NovelToon NovelToon
MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

MENIKAH DENGAN MUSUH PACAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Bad Boy
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alfiyah Mubarokah

"Cium gue, terus semua masalah selesai."
"You're crazy!?"
"Kenapa gak? Sebentar lagi lo bakal jadi istri gue, jadi wajar dong kalau gue nyicil manisnya dari sekarang."

Kesya Anggraini Viorletta, gadis cantik, pintar, kalem, dan setia. Sayangnya, dia sudah punya pacar Kevin, ketua geng motor sekolah sebelah.

Menikah sama sekali gak pernah ada di pikirannya. Tapi wasiat almarhum papanya memaksanya menikah muda. Dan yang bikin kaget, calon suaminya adalah kakak kelasnya sendiri, Angga William Danendra cowok ganteng, atletis, populer, tapi badboy sejati. Hobi balapan, tawuran, keluyuran malam, dan susah diatur.

Bagi Angga, apa yang sudah jadi miliknya enggak boleh disentuh orang lain. Dia posesif, pencemburu, dan otoriter. Masalahnya, pacar Kesya ternyata musuh bebuyutannya. Dua ketua geng motor yang tak pernah akur, entah kenapa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiyah Mubarokah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Jangan Bilang Mereka Bareng

"Yang berdiri di depan itu bukan ya? Sama Riska? Itu beneran Riska kan?" gumam Kanaya pelan sambil memicingkan mata. Pandangannya menajam ke arah dua sosok di pinggir jalan. Dari jauh terlihat jelas mereka tampak akrab sedang bercakap, sesekali tertawa kecil. Langkah orang-orang yang lalu lalang di sekitar sana tak terlalu diperhatikan Kanaya karena fokusnya hanya pada dua orang itu Kevin dan Riska.

Jantungnya sempat berdetak sedikit lebih cepat. "Jangan bilang mereka bareng dari tadi," batinnya.

Saat ini Kanaya memang sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Sebelumnya Kevin sempat menghubunginya lewat telepon, bilang kalau ban motornya tiba-tiba bocor dan butuh pertolongan. Kanaya yang kebetulan lewat jalur yang sama, langsung berinisiatif untuk menghampiri. Tapi ternyata sebelum dirinya sampai sudah ada sosok lain di sana Riska sahabat dekatnya sendiri.

Ckitt!

Suara decit ban mobilnya terdengar saat Kanaya menepikan mobil ke sisi jalan. Tepat berhenti di belakang Kevin dan Riska. Gerakan mendadak itu sukses membuat keduanya menoleh bersamaan.

"Ih beneran Riska," ucap Kanaya lirih, menghela napas singkat. Ia segera melepas seat belt, meraih tas kecilnya, lalu buru-buru membuka pintu mobil dan turun.

"Naya," sapa Riska dengan senyum ramah. Nada suaranya ringan, seolah tak ada yang aneh dari situasi tersebut.

"Ris lo juga di sini?" balas Kanaya cepat, menyembunyikan rasa kaget sekaligus sedikit kikuk yang sempat menyeruak. Kini ia sudah berdiri di samping Kevin tepat di antara keduanya.

"Iya," jawab Riska sambil menoleh ke arah motor Kevin. "Kebetulan gue lewat sini terus lihat cowok lo lagi minggir di pinggir jalan. Gue pikir dia butuh bantuan jadi gue samperin. Eh ternyata bener ban motornya bocor." Ia menunjuk ke ban belakang motor sport Kevin yang memang terlihat kempes.

"Oh gitu." Kanaya mengangguk paham refleks mengikuti arah tunjuk Riska.

Dalam hati ia mencoba menenangkan diri meyakinkan bahwa semua memang murni kebetulan. "Kalau gitu lo ke sekolah duluan aja Ris. Kasihan kalau telat. Dia biar bareng sama gue lo duluan gak apa-apa. Bel masuk sepuluh menit lagi tuh," ucapnya sambil melirik jam tangan di pergelangan.

