NovelToon NovelToon
My Sugar (Jenifer Alexander)

My Sugar (Jenifer Alexander)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:48.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Clarissa icha

Harap bijak dalam memilih bacaan.
Novel ini murni imajinasi author, bukan menceritakan kisah nyata.

Bergelimang harta nyatanya tidak menjamin seseorang hidup bahagia. Seperti yang di alami oleh Jenifer Alexander, atau yang kerap di sapa Jeje.
Banyaknya harta membuat gadis berwajah cantik itu bisa membeli apapun yang dia inginkan. Namun sayangnya hidupnya hampa, hatinya kosong, dia tidak bahagia.

Kesibukan kedua orang tuanya pada perusahaan dan bisnis, membuat Jeje kesepian dan kurang perhatian, dia juga merasa jika kedua orang tuanya tidak peduli padanya. Hingga akhirnya Jeje memilih untuk mencari kebahagiaan diluar sana dengan cara yang salah.
Dia menjadikan dirinya sebagai sugar baby.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Me too

Om Kenzo menghentikan langkahnya tepat didepan pintu kamar. Sepertinya dia sadar jika aku sudah membuntutinya di belakang. Begitu om Kenzo berbalik badan, aku langsung menyengir kuda padanya. Memamerkan deretan gigiku yang rapi. Tak lupa dengan puppy eyes yang aku perlihatkan padanya.

Om Kenzo tersenyum tipis dan menggeleng pelan.

"Kamu mau apa.? Sudah sana makan dulu. Aku mau ganti baju,,," Ujarnya.

"Aku mau tanya om,,,"

"Nanti saja,,," Om Kenzo mendorong keningku,membuatku reflek mundur. Setelah itu dia masuk kedalam kamarnya dan menutup rapat pintunya, bahkan terdengar om Kenzo mengunci pintu.

"Issh,,, Dasar om Ken. Untung ganteng,," Gumamku pelan.

"Jangan lama - lama ya om,,,!!!" Teriakku, namun tidak mendapat jawaban.

Aku segera pergi ke ruang makan untuk menyantap makan malam yang om Kenzo bawakan tadi.

Perhatian sekali dia. Bagaimana aku tidak memikirkannya selama 3 minggu ini. Aku selalu rindu pada sikap om Kenzo padaku. Sikapnya yang sudah membuatku lupa jika aku tidak dipedulikan oleh kedua orang tuaku.

Hingga aku selesai makan, om Kenzo belum juga keluar dari kamarnya. Aku menunggu om Kenzo di ruang tv. Seperti biasa, aku menonton kartun kesukaanku. Aku tidak bisa menahan tawa setiap kali menontonnya. Tidak peduli sedang berada dimana, tawaku terus menggema.

Terlalu fokus menonton, membuatku tidak sadar jika om Kenzo sudah duduk disebelahku.

"Apanya yang lucu,,?" Tanya om Kenzo heran. Dia menatapku, tak lupa memberikan usapan dipucuk kepala ku.

Tawaku terhenti, aku menengok untuk menatap om Kenzo. Entah sudah berapa kali om Kenzo mengusap kepala ku, aku benar - benar suka perlakuannya yang satu ini. Aku merasa om Kenzo menyayangiku, meskipun aku tau itu tidak mungkin.

Kami diam dan saling pandang, aku tidak menjawab pertanyaannya karna om Kenzo yang terus menatapku dengan tatapan penuh arti.

Om Kenzo menepuk pahanya dua kali, aku tau dia menyuruhku untuk duduk di pangkuannya.

Bak terhipnotis oleh tatapan matanya yang dalam, aku berdiri dan duduk dipangkuannya dengan posisi saling berhadapan. Kedua tanganku melingkar di leher om Kenzo.

Aku menatap om Kenzo dengan seulas senyum, lalu memeluknya erat. Aku membenamkan wajah di ceruk leher om Kenzo. Tangan om Kenzo mengusap punggungku yang hanya menyisakan pengait bra saja.

