NovelToon NovelToon
Bloom Of The Crimson Mark

Bloom Of The Crimson Mark

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Identitas Tersembunyi / Rebirth For Love / Dark Romance / Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:400
Nilai: 5
Nama Author: NINI(LENI)

Update Every day

Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.

mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.

dan ya...

cari sendiri kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Lian Zhen perlahan mulai mengangkat tubuh Qing Lou dalam pelukannya, berjalan keluar dan pengawal masih setia disana.

Beberapa orang yang sedang peregangan, akhirnya terjatuh saat melihat orang dinantinya dengan aura jauh lebih baik, hanya pemadangan tak biasa membuat tertegun.

Kaisar yang hanya tahu membunuh dan memenggal kepala musuhnya tanpa pandang bulu. Dan sekarang? menggendong seorang wanita dengan raut wajah lembut dan seakan itu adalah benda berharga miliknya, dan hanya bisa menatap lembut padanya seseorang.

ditambah lagi dengan Qing Lou menyembunyikan wajahnya di dada Lian Zhen tanpa sadar. Lian Zhen melihat selirnya seperti malu dan terkekeh sendiri, gerak getik mereka di lihat oleh mereka.

"Aku yakin mataku mulai rabun? gimana bisa melihat yang mulia terlihat...senang?" katanya yang tak percaya.

Orang di sebelahnya menepuk, "kawan, kamu tidak sendirian. Dan yakinilah itu bukan matamu yang rabun, melainkan kenyataan yang bagaikan sebuah mimpi!"

dan rekan yang lain hanya ikut mengangguk dengan semangat.

Lian Zhen mendengar suara berisik itu, langsung menatap mereka dengan tajam. Dan langsung membuat mereka membeku lalu terdiam dengan hitungan angin.

"Benar - benar merusak kesenangan!"

"Kalian kenapa seperti wanita? suka gosip? Lebih baik kalian bereskan didalam sana, atau kalian yang ingin saya bereskan!" ucapnya dengan jutek.

Dan mereka mana ada rasa berani, daripada berdebat dengan orang yang mereka takutkan seumur hidup, mending ikut perang aja. Mereka langsung dengan kecepatan cahaya masuk kedalam dan membuat debu berterbangan.

Lian Zhen menghela nafas lega, "akhirnya tak ada yang mengganggunya lagi." batinnya merasa senang.

Hanya sebentar, ditinggal memerahi mereka. Namun detik itu pula, tangan Lian Zhen berubah kaku. Saat menunduk menatap selir kesayangannya itu yang sudah mulai menutup matanya.

"…Jangan tidur dulu," bisiknya dengan menepuk pipi Qing Lou dengan lembut dan rasa khawatir yang kini kembali menghantuinya.

"Kau masih terluka..."

Qing Lou mengerjap pelan. "Aku tidak selemah itu."

"Tidak." Nada suara Lian Zhen mengeras.

"Kalau aku bilang kamu lemah, ya lemah!"

Dalam hati Qing Lou mendengar itu sangat senang, dan hanya kecil. Dan Lian Zhen merapatkan Qing Lou ke dadanya, memeluk lebih erat, seolah selirnya bisa hilang tanpa kabar.

"Kita keluar dari sini!" gumamnya beranjak pergi. "Bagaimana dengan mereka?"

Lian Zhen menaikkan alisnya dan menatap Qing Lou dengan raut tak senang, jelas tak senang ada orang di pikirkan oleh selirnya. "Apa kamu peduli dengan mereka? tidak denganku?" ucapnya dengan cepat.

Ia membeku dan merutuki dengan apa yang tadi di ucapkan. "Bukan itu maksudku...kau marah?" Lian Zhen tak menjawabnya.

Sehingga selama perjalanan, begitu saat keluar dari lereng pegunungan itu, kilatan petir menerangi langit. Lian Zhen berjalan pelan, stabil. Langkahnya nyaris tidak terdengar, seperti sedang membawa sesuatu yang tidak boleh terganggu.

Sesekali ia melihat wajah Qing Lou.

Ia mengusap pipinya, menghapus darah kering.

