menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
berburu siluman
..
swing ..
..
slep..
..
anak panah yang dilesatkan oleh sublokong menancap pada pohon pisang.. Jaka kendi mencabut lalu memeberikannya pada sublokong..
"kamu semakin pandai dalam memanah blokong, teruslah berlatih.. Aku akan pergi sebentar." ucap jaka kendi.
"terimakasih jaka.. Kamu akan pergi kemana?." tanya blokong.
"aku akan berlatih beberapa jurus dari pedang gledek, aku membutuhkan tempat yang pas untuk berlatih.." jawab jaka kendi.
"baiklah jaka, berhati-hatilah, aku akan menunggumu disini.." ucap blokong.
..
..
Jaka kendi berjalan ke arah hutan yang cukup rimbun..
menurut kakeknya, wilayah itu adalah wilayah kekuasaan siluman monyet .. Sebelumnya jaka kendi memang sudah berbicara dengan dewi tentang latihan jurus - jurus pedang gledek, ia bertekad untuk mempelajarinya satu persatu, namun dewi menyarankan untuk mencari tempat lain yang lebih berbahaya agar jaka kendi mampu belajar dari keadaan dan pengalaman.. Dewi akhirnya menyarankan kepada jaka kendi untuk masuk ke wilayah siluman.. Dengan kata lain, berburu siluman.
Semakin dalam jaka kendi menyusuri hutan itu tiba-tiba saja ia diserang beberapa makhluk aneh berwujud seperti seekor monyet.. Namun rupa monyet - monyet itu seperti seekor kelalawar dengan telinga yang tegak panjang dan dua gigi taring yang panjang.. Jari - jarinya memiliki cakar yang sangat panjang hampir satu meter ..
Jaka kendi kini sedang kewalahan menghadapi terjangan beberapa makhluk itu, namun sepertinya jaka kendi sangat menikmati pertarungan ini, karena memang berkelahi dengan binatang buas adalah hobinya sejak kecil ..
Jaka kendi mengindari sabetan - sabetan cakaran makhluk itu dengan berbagai cara, berguling ditanah, bersalto, bahkan menangkisnya pada bagian tengah, karena bagi jaka kendi, cakar yang sangat panjang itu adalah sebuah kekurangan..
Tap tap tap .. Bugh plak ..
seekor siluman monyet terhempas menabrak sebuah pohon saat jaka kendi memutuskan untuk menyerang satu persatu monyet itu .. Namun ada yang aneh pada siluman monyet - monyet itu.. Seperti tidak merasakan rasa sakit, siluman monyet - monyet itu terus saja bangkit setelah mendapatkan serangan dari jaka kendi..
jaka kendi berfikir keras untuk menyelesaikan masalah ini, sambil menghindar dan menyerang monyet - monyet itu jaka kendi terus memikirkan cara untuk membunuh mereka..
Wret.. Wret..
Dua cakaran dari arah belakang mengenai punggung jaka kendi, untungnya jaka kendi bergerak cepat mendorong tubuhnya kedepan hingga hanya pakaiannya saja lah yang terkoyak..
"aku harus menggunakan pedang gledek." batin jaka kendi.
Seketika muncul padang gledek di genggaman jaka kendi, pamor dari pedang itu rupanya membuat makhluk - makhluk itu mundur .. Namun ada seekor siluman monyet yang memberanikan diri melompat dan berniat menerkam jaka kendi dengan cakarnya ..
srak.. Kres..
Sesaat sebelum terkaman monyet itu mengenai jaka kendi, jaka kendi berlari kedepan dan menyabetkan pedang gledek ke tubuh monyet itu.. Telak terkena sabetan pedang jaka kendi, tubuh monyet itu kini telah terbelah menjadi dua bagian .. Kawanan monyet lainya yang melihat itu kini menjadi gentar dan sangat takut kepada jaka kendi, mereka yang mengira bahwa jaka adalah mangsanya, kini berbalik .. Sekarang mereka mengira bahwa jaka kendi adalah predator yang akan memangsa mereka..
Ngeeek .. Ngeeek ..
Kawanan siluman monyet itu seolah memberikan aba - aba untuk lari..
"bunuh semuanya sayang, jangan sisakan satupun." ucap dewi dalam hati jaka kendi.
dewi tahu bahwa membiarkan siluman monyet itu kabur adalah hal yang fatal.. Para siluman monyet itu akan memanggil bala bantuan dan akan kembali mencari jaka kendi.
Jaka kendi berlari mengejar para siluman monyet itu uang memang kini sedang lari tunggang langgang kesana kemari ..
Slash..
..
Pang .. Pang ..
..
Jleb ..
..
Wrek..
..
Tak kalah cepat jaka kendi berlari dan berhasil membunuh semua siluman monyet itu dengan tebasan, tusukan, serta gebugan menggunakan pedang gledek.. Ada yang kepalanya pecah, ada yang kakinya buntung, ada hang kepalanya menggelinding.. kini jaka kendi terlihat seperti pembunuh berdarah dingin yanh sangat mengerikan..
Ngeeeek ..
Namun ternyata masih ada seekor siluman monyet yang masih hidup, siluman monyet itu kini sedang nangkring di atas dahan pohon yang tinggi ..