Rasanya sangat nyaman berada didalam pelukan laki - laki yang begitu lembut dan perhatian sepertinya. Andai saja tidak ada cincin yang melingkar di jari manisnya, aku akan mengembangkan rasa ini hingga om Kenzo bisa merasakan dan membalasnya

"Kamu kangen,,,?"

Aku mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan om Kenzo. Aku terlalu malu untuk mengatakannya. Om Kenzo tentu sangat paham jika aku rindu padanya. Karna aku tidak pandai menutupi perasaanku.

"Me too,,,"

"Hah,,,??" Aku langsung melepaskan pelukanku dan menatap om Kenzo.

"Om Ken bilang apa tadi,,,?" Tanyaku serius.

Om Kenzo mengerutkan keningnya.

"Apa.? aku nggak bilang apapun,,"

"Bukannya tadi om Ken bilang sesuatu,,,?" Tanyaku lagi. Aku benar - benar mendengar om Kenzo mengatakan itu. Meskipun sangat pelan, tapi karna aku ada dalam pelukannya, suara om Kenzo masih bisa terdengar jelas di telingaku.

"Kamu salah denger. Aku nggak bilang apa - apa. Hanya tanya saja,,," Ujarnya cepat.

Tapi aku tidak percaya, aku benar - benar mendengarnya. Apa mungkin aku hanya halusinasi saja karna terlalu berharap om Kenzo akan rindu padaku. Sepertinya memang benar hanya halusinasi ku saja, karna om Kenzo tidak mungkin rindu padaku.

Meski sedikit kecewa karna ternyata aku hanya salah dengar, aku mencoba untuk bersikap biasa saja. Aku tidak mau terlalu membawa om Kenzo masuk dalam hatiku. Aku harus ingat jika hubungan kami hanya sebatas tanda tangan diatas kertas. Aku tidak berhak terlalu jauh menyimpan perasaan dan rindu padanya.

Om Kenzo merapikan kembali dress ku dengan hati - hati. Beda sekali saat tadi dia membukanya. Terlihat sangat bernafsu. Tapi kenapa om Kenzo tidak berbuat lebih,,? Apa dia tidak ingin menghianati istrinya dengan melakukan hubungan intim bersama wanita lain.?

"Mau pulang sekarang,,,?"

Aku langsung menatap tajam pada om Kenzo. Aku turun dari pangkuannya dan kembali duduk disampingnya.

"Nggak mau.! Om Ken masih berhutang penjelasan padaku,,," Tolakku tegas.

Lagipula kenapa harus menyuruhku pulang secepat ini. Kami bahkan baru saja bertemu beberapa menit, sedangkan aku sudah menunggunya selama 2 jam di apartemen. Dan menunggu selama 3 minggu untuk menanti moment ini. Aku tidak ingin melewatkan kesempatan, aku akan menghabiskan malam bersamanya.

"Penjelasan apa,,,?" Tanyanya heran.

Entah om Kenzo tidak tau, atau sedang berlagak tidak tau.

"Kenapa om Ken tau kalau aku anak mereka, om Ken bahkan tidak terkejut saat melihatku ada disana. Apa om Ken sudah tau sebelumnya,,?" Aku terus menatap om Kenzo, sangat menunggu jawaban yang akan keluar dari mulutnya.

"Apa itu penting,,,?" Ujarnya santai. Aku menghela nafas pelan, aku menunduk dan tidak berani menatap om Kenzo.

"Sekarang om sudah tau kalau aku anak mereka. Aku mohon jangan berfikir buruk tentang kedua orang tua ku karna kelakuanku yang menjijikan ini. Mereka sudah mendidik ku dengan sangat baik, aku saja yang sudah salah jalan. Semoga hubungan kerja sama om Ken dan papa ku tidak terganggu hanya karna aku,,,"

Ujarku lirih, penuh permohonan padanya.

