NovelToon NovelToon
Sumpah Raja Duri

Sumpah Raja Duri

Status: tamat
Genre:Fantasi Isekai / Mengubah sejarah / Fantasi Wanita / Peramal / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: tanty rahayu bahari

Elara, seorang ahli herbal desa dengan sihir kehidupan yang sederhana, tidak pernah menyangka takdirnya akan berakhir di Shadowfall—kerajaan kelabu yang dipimpin oleh raja monster. Sebagai "upeti" terakhir, Elara memiliki satu tugas mustahil: menyembuhkan Raja Kaelen dalam waktu satu bulan, atau mati di tangan sang raja sendiri.
​Kaelen bukan sekadar raja yang dingin; ia adalah tawanan dari kutukan yang perlahan mengubah tubuhnya menjadi batu obsidian dan duri mematikan. Ia telah menutup hatinya, yakin bahwa sentuhannya hanya membawa kematian. Namun, kehadiran Elara yang keras kepala dan penuh cahaya mulai meretakkan dinding pertahanan Kaelen, mengungkap sisi heroik di balik wujud monsternya.


Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanty rahayu bahari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Kudeta

​Aula Agung Shadowfall, tempat Raja Kaelen biasa memimpin dewan, kini terasa dingin dan penuh ketegangan. Perapian di ruangan itu padam, dan puluhan kursi batu yang seharusnya diduduki para Marquis kerajaan kini sebagian besar kosong.

​Duke Valerian Vane duduk di singgasana pelaksana tugas, diapit oleh Baron Thorne yang baru dibebaskan dari penjara dan dua komandan militer yang terikat loyalitas baru padanya. Vane mengenakan jubah beludru hitam dengan hiasan perak, tetapi dia belum berani duduk di Singgasana Obsidian. Dia duduk di kursi yang lebih kecil di sampingnya, sebuah simbol kesopanan yang bertujuan untuk menenangkan para bangsawan yang tersisa.

​Sudah dua minggu sejak Pesta Musim Semi Palsu dan menghilangnya Raja Kaelen.

​"Tuan-tuan, dan Lady Seraphina," suara Vane terdengar halus dan menenangkan. "Kita berkumpul hari ini bukan untuk merayakan, melainkan untuk menghadapi kenyataan pahit. Raja Kaelen Draven telah meninggalkan takhtanya dan kerajaannya."

​Vorian, yang berdiri di tengah aula, adalah satu-satunya yang menantang klaim itu. Dia mengenakan baju zirah lengkapnya, pedang di pinggangnya, dan matanya yang dingin memancarkan kemarahan dari balik topeng perak.

​"Itu adalah kebohongan, Duke Vane," kata Vorian, suaranya lantang. "Yang Mulia Raja sedang mencari sekutu dan penawar di Utara. Beliau akan kembali!"

​Vane tersenyum, senyum penuh iba yang sangat menjijikkan. "Mencari sekutu? Atau melarikan diri? Lord Vorian, kita semua menyaksikan apa yang terjadi pada malam pesta itu. Raja kita mengalami episode kegilaan yang parah, dipicu oleh penyihir asing."

​Dia menunjuk ke arah Baron Thorne. "Baron Thorne, yang dengan heroik mencoba mengendalikan situasi, kini menjadi sasaran fitnah. Dan Raja kita? Dia menghilang bersama Tangan Kanannya yang lain ke daerah yang tak terjangkau, meninggalkan kita diserang monster purba."

​"Monster itu dilepaskan oleh Anda!" balas Vorian tajam.

​"Tuduhan yang berat!" Vane terkekeh. "Dan absurd. Semua bukti—termasuk sekop dengan sihir alam di dalamnya—mengarah pada penyihir yang dibawa Raja: Elara Vance. Jelas, penyihir itu adalah agen ganda yang disusupkan untuk membunuh Kaelen dan menghancurkan kerajaan ini dari dalam."

​Vorian mencengkeram gagang pedangnya. Vane memutarbalikkan fakta dengan sangat rapi. Kaelen sengaja menghilang untuk mencari penawar; Vane mengklaim dia lari karena gila.

​"Raja Kaelen masih penguasa yang sah!" Vorian berseru ke arah para bangsawan yang duduk membisu. "Anda tidak memiliki hak untuk mencopotnya!"

​Vane mengangkat bahu dengan elegan. "Aku tidak mencopotnya, Lord Vorian. Kami hanya mengakui fakta. Seorang Raja yang melarikan diri, yang hampir membunuh para bangsawan terkemuka, dan yang tidak menunjukkan dirinya selama dua minggu, dianggap tidak layak untuk memerintah. Apalagi, kutukan itu kini telah menguasainya sepenuhnya. Dia mungkin sudah membatu di suatu tempat di utara."

​Vane mengambil gulungan perkamen yang diikat pita emas dari mejanya. "Oleh karena itu, Dewan Penasihat—atas nama keamanan publik dan kelangsungan garis keturunan—telah mengambil suara. Kaelen Draven diumumkan Unfit to Rule (Tidak Layak Memerintah) karena ketidakstabilan mental dan fisik."

