NovelToon NovelToon
Janda Yang Mereka Tertawakan

Janda Yang Mereka Tertawakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bullying dan Balas Dendam / Janda / Fantasi Wanita
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Surga Dunia

Aprilia, gadis desa yang dijodohkan dengan Vernando, pria tampan dan kaya raya, harus menelan pil pahit kehidupan.

Alih-alih kebahagiaan, ia justru menerima hinaan dan cacian. Vernando, yang merasa memiliki istri "jelek" dan "culun", tak segan merendahkan Aprilia di depan teman-temannya.

Kesabaran Aprilia pun mencapai batasnya, dan kata "cerai" terlontar dari bibirnya.

Mampukah Aprilia memulai hidup baru setelah terbebas dari neraka pernikahannya? Atau justru terjerat dalam masalah yang lebih pelik?
Dan Apakah Vernando akan menceraikan Aprilia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 3

Pagi itu, mentari belum sepenuhnya menghangatkan bumi ketika Mbok Ratmi menemukan Aprilia tergeletak di depan pintu.

Tubuhnya menggigil hebat, demam tinggi membakar kulitnya, dan wajahnya pucat.

Panik, Mbok Ratmi bergegas mencari Vernando dan Vini yang semalam menginap di rumah mewah itu.

"Tuan, Non Vini, maaf mengganggu," Mbok Ratmi tergopoh-gopoh menghampiri mereka di ruang makan. "Nona Aprilia, Demam tinggi"

Vernando, yang tengah menikmati sarapan mewahnya bersama Vini, mendengus kesal. "Mbok ini bagaimana, sih? Pagi-pagi sudah mengganggu orang sarapan saja," omelnya tanpa sedikit pun rasa khawatir.

Vini, dengan nada dibuat-buat prihatin, menimpali, "Iya, Mbok. Vernando kan jadi tidak nafsu makan. Memangnya separah apa, sih?"

"Tubuhnya panas sekali, wajahnya pucat, Non" jawab Mbok Ratmi cemas.

Vernando mengibaskan tangannya, meremehkan. "Sudah, Mbok! Tidak usah lebay. Mbok Darmi bawa dia ke rumah sakit naik taksi. Ribet kalau saya yang antar. Jijik saya sama gadis desa itu."

Mbok Ratmi terkejut mendengar ucapan majikannya. "Tapi, Tuan...."

"Tidak ada tapi-tapian! Cepat lakukan!" bentak Vernando, membuat Mbok Ratmi ciut dan bergegas pergi, meninggalkan Vernando dan Vini yang kembali menikmati sarapan mereka dengan santai, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Ton... Toni!" seru mbok Ratmi dengan suara bergetar, "Nona Aprilia pingsan lagi, Angkat Nona Aprilia, biar aku yang cari taksi di depan."

Toni, pria bertubuh tegap dengan rambut ikal yang selalu berantakan, langsung sigap. Tanpa banyak tanya, ia berlari menghampiri Aprilia yang tergeletak lemah di depan pintu.

Wajah gadis itu pucat pasi, keringat dingin membasahi pelipisnya.

Mbok Ratmi, dengan langkah tergesa, berlari ke jalan raya, berharap menemukan taksi yang bersedia mengantarkan mereka ke rumah sakit.

Jantung Toni berdegup kencang. Ia berlutut di samping Aprilia, merasakan denyut nadi gadis itu yang lemah.

Dengan hati-hati, ia mengangkat tubuh Aprilia yang ringan ke dalam gendongannya.

Tak lama kemudian, klakson taksi terdengar dari kejauhan. Mbok Ratmi melambai-lambaikan tangannya, memberi isyarat kepada Toni.

Dengan langkah lebar, Toni menggendong Aprilia menuju taksi yang sudah menunggu di tepi jalan. Ia membaringkan Aprilia di kursi belakang dengan lembut, memastikan kepala gadis itu bersandar dengan nyaman.

"Makasih, Ton..." ucap Mbok Ratmi dengan nada lega bercampur cemas. Kerutan di wajahnya semakin dalam, menggambarkan betapa khawatirnya ia terhadap kondisi Aprilia.

"Iya, Mbok," jawab Toni, berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Hati-hati ya, Mbok." Ia mengamati taksi itu melaju, membawa Aprilia menjauh.

Rumah Sakit

Di bawah cahaya lampu ruang perawatan yang temaram, Aprilia mengerjap-ngerjapkan matanya.

Aroma obat-obatan menusuk hidungnya, membuatnya merasa sedikit mual. "Mbok, aku kenapa?" tanyanya lirih, suaranya serak dan lemah.

Mbok Ratmi, yang sedari tadi duduk di samping ranjang dengan setia, menggenggam erat tangan Aprilia.

Matanya berkaca-kaca, menahan air mata yang siap tumpah. "Kamu pingsan lagi, Nduk. Kamu demam tinggi," jawabnya dengan suara bergetar.

Aprilia tersenyum tipis, berusaha menenangkan wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.

"Jangan nangis, Mbok. Aku nggak apa-apa kok," ucapnya, meski tubuhnya masih terasa lemas. "Gimana suamiku? Apa dia sudah makan?"

