Seorang gadis bernama Yasmin Ranita harus menerima nasibnya untuk menikah dengan Pengusaha berdarah dingin bernama Bima Shandika Mahesa. Bahkan Yasmin harus mengorbankan pacarnya yang Ia pacari selama 3 tahun...
Impiannya untuk menikahi pacarnya kandas sudah, semua hanyalah angan - angannya saja buktinya dia menikah dengan Bima shandika mahesa, kebebasannya pun harus di renggut oleh Bima, Dia hanya menunggu keajaiban datang padanya.bagaimanakah nasibnya Yasmin...Ikuti Ceritanya
Terdapat adegan dewasa 21+ mohon bijak dalam membaca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Mutia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Malam Pertama
Didalam kamar, Yasmin terus gelisah memikirkan kata - kata Bima tadi siang ditoko. Ia terus mondar - mandir sambil sesekali melihat jam dinding kamarnya.
"Bagaimana ini? Sebentar lagi Bima akan pulang, kalau aku pura - pura tidur pasti dia akan tahu" gumamnya.
Didepan rumah, suara klakson mobil Bima sudah terdengar, pintu pagar secara otomatis terbuka. Yasmin yang mendengar itu langsung kaget.
"Dia sudah pulang, bagaimana ini?Tenang Yasmin....kamu harus tenang, jangan sampai kamu terlihat ketakutan didepannya" gumamnya sambil berusaha menenangkan dirinya yang sudah gemetar dari tadi.
Yasmin pun mendengar suara Bima yang sedang berbicara dengan Pak Joseph dibawah. Ia lalu siap - siap untuk menyambut Bima. Saat Bima membuka pintu, Yasmin sudah berdiri didepannya.
"Kamu belum tidur" Kata Bima.
"Belum!! Aku tidak bisa tidur" Jawab Yasmin.
Bima yang mendengar itu langsung tersenyum sambil berjalan ke arah Yasmin sampai membuat Yasmin bersandar didinding. Bima lalu menempelkan kedua tangannya ke dinding membuat Yasmin tidak bisa bergerak.
Ia lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Yasmin. Yasmin pun memejamkan matanya sambil memalingkan wajahnya karena takut.
"Apa yang orang ini lakukan, apa dia akan menciumku" Dalam hati Yasmin.
"Apa yang membuatmu tidak bisa tidur....apa kamu memikirkan tentang aku??" Tanya Bima sambil membisikkan ke telinga Yasmin.
Yasmin kaget sampai tidak bisa berkata - kata mendengar perkataan Bima, ia hanya terdiam mengingat kata - katanya tadi.
"Yasmiiiin.....bodoh sekali sih kamu. Kenapa juga kamu sampai bilang begitu, wajahku harus ditaruh dimana. Aku malu sekali" dalam hati Yasmin.
"Hei....kenapa kamu diam saja?" Tanya Bima sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Yasmin.
"Hah...." Yasmin kaget dan langsung melihat ke arah Bima. Bima menarik pinggang Yasmin kepelukannya dan kedua tangan Yasmin berada didada Bima. Yasmin saat itu kaget dibuatnya.
"Yasmin....aku ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting padamu" Kata Bima.
"Apa yang ingin kamu katakan" Tanya Yasmin.
"Kamu harus dengarkan baik - baik setiap kata yang kukatakan" Kata Bima.
"Baik, katakanlah" Jawab Yasmin.
"Yasmin....Aku mencintaimu" Kata Bima sambil memandang wajah Yasmin.
Yasmin yang mendengar itu hanya diam melihat Bima, ia seperti tak percaya dengan apa yang dikatakan Bima padanya.
"Apa kamu mencoba mempermainkanku?" Tanya Yasmin.
"Apa kamu bodoh?" tanya Bima sambil memegang dagu Yasmin.
"Apa maksudmu?" Yasmin bertanya kembali pada Bima.
"Buat apa aku menikah denganmu kalau aku tidak suka" Kata Bima.
"Jadi...kamu memak....." belum sempat menyelesaikan kata - katanya, Bima sudah menciumnya.
"Mmm....Emm..."sambil memukul dada Bima dan berusaha melepaskan dirinya dari Bima.
Bima lalu melepaskan ciumannya dan langsung menggendong Yasmin ke kasur tanpa menghiraukan penolakan Yasmin.
Bima lalu berada diatas Yasmin dan mulai melepaskan bajunya. Yasmin yang melihat itu sangat kaget.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yasmin.
"Tentu saja melakukan apa yang dilakukan suami istri" jawab Bima.
"Tapi....aku" Yasmin belum sempat menyelesaikan kata - katanya, tiba - tiba Bima menutup bibir Yasmin dengan jari telunjuknya.
"Huussstt....Aku tidak bisa menunggu lagi!tenang saja, aku akan pelan - pelan.....eeh" Kata Bima.
Bima pun langsung mencium bibir Yasmin lalu ke pipih dan turun ke lehernya. Yasmin saat itu berusaha berontak dengan memukul mukul Bima dengan kedua tangannya. Bima yang melihat itu langsung menahan kedua tangan Yasmin keatas kepala Yasmin dengan tangan kirinya sedangkan tangannya yang lain masuk kedada Yasmin dan perlahan - lahan melepaskan bajunya.
Yasmin saat itu hanya pasrah, ia tidak bisa melawan Bima, tenaganya sangat kuat.
Sesaat kemudian, Bima pun melakukannya. Yasmin meneteskan air matanya tanpa sepengetahuan Bima.
Bersambung