NovelToon NovelToon
Cinta Luka Derita

Cinta Luka Derita

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Obsesi / Cerai / Cinta Terlarang
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mahlina

Bukan menantu pilihan, bukan pula istri kesayangan. Tapi apa adil untuk ku yang dinikahi bukan untuk di cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Besok mulai dari jam 10 pagi sampai jam 2 siang, minta Andre kosongkan jadwal ku!” titah Alex tegas.

“Lah bisa gitu, nanti malam sampai 2 hari kedepan, bos kan ada jadwal ke kota B.”

“Sekarang kita langsung ke kota B, kamu hubungi orang kita yang ada di kota B. Minta mereka persiapkan semuanya, yang perlu dikerjakan dalam 2 hari, harus selesai besok pagi, kalo perlu suruh mereka lembur!” cerocos Alex dengan tegas.

Leo berseru dengan tatapan keberatan, “Tapi bos, mana bi…”

“Kamu berani membantah ku, Leo!” tanya Alex dengan sorot mata tajam.

“Bu- bukan begitu maksud saya, bos! Saya …”

tawar Leo.

“Kamu bisa turun dari sekarang jika gak ingin ke kota B, Leo! Jangan kamu pikir aku tidak bisa menghandle pekerjaan di kota B tanpa mu!” sarkas Alex.

Leo gelagapan, dengan tangannya yang langsung mengeluarkan benda pipihnya dari balik jas yang ia kenakan.

“Si- siapa bilang begitu bos? A- aku akan menghandle semuanya bos! Apa susahnya memangkas pekerjaan 2 hari dalam semalam. Apa lagi ada bos yang terjun langsung kelapangan.” kilah Leo pada akhirnya.

“Jangan banyak bicara! Cepat kamu hubungi orang kita yang ada di kota B, lalu hubungi Andre, biar dia yang mengurus di sini.”

Leo memperlihatkan layar pipihnya pada Alex, “Ini juga mau langsung hubungi orang kita bos! Sabar kenapa bos!”

Alex hanya berdehem, “Hem! Jangan lupa minta Andre atur makan siang ku dengan Wati! Tidak perlu jauh dari tempat kerjanya.”

“Siap laksanakan, bos!”

Sementara Leo sibuk dengan benda pipihnya, menghubungi orangnya yang ada di kota B lalu berganti menghubungi rekannya Andre. Si bos tengah sibuk memikirkan Wati.

‘Sedang apa ya Wati saat ini? Apa dia sedang memikirkan ku?’ pikir Alex.

‘Kira kira gimana cara ku bisa meyakinkan Wati untuk bisa menerima ku? Buat menjadikan aku selingkuhannya saja Wati keberatan sekali.

Pada hal nih ya! Aku rasa cukup adil jika Wati membalas Hasan, pria bejat yang menjadi suaminya itu untuk balas di selingkuhi.

Tapi salah ku juga, kenapa dulu tidak ku miskinkan saja si Hasan, waktu ketawan dia menggelapkan dana perusahaan?’

Dugh.

Polisi tidur yang di labras Joni menyadarkan Alex dari lamunannya. Pasalnya puncak kepala Alex sampai menyembul ke atap mobil.

Alex berdecak kesal, mengelus pencak kepalanya yang lumayan berdenyut, “Shhhhiit! Apa yang kamu lakukan Joni!”

“Ma- maaf, Tuan Muda! Saya gak lihat itu ada polisi tidur tinggi bangat.” kilah Joni apa adanya.

Alex menoleh kebelakang, melihat polisi tidur yang di maksud Joni. Ketinggiannya jauh dari standar yang berlaku.

“Begitu lah kalo pekerja bekerja sesuai keinginannya sendiri! Tidak melihat aturan yang ada, tidak memperdulikan keselamatan pengguna jalan. Yang ada malah mencelaka kan orang lain!” gerutu Alex, mengembalikan posisi duduknya seperti semula.

“Saya sependapat dengan, Tuan!” timpal Joni.

Alex mengerdikkan dagunya pada Leo, “Sudah kamu hubungi orang kita yang di kota B?”

Leo mengacungkan jempolnya pada Alex, “Sudah bos, mereka siap menunggu bos.”

“Bagaimana dengan Andre?”

“Sama bos. Makan siang bos bersama dengan Nona Wati akan berjalan sesuai dengan keinginan, bos!” beo Leo dengan pasti.

“Joni! Menurut mu, seberapa penting status pernikahan yang sah bagi wanita?” tanya Alex tiba tiba.

“Lah ya penting, Tuan Muda! Pernikahan yang sah menurut negara sangat penting karena memberikan perlindungan hukum, kepastian status, dan hak-hak administratif bagi suami, istri, dan anak.

Pencatatan pernikahan juga mencegah masalah di masa depan seperti sengketa waris, status anak, dan memastikan akses terhadap layanan publik seperti akta kelahiran, Kartu Tanda Penduduk, dan paspor.” jelas Joni panjang kali lebar.

“Bos, serius dengan Nona Wati? Mau menjadikannya istri?” tanya Leo dengan tatapan penuh selidik.

“Apa aku terlihat seperti pria yang ingin main main dengan seorang wanita Leo? Atau kamu saja yang menutup mata dengan hubungan ku yang rumit bersama dengan Wati?” tebak Alex dengan seringai di bibirnya.

Leo menggaruk kepalanya canggung, “Hubungan bos rumit dengan Nona Wati itu karena bos gak berterus terang sejak awal. Coba aja bos mengutarakan isi hati bos pada Nona Wati. Gak bakal dah bos selama ini untuk bisa bersama dengan Nona Wati.”