Ngeeek ..
Siluman itu meledek jaka kendi dengan goyangan - goyangan tak senonoh ..
"hahaha haha .." jaka kendi yang tak tahan melihat kelakuan makhluk itu kini malah tertawa keras sambil memegangi perutnya, ia lupa kalau bahaya yang besar sedang mengancamnya kalau saja siluman itu berhasil kabur..
Namun dari jarak dan ketinggiannya memang seperti tidak akan mungkin lagi jaka kendi bisa mengejar makhluk itu, akhirnya jaka kendi membiarkannya begitu saja dan ia mulai mengambil hati dari setiap tubuh siluman monyet yang telah berhasil ia bunuh ..
Kini telah terkumpul sebanyak enam hati siluman monyet, jaka kendi merentengnya dengan sebuah rumput panjang seperti menggandet ikan ..
"kenapa kamu biarkan siluman itu kabur sayang, tidakkah kamu mengetahui bahayanya?". Ucap dewi dalam hatinya.
"aku tahu kak, namun aku tidak mungkin bisa lagi mengejarnya, jaraknya terlalu jauh.." jawab jaka kendi.
"kenapa kamu tidak menyuruhku untuk keluar dan mengejarnya?". tanya dewi.
"aku tidak rela kamu mengejar yang lain, kamu adalah milikku.." jawab jaka kendi. Halah dasar biawak.
"??????"
tak terdengar lagi suara dewi di dalam hati jaka kendi .. Mungkin di dalam sana dewi sedang meringis - meringis ke ge eran termakan oleh rayuan gombal seorang biawak.
..
Kemudian jaka kendi yang memang sudah sangat lapar kini mulai menumpuk beberapa ranting kering untuk membuat sebuah api unggun .. ketika api sudah menyala dan menjadi bara, barulah jaka kendi menusuk ke enam hati siluman itu dengan ranting panjang lalu memanggangnya di atas bara..
Ukuran hati siluman itu tidak terlalu besar, hanya sebesar buah pinang.. Namun jaka kendi merasa kalau keenam hati siluman itu sudah cukup untuk membuatnya kenyang sore ini..
Bau daging panggang semerbak tercium oleh hidung jaka kendi, menandakan kalau hati siluman itu sudah matang dan siap untuk di konsumsi..
huh hah.. Hah.. Wuh..
Tak menunggu dingin, jaka kendi menyantap habis ke enam hati siluman itu seorang diri tanpa menyisakan sedikitpun.. selain karena rasanya yang sangat enak, jaka kendi tau, kalau hati siluman itu sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tulangnya ..
"kamu harus memurnikan dan membuang unsur negatif dari hati siluman yang kamu makan itu sayang, kalau tidak, sifat - sifat siluman monyet itu akan melekat pada dirimu.." ucap dewi yang tiba - tiba sedang berjongkok di seberang api unggun.
karena sudah terbiasa, jaka kendi sudah mulai tidak kaget lagi dengan kemunculan roh pedang gledek yang sangat cantik itu.
"bagaimana caranya kak?". tanya jaka kendi.
"terserah kamu sayang, Karena aku memang tidak mengerti caranya.." jawab dewi.
"kakek trabas juga belum memberi tahuku tentang itu kak." ucap jaka kendi.
"yasudah, kamu coba saja alirkan tenaga dalammu ke seluruh tubuhmu, kemudian coba kamu rasakan dan kamu cari unsur yang menurutmu itu adalah unsur negatif dari hati siluman monyet itu, kemudian dorong dan paksa lah unsur negatif itu untuk keluar dari dalam tubuhmu sayang.." jelas dewi.
"baik kak."
Jaka kendi kemudian bersila dan memejamkan mata, tak lama kemudian jaka kendi berdiri lalu bersalto dua kali putran di udara, lalu mendarat dengan kedua tanganya menapak tanah, disusul dengan kedua lututnya menapak tanah, kini posisi jaka kendi sedang menungging..
Pesssss... Duuuuttt..
hembusan angin berwarna hijau tua keluar dari lubang tersembunyi milik jaka kendi ..
Setelah itu jaka kendi duduk bersila dan membuka matanya sembari menghembuskan nafas panjang..
Huuuuuuhhh.. Haaaaahhhh..
"hahahaha.. Gerakan apa itu sayang, aneh sekali, aku baru pertama kali melihat gerakan aneh semacam itu.. Hahaha." ucap dewi dengan dihiasi tawa renyahnya.
"aku tidak tau kak, aku hanya mengikuti naluriku saja.." jawab jaka kendi.
"tapi kamu telah berhasil mengeluarkan unsur negatif dari hati siluman itu sayang, sebentar lagi kamu akan merasakan khasiat dan efek dari hati siluman monyet itu.." jelas dewi
benar saja, setelah beberapa saat jaka kendi merasakan ada yang menjalar di setiap aliran darahnya, rasa panas yang luar biasa kini merambat di setiap jengkal bagian tubuhnya.. merasakan hal itu, jaka kendi kembali duduk sila dan berkonsentrasi bersiap untuk menahan rasa sakit yang mungkin akan mendera tubuhnya..