Dendam bisa menjadi motivasi untuk bangkit, namun harus di sertai dengan kebijakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Long, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Setelah berhasil dalam latihan memurnikan pil, Fang Yuan segera memutuskan untuk pergi ke kota untuk memperluas wawasannya dan pengalaman dalam berkultivasi.
Segera Long Tian keluar dari pondok bambu milik Yi Wang. Melihat sekeliling, dia menemukan Dewi Xue yang saat ini sedang mengamati kebun herbal milik Yi Wang dan berjalan mendekati Dewi Xue.
Setelah tiba di samping Dewi Xue, Fang Yuan berkata, "Bibi, aku berencana untuk pergi ke kota dan menjelajahi Kekaisaran Tianlong ini untuk memperluas wawasanku!"
Mendengar perkataannya, Dewi Xue mengangguk dan berkata, "Sebaiknya kamu pergi ke lantai tiga terlebih dahulu untuk melihat apa yang di tinggalkan para pamanmu, mungkin itu akan membantumu jika terjadi masalah kedepannya."
Fang Yuan tersenyum bangga dan berkata, "Sebelumnya, saat berlatih memurnikan pil, aku sempat pergi kesana dan melihatnya. Itu adalah Warisan dari Paman Bu Shen tentang Formasi. Dari ingatan warisan Paman Bu Shen aku sudah sedikit mempelajari Formasi."
Dewi Xue Mengangguk dan berkata, "Jika seperti itu, pergilah ke kota manusia."
"Oke, aku akan melakukan perjalanku sekarang!" jawab Fang Yuan dengan tegas dan segera keluar dari Pagoda 9 Langit.
Ketika dia keluar, dia muncul lagi di dalam gua es milik Dewi Xue sebelumnya. Namun aura dingin di gua ini sudah berkurang drastis dan es di dinding gua mulai mencair.
Mengamati gua itu sebentar Fang Yuan segera berjalan keluar. Tepat saat dia keluar, keadaan di luar sudah berubah drastis, salju yang sebelumnya turun di puncak Gunung Liangsan tidak terlihat lagi dan hanya meninggalkan sisa-sisa salju yang sebelumnya turun.
Menatap semua perubahan ini, Fang Yuan berkata, "Formasi di sini sudah sangat tua dan tidak memiliki energi tersisa untuk mejalankan formasi ini lagi. Jika aku menebak dengan benar, mungkin seminggu lagi, Formasi ini akan runtuh."
Setelah mengamati perubahan di puncak gunung sebentar, Fang Yuan tidak menunda lagi dan mulai menuruni gunung untuk pergi kekota.
Selama berlatih memurnikan pil beberapa hari ini juga, tingkat kultivasi Fang Yuan sedikit meningkat dan saat ini sudah maju ke Alam Inti Emas tingkat tiga. Meskipun di tingkat ini Fang Yuan bisa memobilisasi Qi-nya untuk terbang, Fang Yuan tidak melakukan itu karena penggunaan Energi Qi terlalu boros.
Fang Yuan bergerak cepat di antara dahan pohon-pohon besar di sekitarnya. Sebuah pedang dengan sarung biru terselip di punggungnya dan jubah hitamnya berkibar tertiup angin saat dia bergerak. Rambut hitamnya yang panjang diikat kebelakang dengan poninya menjuntai menutupi mata menambah kesan misterius.
Jubah yang dia kenakan adalah Jubah 9 Naga. Karena Fang Yuan adalah pemiliknya, dia bisa dengan sesuka hati mengubah bentuk dan warna Jubah Sembilan Naga.
"Aku mungkin harus mencari seekor Bintang Iblis untuk menjadi tungganganku!" setelah bergerak sekitar beberapa mil, Fang Yuan memiliki ide untuk mencari tunggangan.
"Di sebelah barat dari tempat kamu, ada seekor Kera Langit yang menguasai daerah tersebut. Pergi kesana dan bawa dia sebagai tungganganmu." Tepat setelah Fang Yuan selesai bicara, suara Dewi Xue muncul di benaknya.
Fang Yuan terkejut ketika mendengar nama Kera Langit, "Kera Langit? Bukankah itu Bintang Suci?"
