena ia terlalu tegang.
Tetua Bai Yunhe melanjutkan, “Namun kalian harus mendengar bahwa sebelum benar-benar memulai jalan kultivasi, kalian harus menyelesaikan urusan duniawi terlebih dahulu. Kalian akan meninggalkan Dunia Fana selamanya. Oleh karena itu, berpamitanlah dengan keluarga kalian."
Hening sejenak menyelimuti aula. Kata-kata itu menusuk ke dalam hati Wang Wu Xie.
*
*
Beberapa saat kemudian, Wang Wu Xie, Wang Jian, dan Wang Tian Lei dibawa oleh kultivator yang sebelumnya datang menjemput mereka. Angin dingin pegunungan menyapu wajah mereka saat meluncur menembus awan, membawa mereka kembali ke Kota Yunqing yang ada di Dunia Fana.
Dari kejauhan, kediaman keluarga Wang berkilauan oleh cahaya lentera. Meja-meja perjamuan memenuhi hampir seluruh halaman, penuh hidangan, daging, arak, dan buah-buahan.
Musik riang mengalun menemani gerakan dari penari wanita di tengah halaman. Banyak tawa dan obrolan yang terdengar.
Jamuan besar dan meriah itu dipimpin oleh Wang Zhenghai, kakek dari Wang Tian Lei yang merupakan anak dari istri utama Pendiri Keluarga. Dia di kelilingi oleh orang-orang yang memberikan ucapan selamat.
Bahkan Wang Yuheng dan Liu Mei yang merupakan orangtua Wang Tian Lei juga terlihat dikelilingi kerabat mereka. Semuanya memberi ucapan selamat dan suasana pun semakin meriah.
"Kakak Pertama, sebelumnya putra sulungmu Zhao Xian menjadi kultivator. Sekarang Tian Lei pun resmi terpilih. Masa depanmu benar-benar cerah!"
"Aiya, Adik Zixuan. Putramu Wang Jian juga ikut terpilih. Usianya lebih muda setahun dari Tian Lei, bakatnya tidak kalah luar biasa."
"Ha ha ha, yaah.. Aku benar-benar beruntung mempunyai Jian'Er." Wang Zixuan menghela napas, "Sayangnya adiknya tidak seberuntung kakaknya. Ini... Sedikit menjadi penyesalan,"
Seorang kerabat menimpali, "Tidak perlu seperti itu. Wei An masih muda dan masa depannya panjang. Dia akan memiliki kesempatan yang lain,"
Di samping meja, Wang Yu Xia ikut buka suara dengan nada dingin. "Itu benar, Paman. Setidaknya Wei An sudah mencoba. Tidak seperti adikku yang bodoh itu karena malah memberikan rekomendasinya pada orang lain,"
"Ukh-" Wang Feng tersedak jus yang diminumnya, lalu tersenyum canggung. "Kakak, adik Wu Xie bukanlah orang lain. Aku justru senang dia yang terpilih. Itu berarti keputusanku tidak salah,"
"Dasar payah!" Wang Yu Xia mendengus, "Jika kau yang ikut sendiri, sudah pasti kau yang terpilih. Apa bagusnya anak itu? Kau bahkan baru mengenalnya. Tsk,"
"Kalau Kakak masih menjelekkan Adik Wu Xie," Wang Feng menyeringai, "Akan kuadukan pada Bibi Yun Mei."
"Ka-kau...!" Wang Yu Xia bangkit, ingin memukulnya. Wang Feng langsung tertawa keras dan berlari menjauh.
"Lihat di atas!" salah satu kerabat berseru. Dia mendongak ke langit, "Mereka datang!"
Seisi halaman serentak menoleh, menunggu kedatangan kultivator Sekte Awan Putih yang membawa pulang Wang Jian, Wang Tian Lei, dan Wang Wu Xie.
******
Perjalanan MC di mulai dari nol,,, sehingga terlihat seperti real,, bukan sekedar fiksi
Dan tinggalkan jejak 👣👣👣👣
Semangat 💪💪💓💓
Jangan berhenti,,,, raihlah apa yang jadi mimpi mu.....
Ingatlah,,,, sukses berawal dari mimpi....
Meskipun tak menyukai Wu Xie,,,, nyatanya masih perduli,,, meskipun mungkin hanya untuk menjaga martabat keluarga Wang di mata umum,,,,
hehehehe 😁😁😁😁
Kenapa begitu panik...?!
Klo kematiannya begitu miris,, maka aku harap itu bukan Xiao Shuxiang, thor...
Cari tokoh lain aja,,, aku ngga rela Xiao Shuxiang di cabik-cabik...