Setiap sentuhan… sangat lembut.

Lembut yang tidak cocok dengan pria semengerikan dirinya. Qing Lou akhirnya membalas tatapan itu sangat pelan, dan mengatakan sesuatu. "Zhen…"

Lian Zhen marah tapi saat namanya disebut begitu langsung berhenti. Jantungnya berdetak keras.

"…Ulangi," bisiknya.

"Apa…?" pura - puranya.

"Panggil aku begitu lagi."

Qing Lou mengernyit. "Kau sedang tidak waras, ya!" katanya dengan rasanya dalam hati takut dan malas bersamaan.

perasaan cewe emang sangat rumit. bahkan lebih rumit dari merajut.

"Benar." Lian Zhen tersenyum tipis. "Sejak tahu keberadaan mu sudah tak terkendali. Ditambah saat kamu hilang, aku menjadi lebih tidak waras lagi."

Hujan mulai turun dengan derasnya. Tetesan air membasahi rambut Qing Lou, menetes ke wajahnya.

Lian Zhen mengangkat tangan dan menahan hujan dengan energi internalnya. yang seperti membuat benteng agar tidak terkena air hujan dan mengubahnya menjadi penghalang transparan.

Seakan dunia dilarang menyentuh perempuan di pelukannya.

harus Qing Lou akui kalau Lian Zhen memiliki aura yang membuat orang tak tahan kalau menolaknya dan kejam, tapi bagaimanapun merasa mulai nyaman bersamanya.

Dan saat momen bersama dengan tenang. lagi dan lagi, ada yang menganggu mereka sehingga Lian Zhen menghela nafasnya.

"Ada apa?" katanya dengan dingin.

Salah Satu Pasukan Bayangan Mendekat. Dan Qing Lou kaget dengan kemunculan pria itu secara tiba-tiba dan tak merasakan auranya itu. Walaupun terluka tapi tetap saja bisa mengenalinya, ataukah pria ini kekuatannya lebih darinya.

dan dalam pikirannya selanjutnya, bagaimana bisa Lian Zhen mendapatkan orang - orang yang bagaikan monster bentuk manusia itu?

"Yang Mulia," katanya sambil berlutut, "musuh yang tadi masih hidup melarikan diri. Apakah kami—"

"Bunuh semuanya," potong Lian Zhen datar.

Kejam

"Ambil kepala mereka. Bakar markasnya. Dan jangan biarkan satu pun mati dengan tenang."

Qing Lou menoleh sedikit. "Kau… kejam sekali." tuturnya.

Lian Zhen merapatkan cengkeramannya di pinggang Qing Lou, menatap matanya dengan semakin dalam.

"Dan aku bisa lebih kejam lagi jika seseorang menyentuhmu, walaupun hanya ujung rambutmu."

melihat matanya menatap tajam dan terlihat kesungguhan membuatnya jatungnya berdetak dengan kencang.

...----------------...

Perjalanan Pulang

Sesampainya di tepi hutan, Lian Zhen menurunkan Qing Lou dari gendongannya. Namun ketika Qing Lou mencoba berdiri, lututnya langsung goyah.

Ia nyaris jatuh...

dan Lian Zhen menangkapnya lagi, lebih cepat dari napasnya sendiri.

"Kau lihat?" gumamnya rendah. "Baru kutaruh satu detik, kau sudah hampir jatuh. mana yang katanya tidak lemah, udah hampir jatuh aja tuh!"

"Aku… hanya terlalu lama duduk..." alasannya.

"Kau memang tidak boleh ditinggal sedetik pun."

Tangan Lian Zhen naik ke tengkuk Qing Lou.

Ia menarik tubuh Qing Lou mendekat… sangat dekat… hingga bibir mereka hampir bersentuhan.

Qing Lou menahan napas. "Zhen… kau…"

"Diam."

Satu kata membuat Qing Lou terdiam dan tak bergerak.

Ia menempelkan dahi pada dahi Qing Lou.

"Kau tidak mengerti betapa… gila aku mencarimu."