Riska ikut melihat jamnya sendiri. "Astaga iya juga. Bisa gawat kalau telat." Ia menatap Kanaya lagi lalu tersenyum.

"Kalau gitu gue cabut duluan sampai ketemu nanti Naya. Kak gue duluan ya toh cewek lo udah datang." Katanya sambil menatap bergantian antara Kanaya dan Kevin.

"Sip hati-hati ya Ris." Kanaya mengacungkan jempolnya. Senyumnya sekilas mengembang, meski di dalam hati ada rasa lega sekaligus waspada. Kevin sendiri hanya menanggapi dengan anggukan singkat, tanpa banyak kata.

Grep!

Tiba-tiba Kanaya merasa pinggangnya ditarik.

"Eh?" ia kaget spontan mendongak menatap Kevin. Raut wajahnya berubah penuh tanda tanya.

"Kenapa?"

Kevin menatapnya lembut. "Tante gimana keadaannya udah mendingan?" tanyanya, sembari menyelipkan helai rambut Kanaya yang terurai ke belakang telinga. Gerakan kecil tapi cukup membuat wajah Kanaya memanas.

"Aman kok," jawab Kanaya, mencoba tenang. Ia mengangguk.

"Mama cuma luka ringan, udah gak apa-apa."

Kevin menghela napas lega. "Syukurlah besok sore aku ke rumah kamu ya? Sekalian jenguk Tante." Nadanya serius matanya menatap penuh ke arah Kanaya seakan benar-benar ingin memastikan izin itu.

"Emm aku ..." Kanaya gelagapan. Mulutnya sempat terbuka, tapi kata-kata tercekat. Dalam hati ia berteriak panik. 'Gawat gak bisa! Gue aja gak di rumah mana boleh dia main! Bisa berabe kalau sampai ketemu Mama beneran!'

"Boleh kan?" desak Kevin lagi, suaranya membuyarkan pikiran Kanaya.

"M-mama kayaknya keluar deh sore ini. Malam baru pulang. Aku juga ada kerja kelompok jadi next time aja ya, aku gak bisa hari ini," jawab Kanaya buru-buru. Nada suaranya terdengar meyakinkan, meski dalam hati ia sadar sepenuhnya itu bohong.

"Ck," Kevin mendesah pelan, wajahnya tampak sedikit kecewa.

"Akhir-akhir ini kamu sibuk banget ya jarang ada waktu buat aku."

"Hehe sorry." Kanaya nyengir canggung, mencoba mencairkan suasana.

"Baru kemarin kita ketemu, sibuk dari mana coba?" katanya sambil mengedipkan mata.

Kevin menghela napas panjang, lalu menoleh sekilas ke arah jalan. Kanaya buru-buru melirik jam tangannya lagi.

"Eh ini udah mau jam tujuh. Masih betah di sini?"

"Astaga iya juga! Aku sampai hampir lupa. Ayo buruan nanti kamu telat." sahut Kevin, menepuk jidatnya sendiri.

"Tapi motor kamu gimana?" Kanaya menunjuk motor sportnya yang masih terparkir di pinggir jalan.

"Aman. Tadi aku udah telepon orang buat bawa ke bengkel." jawab Kevin santai.

Setelah itu ia merangkul bahu Kanaya dengan alami, mengajaknya berjalan ke arah mobil sport milik Kanaya.

"Oh oke kalau gitu kamu bawa mobil aku aja." kata Kanaya, setengah pasrah.

Kevin mengangguk pelan. Ia sempat membukakan pintu mobil untuk Kanaya sebelum akhirnya memutar tubuh dan masuk ke kursi kemudi.

Beberapa menit awal perjalanan hening. Kanaya hanya menatap keluar jendela, sedangkan Kevin fokus pada jalan. Sampai akhirnya Kanaya membuka suara.

"Kalau aku perhatiin, kamu sama Riska lumayan deket ya. Sebelumnya udah kenal?" tanyanya, nada suaranya dibuat senormal mungkin.