Aku tidak mau image kedua orang tua ku sebagai pebisnis sukses tercoreng hanya karna perbuatan buruk anaknya. Apalagi kalau sampai bisnis mereka hancur. Aku tidak mau hal itu sampai terjadi. Mereka sudah bekerja keras selama belasan tahun untuk membangun bisnis hingga sebesar ini, sampai tidak ada lagi waktu untukku dan kak Nicho.

"Aku nggak pernah mencampur adukan urusan pribadi dan pekerjaan. Kamu nggak perlu khawatir,,,"

Aku bernafas lega.

"Makasih om,,," Ucapku tulus.

Sebenarnya aku masih sangat penasaran dengan reaksi om Kenzo yang biasa saja saat melihatku ada disana. Jika om Kenzo sudah tau kalau itu rumahku, kenapa saat mengantarku dia tidak protes.? Padahal aku berbohong padanya. Ya ampun,,,, om Kenzo benar - benar membuatku sangat penasaran.

"Udah malem. Aku anter kamu pulang ya,,?"

Aku langsung menggeleng cepat.

"Aku sudah ijin sama papa dan mama kalau aku mau tidur dirumah Celina."

"Terus,,,?"

"Jeje mau tidur disini aja om, boleh kan.?" Ujarku santai. Tak lupa aku tersenyum manis untuk memohon padanya.

Tidak menjawab pertanyaanku, om Kenzo justru kembali menyerangku dengan ciuman panasnya. Dia mengangkat tubuhku dan mendudukanku dipangkuannya. Adegan panas itu terus berlanjut, om Kenzo menurunkan kembali dress ku.

"Om,,,!!" Pekik ku kaget, karna Kenzo tiba - tiba berdiri, membuatku ada dalam gendongannya dalam posisi berhadapan. Aku bak bayi koala dalam dekapan induknya.

"Lanjut dikamar,,," Katanya dengan suara yang berat. Sambil berjalan ke kamar tamu, om Kenzo terus memagut bibirku. Begitu pun aku yang terus membalas setiap pagutannya.

Om kenzo kembali mengulangi kegiatan seperti 3 minggu yang lalu, memberikan kenikmatan yang luar biasa padaku. Hanya sebatas itu om Kenzo menyentuhku, dia tidak pernah meminta padaku untuk dipuaskan.

*****

Untung om Kenzo khilafnya nggak kebablasan😂

1
Hoca Fahmi
sudah saya duga
Diana S Kuwoie Macmax
you can see??? bukan see trough
Deistya Nur
keren, semangat terus ka 👍💪
Anonymous
Jeje yg bicara tapi aku yg sakit🤭
Ko
Gampang bgt sih si jeje..dasar maniak sex🤣
Ko
Aku rasa ibu Grace ini ibunya kenzo & Felicia itu hanya anak angkat sj...🤔
Ko
Fely... Felicia? 🤔
Hoca Fahmi: what jangan 2
total 1 replies
Ko
Fely? Harap bukan Felicia yg disebut kenzo yg gk sengaja di dengar oleh jeje itu..hmm
Puri. Re
gapapa om, aku sama suami juga selisih 11 tahun kok🤭
Ipehmom Rianrafa
mksh Thor 💪💪💪
bebe
halah males banget karen sm reynald kisahnya bosen kalo ngga mewek nangis sedih cemburu trs brpikir negatif trs .. males bgd
bebe
sok sok an cemburu sm nicho datang ke party ngga tau apa itu penyebab party felt .. udah kuliah kok oon
bebe
astaga kaos partai🤣🤣 ngga sekalian kaos semen cap ….. 🤣🤣🤣🤣
bebe
astaga kenzi nggak jd nonto jdan shopping🤣
bebe
dah je kuliah ja di amtik tinggalin tu kenzo
Mozarellaaa
Again "Fely" not Karin
Mozarellaaa
"Fely" not Karin
Halimah
aq lama²enek liat kelakuan Kenzo🤮🤮
Sweety_R🌽
kaos partai /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sweety_R🌽
lht d branda kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!