Mbok Ratmi menghela napas panjang, berusaha menyembunyikan kekesalannya. "Kamu ini lho, lagi sakit begini, sudah dikurung seharian di luar, masih saja bisa memikirkan orang lain," omelnya lembut.

"Tapi, Mbok," balas Aprilia dengan nada khawatir, "biasanya kan suamiku suka masakanku."

Memang betul adanya. Meski Vernando selalu bersikap dingin dan bahkan merasa jijik pada Aprilia, ia tidak bisa memungkiri satu hal: ia sangat menyukai masakan gadis desa itu.

Lidahnya sudah terbiasa dengan cita rasa masakan Aprilia yang sederhana namun menggugah selera.

Ada sentuhan kasih sayang di setiap hidangan yang disajikan Aprilia, sesuatu yang tidak bisa ia temukan di masakan restoran mewah sekalipun.

Pintu ruang perawatan terbuka dengan kasar, menampilkan sosok Vini yang langsung melenggang masuk.

Senyum sinis menghiasi bibirnya saat matanya menatap Aprilia yang masih terbaring lemah.

"Tenang aja, Kak," ucap Vini dengan nada mengejek, "Kak Nando sudah sarapan kok tadi sama aku." Seringai licik terpampang jelas di wajahnya, seolah sengaja ingin menyakiti hati Aprilia.

Mbok Ratmi, yang menyaksikan adegan itu, merasa geram bukan kepalang. Ia tidak tahan melihat kesombongan dan kelicikan gadis di hadapannya.

Dengan berani, ia mendekati Vini dan berkata, "Maaf, Nona Vini, Nona Aprilia butuh istirahat." Nada suaranya sopan, namun tegas, berusaha mengusir Vini secara halus.

Vini mendelik, merasa terhina dengan perkataan Mbok Ratmi. "Apa maksudmu?! Apa kamu mengusirku?!" teriaknya dengan suara melengking, tidak terima diperlakukan seperti itu oleh seorang pembantu.

Aprilia, yang tidak ingin masalah semakin Runyam, berusaha menengahi. "Jangan salahkan Mbok Ratmi, Vin," ucapnya lemah. "Aku memang butuh istirahat. Tolong kasih aku waktu." Ia tahu betul, Vini selalu berusaha mencari gara-gara dengannya.

Vini mendengus kesal, merasa rencananya untuk membuat Aprilia semakin menderita gagal. "Awas aja kalian!" ancamnya sambil menunjuk-nunjuk ke arah Aprilia dan Mbok Ratmi.

"Aku akan lapor masalah ini ke Kak Nando!" Dengan langkah dihentak-hentakkan, Vini meninggalkan ruangan, meninggalkan Aprilia dan Mbok Ratmi dengan perasaan tidak nyaman.

"Maafin Mbok ya, Non," ucap Mbok Ratmi dengan nada penuh penyesalan. "Gara-gara ucapan Mbok, Nona Vini jadi kesal dan berujung akan lapor ke Tuan." Ia merasa bersalah karena telah membuat situasi semakin Runyam bagi Aprilia.

Aprilia tersenyum tulus, berusaha menenangkan hati wanita yang sudah dianggapnya seperti ibu sendiri.

"Nggak apa-apa, Mbok," balasnya lembut. "Makasih ya, udah selalu ada buat aku." Senyum itu, meski tipis, mampu menyiratkan ketegaran hati seorang Aprilia.

Melihat senyum itu, Mbok Ratmi semakin tak kuasa menahan air matanya. Hatinya perih melihat penderitaan yang dialami Aprilia.

Entah apa yang Tuhan rencanakan untuk gadis sebaik Aprilia. Selalu ditindas oleh keluarganya sendiri, belum lagi suami yang seharusnya menjadi pelindungnya, malah menjadi musuh bebuyutannya yang selalu menindas Aprilia tanpa ampun.

Mbok Ratmi hanya bisa berdoa, semoga suatu saat nanti, kebahagiaan akan berpihak pada Aprilia.

"Aku yakin Mas Nando bakal luluh kalau aku terus berusaha, Mbok," ucap Aprilia dengan nada penuh keyakinan, meski hatinya sendiri dipenuhi keraguan.

"Kata Ibu dulu, awetnya pernikahan itu karena seorang istri yang sabar." Senyum getir terukir di bibirnya, mencoba menyembunyikan luka yang menganga di dalam hatinya.

Mbok Ratmi menghela napas panjang, merasa iba dengan keyakinan Aprilia yang begitu besar. Ia tahu betul, Vernando adalah pria yang keras kepala dan sulit untuk diluluhkan.

Namun, ia tidak ingin mematahkan semangat gadis itu. "Semoga berhasil ya, Non," ucap Mbok Ratmi tulus, berharap keajaiban akan datang menghampiri Aprilia.

Dalam hati, ia berdoa agar Aprilia diberikan kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang menimpanya.

1
AloKu
keren
partini
kapan Aprila bebas dari vernan kasihan bngt ,,kalau udah bebas bahagia ma yg lain Jangan balikan dong biar beda ceritanya sama novel" di NT
Goresan_Pena421
astaga 😭 sedih banget.
Goresan_Pena421
manusia om 😭😭 takutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!