Kevin menoleh sebentar lalu kembali fokus. "Kalau dibilang kenal ya lumayan. Dia temen sekelas aku waktu SMP dulu."

"Oh pantes," Kanaya langsung menoleh penuh, tampak terkejut.

"Kirain kenapa kayak akrab gitu. Ternyata udah kenal lama ya." Ia mengangguk-angguk sambil menatap ke depan.

Kevin tersenyum miring. "Gak cemburu kan?" godanya.

"Ck ya gak lah. Dia kan bestie aku." Kanaya menjawab mantap. "Eh tapi ngomong-ngomong, lo pasti tau dong dia pernah suka sama cowok? Soalnya dia pernah Cerita, katanya dari SMP udah suka sama seseorang tapi gak pernah berani ngungkapin sampai sekarang. Aneh banget kan zaman sekarang masih aja gitu."

Kevin mengangkat alis, tampak terkejut. "Serius? Siapa emang? Aku malah gak tau. Kita gak sedeket itu Naya. Dulu cuma satu kelas doang. Baru semenjak aku pacaran sama kamu dia jadi sering nyapa. Sebelumnya gak pernah."

"Masa sih?" Kanaya mengerucutkan bibirnya. "Padahal gue penasaran seganteng apa cowok yang bisa bikin dia stuck sampai sekarang. Katanya bestie tapi foto aja gak pernah ditunjukkin."

Kevin tersenyum tipis. "Mungkin saking spesialnya makanya dirahasiain bahkan dari kamu."

Kanaya mendengkus pelan, lalu kembali menatap ke luar jendela. Mobil yang mereka kendarai mulai melambat, akhirnya berhenti tepat di depan gerbang SMA Pelita Bangsa. Suasananya sudah ramai siswa-siswi berhamburan di lapangan luas.

"Bisa jadi juga ya," gumam Kanaya sambil mengangguk.

"Eh udah nyampe. Pas banget waktunya aku turun ya."

"Mobil kamu gak apa-apa aku bawa?" tanya Kevin lagi.

"Gak masalah. Pulangnya gampang aku bisa nebeng Riska." jawab Kanaya cepat terlalu cepat.

"Lah jangan dong aku jemput aja. Atau biar praktis aku suruh orang anterin mobil kamu ke sini." tawar Kevin, menoleh sejenak.

Kanaya sempat terdiam, tapi akhirnya mengangguk. "Emm oke kalau gitu. Sekalian biar aku bisa langsung ke kerja kelompok." Ucapnya cepat.

Dalam hati ia berteriak 'Amit-amit kalau pulang bareng Kevin terus ketahuan Angga. Tamat riwayat gue!'

"Oke deh," angguk Kevin.

"Buruan turun. Hati-hati ya belajar yang bener."

Kanaya hanya mengacungkan jempol sebelum membuka pintu dan turun. Langkah kecilnya menjauh cepat, tanpa menoleh lagi.

Kevin menatap punggung Kanaya cukup lama, sampai benar-benar hilang dari pandangan. Baru setelah itu ia menyalakan mesin mobil dan melaju pergi. Kali ini tujuannya ke SMA Bintang, sekolahnya sekarang tempat yang sama pernah Kanaya tempati sebelum pindah ke Pelita Bangsa. Di sanalah awal semua cerita mereka dimulai.

Ckitt!

Mobil berhenti di area parkir khusus roda empat. Belum sempat mematikan mesin, dua sosok langsung menghampirinya.

"Wah bukannya ini mobil cewek lo?" tanya Angga dengan nada heran sekaligus menggoda.

"Asik banget sampai tukeran mobil. Cie," timpal Doni sambil menyeringai lebar.

Kevin hanya mendesah, menyandarkan punggung ke bodi mobil. "Ban motor gue bocor." jawabnya malas.

"Lah serius? Kenapa gak kabarin gue? Motor lo sekarang di mana?" cecar Galang cepat.

"Telat gue udah keburu nelpon Kanaya." sahut Kevin singkat, nada suaranya datar.