Ya, Kera Langit adalah keturunan Binatang Suci. Dari ingatan warisan para pamannya, Fang Yuan tahu bahwa di alam atas Kera Langit sudah punah. Namun dia tidak menyangka di alam bawah ini dia sebenarnya menemukan satu, hal ini tentu membuat Fang Yuan sangat senang.
Dia tahu bahwa Kera Langit ini sangat kuat dalam bertarung dan sangat setia. Jika dia bisa membawa Kera Langit sebagai tunggangannya, itu akan sangat membantu.
Memikirkan itu, Fang Yuan segera bergerak cepat diantara dahan pohon ke arah barat. Beberapa saat kemudian, dia tiba di sebuah lembah hijau yang di penuhi aroma wangi yang memabukan.
Di tengah-tengah lembah hijau itu ada sebuah gua besar. Dengan presepsinya, Fang Yuan melihat seorang pri paruh baya yang duduk sambil minum anggur di sana. Pria itu memiliki tubuh setinggi tiga meter dengan badan kekarnya di tutupi jubah hitam tanpa lengan.
"Eh!" Merasakan aura pria paruh baya itu, Fang Yuan berkata dengan ragu, "Dia hanya di tingkat enam?"
"Bodoh!" Dewi Xue berkata dengan dingin, "Jika dia hanya di tingkat enam, apakah dia bisa memiliki wilayah kekuasaannya sendiri di sini? Jelas dia menyembunyikan tingkat kultivasinya."
"Jadi begitu!" Fang Yuan tersenyum nakal dan dengan polosnya bergerak kearah gua Kera Langit.
Sangat cepat Fang Yuan tiba di pintu gua dan segera bergerak masuk. Ketika dia bergerak masuk, aroma wangi yang memabukan semakin menyengat.
Setelah tiba di dalam gua, Fang Yuan melihat sebuah kolam kecil yang di penuhi anggur. Di sebelah kolam, Kera Langit duduk minum anggur tanpa mempedulikan Fang Yuan.
Fang Yuan juga tidak peduli, dia bergerak ke bibir kolam dan mengambil anggur dengan kedua tangannya untuk untuk mencicipi. Segera rasa nikmat yang memabukkan mengalir dari tenggorokan ke perutnya. Bukan hanya itu, energi spiritual yang melimpah juga menyegarkan tubuhnya saat dia minum seteguk anggur.
Kera Langit itu menatap Fang Yuan dengan acuh tak acuh dan berkata, "Apakah Dewi Es yang menyuruhmu kesini?".
Dari awal Fang Yuan masuk ke lembah hijau ini, Kera Langit ini sudah merasakan aura Dewi Xue dari tubuhnya sehingga dia tidak bergerak menyerang Fang Yuan. Jika saja, tidak ada aura Dewi Xue, mungkin sekarang Fang Yuan sudah mati.
"Ya!" Fang Yuan mengangguk dan berkata, "Paman Kera, apakah mau ikut bersamaku meninggalkan Gunung Liangsan dan menjelajahi dunia?"
"Oke!" Kera Tua itu segera mengangguk setuju tanpa perlawanan.
Hal ini membuat Fang Yuan terkejut. Dia tidak menyangka hanya dengan merasakan Aura Dewi Xue di tubuhnya, Kera Langit ini langsung setuju untuk mengikutinya.
"Jangan terlalu banyak berpikir. Bahkan jika Dewi Es itu memaksaku untuk mengikutimu, aku pasti akan bertarung sampai mati dengannya!" Kata Kera Tua itu.
"Jadi, mengapa kamu setuju untuk mengikutiku?" Fang Yuan bertanya dengan bingung. Dalam hati, dia diam-diam berkata, "Mungkinkah Kera Tua ini terlalu banyak minum anggur hingga menjadi bodoh?"
"Karena Shen Feng adalah guruku!" kata Kera Tua itu dengan senyum tipis.
"Eh!" Mendengar perkataan Kera Langit, Fang Yuan tiba-tiba memikirkan sesuatu dan tertawa keras, "Hahaha, Jadi kamu adalah kera emas kecil beberapa tahun lalu yang ikut kedesa bersama Paman Mu Wen dan Paman Shen?"
Fang Yuan segera teringat kera emas kecil yang pulang bersama kedua pamannya setelah kembali menjual hasil buruan mereka dari kota manusia. Dia ingat ketika dia merengek ke Paman Yi Wangnya untuk membakar kera emas kecil itu.
