Lin Wu Ji, Immortal Tertinggi yang tak terkalahkan, dihancurkan oleh pengkhianatan Gu Zhong, rekan terdekatnya. Jiwa Lin Wu Ji ini bereinkarnasi menjadi Lin Hao, anak fana lemah dari desa terpencil. Dengan sistem dewa yang tak tertandingi, Lin Hao memulai perjalanannya untuk membalas dendam dan mencapai puncak kekuasaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zan Apexion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Kekacauan Takdir dan Hukum Karma Yang Telah Terdistorsi
Saat ini, Lin Hao sedang berdiri di depan batang pohon purba yang tumbang itu, dengan napasnya yang terlihat keluar seperti kabut halus di udara hutan.
Dengan suhu yang dingin, Pohon raksasa yang jatuh itu, merupakan perwujudan fisik dari Keberuntungan Suram (-80) miliknya, menghalangi jalur setapak yang ada didepan nya, secara sempurna.
“Sistem Kultivasi Alam Fana ini sungguh unik. Bahkan Hukum Karma pun bisa terwujud dalam bentuk fisik sehalus ini,” batin Lin Hao.
“Jika aku mencoba memindahkannya dengan kekuatan Qi Gathering Tingkat 9 ku saat ini, setidaknya akan membutuhkan waktu dua jam penuh, dan itu akan menghabiskan sisa True Qi-ku, serta dapat dipastikan menyebabkan hal fatal yang mempengaruhi Dantian ku.”
Dia tahu dia tidak punya pilihan selain menggunakan otaknya. Sebagai Master Formasi Ilahi yang pernah meneliti hukum Kosmik, matanya segera menganalisis batang kayu tersebut. Pohon itu tidak jatuh secara alami; itu diatur oleh kekuatan takdir yang halus.
"Ini bukan masalah kekuatan, ini adalah masalah simpul tekanan," gumam Lin Hao, saat ia merasakan adanya distorsi energi tepat di bawah akar pohon tersebut.
Lin Hao kemudian menutup mata. Dia mengumpulkan sisa True Qi-nya, yang kini berada di ambang batas aman 45%. Ternyata, Dia tidak menyalurkannya ke tangan atau kakinya, melainkan ke ujung jarinya, mengubahnya menjadi benang Qi yang hampir tak terlihat dan sangat presisi.
Notifikasi Host: Penggunaan Pengetahuan Master Formasi Ilahi telah diaktifkan.
Perhitungan Vektor Gravitasi (Target): Simpul Akar terletak di Bagian Timur Laut.
Biaya Qi: 5%
Dengan hati-hati, Lin Hao menyentuh kulit pohon yang kasar. Benang True Qi miliknya menembus ke dalam simpul akar yang telah ia identifikasi. Dengan gerakan yang lembut namun pasti, gerakan yang hanya bisa dilakukan oleh Jiwa yang menguasai Hukum Alam. ia memberikan dorongan mikro, mengubah pusat gravitasi pohon itu hanya sebesar 0,001 derajat.
CRRK!
Bukan suara ledakan, melainkan suara retakan yang dalam dan mengerikan berasal dari akar yang patah. Pohon raksasa itu, yang didukung oleh kekuatan karma, kehilangan keseimbangan strukturalnya. Dengan suara lambat yang aneh, batang pohon bergeser, membuka celah tipis di jalur setapak.
Notifikasi Host: Rintangan Karma (Pohon Tumbang) berhasil dilalui.
Tingkat Kelelahan Qi: 50% (Karena penggunaan True Qi yang berlebihan dan penyerapan dari Pil sebelumnya).
"Ada Kerugian 5% Qi, tapi setidaknya Qi yang dikeluarkan ni sebanding dengan waktu yang dapat dihemat, " desis Lin Hao.
ia dengan cepat menyelinap melalui celah itu. Namun, baru saja ia berjalan sekitar seratus langkah setelah mengatasi masalah tadi, tiba-tiba, Karma Buruk Ekstrem kembali menyerang-nya untuk yang kedua kali.
Kali ini, itu datang dalam bentuk suara jeritan fana dan langkah kaki panik dari arah depan.
Internal Monolog Lin Hao: “Bukan pohon ternyata, baguslah. Tapi suara itu... sepertinya suara Kultivator di Ranah Foundation Establishment tingkat rendah yang mungkin saja sedang dikejar dan butuh pertolongan. Pasti ada sebuah konflik di arah depan sana, dan dengan stat Keberuntungan Suram-ku memastikan konflik itu terjadi dan pastilah akan melibatkan diriku.”
Lin Hao, segera menyembunyikan auranya menggunakan Cincin Bayangan, bersembunyi tepat di balik sebatang pohon besar. beberapa saat kemudian, Dua kultivator berlari melewatinya. Mereka terlihat lusuh, dengan aura Ranah Foundation Establishment Tingkat 1 dan Tingkat 2, dan seperti mereka tampak putus asa.
Tepat di belakang mereka, muncul tiga bandit dengan tampilan yang lebih kejam, semuanya berada di ranah Foundation Establishment Tingkat 3, yang sedang mengejar mereka dengan pisau berlumuran darah.
"Kembalikan batu spiritual kami, atau kalian akan mati!" teriak pemimpin bandit.
Lin Hao yang seharusnya sudah terjebak di tengah pertarungan ini. Tetapi kemudian, karena efek Hukum Karma mulai bekerja, sesuatu terjadi mempengaruhi makhluk yang ada disekitarnya.
Tepat ketika, pemimpin bandit mengayunkan pisau, tanah di bawah kakinya tiba-tiba menjadi berlumpur, padahal tidak ada sungai atau hujan di dekatnya. ia pun kehilangan pijakan dan membuat pisau yang ada digenggam nya terjatuh ke tanah. Sedangkan, Bandit kedua yang mencoba menyalip justru tersandung ke belakang, dan menabrak Bandit ketiga.
Sebuah kekacauan yang disajikan secara elegan oleh Takdir.
Lin Hao yang melihat peluang itu. ia segera merespon dengan tidak bergerak untuk menyerang Kultivator ataupun membantunya. Sebaliknya, hal yang dilakukan nya adalah hanya menunggu, dan membiarkan Keberuntungan Suram-nya memanifestasikan kekacauan itu lagi untuknya.
Tiga Bandit itu yang ingin menyelamatkan diri, kini saling bertarung dalam lumpur yang aneh, pertarungan diantara mereka berlangsung sengit, tiba-tiba hal ini tanpa sengaja mematahkan lengan salah satu Bandit dan menjatuhkan semua Batu Spiritual mereka ke dalam genangan air yang baru saja muncul entah darimana.
Lin Hao mendecih, dengan senyum khas menghina miliknya kini muncul sekali lagi.
“Mereka tidak tahu. Hanya dengan mendekatiku saja, mereka akan terpengaruh oleh keadaan spesial ku ini. Kali ini, Biarkan mereka saling bunuh diri dengan takdir buruk yang menimpa mereka.”
Lin Hao, langsung tidak menyia-nyiakan waktunya. dengan berani ia menyelinap perlahan, menjauh dari kekacauan itu, lalu menuju utara, semakin dalam ke Hutan Kabut, meninggalkan mereka yang sibuk berkelahi dengan nasib buruk yang menimpanya. kini, Lin hao berhasil menghindari pertarungan yang pasti akan menghabiskan sisa True Qi-nya lagi.
Keberuntungan Suram miliknya memang bencana, tetapi ketika diarahkan kepada orang lain, itu adalah senjata pemusnah paling efisien yang pernah ada.
Bersambung....
ANTARA PAGI ATAU SORE HARI.☺️