​"Siapa yang mengambil suara itu?" tanya Vorian dengan suara yang dipenuhi ancaman.

​"Hampir semua yang duduk di sini hari ini," jawab Vane, melambaikan tangan ke arah para bangsawan yang kini menunduk.

​Vorian menatap mereka. Mereka adalah para pengecut. Orang-orang yang takut pada Kaelen si Monster, tapi lebih takut pada Vane si Ular.

​Vane berdiri, berjalan ke tengah aula, matanya bersinar kemenangan.

​"Oleh karena itu," Vane mengumumkan, suaranya membesar, bergema di aula. "Dengan kekosongan yang nyata di Singgasana Obsidian, dan untuk mencegah anarki saat kita memerangi sisa-sisa Void yang dilepaskan oleh penyihir itu, aku, Valerian Vane, Duke of Shadowfall, menyatakan diriku sebagai Regent-Protector (Pelindung-Wali) dari Kerajaan."

​Seketika, seluruh bangsawan yang tersisa membungkuk hormat.

​"Hidup Regent Vane!" teriak Baron Thorne dengan suara bersemangat.

​Vorian tidak membungkuk. Dia berdiri kaku, menatap Vane dengan kemarahan yang membara.

​"Kau akan menyesali hari ini, Vane," desis Vorian.

​"Aku meragukannya," Vane tersenyum angkuh. Dia melangkah menuju Singgasana Obsidian, lalu duduk di atasnya—melanggar tradisi kuno yang melarang siapa pun duduk di sana selain Raja.

​Vorian menarik pedangnya. Cahaya perak bilah pedang memancar di aula yang suram.

​"Aku bersumpah pada Yang Mulia Raja Kaelen bahwa aku akan melindunginya! Aku tidak akan membiarkan pengkhianat ini menguasai takhtanya!"

​Vane hanya tertawa. "Drama yang bagus, Lord Vorian. Sayangnya, peranmu sudah habis. Tangkap dia! Tuduh dia berkomplot dengan penyihir Elara Vance untuk membunuh Raja yang sah!"

​Puluhan prajurit yang loyal pada Vane menyerbu ke dalam aula. Vorian dengan cepat melawan. Dia adalah petarung yang hebat, menebas dua prajurit sekaligus, tapi dia diserang dari segala arah.

​"Vorian, jangan konyol! Serahkan dirimu!" teriak Vane, menikmati tontonan itu dari singgasananya.

​Vorian terluka di lengan. Dia tersentak mundur, menyadari dia tidak bisa menang melawan pengecut sebanyak ini. Jika dia mati di sini, Kaelen tidak akan memiliki mata dan telinga di Shadowfall.

​Vorian menggunakan pedangnya untuk memecahkan jendela kaca besar di belakangnya. Dia melompat ke tepian batu, membiarkan tubuhnya meluncur ke bawah dari ketinggian lima lantai, mendarat di atap rumah kayu di bawahnya.

​"Pengkhianat itu kabur!" teriak Vane.

​Vorian tidak melihat ke belakang. Dia hanya berlari, menuju ke arah hutan terlarang, ke tempat ia melepaskan Elara, berharap bisa mengejar Kaelen.

​Tiga jam kemudian, Vorian berada di punggung kuda, memacu langkahnya ke Utara. Dia membawa pesan yang harus disampaikan Kaelen.

​Namun, Vorian tahu dia harus mengirimkan peringatan lain, peringatan yang jauh lebih mendesak.

​Dia berhenti di tepi jurang, mengeluarkan jimat perak kecil. Dia menyalurkan sedikit sihirnya ke dalam jimat itu.

​"Dewan Silverwood," bisik Vorian. "Aku mengirimkan pesan. Raja Kaelen telah dikudeta. Istana berada di bawah kendali Duke Vane. Lindungi Elara Vance. Dia adalah satu-satunya harapan yang tersisa."

​Setelah pesan sihir itu melesat ke udara, Vorian memacu kudanya lagi.

​Kerajaan telah jatuh. Dan satu-satunya cara untuk menyelamatkannya kini tergantung pada dua orang yang lari dalam arah berlawanan: Raja yang menenggelamkan diri dalam sihir gelap dan Gadis Herbal yang mencari sihir suci.

​Kaelen harus segera tahu. Permainan Vane sudah berakhir.

BERSAMBUNG...

Terima kasih telah membaca💞

Jangan lupa bantu like komen dan share❣️

1
Alona Luna
wahhh akhirnya happy ending ☺️
Alona Luna: wahhhh ok. baik
total 2 replies
Alona Luna
semangat next kak☺️
Alona Luna: sama-sama kak.☺️
total 2 replies
Alona Luna
next kak.. makin seru ceritanya
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga keceritaku PENJELAJAH WAKTU HIDUP DIZAMAN AJAIB
tanty rahayu: semangat juga ya ka.... wah kayanya seru tuh 😍nanti aku mampir baca ya
total 1 replies
Alona Luna
ceritanya bagus kak. next
Alona Luna: aku tunggu kak☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!