Doni terkekeh. "Kalau gue lihat makin lengket aja lo sama dia."

Galang ikut menimpali, wajahnya lebih serius. "Yoi tapi hati-hati bro. Gue denger kabar Angga lagi deketin Kanaya di sekolah. Gue takut lo berantem sama dia. Lo tau sendiri kan gimana galaknya Angga."

Kevin mendengus sinis, matanya menajam. "Heh Kanaya cewek gue. Dia gak akan bisa ngapa-ngapain. Kalau berani sama aja ngajak perang sama gue. Gue gak bakal diem sekalipun nyawa taruhannya." Kedua tangannya mengepal kuat.

Galang terdiam sejenak, lalu mengernyit. "Lo beneran seserius itu sama dia?"

Kevin menunduk sebentar, lalu menatap kedua sahabatnya. "Iya. Gue jatuh cinta sama Kanaya. Gue gak bakal biarin siapa pun rebut dia dari gue!"

Doni melipat tangan di dada, menatap Kevin tajam. "Terus kalau Dina balik lagi?" tanyanya, nada setengah serius setengah menggoda.

Kevin tercekat. Pandangannya berubah rumit, sulit ditebak. Ia menghela napas, lalu berkata pelan, "Gue tulus sama Kanaya gue beneran suka dia. Tapi Dina dia juga punya arti dalam hidup gue."

Ucapan itu menggantung di udara, menciptakan keheningan singkat yang menekan di antara mereka bertiga.

1
Alex
gemes deh Thor, kapan terungkapnya pengen liat yg bucin*🥰
Adinda: lanjut thor
total 3 replies
Siti Nina
Lanjut thor makin penasaran sama cerita selanjutnya gmna reaksi kanaya klw tau kevin punya cewek lain 🤔🤔🤔
Siti Nina
Kaya nya si rania ini tulus dan tau banyak soal si kevin dn si riska 🤔🤔🤔
Siti Nina
ko blm up juga thor jgn lama " dong di tunggu banget kelanjutannya 🙏🙏🙏
Siti Nina
Keren angga suka banget sama karakter nya 🤗🤗 lanjut thor makin seru cerita nya 👍👍👍 semangat ya thor 💪💪💪
Siti Nina
good job angga rasain tuh si fika pen jedotin pala nya ke tembok 😆
Siti Nina
Nah lhoo rasain tuh si fika cekik saja ga sampe mampus anak sekolah aja kya preman kelakuan nya,,pake ngaku calon pacar sgala lagi PD banget 😆😆😆
Siti Nina
Masih menjadi teka teki bikin penasaran thor 🤔 pengen cpt ketaun bohong nya si kevin gmna cba reaksi nya si kanaya 🤔 makasih thor dh lancar up nya 🙏👍💪🤗
Siti Nina
Aahhh,,,makin gemesss aja sama pasangann ini di tunggu ke bucinan dan posesif nya angga pasti makin gemesss 🤗🤗🤗
Siti Nina
Nah lho siapa tuh 🤔 gemess banget sama pasangan ini 🤗🤗🤗
Siti Nina
Apa yg akan di lakukan angga sama kanaya karna cemburu nya,,,?? kaya nya yg di sukai riska si kevin deh 🤔🤔 Lanjut thor 💪💪💪
Siti Nina
Kapan ketaunya sih dh ga sabar gmna coba reaksi nya kanaya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
Siti Nina
Kok cuma 2 Thor biasa nya banyak double up nya 😄
Alex
akhirnya yg dtunggu nongol juga Thor, terimakasih 🙏
ciwi mahal
kak ditunggu kelanjuttannya aku kangen loh up ya diganti tiap hari aja kak
kasychan040614_chan
sering sering update nya thor.. ceritanya seru.. ditunggu ya update bya/Drool/
Siti Nina
Di tunggu kelanjutannya makin seru cerita nya 👍👍👍 makasih thor udh grazy up 🙏🙏🙏
Siti Nina
Apa maksudnya dari perkataan angga ya 🤔🤔🤔
Siti Nina
👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!