Alex mendengus kesal, “Apa kabar dengan mu, Leo? Kenapa di usia mu yang sekarang belum juga menikah?”

Leo tersenyum canggung, “A- aku …”

“Apa bedanya dengan mu! Beraninya kamu menggurui ku!” ejek Alex.

.

Malam kian larut.

Suara ketukan yang di susul seruan terdengar dari pintu kamar Wati.

Tok tok tok.

“Wat, kamu udah tidur belum?” tanya Nisa dari balik pintu kamar Wati.

“Aku belum tidur, Nis! Masuk aja!”

Ceklet.

Pintu di buka dari luar oleh Nisa, nampak Wati tengah menyiapkan beberapa berkas yang berserakan di atas tempat tidur.

Nisa menggeleng gak habis pikir, “Anjiiir, kamu lagi bikin lautan kertas, Wati? Ngapain kamu sama buku nikah ini, Wat?”

“Aku lagi mempersiapkan berkas apa aja yang perlu aku bawa besok buat gugat mas Hasan.”

Nisa mendudukan dirinya di tepian ranjang, tangannya terulur mengambil buku nikah milik Wati yang ada di atas tempat tidur.

“Boleh aku tau, kenapa baru sekarang kamu mau menggugat mas Hasan, Wat? Tapi kalo boleh aku kasih saran, apa gak sebaiknya kamu minta bantuan pak Alex buat mengurus perceraian mu, Wat?” celetuk Nisa.

Kehidupannya yang udah keras dengan status yatim piatu sejak sekolah menengah kejuruan, membuat Wati harus bisa mengandalkan dirinya sendiri. Terlebih rumah orang tuanya udah di jual sama Hasan untuk modal pernikahan ke duanya.

Cinta memang buta, mungkin itu yang Wati rasakan dulu. Hingga apa saja yang di katakan Hasan, selalu Wati turutin. Bak kerbau yang di cocok hidungnya.

Wati pun dengan ikhlas menjual rumah yang di beli bersamanya dengan Hasan untuk di jual. Guna mengganti dana perusahaan yang Hasan gelapkan.

“Ya mungkin karena batas kesabaran ku untuk mas Hasan sudah soul out hehehe.” Wati meringis.

Tuing.

Nisa menoyor kepala Wati.

“Soul out kepala mu! Aku tau, pasti mas Hasan melakukan kesalahan besar sampai kamu gak bisa lagi memaafkannya kan?” tebak Nisa tepat sasaran.

“Tapi menurut ku, setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan.” sangkal Wati.

“Tapi kali ini sudah keterlaluan. Saat mas Hasan selingkuh aja kamu masih bisa memaaf kan nya, masih bisa bertahan dengannya! Dan kali ini pasti ada kesalahan yang mas Hasan lakukan sama kamu, sampai kamu berani mengambil keputusan sebesar ini.” tebak Nisa dengan tatapan menyelidik.

Wati menelan salivanya sulit, matanya kembali berembun. Dengan perasaan sakit yang kian menggunung dalam benaknya.

‘Apa yang kamu katakan benar, Nis! Mas Hasan tega menjebak ku, melempar ku keranjang pria lain. Entah kesialan atau keberuntungan yang semu bagi ku.

Pria itu mantan bos kami di tempat kerja yang dulu. Pak Alex bahkan menawarkan diri untuk balas setiap kesakitan yang mas Hasan toreh pada ku!’

Nisa menepuk lengan Wati, “Maaf ya Wati, kalo aku terlalu maksa kamu buat cerita ke aku. Aku akan dukung keputusan mu. Tapi apa gak sebaiknya kamu tunggu mas Hasan keluar dari rumah sakit ya?”

“Maafin aku juga yang belum bisa cerita banyak ke kamu, Nis!” Wati menyeka air matanya dengan kasar sambil terisak.

“Its oke, kapan pun kamu mau cerita sama aku… aku siap buat denger keluh kesah kamu, Wati!” Nisa memeluk Wati, menguatkan sang sahabat yang gak bisa lagi menahan tangisnya.

Tangis kembali pecah dari bibir Wati, “Aku sakit hati, Nis! Ujian dalam rumah tangga ku dengan mas Hasan gak ada habisnya. Kenapa mas Hasan sekejam ini pada ku? Apa aku salah sebagai istrinya? Apa aku menantu durhaka di mata mama Juleha? Kenapa mereka begitu kejam pada ku, Nis!”

“Gak ada yang salah sama kamu! Kamu harus tetap tegar dalam menghadapi masalah. Anggap aja ini ujian dari sang pencipta untuk mengangkat derajat kamu, Ti!”

Bersambung…

1
partini
good story
lina: mksh tini👍
total 1 replies
partini
good story
lina
kan lg bucin jd g tau malu 🤣
lina
masih bae ngamuk
lina
udah apa d seret bae itu
lina
malu bgt itu g d akuin
lina
definisi cewe g tau malu
lina
pekor 2
lina
u yg g punya adab
lina
sabar
lina
enk klo tinggl mkn
lina
sabar2
lina
dan sekang u d jadiin sali perahnya.
lina
itu namanya bego. udah laki selibgkuh. masih aja nerimain
lina
ko g minta pendapat leo
lina
bukan salah lagi
lina
watinya udah kabur
lina
🤣🤣
lina
sedikit berharap ora ngapa lah y
lina
nunggu diri mu msuk neng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!