Napas mereka tercampur, anatara takut akan terjadi hal mesum (pikiran Qing Lou). Dengan rasanya lega karena orang paling dikhawatirkan baik - baik saja (Pikiran Lian Zhen).

sungguh kedua pikiran yang berbeda jauh sekali.

Sudah beberapa menit mereka berdiri dan Qing Lou rasanya seperti mati kutu tak jelas.

"Zhen..."

"umm..."

"Bagaimana kalau kita bergegas segara pulang ke kerajaan?" sarannya.

Ia melepaskan dahinya, melihat wanitanya sangat pucat dan tangannya masih saja terluka. Dan memang benar harus bergegas kembali untuk saat ini.

Saat mereka berjalan menuju kereta kerajaan, Qing Lou bergumam lemah. "Zhen… aku takut." Dengan tiba-tiba.

Lian Zhen langsung berhenti. Ia memegang kedua pipi Qing Lou, mengangkat wajahnya agar ia menatapnya. "Kau takut pada apa?"

"…Takut kalau kau datang terlambat." Lian Zhen tertegun. Untuk pertama kalinya, mata pria itu bergetar.

Dan ia menarik Qing Lou ke dalam pelukan yang…dan tepat juga itu langsung terbit dengan begitu saja.

"Kau tidak akan mati sebelum aku," gumamnya dalam suara rendah sekali. "Aku tidak akan mengizinkannya." Tambahnya dengan tangannya mengusap rambut Qing Lou, menenangkan.

"Selama aku hidup… tidak ada satu pun yang akan menyentuhmu, bahkan rasa sakit sekalipun."

Qing Lou mendengarkan detak jantung Lian Zhen yang sangat kacau, sangat cepat. Diam-diam ia senang mendengar hal itu.

Ketika mereka hampir mencapai kereta, Lian Zhen berkata. "Qing Lou… aku sudah memerintahkan penyelidikan mengenai hal terjadi padamu dulu."

Qing Lou menegakkan tubuh, matanya membulat. "Apa?"

"Aku harus tahu siapa yang berani memburumu. Dan kenapa."

Bukannya ingin menolak tapi. "Zhen—"

"Tapi," Lian Zhen menatapnya dengan sangat tenang…

belum selesai melanjutkan perkataanya, sudah dikejutkan sesuatu. Lian Zhen mengeluarkan sesuatu dari balik jubahnya. Sepotong kain kecil berwarna merah bata, dengan simbol bunga tiga kelopak.

Qing Lou tersentak, bagaimana bisa menemukan benda itu?

Itu…

Itu simbol…

Simbol keluarga lamanya.

Simbol yang ia kira sudah hancur bersama dengan kebakaran itu. Lian Zhen memperhatikan reaksi Qing Lou.

Matanya menajam. "Aku benar, bukan?" Suara Lian Zhen serak.

"Kau bukan perempuan biasa."

Qing Lou menggigit bibir. "…Kau tidak tahu apa pun."

"Aku akan tahu." Batahnya dengan Lian Zhen mendekat, menahan tengkuknya. "Aku akan tahu semuanya."

Namun Sebelum Qing Lou Bisa Menjawab...Sebuah anak panah melesat dari dalam hutan. Kecepatan yang tidak terlihat mata manusia biasa.

Namun Lian Zhen...dengan satu gerakan sederhana.

menahan anak panah itu dengan jarinya, yang akan memgenai Qing Lou.

Qing Lou membelalakkan mata.

Sedangkan Lian Zhen tersenyum… kejam.

"Mereka berani lagi. Sekarang siapa lagi?" Ia menatap panah itu dan menuju ke arah kegelapan hutan.

Dan sedikit bergumam membuat Qing Lou menggelengkan kepala. "Sungguh Nanyang maut!" gerutunya dalam hati.

"Ayo kemari… kalau kalian ingin mati."

..._BERSAMBUNG_...

1
Fransiska Husun
bagusss thorr
Leni: penulisnya ngerasa kurang soalnya...
total 1 replies
Leni
sekelas pemula bagus sii
うacacia╰︶
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
Leni: terima kasih
total 1 replies
sareishon
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Leni: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!